Triliunan Tonggeret Siap Kepung Amerika

Triliunan Tonggeret siap kepung amerika

Triliunan tonggeret periodik Brood XIII dan Brood XIX sejatinya peringatan dari Allah Swt. atas kesombongan yang telah dilakukan Amerika selama ini.

Oleh. Haifa Eimaan
(Tim Penulis Inti NarasiPost.Com)

NarasiPost.Com-Amerika Serikat tengah bersiap menghadapi fenomena biologi terbesar dan langka 200 tahunan yaitu kepungan tonggeret periodik. Pada musim semi tahun ini, triliunan tonggeret periodik akan menyerbu Amerika Barat Tengah dan Tenggara, seperti Illinois, Kansas, Montana, dan South Dakota. Sekumpulan tonggeret periodik yang muncul bersamaan di area geografis tertentu disebut Brood.

Tonggeret Brood XIII telah menahan diri selama 17 tahun dalam bentuk nimfa. Sementara itu, tonggeret Brood XIX betah menyembunyikan dirinya selama 13 tahun. Setelah 200 tahun berlalu, kedua spesies ini siap berduet untuk mengepung Amerika Barat Tengah dan Tenggara. Dua spesies tonggeret ini pernah muncul bersamaan untuk pertama kalinya pada tahun 1803. (bbc.com, 3/2/2024)

Karakteristik Unik Tonggeret

Di Amerika Serikat, tonggeret dikenal dengan nama cicada. Serangga ini cukup unik karena memiliki siklus hidup yang sangat panjang dibandingkan tonggeret nonperiodik bahkan dari seluruh serangga yang ada di dunia. Fase nimfa menghabiskan 13 hingga 17 tahun di bawah tanah sebelum menjadi dewasa.

Tonggeret keluar dari lubang-lubang persembunyiannya di dalam tanah. Mereka berombongan saat senja untuk menghindari predator, lalu merayap menuju pepohonan. Apabila posisinya sudah nyaman dan aman, mereka berubah menjadi kepompong. Setelah menjadi kepompong dan kulit luarnya mengelupas, tonggeret muda pun menjadi dewasa. Kini tubuhnya memiliki sayap transparan. Bola matanya menonjol berwarna merah menyala, sangat kontras dengan kepalanya yang hitam.

Tonggeret dewasa hanya mampu bertahan hidup selama 4 minggu saja. Selama satu bulan itu, mereka menggunakan waktunya untuk “bernyanyi” dan kawin. Setelah itu mati.

Kematian triliunan tonggeret ini tidak perlu dikhawatirkan sebab tonggeret betina telah meletakkan telur-telurnya di antara reranting pepohonan. Ketika menetas, nimfa ini jatuh ke tanah dan siap memulai fase berikutnya.

Nimfa-nimfa ini merayap, menggali tanah, lalu menghisap cairan dari akar tanaman dan pohon selama bertahun-tahun hingga kemunculannya. Selama bertahun-tahun di bawah tanah, nimfa melepaskan eksoskeleton atau rangka luarnya, sebuah proses yang dikenal sebagai molting sebanyak lima kali. (smithsonianmag.com, 31/3/2021)

Fakta Menarik

Tonggeret periodik ini memiliki beberapa fakta menarik.

Pertama, kemunculannya yang bersamaan dalam jumlah triliunan merupakan mekanisme bertahan hidup terbaik. Tonggeret dengan sayap transparannya yang rapuh tidak bisa terbang dalam jarak jauh. Akan tetapi, dengan kekuatannya dalam segi jumlah, peluang bertahan hidup mereka sangat besar. (bbc.com, 17/5/2021)

Kedua, tonggeret dapat melakukan perkawinan silang. Di seluruh dunia, terdapat lebih dari 3.390 spesies tonggeret. Namun, hanya tujuh spesies di Amerika Utara yang diketahui bersifat periodik. Sisanya muncul setiap tahun. Meskipun keberadaan tonggeret-tonggeret ini digolongkan sebagai spesies yang berbeda, nyatanya banyak spesies tonggeret periodik mampu kawin silang dan menghasilkan hibrida. (bbc.com, 3/2/2024)

Jika tahun ini spesies tonggeret Brood XIII dan Brood XIX muncul bersamaan, potensi persilangan itu sangat besar. Hasilnya adalah tonggeret hibrida. Atas persilangan bebas ini, tidak ada yang dapat menduga hasilnya di masa depan.

