Totalitas Tanpa Batas

Totalitas tanpa batas

Totalitas mom yang sangat besar terhadap dakwah literasi di tengah berbagai ujian yang menimpa hidupnya, membuat aku kagum padanya.

Oleh. Isty Da’iyah
(Kontributor NarasiPost.Com)

NarasiPost.Com-Awal mula mengenalnya aku merasa ada yang istimewa dalam dirinya. Unik, penuh kejutan, sebagaimana kejutan-kejutan berhadiah yang ada di NarasiPost.Com, media yang dipimpinnya. Selalu bisa membaca peluang, bahkan apa yang dibutuhkan oleh timnya selalu terbaca oleh pikirannya, pun ketika ia juga tahu apa yang dibutuhkan oleh kontributor di media yang dipimpinnya. Aku tak tahu, apakah ia punya kekuatan supranatural untuk menerawang, ha ha ha...

Yup, siapa dia kalau bukan Pemred NP, Mom Andrea. Pemilik dan mesin penggerak NarasiPost.Com. Jika NP diibaratkan tubuh, maka Mom Andrea adalah jantungnya. Ia yang memompa darah ke seluruh tubuh. Demikian juga dengan keberadaannya di NP, dialah yang memompa semangat dan aliran dana kepada Tim NP, dan kontributornya. Tidak terhitung berapa cuan yang ia gelontorkan demi eksistensi NP, agar tetap berkibar sebagai media dakwah yang diperhitungkan di dunia. Totalitas pengorbanannya sebagai fasilitator dakwah bagi saudari muslimnya membuat aku salut padanya.

Founder sekaligus Pemred NP, Mom Andrea kiprahnya tidak diragukan lagi. Totalitas mom yang sangat besar terhadap dakwah literasi di tengah berbagai ujian yang menimpa hidupnya, membuat aku kagum padanya. Ketegaran jiwanya ketika berjuang sendirian jauh dari keluarga yang ada di Indonesia, nyatanya tidak menyurutkan semangatnya untuk tetap mewadahi para pejuang literasi untuk menyebarkan ide-ide Islam lewat media NP. Totalitas tanpa batas, istilah yang aku sematkan padanya dalam perjuangannya membersamai NP.

Hal ini ia lakukan agar saudarinya, para penulis ideologis menjadi penulis yang berkualitas. Sehingga tulisan itu layak disajikan dan dibaca oleh orang luar negeri sekali pun. Bukan tulisan kejar tayang, yang asal tayang. Karena jujur diriku sampai saat ini juga masih harus terus memperbaiki kualitas tulisanku. Menang challenge sudah sering, tetapi untuk challenge tulisan terbaik, adalah PR tersendiri bagiku.

Perfeksionis, itu yang kutangkap dari interaksiku dengannya selama ini. Lama menjadi bagian dari kontributor di media ini membuat diriku harus berpikir matang-matang, dan membaca berulang-ulang naskah yang akan aku kirimkan biar bisa segera tayang. Karena memang NP bukan sekadar media yang hanya kejar tayang publish naskah. Di media ini ada para penggawa literasi yang tangguh, di bawah pengawasannya mereka telah bersiap untuk menyaring naskah-naskah sebelum ditayangkan di NasaiPost.Com.

Banyak pelajaran yang bisa aku ambil dari seorang Mom Andrea, ia sangat profesional mengelola media dakwah, berbuat tidak setengah-setengah hingga membuat media ini tetap kokoh dan tidak goyah. Totalitas ini yang aku suka.

Kritik dan Saran dari Mom Andrea

Sebagai seorang Pemred NP, ia sangat teliti dalam menilai sebuah naskah. Pernah aku mendapat masukan tentang naskah challenge true story, yang waktu itu berkisah tentang perjalanan di dua Tanah Suci. Diketahui bersama, Mom Andrea juga sering menulis di rubrik Story, Sastra, Cerpen, Medical, serta berbagai artikel lainnya. Maka tidak diragukan lagi ketika ia memberi masukan tujuannya adalah agar kita menjadi lebih baik dan aku senang akan hal ini.

Ia tidak segan memberi kritik yang membangun, ia akan mengatakan dengan lugas dan jujur. Sebagai contoh ia pernah berkata padaku, jika naskah story-nya aku itu kurang greget walaupun bagus.

“Seandainya dalam naskahmu banyak berkisah liku-liku saat berhaji mungkin bisa dapat nilai plus,” katanya.

