Upaya yang bisa dilakukan yaitu dengan melakukan intensifikasi pertanian dan juga ekstensifikasi lahan pertanian. Agar kemandirian pangan khususnya kedelai bisa tercapai.
Oleh. Ratni Kartini, S.Si
(Kendari, Sulawesi Tenggara)
NarasiPost.Com-Naiknya harga kedelai di pasaran membuat pengrajin tahu dan tempe panik. Mereka melakukan aksi mogok massal selama tiga hari. Aksi tersebut diserukan oleh Pusat Koperasi Produsen Tempe Tahu Indonesia (Puskopti) DKI Jakarta menyikapi melonjaknya harga bahan baku kedelai, dari Rp 7.200 menjadi Rp 9.200 per kilogram (03/01/2021).
Lonjakan ini dipicu adanya kenaikan harga di tingkat global, sehingga berdampak pada harga kedelai impor ke Indonesia. Selain itu Kemendag menyatakan bahwa faktor utama penyebab kenaikan harga kedelai dunia akibat adanya lonjakan permintaan kedelai dari Cina kepada AS selaku eksportir kedelai terbesar dunia hingga 100 persen.
Kenaikan harga kedelai dalam sistem kapitalisme saat ini tentu saja wajar terjadi. Mengingat untuk memenuhi pasokan bahan baku kedelai di dalam negeri masih mengandalkan dari impor. Sehingga untuk mengantisipasinya, diharapkan kepada pihak pemerintah untuk membuat strategi ke depannya dengan mengoptimalkan produksi kedelai lokal.
Oleh karena itu, butuh upaya pemerintah untuk mengantisipasi kenaikan harga bahan baku kedelai ini. Namun persoalan tersebut akan terus berulang, selama negara kita belum mampu memenuhi kebutuhan kedelai di dalam negeri. Hal ini disebabkan luas lahan pertanian kedelai dan produktivitas hasil kedelai di tanah air masih kurang. Untuk itu upaya yang bisa dilakukan adalah dengan meningkatkan produksi kedelai di dalam negeri. Salah satunya dengan melakukan upaya ekstensifikasi lahan pertanian. Ekstensifikasi lahan pertanian dilakukan dengan membuat lahan-lahan mati yang tidak ditanami oleh pemiliknya menjadi produktif dan juga dengan membuka lahan pertanian di luar Jawa.
Upaya yang bisa dilakukan yaitu dengan melakukan intensifikasi pertanian dan juga ekstensifikasi lahan pertanian. Agar kemandirian pangan khususnya kedelai bisa tercapai.
Semua strategi itu akan berjalan optimal jika didukung dengan kepemimpinan dan sistem yang baik, yaitu sistem Islam. Sebab hanya sistem Islamlah yang akan mampu menyelesaikan setiap persoalan yang muncul di tengah kehidupan manusia, tidak terkecuali masalah ketersedian pangan. Wallahu 'alamu bishowwab.[]