Ketiga, tonggeret periodik membantu mengendalikan populasi serangga lain. Saat muncul dalam jumlah besar, tonggeret menjadi sumber makanan yang berlimpah bagi predator pemangsa serangga. Hal ini tentu saja membantu mengendalikan populasi serangga lain yang menjadi mangsa predator tersebut.

Keempat, perubahan perilaku tonggeret periodik. Tonggeret-tonggeret ini muncul lebih awal di musim semi dibandingkan sebelumnya. Para peneliti mengaitkan perubahan perilaku ini dengan peningkatan suhu global dan menghilangnya sebagian besar hutan. Selama ini, para entomologi meyakini bahwa tonggeret-tonggeret periodik ini bisa muncul bersamaan dengan penanda suhu, bukan penanda waktu dan saling komunikasi sebagaimana manusia saat melakukan janji temu. Saat tanah menghangat dan suhunya antara 17-18 derajat Celsius, nimfa-nimfa mencari jalan keluar dari dalam tanah. Hanya tonggeret-tonggeret ini saja yang mengetahui suhu terbaik untuk keluar dari persembunyiannya secara berbarengan. (bbc.com, 17/5/2021)

Peristiwa Langka

Kemunculan bersamaan Brood XIII dan XIX pada tahun 2024 ini merupakan peristiwa langka dan fenomenal. Peristiwa serupa baru akan terjadi lagi pada tahun 2245. Para ilmuwan dan masyarakat tentu saja antusias untuk mengamati fenomena ini. Masyarakat Amerika akan menikmati “paduan suara” tonggeret, dengungan sayapnya, dan keberadaannya yang bisa menutupi sebuah area.

Suara-suara khas itu dihasilkan oleh tonggeret jantan untuk menarik perhatian tonggeret betina. Tidak itu saja, suara ini digunakan untuk menakuti predator yang akan memangsanya. Tatkala tonggeret jantan berhasil mengawini tonggeret betina, ia pun mati.

Yang tersisa adalah tonggeret betina. Setelah bertelur, tonggeret betina pun mati. Setiap tonggeret betina kira-kira menghasilkan 20 telur sekaligus. Telur-telur kecil itu dimasukkan ke dalam celah di cabang-cabang pohon dengan ovipositornya yaitu organ serangga yang berfungsi meletakkan telur. Telur-telur itu akan menetas dalam waktu enam sampai 10 minggu.

Dampak Kepungan Tonggeret

Tonggeret tidak berbahaya bagi manusia, tetapi suaranya yang nyaring dapat mengganggu. Pada tahun 1998, saat dilakukan pengukuran intensitas suara, hasilnya mencengangkan. Intensitas suara yang dihasilkan tonggeret jantan ini mencapai 75 desibel. Angka 75 desibel ini setara dengan suara penyedot debu atau pengering rambut. Akan tetapi, ada juga tonggeret jantan yang suaranya bisa mencapai 90 desibel. Suaranya sekeras sepeda motor trail, traktor, atau mesin pemotong rumput. Bayangkan kebisingan yang dihasilkan oleh triliunan serangga ini. (prevention.com, 24/3/2021)

Kebisingan itu akan berakhir setelah tonggeret jantan mati. Alam akan kembali senyap. Meskipun demikian, siklus hidup masyarakat Amerika Serikat tidak akan langsung normal. Masih ada bangkai tonggeret yang harus dibersihkan agar tidak menyisakan bau tak sedap.

Bagi manusia, kehadiran tonggeret bisa dianggap mengganggu. Bagi lingkungan, kehadiran tonggeret-tonggeret ini adalah berkah karena membantu menyuburkan tanah. Saat mati dan membusuk, tonggeret dapat meningkatkan kadar nitrogen, fosfor, dan kalium dalam tanah. Semua proses ini berlangsung alami tanpa perlu zat-zat kimia buatan.

Selain bermanfaat bagi lingkungan, kehadirannya juga berguna bagi predator. Tonggeret merupakan sumber makanan yang berlimpah. Burung dan reptil pemakan serangga sangat diuntungkan dengan kehadiran triliunan tonggeret periodik. Kemunculan tonggeret dapat membantu meningkatkan populasi predator. Dengan siklus semacam ini, alam akan terjaga keseimbangan ekologisnya.

Jejak Kekuasaan Allah Swt.

Triliunan tonggeret yang bersiap mengepung Amerika Serikat tentu fenomena luar biasa. Peristiwa langka ini tidak boleh dilewatkan begitu saja. Demikianlah yang tertanam di benak para entomologi dan masyarakat awam sehingga jauh-jauh hari mereka mewacanakannya.

