Inilah fase kehidupan
Yang pasti dilalui setiap insan
Semua berjalan sesuai aturan
Tiada satu pun yang terlewatkan
Oleh: Deena Noor
NarasiPost.Com-Tercekat aku dalam haru
Lidah kelu membisu
Air mata menitik sendu
Mendekap kalbu di ruang rindu
Andai bisa kuputar waktu
Ingin kuresapi kembali saat itu
Menyentuh hangat jiwamu
Menggenggam erat dalam syahdu
Lembut jemarimu redakan perih
Kuatkan sukma berhenti merintih
Tak kuasa memandang wajah sedih
Memeluk hati penuh kasih
Anggun tutur petuah
Tiada perlu gundah
Bila cita tak kunjung merekah
“Untukmu, tersimpan yang indah”
Senyum sahaja yang mendayu
Semerbak dibawa sang bayu
Denganmu yang setia menemaniku
Menapaki sang waktu
Bahagia kita sederhana
Bukan pada melimpah harta
Tapi pada setiap rasa
Yang disyukuri penuh makna
Sampailah kita di satu masa
Ketika takdir yang berbicara
Memanggilmu pulang pada-Nya
Tanpa satu pun pertanda
Pilu menyesaki dada
Tiada terucap satu pun kata
Hanya ada air mata
Mencoba ikhlas merelakannya
Pedih memukul sanubari
Sesaat egois menguasai diri
Berharap semua hanya mimpi
Dan engkau tetap di sisi
Tersadar pada kenyataan
Yang terhampar di hadapan
Inilah saatnya perpisahan
Atas segala kebersamaan
Tak ingin hati meratapi
Dirimu yang telah pergi
Sebab, engkau hanya kembali
Pada Sang Pemilik hidup ini
Inilah fase kehidupan
Yang pasti dilalui setiap insan
Semua berjalan sesuai aturan
Tiada satu pun yang terlewatkan
Yang telah pergi tak mungkin kembali
Setiap kita harus menjalani
Waktu yang telah diberi
Menjadikan tiap detiknya berarti
Sewindu sudah terlalui
Tanpa engkau yang kucintai
Tentangmu adalah indah di memori
Tersimpan rapi dalam relung hati
Ibu…
Aku rindu
Meski tak bisa kupeluk ragamu
Kutemui engkau dalam doaku
Malang, 11 Februari 2021[]
Photo : Pinterest