Selain menjadi founder NP, Mom Andrea juga menjadi guru bagi kami semua. Banyak hal yang telah beliau ajarkan kepada kami.
Oleh. Mariyah Zawawi
(Tim Penulis Inti NarasiPost.Com)
NarasiPost.Com-“Balas dendam terbaik adalah menjadikan dirimu lebih baik,” demikianlah ucapan Ali bin Abi Thalib, menantu Rasulullah saw. Sebuah pesan indah yang mengajarkan kita agar tetap menjadi orang baik saat disakiti. Bukan dengan melakukan keburukan terhadap orang yang telah menyakiti hati kita, tetapi justru dengan memperbaiki kualitas diri. Itulah yang dilakukan oleh Founder NP Mom Andrealica Noordheniz. Warga Konapost pasti mengenal beliau. Meskipun hanya sekadar tahu bahwa beliau adalah pemred di media ini.
Nah, dalam tulisan ini, saya akan menulis tentang beliau. Ini adalah tulisan kedua saya yang bercerita tentang beliau. Yang pertama saya tulis saat mengikuti challenge khusus tim redaksi bertema “Pemred di Mataku”. Judul tulisan saya waktu itu adalah Perfecto Numero Uno. Kalau ingin membaca naskah ini, bisa dicari di web NP sesuai judul yang saya sebutkan tadi, ya.
Sakit Hati Dibalas dengan Prestasi
Mom Andrea telah menulis kisah hidupnya dalam beberapa naskah yang dipublikasikan di NarasiPost.Com dalam rubrik Story. Membaca kisahnya seperti membaca dongeng atau cerita drama yang penuh intrik. Penuh dengan kisah mengharu biru yang akan membuat pembacanya meneteskan air mata.
Dalam beberapa cerita yang ditulisnya, beliau mengisahkan betapa banyak perlakuan buruk yang diterimanya dari keluarganya sendiri. Keluarga yang seharusnya menyayangi dan melindunginya, justru menimpakan penderitaan baginya. Pukulan dan siksaan fisik lainnya kerap beliau terima.
Semua perlakuan buruk itu diberikan kepada beliau hanya karena ada cacat pada salah satu organ tubuhnya, padahal itu bukan kesalahan beliau. Itu adalah qada Allah Swt. yang ditetapkan kepada hamba-Nya. Jika boleh memilih, siapa pun tentu ingin lahir dalam keadaan sempurna.
Namun, berbagai perlakuan buruk yang beliau terima tidak menyurutkan langkahnya dalam mengejar cita-cita untuk berkecimpung dalam dunia medis. Karena trauma dengan masa lalu yang pahit, beliau pun memilih untuk bekerja di luar negeri. Dengan latar pendidikannya itu, beliau pun berhasil mendapatkan pekerjaan sesuai dengan keinginannya.
Pundi-pundi uang pun berhasil dikumpulkannya. Beliau pun membantu saudara-saudaranya, meskipun mereka telah menyakiti hatinya. Namun, perlakuan buruk keluarganya tidak juga mereda. Bahkan, saat pembagian harta warisan, beliau tidak mendapatkan bagian sepeser pun.
Sang Founder NP
Kekayaan yang beliau miliki kemudian beliau manfaatkan untuk kebaikan. Salah satunya adalah dengan mendirikan media dakwah. Melalui media inilah, pemikiran Islam disebarkan agar umat makin memahami tsaqafah Islam.
Beliau pun banyak menggelontorkan dana untuk media ini, mulai dari membuat web hingga berbagai perangkat yang dibutuhkan untuk menjaga keamanannya. Semua itu beliau lakukan agar para pengunjung web merasa nyaman saat membacanya. Selain itu, juga melindungi web dari mereka yang tidak bertanggung jawab.
Sebagai pendiri dan pemimpin redaksi NP, beliau banyak menentukan kebijakan di media ini. Beliau yang akan menentukan tema atau berita apa saja yang harus diangkat. Tema-tema yang diusulkan oleh tim redaksi bisa saja ditolak jika dianggap kurang up to date.
https://narasipost.com/challenge-true-story/03/2023/kisahku-dan-narasipost-com/
Sifat perfeksionis yang beliau miliki pun diterapkannya saat mengelola NP. Semua tulisan yang masuk, terutama karya Tim Penulis Inti, harus sempurna. Tidak boleh ada kesalahan dalam ejaan dan tata bahasa. Isinya juga harus berkualitas. Jika tidak sesuai kriteria, beliau pun meminta penulis untuk memperbaiki naskah tersebut agar dapat dipublikasikan di NP.
Itulah sebabnya, beliau terus memotivasi para penulis untuk terus memperbaiki diri. Berbagai program pun diadakan untuk mencapai target ini. Ada sharing kepenulisan hingga ujian KBBI. Semua dilakukan agar naskah-naskah para penulis makin berkualitas.
Pemred NP yang Multitalenta
Selain menjadi founder, Mom Andrea juga menjadi guru bagi kami semua. Banyak hal yang telah beliau ajarkan kepada kami. Beliau yang menyukai dunia tulis-menulis sejak SMA, mengajarkan kepada kami tentang ilmu kepenulisan.
