Putriku sayang,
Kemas air matamu
Kembangkan senyummu
Tegakkan bahumu
Kokohkan pijakanmu
Melangkahlah
Oleh. Maya Rohmah
(Kontributor NarasiPost.Com)
NarasiPost.Com-Putriku sayang,
22 tahun memang 'tlah berlalu
Namun, rasanya baru kemarin engkau berjuang untuk keluar dari rahimku
22 tahun adalah waktu yang tak sebentar
Namun, rasanya matamu yang masih terkatup dan kulitmu yang masih merah, ada dalam dekapanku
Putriku sayang,
22 tahun waktu yang 'tlah kau jejak
Pertanda 'tlah banyak jua yang kau kecap
Manis pahit, suka duka, tawa luka
Mewarnai perjalanan hidupmu
Namun, yakinlah
Dalam setiap gelombang yang engkau lalui
Kasih sayang Allah ada di setiap riaknya
Tak apa, Sayang
Aku ada di sini untukmu
Kisahmu tentang luka kehidupan yang kau lalui
Semoga menjadi jembatan ditemukannya kekuatan besar dalam diri
Tetaplah tegar meski banyak rasa yang tak manis
Temukanlah hikmah di sebaliknya
Semoga engkau bisa menemukan hakikat dan jati diri
Dari mana engkau berasal
Untuk apa engkau hidup
Dan akan ke mana engkau setelah kehidupan ini
Putriku sayang,
Tak henti kubisikkan dalam tiap bait doa kepada Sang Penggenggam Jiwa
Agar engkau sehat
Agar engkau bahagia
Agar engkau jadikan syariat Allah sebagai pijakan
Agar engkau paham tsaqafah Islam di samping ilmu-ilmu duniawi
Agar nilai-nilai keimanan menetap dalam relung jiwamu
Putriku sayang,
Ribuan kata maaf kuucapkan dalam rentang dua puluh dua tahun ini
Maafkan aku yang tak selalu hadir untukmu
Maafkan aku yang sering kali berbeda pendapat denganmu
Maafkan jika ternyata aku yang lebih sering menimbulkan resah di hatimu
Putriku sayang,
Kemas air matamu
Kembangkan senyummu
Tegakkan bahumu
Kokohkan pijakanmu
Melangkahlah
Perjalanan hidup nan panjang menunggumu
Susunlah segala puing agar menjadi bangunan perbekalan hidup yang sementara ini menuju keabadian
"Apakah kamu menyangka akan masuk surga, padahal belum datang kepada kamu ujian seperti yang dialami orang-orang sebelum kamu. Mereka ditimpa kemelaratan, penderitaan dan diguncang berbagai macam ujian, sehingga Rasulullah dan orang-orang yang beriman bersamanya berkata, “Kapankah datangnya pertolongan Allah?" Ingatlah, sesungguhnya pertolongan Allah itu dekat." (QS. Al Baqarah 214)
Baca juga: https://narasipost.com/family/02/2024/kasih-sayang-ibu/
Pamekasan, 8 Maret 2024
Menyentuh rasa,, mewakili para ibunda
Masyaallah puisi yang menyentuh hati.
Keren teh Maya
Masyaallah mb Maya sekali keluar naskahnya menghanyutkan jiwa pembacanya. Sungguh lisan ibu motivasi terbaik yg pernah ada