Cara Islam Mengatasi Stunting

Sulitnya memenuhi kebutuhan hidup saat ini membuat banyak keluarga terancam ketahanan pangannya. Kemiskinan. Pengangguran dan mahalnya berbagai kebutuhan pokok membuat keluarga memenuhi dan mencukupi kebutuhhan nutrisi seadanya.

Oleh: Heni Rohmawati, SEI

NarasiPost.com - Indonesia tengah dihantui masalah stunting. Saat ini Indonesia menempati urutan ke-4 dunia dan ke-2 di Asia Tenggara dalam hal balita stunting. Pasca adanya pandemi maka jumlah stunting di Indonesia terus bertambah.

"Butuh kerja keras dan serius untuk menurunkannya. Pemerintah harus mengevaluasi pembangunan keluarga karena hulu persoalan ada di sana. Bagaimana kita bisa mencetak SDM unggul jika stunting masih menghantui calon generasi bangsa," kata Anggota Komisi IX DPR, Netty Prasetiyani Aher dalam keterangan pers, Minggu (20/12), (Merdeka.com, senin 21/12/2020).

Data balita stunting tahun 2019, setidaknya 1 dari 4 balita mengalami stunting. Ini menunjukkan bahwa jumlah stunting sangat mengkhawatirkan. Karena jika kondisi ini tak segera disolusi, kelak akan membahayakan masa depan negeri ini.

Pemerintah sendiri saat ini lebih memilih menyelesaikan persoalan stunting di Indonesia dengan satu badan. Hal ini disampaikan oleh Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan RI Muhajir Effendi mengatakan Presiden Joko Widodo menginginkan hanya satu badan khusus yang menangani persoalan stunting di tanah air agar hasilnya lebih maksimal (republika, 1/11/2020).

Benarkah melalui satu badan ini, stunting akan terselesaikan?

Memahami stunting

Stunting adalah kondisi di mana balita mengalami gagal tumbuh. Baik pada pertumbuhan otaknya maupun pada tinggi badan yang kurang normal. Hal ini akan mengakibatkan pertumbuhan selanjutnya tidak secepat balita sehat pada umumnya. Dampak lain adalah kemampuan berpikir yang lambat, rentan terhadap penyakit, dan menurunkan produktifitas di masa yang akan datang.

Penyebab stunting sendiri bisa dikarenakan 3 hal. Pertama, kurangnya asupan ibu pada masa kehamilan. Kedua, kurangnya asupan nutrisi yang dibutuhkan oleh balita pada masa awal kelahirannya. Ketiga, pola pengasuhan yang kurang tepat.

Jika diringkas penyebab stunting adalah pada kurangnya asupan gizi, baik untuk ibu hamil maupun pada balita yang sudah lahir. Yang jika kondisi terus berlanjut akan menghambat pertumbuhan dan berdampak serius pada generasi.

Mengapa terjadi stunting?

Jika kita memahami stunting, akan didapati bahwa stunting sangat berkaitan erat dengan faktor ekonomi suatu keluarga. Atau dengan kata lain ketahanan keluarga. Karena unsur penyebab stunting adalah pada asupan nutrisi sang ibu saat hamil maupun asupan balita setelah lahir.

Sulitnya memenuhi kebutuhan hidup saat ini membuat banyak keluarga terancam ketahanan pangannya. Kemiskinan. Pengangguran dan mahalnya berbagai kebutuhan pokok membuat keluarga memenuhi dan mencukupi kebutuhhan nutrisi seadanya. Semampunya.

Hal ini dikarenakan tidak ada pihak penopang keluarga. Institusi keluarga dibiarkan berjuang sendiri untuk memenuhi kebutuhan keluarganya. Tidak jarang keluarga hanya bisa mencukupi kebutuhan konsumsi tanpa mempertimbangkan kebutuhan gizi karena keterbatasan daya beli. Belum lagi biaya pendidikan, layanan kesehatan yang semakin melambung tinggi.

