Kemiskinan Ekstrem Membayangi Generasi

Kemiskinan Ekstrem

Kemiskinan ekstrem terjadi ketika masyarakat tidak mampu memenuhi kebutuhan dasar, seperti makanan, air bersih, sanitasi layak, kesehatan, tempat tinggal, pendidikan, serta akses informasi terhadap pendapatan dan layanan sosial

Oleh. Ni’mah Fadeli
(Kontributor NarasiPost.Com)

NarasiPost.Com-Miskin, suatu keadaan hidup yang hampir semua orang tak menginginkannya. Hingga ada pernyataan “Lebih baik menangis di Mercedes daripada di bajaj.” Artinya meski sama-sama merasakan masalah hidup hingga harus menangis. Namun, orang akan lebih merasa bahagia ketika menangis dalam keadaan kaya. 

Tentu pernyataan itu tidak dapat dibenarkan karena tolok ukur seseorang bahagia atau tidak bukan dari banyaknya kekayaan. Namun, di era seperti sekarang yang segalanya diukur dengan harta maka akan sulit bagi orang dengan keadaan kekurangan materi merasakan kenyamanan hidup. 

Kesenjangan sosial yang terjadi semakin hari semakin tinggi. Keadaan hidup di mana si kaya menjadi semakin kaya dan si miskin menjadi semakin miskin tak dapat dihindari. Mirisnya, hal ini menimpa anak-anak penerus bangsa yang harus hidup di bawah garis kemiskinan sehingga mengancam masa depan mereka.

Menurut data dari PBB dan badan amal Inggris Save the Children, sebanyak 1,4 miliar anak di bawah usia 16 tahun tidak memiliki akses perlindungan sosial (perlinsos). Tak adanya akses perlinsos ini, akan membuat anak lebih rentan terhadap penyakit, gizi buruk, dan tentu saja kemiskinan. 

Mengutip dari Antara.com pada Kamis, 15 Februari 2024, Direktur Global Kebijakan Sosial dan Perlindungan Sosial UNICEF, Natalia Winder Rossi menyebutkan bahwa secara global terdapat 333 juta anak hidup dalam kemiskinan ekstrem dan berjuang untuk bertahan hidup dengan pendapatan kurang dari 2,15 USD (Rp 33.565) per hari dan hampir satu miliar anak hidup dalam kemiskinan multidimensi. (kumparanBISNIS, 15/02/2024).

 Menjadi Isu Global

Ekstrem, suatu keadaan tak biasa yang menakutkan apalagi jika ini menyangkut kemiskinan, tentu hal yang harus disikapi secara serius  apalagi kemiskinan ekstrem ini sudah mewabah di seluruh dunia.

Kemiskinan ekstrem terjadi ketika masyarakat tidak mampu memenuhi kebutuhan dasar, seperti makanan, air bersih, sanitasi layak, kesehatan, tempat tinggal, pendidikan, serta akses informasi terhadap pendapatan dan layanan sosial. Bagaimana bisa dalam satu negara mengalami kemiskinan ekstrem sementara jumlah orang dengan kekayaan berlimpah juga tak sedikit?

Sebenarnya hal tersebut bukanlah sesuatu yang mengherankan, mengingat kita hidup dalam sistem kapitalisme. Bagi pemilik modal atau kapital, dunia terasa berada di genggaman.

Hal ini karena kesempatan memperkaya diri dibuka lebar dan luas ketika materi ada di tangan. Segala sumber daya alam, pulau maupun gunung boleh dibeli dan dikelola secara pribadi. Negara hanya berfungsi sebagai regulator, penguasa pun berlomba menambah pundi-pundi kekayaan dan melanggengkan kekuasaan. 

Rakyat kecil hanya akan menggigit jari dan kemiskinan menjadi persoalan yang tak akan pernah kunjung usai. Sistem kapitalisme membuka peluang lebar untuk swasta berperan dalam menyediakan fasilitas rakyat, tentu saja dengan biaya tak murah. Pendidikan, kesehatan, transportasi, dan semua fasilitas dijadikan komoditas sehingga semakin terimpitlah masyarakat yang pada akhirnya menjadikan angka kemiskinan semakin meninggi.

Solusi Islam untuk Kemiskinan

Sebagai sistem yang lengkap, Islam memiliki solusi dalam mengentaskan kemiskinan. Memang benar kemiskinan karena kekurangan harta juga termasuk dalam qadha. Namun, meski kekurangan harta, rakyat dalam sistem Islam tak akan mengalami kemiskinan ekstrem. Rakyat akan mendapatkan kebutuhan dasar yang menjadi haknya dan merupakan tanggung jawab negara untuk menyediakannya. Rasulullah bersabda, 

“Tidak ada seorang hamba yang dijadikan Allah mengatur rakyat, kemudian dia mati dalam keadaan menipu rakyatnya (tidak menunaikan hak rakyatnya), kecuali Allah akan mengharamkan dia (langsung masuk) surga.” (HR. Muslim).

Menyadari betapa besar amanah yang menjadi tanggung jawabnya, maka segala kebijakan yang diambil pemimpin dalam Islam adalah untuk membuat rakyat yang dipimpinnya sejahtera dalam rangka meraih rida Allah Subhanallahu wa ta'ala. 