“Sebisa mungkin usahakan naskahnya bisa membuat orang berada dalam cerita itu, setidaknya pembaca bisa larut dalam naskah tersebut. Merasakan apa yang dirimu rasakan, misal begini, saat kakiku melangkahkan menuju Masjid Nabawi, kurasakan tubuhku bergetar hebat. Teringat akan sejarah dibangunnya masjid tersebut saat masa-masa Rasulullah saw. dan pengikutnya. Dan di sini kusaksikan dengan mata kepala sendiri bagaimana indah dan kokohnya Masjid Nabawi tersebut. Pintu-pintu masjid yang penuh ornamen Persia, lantai berkeramik menyejukkan dan lain-lainnya,” sarannya.

Selain kritik ia juga tidak segan-segan memberi masukan dan motivasi untuk bisa menjadi penulis yang mendapatkan nilai terbaik. Motivasi yang masih saya ingat adalah ketika ia berkata, “Saya percaya dirimu bisa menyusul nilai tertinggi karena saat ini nilai tertinggi masih sama,” katanya. Saat itu aku sedang mengikuti challenge ketujuh di NP, pada rubrik Story.

Nyatanya, kritik dan sarannya sangat ampuh untuk menjadikan para penulis untuk meng-upgrade kualitas tulisannya hingga sebuah tulisan tersebut layak untuk tayang, bahkan bisa menaklukkan tantangan untuk menjadi di deretan para pemenang.

Totalitas dalam Empati

Di balik jiwa perfeksionis dan profesionalisnya sebagai seorang pemred, nyatanya Mom Andrea adalah sosok ibu bagi Tim NP. Kepekaan dan kelembutan sikapnya secara tersirat sangat terbaca ketika ia secara spontan memberikan bantuan kepada siapa pun yang membutuhkan, tanpa perhitungan.

Mengikuti perkembangan NarasiPost.Com dan pribadi pemprednya, membuat aku makin salut padanya. Ia rela mengeluarkan banyak uang demi menghidupi media NP. Di tengah kesibukannya bekerja di bagian medis, ia masih sempat menyapa kontributor setiap saat. Bahkan, naskah-naskah dari para penulis, ia sendiri yang mem-publish-nya.

Mom Andrea telah berhasil membangun dan menjalin kedekatan antara NP dan penulisnya. Apresiasi ia berikan kepada para kontributornya dengan menyisihkan rezeki yang ia punya. Challenge yang sering diadakan di media ini nyatanya mampu membuat para penulis tertantang untuk menjadi lebih baik lagi, dalam menyampaikan dakwah lewat aksara.

Totalitas dalam Berbagi

Bukan rahasia lagi, jika NP kini sudah menjadi sebuah media dakwah yang diperhitungkan. Salah satu ciri khas NP selain unik dan menarik, salah satunya yang membuat daya tarik tersendiri bagi penulis adalah adanya penyelenggaraan challenge bagi para penulis. Media dakwah yang satu ini selalu bertabur reward dalam setiap acara yang diselenggarakan.

Untuk sebuah challenge, Mom Andrea rela mengeluarkan dana ratusan, hingga jutaan rupiah sebagai wujud apresiasinya terhadap para penulis ideologis. Ini pula yang membuat jiwa petualang dan pejuangku meronta ingin mencoba tantangan di NP. Bisa dibilang aku adalah pejuang challenge yang paling setia menjadi salah satu pesertanya. Meskipun dalam kenyataannya diriku jarang mendapatkan juara pertama, namun alhamdulillah pada challenge Meraki Literasi Batch1 diriku keluar menjadi pemenang pertama.

Di kehidupan yang serba sulit saat ini mengorbankan harta demi dakwah bukanlah perkara yang mudah. Seseorang harus memiliki kecintaan yang sangat tinggi terhadap dakwah Islam. Sehingga mengikhlaskan harta yang dimilikinya untuk diinfakkan, dan dia adalah Mom Andrea.