Bagi seorang muslim, menghadapi fenomena ini haruslah dalam perspektif keimanan. Seluruh yang ada di langit dan bumi, di balik penciptaan makhluk hidup terdapat tanda-tanda kekuasaan Allah. Pada siklus hidup tonggeret periodik yang sangat mencengangkan pun ada tanda-tanda kebesaran Allah.

Manusia dengan kesempurnaan akalnya memang dapat membuat periodisasi kemunculan tonggeret dalam jangka waktu 13 tahun, 17 tahun, bahkan muncul bersamaan setiap 200 tahun, tapi siapakah yang memberi petunjuk kepada tonggeret-tonggeret itu? Di Indonesia dan negara tropis lainnya, kehadiran tonggeret tiap tahun sebagai penanda datangnya musim hujan. Bagaimana bisa serangga-serangga tanpa akal ini mengetahuinya? Siapakah yang telah memberikan “keajaiban” pada makhluk sekecil itu?    

Jawaban-jawaban atas pertanyaan itu hanya satu, Allah. Apabila manusia menyadari dan mau mengakui keterbatasan akalnya untuk menjangkau dan mempelajari siklus hidup tonggeret, seharusnya dia akan menemukan adanya Allah Swt. sebab ada banyak rahasia tonggeret periodik yang tidak mampu diungkap. Sayangnya, hingga kini masih banyak manusia dengan kesombongannya mengingkari adanya Allah Swt., sedangkan Allah telah memberikan peringatan bagi kaum yang menyombongkan dirinya. Allah Swt. mengabadikan peringatan-Nya di dalam surah Al-‘Araf ayat 133.

فَأَرْسَلْنَا عَلَيْهِمُ ٱلطُّوفَانَ وَٱلْجَرَادَ وَٱلْقُمَّلَ وَٱلضَّفَادِعَ وَٱلدَّمَ ءَايَـٰتٍۢ مُّفَصَّلَـٰتٍۢ فَٱسْتَكْبَرُوا۟ وَكَانُوا۟ قَوْمًۭا مُّجْرِمِينَ

"Maka kami kirimkan kepada mereka topan, belalang, kutu, katak, dan darah, yaitu air minum berubah menjadi darah, sebagai bukti-bukti yang jelas, tetapi mereka tetap menyombongkan diri dan mereka adalah kaum yang berdosa."

Allah Swt. tidak segan membuat perumpamaan dengan makhluknya yang sangat lemah, semisal semut dan nyamuk. Allah Swt. juga telah membuat pengibaratan dengan belalang bagi orang-orang yang sombong dan melampaui batas. Allah melabeli mereka sebagai kaum yang berdosa.

Dalam taksonomi hewan, tonggeret, belalang, dan jangkrik memiliki kekerabatan sangat dekat. Ketiganya berada dalam satu ordo yaitu Orthoptera. Serangga-serangga ini sama-sama memiliki sayap lurus dan menghasilkan suara.

Ketika Allah Swt. mengirimkan triliunan tonggeret periodik Brood XIII dan Brood XIX ke wilayah Amerika, seharusnya ini tidak sekadar dimaknai sebagai peristiwa langka dan fenomena alam saja. Namun, sebagai peringatan dari Allah Swt. atas kesombongan yang telah dilakukannya selama ini.

Sebagai negara pengemban ideologi kapitalisme, Amerika memimpin negara-negara lain untuk terus menentang syariat Allah dengan membuat aturan hidup sendiri. Tidak henti ia menjajakan aturan buatannya ke negara-negara pengekornya. Lembaga-lembaga internasional seperti PBB dan Bank Dunia menjadi alat untuk meratifikasi sekaligus mengaruskan berbagai undang-undang yang dibuatnya. Tidak hanya itu, Amerika juga menjadi motor penggerak islamofobia dan moderasi agama. Atas semua kesombongan yang dilakukannya itu, sangat wajar bila Allah Swt. mengirimkan tentara-Nya berupa triliunan tonggeret periodik.

Khatimah

Allah Swt. mengirimkan sinyal keberadaan-Nya melalui makhluk-makhluk yang diciptakan-Nya. Tatkala manusia mengetahuinya, seharusnya kadar keimanannya pada Allah Swt. makin bertambah.