Misalnya, beberapa waktu yang lalu, beliau menjelaskan tentang penyebab writer’s block. Menurut beliau, salah satu penyebabnya adalah standar yang terlalu tinggi pada diri penulis. Standar yang terlalu tinggi ini membuat penulis tidak mampu menyelesaikan naskahnya karena selalu merasa bahwa tulisannya jauh dari kata sempurna.
Beliau juga mengenalkan kepada kami dengan lead tulisan dan SEO. SEO yang tinggi akan membuat tulisan makin mudah dideteksi oleh mesin pencarian Google. Hal itu akan membuat tulisan tersebut makin banyak pembacanya.
Para admin pun dilatih untuk memublikasikan naskah-naskah yang sudah lolos dari meja redaksi. Di antara mereka ada yang sudah dapat membantu memublikasikan naskah. Hal itu membantu meringankan tugas beliau.
Jika terjadi masalah dengan web, beliau yang akan berusaha untuk memperbaikinya. Meskipun tidak memiliki latar belakang pendidikan di bidang tersebut, tetapi biasanya beliau akan berhasil mengatasi masalah itu. Tidak jarang beliau harus mengorbankan banyak waktu istirahatnya untuk ini.
Semua itu dilakukannya dengan senang hati karena kecintaannya kepada dunia literasi. Hal itu juga didasari pada keinginan beliau untuk memanfaatkan hidup beliau berdakwah melalui literasi. Di sisa-sisa umurnya, beliau ingin terus menyebarkan Islam.
Teman-teman yang mendapatkan amanah untuk membuat video maupun flyer NarasiPost.Com juga mendapat tambahan ilmu sesuai dengan amanah mereka. Beliau mengajarkan kepada mereka cara membuat video dan desain yang bagus. Berbagai ilmu yang beliau bagikan itu ternyata hasil dari belajar sendiri alias autodidak.
Guru Kehidupan
Pengalaman hidup beliau yang penuh kepahitan juga menjadi pelajaran berharga bagi kami. Sikap beliau dalam menghadapi semua ujian itulah yang kami acungi jempol. Beratnya ujian tidak membuat beliau berputus asa, apalagi hancur. Ujian itu justru menjadi cambuk yang membuat beliau bangkit. Hanya orang-orang yang bermental bajalah yang mampu menghadapi berbagai tekanan ini.
Beliau memang bisa sangat kecewa jika ada orang yang tidak melakukan apa yang ditulisnya atau diucapkannya. Namun demikian, kesabaran dan kebesaran hati beliau juga luar biasa. Beliau pun berusaha untuk memaafkan kezaliman yang dilakukan oleh saudara-saudaranya terhadap dirinya.
Memang hal itulah yang seharusnya dilakukan. Sebagaimana anjuran Nabi Muhammad saw. dalam HR. Imam Muslim,
وَمَا زَادَ اللّٰهُ عَبْدًا بِعَفْوِ إلَّا عِزًّا
Artinya: “Dan tidaklah Allah menambahkan kepada seorang hamba dengan sifat pemaaf, kecuali akan membuatnya makin mulia.”
Begitulah kiprah beliau di NarasiPost.Com. Beliau adalah pendiri, pengelola, motivator, penyandang dana, dan guru bagi media ini. Semoga Allah Swt. memberikan usia yang panjang dan berkah serta harta berlimpah yang berkah pula. Semoga Allah Swt. juga memberikan keikhlasan kepada beliau dan memberikan pahala yang berlipat atas segala kebaikan beliau. Amin ya rabbal ‘alamin.
Wallahua’lam bishawab. []
#MerakiLiterasiBatch2
#NarasiPost.Com
#MediaDakwah
Aamiin
Barakallah untuk mbak Mariyah dan Mom Andrea
Aamiin. Wabaarakallaah fiik, mbak
Barokallohu mom Andrea Jejak di NP menjadi salah satu bukti kecintaam mom pada Islam. Barokallohu juga untuk penulis yang makin membuat kami.mengenal lebih dekat sosok di balik.layar berkibarnya bemdera NP.
Aamiin yaa rabbal 'aalamiin
Mom Andrea memang multitalenta, Mbak.
Semoga Allah selalu memberikan petunjuk untuknya.
Aamiin yaa rabbal 'aalamiin
Mantap mbak, lanjutt
Syukuran, Mbak
Mantaf mb Mariyah, dalam naskah in sebuah kesimpulannya berdamai dengan keadaan yang menyakitkan lalu mengatur strategi utk melesat ke tempat yg tinggi (baca: jd lebih baik) suka naskah mu mbak
Inggih Mbak. Sebuah pelajaran yang sangat berharga dari pengalaman hidup beliau.
Masyaallah sifat dan karakter beliau memang luar biasa, untuk menjadi emas harus ditempa dengan panas yang sangat, begitu juga Mom, tempaan hidup membuat beliau sangat tegar
Betul, Mbak. Dan tidak mudah melaksanakan hal itu.
Luar biasanya narasipost dibawah asuh beliau yang berjiwa sosial tinggi dsn baik hati, meski terlihat keras. Namun, luar biasa menyemangati para penulis ideologi
Betul, Bu. Beliau memang luar biasa
Betul betul ... balas dendam terbaik memang bukan membalas hal yang yang sama, tetapi membuat diri menjadi lebih baik.
Barakallah Bu Qib
Aamiin. Wabaarakallaah fiik, mbak