Semoga apa yang dikeluarkan oleh Mom Andrea, Allah ganti dengan keberkahan dan berlimpahnya rezeki serta kesehatan. Karena seseorang yang telah mengorbankan waktu, tenaga, pikiran, dan hartanya di jalan dakwah, sejatinya ia sedang menabung untuk dirinya sendiri sebagai bekal di akhirat nanti, dan mungkin alasan itulah yang membuat Mom Andrea suka berbagi. Karena Allah akan memberinya tambahan rezeki yang lebih besar di dunia dan di akhirat. Sebagaimana yang termaktub dalam surah Al-Baqarah ayat 261 yang artinya:

“Perumpamaan (nafkah yang dikeluarkan) oleh orang-orang yang menafkahkan hartanya di jalan Allah adalah serupa dengan sebutir benih yang menumbuhkan tujuh bulir. Pada tiap-tiap bulir seratus biji. Allah melipatgandakan (ganjaran) bagi siapa yang Dia kehendaki…”

Masukan dan Saran

Ada sebuah pepatah yang berbunyi:
“Tak kenal maka tak sayang kalau belum kenal belum timbul rasa sayang.”
Begitu juga diriku yang makin lama mengenalnya, membuat rasa sayang dalam dada ini tumbuh subur. Ada rasa tidak rela jika ia merasakan sakit, tetapi masih harus tetap mem-publish naskah yang harus tayang di NP. Terkadang ingin memberi nasihat agar ia istirahat dulu sampai keadaan membaik.

Dari sini, aku ingin memberi masukan buat Mom Andrea, agar mencari admin yang bisa membantu Mom Andrea untuk publish naskah. Karena sejatinya jika dirimu sakit, kami semua punya rasa yang sama. Tidak tega, ingin membantu sebisanya. Namun, apalah daya Australia terlalu jauh bagi kami. Semoga Allah kumpulkan kita di surga-Nya nanti.

Aku tahu Mom Andrea tidak butuh sanjungan, pujian atau balasan apa pun dari para kontributornya, termasuk dariku. Maka dari itu hanya untaian doa terbaik yang aku lantunkan untukmu. Sehat terus ya Mom, hidup penuh keberkahan, dan semoga rezekinya terus berlimpah. NP makin keren, mendunia, dan totalitas dalam menyebarkan dakwah Islam. Amin.

Wallahu a'lam bishawaab. []

Disclaimer

Www.NarasiPost.Com adalah media independent tanpa teraliansi dari siapapun dan sebagai wadah bagi para penulis untuk berkumpul dan berbagi karya.  NarasiPost.Com melakukan seleksi dan berhak menayangkan berbagai kiriman Anda. Tulisan yang dikirim tidak boleh sesuatu yang hoaks, berita kebohongan, hujatan, ujaran kebencian, pornografi dan pornoaksi, SARA, dan menghina kepercayaan/agama/etnisitas pihak lain. Pertanggungjawaban semua konten yang dikirim sepenuhnya ada pada pengirim tulisan/penulis, bukan Www.NarasiPost.Com. Silakan mengirimkan tulisan anda ke email narasipostmedia@gmail.com

Kontributor NarasiPost.Com
isty Daiyah Kontributor NarasiPost.Com & Penulis Jejak Karya Impian
Previous
Aku dan “Dia”
Next
Surat Cinta untuk si Burung Cenderawasih
4.5 6 votes
Article Rating
Subscribe
Notify of
guest

9 Comments
Newest
Oldest Most Voted
Inline Feedbacks
View all comments
Firda Umayah
Firda Umayah
3 months ago

Barakallah untuk mbak Isty dan Mom Andrea

Careemah
Careemah
3 months ago

Kisah yg luar biasa

Sartinah
Sartinah
4 months ago

Barakallah mbak Isty. Memang gak ada habisnya kalau menulis tentang mom dan kiprahnya untuk NP ya.

Isty Da'iyah
Isty Da'iyah
Reply to  Sartinah
3 months ago

Betul, membuat iri, kapan aku bisa banyak berbagai....

Mimy muthmainnah
Mimy muthmainnah
4 months ago

Masyaallah tabarakallah mba Isty ...suka saya cara bertutur mb Isti lewat tulisan ini. Beliau yg di review dan yg menuliskannya sama2 keren, energik and menginspirasi. Sukses dunia akhirat.

Isty Da'iyah
Isty Da'iyah
Reply to  Mimy muthmainnah
3 months ago

MasyaAllah, jadi tersanjung dirikuh, dapat pujian dari mbak Mimi

Mariyah Zawawi
Mariyah Zawawi
4 months ago

Kupikir Dia itu Mbak Dia. Keren, mbak. Baarakallaah

Isty Da'iyah
Isty Da'iyah
Reply to  Mariyah Zawawi
3 months ago

Lope fulll

Isty Da'iyah
Isty Da'iyah
4 months ago

Pelukkkk jauh....untuk Founder NP. Love you because Allah.

bubblemenu-circle
linkedin facebook pinterest youtube rss twitter instagram facebook-blank rss-blank linkedin-blank pinterest youtube twitter instagram