Fakta membuktikan untuk mengakses makanan yang bergizi cukup mahal. Seperti daging, ikan, telur dan buah-buahan. Akhirnya tidak ada pilihan lain, selain membeli makanan sesuai uang yang ada. Maka dari itu sulit bagi setiap ibu hamil maupun balita tercukupi kebutuhan gizi yang dibutuhkan.

Islam solusi tuntas

Islam adalah risalah sempurna yang Allah berikan kepada manusia. Islam mengajarkan berbagai hal termasuk bagaimana mengatasi stunting. Stunting sendiri tidak lepas dari taraf kemiskinan keluarga. Maka satu pihak atau bahkan beberapa pihak tidak akan bisa menyelesaikan permasalahan ini. Kecuali kembali pada aturan Allah Swt.

Dalam Islam penguasa adalah imam yang bertanggung jawab terhadap seluruh urusan rakyatnya. Islam akan menjamin pemenuhan kebutuhan per individu, baik dengan mekanisme langsung maupun tak langsung.

Dalam Islam kebutuhan dasar manusia tidak hanya sandang, pangan, papan. Tetapi juga pendidikan, kesehatan dan keamanan. Pada mekanisme tak langsung negara akan memerintahkan laki-laki untuk bekerja mencari nafkah bagi keluarganya. Jika tak ada suami, maka negara akan mengalihkan nafkah kepada ahli warisnya. Jika tak ada ahli waris, maka negara yang langsung mengambil alih memberi nafkah kepada perempuan atau balita. Untuk hal suami yang wajib mencari nafkah, maka negara wajib membuka lapangan kerja seluas-luasnya.

Pada mekanisme langsung. Negara akan menyediakan pendidikan berkualitas yang gratis, serta layanan kesehatan yang baik dengan cuma-cuma. Serta menjamin keamanan setiap warganya dengan sebaik-baiknya. Hal itu bisa dilakukan dengan memanfaatkan dana hasil pengelolaan Sumber Daya Alam yang melimpah milik umat yang dikelola oleh negara.

Dengan demikian masalah kekurangan pangan, sandang dan papan akan terselesaikan. Bahkan pendidikan, jaminan kesehatan dan keamananpun akan didapatkan. Sehingga dengan sendirinya persoalan stunting akan terselesaikan.

Sudah saatnya perempuan dan umat mendukung penerapan Islam secara kaffah. Karena hanya dengan penerapan aturan Islam yang komprehensif dalam khilafah kebaikan dan keberkahan akan didapatkan. Mari kita perjuangkan. Wallahu a’lam.

Picture Source by Google

Disclaimer

Www.NarasiPost.Com adalah media independent tanpa teraliansi dari siapapun dan sebagai wadah bagi para penulis untuk berkumpul dan berbagi karya.  NarasiPost.Com melakukan seleksi dan berhak menayangkan berbagai kiriman Anda. Tulisan yang dikirim tidak boleh sesuatu yang hoaks, berita kebohongan, hujatan, ujaran kebencian, pornografi dan pornoaksi, SARA, dan menghina kepercayaan/agama/etnisitas pihak lain. Pertanggungjawaban semua konten yang dikirim sepenuhnya ada pada pengirim tulisan/penulis, bukan Www.NarasiPost.Com. Silakan mengirimkan tulisan anda ke email [email protected]

Kontributor NarasiPost.Com
Heni Rohmawati S.E.I Kontributor NarasiPost.Com  
Previous
Menjadi Pemuda Agen Dakwah
Next
Kenalkan Islam Pada Keluarga
0 0 votes
Article Rating
Subscribe
Notify of
guest

0 Comments
Newest
Oldest Most Voted
Inline Feedbacks
View all comments
bubblemenu-circle
linkedin facebook pinterest youtube rss twitter instagram facebook-blank rss-blank linkedin-blank pinterest youtube twitter instagram