Penipuan makin menjamur dengan perantara teknologi disebabkan karena rusaknya komunitas sosial dan jauhnya individu-individu dari kata sejahtera.
Oleh. Sulastri
(Kontributor NarasiPost.Com)
NarasiPost.Com-Menurut sebagian orang, majunya suatu bangsa bisa dilihat dari kecanggihan teknologinya. Saat ini perkembangan teknologi berjalan begitu pesat. Kecanggihan teknologi pun bisa menjadi mata pisau yang digunakan untuk kebaikan dan kejahatan. Hingga memunculkan penipuan gaya baru dengan memanfaatkan perkembangan teknologi.
Akhir-akhir ini penipuan gaya baru semakin marak. Dilansir dari laman www.cnbc.Indonesia.com, 10/2/2024. Seorang karyawan di Hong Kong tertipu US$25,6 juta atau setara 400 miliar. Modusnya dengan memanfaatkan perkembangan teknologi yaitu teknologi deepfake. Deepfake yaitu teknik memodifikasi atau menciptakan konten visual berupa video dan foto, melalui bantuan AI.
Akibatnya tool deepfake memberikan gambar realistis dan sulit dibedakan dengan konten asli. Hal ini mengakibatkan salah persepsi bagi yang melihatnya.
Miris melihat kehidupan hari ini yang semakin hari kejahatan semakin beraneka ragam. Bahkan di media, setiap harinya selalu menyajikan berita kriminal. Hal ini seharusnya menyadarkan kita bahwa ada yang salah dari sistem kehidupan kita.
Lalu mengapa perkembangan teknologi memunculkan penipuan gaya baru, dan bagaimana solusi dalam Islam?
Akar Masalah Penipuan
Penipuan seolah sudah menjamur. Baik penipuan secara manual, maupun melalui dunia maya. Banyaknya penipuan dengan perantara teknologi disebabkan karena rusaknya komunitas sosial dan jauhnya individu-individu dari kata sejahtera.
Rusaknya Komunitas Sosial
Komunitas sosial adalah perkumpulan individu yang memiliki tujuan, visi, dan misi yang sama. Komunitas sosial yang positif akan memberikan dampak positif bagi individu. Sedangkan komunitas yang buruk akan memberikan dampak negatif pada individu.
Sayangnya komunitas sosial saat ini sudah rusak tergerus dengan impitan hidup yang semakin sempit. Akibatnya banyak orang yang terpengaruh dengan komunitas sosialnya, hingga melakukan tindak kejahatan. Hal ini tidak akan terjadi jika komunitas sosial memiliki pandangan hidup yang terarah. Contoh dari komunitas sosial yang rusak seperti, komplotan perampok memiliki pemikiran yang sama. Yaitu ingin mendapatkan uang secara cepat dengan menghalalkan segala cara. Maka komplotan perampok ini akan bersama-sama melakukan tindak kejahatan. Mereka merasa kuat karena melakukan tindak kejahatannya secara bersama-sama.
Individu tak Sejahtera
Kehidupan sejahtera masih jauh dari harapan dan masih menjadi PR besar negara. Individu per individu harus berjuang sendiri memenuhi kebutuhan hidupnya, tak ada yang menjamin. Mereka harus berdiri sendiri dengan kedua kakinya.
Tak ayal jalan pintas dipilih untuk memenuhi hajatnya. Apalagi mengakses teknologi sangatlah mudah. Hanya bermodalkan smartphone bisa berkeliling menjelajah dunia secara virtual. Namun sayangnya perkembangan teknologi dimanfaatkan untuk melakukan penipuan gaya baru. Padahal banyak sekali dampak positif dari teknologi, jika digunakan secara bijak. Bijak berteknologi, bijak bermedia sosial. Karena sejatinya sekecil apa pun perbuatan kita, akan dimintai pertanggungjawaban kelak di akhirat.
Akibat Sistem Kapitalisme
Sistem kapitalisme menjadikan materi sebagai tujuan hidupnya. Ditambah dengan kebebasan berperilaku semakin menambah kerusakan di masyarakat. Penipuan gaya baru dijadikan sebagai peluang meraih cuan dengan cara yang salah. Dalam sistem kapitalisme kemajuan teknologi tidak dibarengi dengan iman dan takwa. Sehingga memunculkan penipuan gaya baru. Inilah jadinya jika aturan manusia diterapkan dalam kehidupan hanya menyebabkan kerusakan. Untuk apa pintar, jika tak memiliki adab.
Solusi Islam Mencegah Penipuan
Dalam Islam kemajuan teknologi dibarengi dengan iman dan takwa yang mumpuni. Karena pendidikan dalam Islam berbasis akidah Islam. Ditambah dengan masyarakat Islam yang memiliki pemikiran, perasaan, dan aturan yang sama, yaitu aturan Islam. Hingga teknologi digunakan untuk kemaslahatan umat. Seperti, teknologi digunakan sebagai sarana dakwah untuk meningkatkan keimanan seseorang. Dan sebagai sarana dakwah ke luar negeri.
Kebutuhan Terjamin
Dalam Islam pemimpin bertugas sebagai pengurus rakyat dan bertanggung jawab atas rakyat. Sehingga kebutuhan rakyat akan terjamin dan tidak akan merugikan orang lain. Hal ini sesuai hadis Rasulullah saw. berikut :
"Imam atau Khalifah adalah pengurus rakyat dan ia bertanggung jawab atas rakyat yang diurusnya "(HR. Al-Bukhari).
Dalam Islam terdapat baitulmal untuk menjamin kebutuhan rakyat. Pos-pos yang ada dalam baitulmal salah satunya berasal dari pengelolaan sumber daya alam secara mandiri oleh negara. Lalu ada pemasukan dari fai, kharaj, jizyah, dan lain-lain. Dan hasilnya akan diberikan kepada rakyat melalui pendidikan gratis, kesehatan gratis, dan jaminan keamanan. Sungguh indahnya jika Islam diterapkan dalam kehidupan.
Islam pun akan mewajibkan laki-laki untuk bekerja agar dapat memenuhi kebutuhan keluarganya. Jika kehidupan sudah terjamin sejahtera dan memiliki kepribadian Islam yaitu pola pikir Islam dan pola sikap Islam. Maka, tidak akan ada orang yang merugikan orang lain dengan cara penipuan meski teknologi sudah makin canggih.
Khatimah
Perkembangan teknologi dalam sistem kapitalisme banyak menyebabkan kejahatan penipuan gaya baru. Sedangkan dalam Islam, perkembangan teknologi digunakan untuk kemaslahatan rakyat. Hal ini menunjukkan kebobrokan sistem kapitalisme yang semakin hari semakin rusak. Kehidupan ideal hanya terwujud jika Islam diterapkan di seluruh bidang kehidupan dan mencampakkan sistem kufur kapitalisme. Wallahu a'lam bishawab. []
Semakin maju zaman, semakin canggih pula teknologinya. Namun, tanpa dukungan sistem yang benar, maka teknologi sering kali disalahgunakan. Sepert saat ini contohnya.
Perkembangan teknologi tanpa dibarengi keimanan. Malah disalahgunakan
Fakta yang tak bisa dinafikkan. Saat teknologi dijadikan alat kejahatan menjadi hal yang lazim dalam.sistem buatan manusia ini
Barokallahu fiik, Mbak
Ya begitulah kenyataannya, selagi agama dijauhkan dari kehidupan