Konser nyanyian duka
Mengiringi seluruh nestapa
Bergemuruh seluruh jiwa
Remuk dalam panggung sandiwara
Oleh : Afiyah Rasyad
NarasiPost.Com-Ding dung ding dung
Tamu datang turut bergabung
Seluruh penjuru negeri disapu mendung
Menangis lara sedang berkabung
Desa kota sama saja
Alunan duka selalu di puncak nada
Dari kebijakan penguasa hingga virus korona
Akar ringkih terus dipelihara
Apa hendak dikata?
Seluruh janji berbalut dusta
Terhampar angkara murka
Demi memenuhi rekening atas nama cita-cita bangsa
Jarum jam berdetik
Di atas altar kedzoliman yang berisik
Membuat rakyat diam tak berkutik
Saat angin penangkapan datang berbisik
Ding dung ding dung
Kesejahteraan rakyat digantung
Harapannya dipasung
Diikat dalam pencitraan yang dijunjung
Konser nyanyian duka
Mengiringi seluruh nestapa
Bergemuruh seluruh jiwa
Remuk dalam panggung sandiwara
Hilang seluruh kekayaan
Para pencuri jadi tamu kehormatan
Lengkap sudah penderitaan
Diiringi nyanyian luka yang memilukan
Hilir mudik punggawa berganti
Tak terkecuali petinggi negeri
Namun rasa kemanusiaan semakin termutilasi
Oleh rongrongan sistem yang penuh manipulasi
Nyanyian duka tak kan menyapa
Ketika Baginda Nabi jadi teladan manusia
Dalam ibadah, keluarga dan negara
Risalah Islam jadi patokan semesta[]