Mereka menanyakan kepadamu (Muhammad) tentang khamar dan judi. Katakanlah, Pada keduanya terdapat dosa besar dan beberapa manfaat bagi manusia. Tetapi dosanya lebih besar daripada manfaatnya. Dan mereka menanyakan kepadamu (tentang) apa yang (harus) mereka infakkan. Katakanlah, Kelebihan (dari apa yang diperlukan). Demikianlah Allah menerangkan ayat-ayat-Nya kepadamu agar kamu memikirkan"
(QS. Al-Baqarah 2: 219).
By. Alya Sabila
NarasiPost.Com-Salah satu fenomena aneh namun nyata di zaman sekarang adalah wanita selalu benar. Sahabat pasti sering mendengar kalimat tersebut. Kalimat ini pun tak jarang dijadikan senjata jitu yang membuat kaum Adam terdiam ketika sedang berselisih dengan wanita. Lalu anehnya lagi, setelah mendengar kalimat tersebut mereka fine saja, tidak menuntut ataupun melawan. Namun, benarkah pernyataan bahwa wanita itu selalu benar?
Salah satu faktor penyebab munculnya pernyataan wanita selalu benar adalah karena wanita itu cenderung tidak ingin dibantah ataupun disalahkan. Selain itu, wanita cenderung menggunakan intuisinya dalam membedakan mana yang benar dan mana yang salah. Namun, hal itu bukan juga berarti wanita itu selalu benar. Lantas di mana letak kesalahannya?
Sahabat, sebenarnya pernyataan bahwa wanita selalu benar itu saja sudah kurang tepat. Mengapa? Pastinya karena wanita juga manusia dan tidak ada satu pun manusia yang sempurna. Maksudnya, setiap manusia pasti mempunyai kekurangan dan kesalahan. Maka, tidaklah patut bagi kita sebagai manusia merasa paling benar.
Karena julukan wanita selalu benar ini sudah tersebar di berbagai daerah, maka tak jarang banyak kaum hawa yang terpikat. Yang terburuk dari semua ini adalah mereka mengadopsinya sebagai prinsip. Sepintas memang kalimat ini biasa saja. Namun, dampak yang diberikan pada masing-masing orang berbeda.
Bisa jadi setelah mendengar bahwa wanita selalu benar, ada seseorang yang percaya dan mengikutinya. Tentu hasil yang bisa diprediksi adalah jika dia wanita, dia akan menjadi angkuh karena merasa benar. Sedangkan jika laki-laki, ia akan merasa minder dan tidak berani melawan wanita. Bisa jadi pernyataan wanita selalu benar inilah yang memicu fenomena seperti suami takut istri. Padahal, laki-laki adalah pemimpin keluarga, bukan wanita.
Zaman memang sudah berubah. Ada banyak pemahaman asing yang isinya tidak sesuai dengan Islam. Contohnya seperti pernyataan tadi. Hanya karena pernyataan tersebut, kita jadi terombang-ambing dalam kebingungan.
Padahal, tidak perlu ditanya lagi, bahwa pernyataan tersebut jelas sekali salahnya. Sebab, standar benar dan salah haruslah kita dasarkan pada hukum Syara', bukan didasarkan kepada wanita. Sungguh keterlaluan jika wanita yang merupakan makhluk dari Allah dijadikan dasar dan menjadi pesaing dari hukum Allah itu sendiri.
Maka dari itu, kita harus budayakan memilah dan memilih agar tidak terjerumus dalam kesesatan tak berujung. Ingatlah, Allah menciptakan akal tidak untuk disia-siakan, tetapi digunakan untuk berpikir. So, jangan malas berpikir, ya, Sahabat! Allah Swt. pun sering mengajak kita untuk berpikir dalam salah satu firman-Nya,
يَسْــئَلُوْنَكَ عَنِ الْخَمْرِ وَا لْمَيْسِرِ ۗ قُلْ فِيْهِمَاۤ اِثْمٌ کَبِيْرٌ وَّمَنَا فِعُ لِلنَّا سِ ۖ وَاِ ثْمُهُمَاۤ اَکْبَرُ مِنْ نَّفْعِهِمَا ۗ وَيَسْــئَلُوْنَكَ مَا ذَا يُنْفِقُوْنَ ۗ قُلِ الْعَفْوَ ۗ كَذٰلِكَ يُبَيِّنُ اللّٰهُ لَـكُمُ الْاٰ يٰتِ لَعَلَّکُمْ تَتَفَكَّرُوْنَ ۙ
"Mereka menanyakan kepadamu (Muhammad) tentang khamar dan judi. Katakanlah, Pada keduanya terdapat dosa besar dan beberapa manfaat bagi manusia. Tetapi dosanya lebih besar daripada manfaatnya. Dan mereka menanyakan kepadamu (tentang) apa yang (harus) mereka infakkan. Katakanlah, Kelebihan (dari apa yang diperlukan). Demikianlah Allah menerangkan ayat-ayat-Nya kepadamu agar kamu memikirkan"
(QS. Al-Baqarah 2: 219).
Tidak hanya satu ayat saja, Sahabat. Namun, ada lebih dari 100 ayat yang mengajak kita untuk berpikir menggunakan akal. Hal simple yang kita pikirkan, bisa jadi memperkuat keyakinan kita akan sesuatu, contohnya ketika kita berpikir tentang eksistensi Allah dengan memperhatikan ciptaan-Nya. Pemikiran simple tentang ciptaan-Nya saja bisa membuat keyakinan kita semakin kuat, apalagi kalau pemikiran yang menyeluruh?
Pastinya pemikiran yang menyeluruh efeknya lebih besar terhadap keyakinan ketimbang pemikiran yang sederhana. Berpikir pun harus dilakukan sebelum kita bertindak agar tindakan yang kita lakukan tidak berdampak parah terhadap diri kita maupun orang lain.
Maka dari itu, jangan lupa berpikir sebelum bertindak. Hanya karena kalimat simple seperti "wanita selalu benar", bisa mengakibatkan kita tersesat. Apa pun yang kita ucapkan, lakukan, ataupun yang kita ketik bisa jadi biasa saja bagi kita. Namun, bisa jadi ada seseorang yang terinspirasi dan meniru apa yang kita lakukan. Terlebih di zaman sekarang, berita menyebar dengan cepat.
Maka jangan gunakan kesempatan itu untuk menyebar stigma-stigma negatif, salah-salah bisa menjadi dosa jariyah! Lebih baik kita menyebar konten-konten islami atau konten bermanfaat lainnya yang terbukti sumbernya. Dengan ini, Insyaallah kita akan mendapat pahala jariyah. Sudah dipermudah untuk mendapat pahala, kok ngeluh?[]