Islam akan menyediakan seluas-luasnya lapangan kerja, juga menciptakan kesadaran bagi kaum laki-laki untuk melaksanakan kewajiban mencari nafkah. Islam mengharamkan riba dan judi maka negara akan menutup pintu ekonomi yang mengarah ke sana. Sanksi yang berat juga akan dikenakan bagi pelaku  kecurangan, seperti penipuan, investasi bodong, menimbun barang dan seterusnya yang dapat mematikan ekonomi rakyat. 

Islam juga memiliki aturan bahwa hanya negara yang boleh mengatur sumber daya alam tanpa campur tangan pribadi, swasta, apalagi asing sehingga rakyat dapat benar-benar menikmati hasilnya. Dari pengelolaan sumber daya alam tersebut maka kebutuhan dasar rakyat dapat dipenuhi negara tanpa mengeluarkan biaya.

Rakyat yang paham Islam juga tak akan berdiam diri melihat saudaranya kekurangan. Selain kewajiban zakat, pintu-pintu sedekah yang dibuka lebar juga akan menjadikan keadaan rakyat dalam sistem Islam tak mengalami kesenjangan sosial.

Kemiskinan ekstrem yang menimpa generasi penerus akan mendapatkan solusi ketika sistem Islam kembali memimpin dunia. Islam tidak hanya memiliki solusi bagi muslim saja tapi kepada semua makhluk ciptaan-Nya karena fungsi Islam adalah membawa rahmat kepada seluruh alam.

Wallahu a’lam bishawab. []

Disclaimer

Www.NarasiPost.Com adalah media independent tanpa teraliansi dari siapapun dan sebagai wadah bagi para penulis untuk berkumpul dan berbagi karya.  NarasiPost.Com melakukan seleksi dan berhak menayangkan berbagai kiriman Anda. Tulisan yang dikirim tidak boleh sesuatu yang hoaks, berita kebohongan, hujatan, ujaran kebencian, pornografi dan pornoaksi, SARA, dan menghina kepercayaan/agama/etnisitas pihak lain. Pertanggungjawaban semua konten yang dikirim sepenuhnya ada pada pengirim tulisan/penulis, bukan Www.NarasiPost.Com. Silakan mengirimkan tulisan anda ke email [email protected]

Kontributor NarasiPost.Com Dan Pegiat Pena Banua
Ni'mah Fadeli Kontributor NarasiPost.Com
Previous
Gaza Darurat Pangan, Dunia Bungkam
Next
Islamofobia Mencekam di Negara Hitam
5 1 vote
Article Rating
Subscribe
Notify of
guest

15 Comments
Newest
Oldest Most Voted
Inline Feedbacks
View all comments
Sartinah
Sartinah
8 months ago

Kemiskinan hari ini adalah persoalan sistemis, yaitu miskin yang disebabkan oleh penerapan sistem kapitalisme. Miris memang, hidup di negara yang kaya SDA, tapi kemiskinan begitu tinggi.

Puspita Ningtiyas
Puspita Ningtiyas
8 months ago

Hanya Islam yang akan mampu mengentaskan kemiskinan sampai ke akar-akarnya

Ni'mah
Ni'mah
Reply to  Puspita Ningtiyas
8 months ago

Masya Allah

Raras
Raras
8 months ago

Rakyat yang paham Islam tak akan berdiam diri melihat saudaranya kekurangan karena Allah perintahkan untuk saling menolong

Ni'mah
Ni'mah
Reply to  Raras
8 months ago

Masya Allah

Indrarini
Indrarini
8 months ago

Sudah jadi ketetapan Allah bahw hidup itu ada yang miskin ada yang kaya, tetapi kalau sudah terjadi kemiskinan secara masal, itu artinya sistem kehidupannua yang salah. Itulah ketika sistem Islam justru dicampakkan.

Ni'mah
Ni'mah
Reply to  Indrarini
8 months ago

Agree

Afiyah Rasyad
Afiyah Rasyad
8 months ago

Kemiskinan ekstrem ini sudah dirancang nggih, Mbak? Sistem ini memang menjadikan negara berlepas tangan dalam urusan riayah syuunil ummah.

Barokallahu fiik, Mbak

Ni'mah
Ni'mah
Reply to  Afiyah Rasyad
8 months ago

Wallahu a'lam mbak

Wa fiik barakallah

Firda Umayah
Firda Umayah
8 months ago

Saat sistem ekonomi suatu negeri dikendalikan oleh para oligarki maka kemiskinan ekstrem akan terus ada. Inilah bukti kerusakan ideologi kapitalisme

Ni'mah
Ni'mah
Reply to  Firda Umayah
8 months ago

Correct

Siti komariah
Siti komariah
8 months ago

Kemiskinan ekstrem adalah imbas dari kapitalisme ya Mbak. Yah, walaupun sejatinya ada kemiskinan dari orok kalau sistemnya Islam, kebutuhan mereka tetap terpenuhi pastinya.

Ni'mah
Ni'mah
Reply to  Siti komariah
8 months ago

Yup betul sekali

Novianti
Novianti
8 months ago

Kemiskinan masal akan terus menjamur dalam sistem kapitalisrme. Kelompok.ini.akam tetap dibiarkan dan diperalat. Sudah jatuh tertimpa tangga, itulah nasib orang'orang miskin

Ni'mah
Ni'mah
Reply to  Novianti
8 months ago

Naudzubillah min dzalik
Semoga sistem kapitalisme segera berlalu. Aamiin

bubblemenu-circle

You cannot copy content of this page

linkedin facebook pinterest youtube rss twitter instagram facebook-blank rss-blank linkedin-blank pinterest youtube twitter instagram