"Apa yang diturunkan Allah dari langit berupa air; lalu dengan itu dihidupkan-Nya bumi setelah mati (kering); dan Dia tebarkan di dalamnya bermacam-macam binatang; dan perkisaran angin dan awan yang dikendalikan antara langit dan bumi, sungguh semua itu merupakan tanda-tanda kebesaran Allah bagi orang-orang yang mengerti." (TQS. Al-Baqarah: 164)

Wallahu a'lam bishawab.[]



Disclaimer

Www.NarasiPost.Com adalah media independent tanpa teraliansi dari siapapun dan sebagai wadah bagi para penulis untuk berkumpul dan berbagi karya.  NarasiPost.Com melakukan seleksi dan berhak menayangkan berbagai kiriman Anda. Tulisan yang dikirim tidak boleh sesuatu yang hoaks, berita kebohongan, hujatan, ujaran kebencian, pornografi dan pornoaksi, SARA, dan menghina kepercayaan/agama/etnisitas pihak lain. Pertanggungjawaban semua konten yang dikirim sepenuhnya ada pada pengirim tulisan/penulis, bukan Www.NarasiPost.Com. Silakan mengirimkan tulisan anda ke email [email protected]

Penulis Inti NarasiPost.Com
Haifa Eimaan Salah satu Tim Penulis Inti NarasiPost.Com. pernah memenangkan Challenge bergengsi NarasiPost.Com dalam rubrik cerpen. beliau mahir dalam menulis Opini, medical,Food dan sastra
Previous
Indonesia dan Kandidat Vaksin TBC
Next
Miris, Indonesia Juara Kecanduan HP
5 1 vote
Article Rating
Subscribe
Notify of
guest

11 Comments
Newest
Oldest Most Voted
Inline Feedbacks
View all comments
Puspita Ningtiyas
Puspita Ningtiyas
9 months ago

Masya Allah dari seekor tonggeret kita pun bisa menemukan keberadaan Allah sebagai Pencipta dan Pengatur ciptaan-Nya

Sartinah
Sartinah
9 months ago

Masyaallah, tonggeret kok sampai triliunan ya. Begitulah kekuasaan Allah dalam menciptakan makhluknya.

Dewi Kusuma
Dewi Kusuma
9 months ago

Barakallah Mba Haifa atas wawasannya

Wd Mila
Wd Mila
9 months ago

MasyaaAllah.. Barakallahfiik Mba Haifa. Apakah Tonggeret itu sama seperti jangkrik di kampung sy?? yg kalau musim hujan mengeluarkan suara khas yg nyaring dan besar.. Tapi sekarang populasinya sudah sangat sedikit.. suaranya hanya terdengar di perkebunan atau dihutan-hutan di perkampungan.

Sartinah
Sartinah
Reply to  Wd Mila
9 months ago

Kayaknya bukan mbak. Mungkin yang suka bunyi di pohon kelapa

Firda Umayah
Firda Umayah
9 months ago

Masyaallah, tonggeret yang tidak berakal saja taat kepada Allah. Sungguh malu bagi manusia yang berakal jika masih ingkar kepada syariat-Nya

Mimy Muthmainnah
Mimy Muthmainnah
9 months ago

Masyaallah baru kenal tonggeret setelah baca naskah mb Haifa. Jazakillah khairan ya informatif banget.

Rosmiati
Rosmiati
9 months ago

Masyaallah Tabarakallah
Lagi-lagi terungkap kemahakuasaan Allah dalam dunia sains. Sebuah fenomena yang cukup membuat kagum.

Semoga kita semakin beriman kepada Allah Swt.

Deena
Deena
9 months ago

Masyaallah.. baru tahu tentang tonggeret. Selama ini cuma dengar namanya saja. Kalau belalang dan jangkrik sih sering ketemu. Kalau tonggeret, sy nggak ngeh tentang dia. Ternyata mereka bertiga masih ada hubungan kekerabatan.
Barakallah, Mbak Haifa..

Afiyah Rasyad
Afiyah Rasyad
9 months ago

Masyaallah, baru tahu tentang siklus hidup tonggeret dan baru tahu juga ada yang periodik. Benar, Mbak. Siapa lagi kalau bukan Allah yang menunjuki tonggeret itu untuk menyerbu atau keluar saat musim semi atau musim hujan.

Barokallahu fiik, Mbak

Haifa
Haifa
9 months ago

Saya sering mendengar suara tonggeret saat siang karena rumah saya di desa yang masih asri dan banyak pepohonan. Mafhum saya, tonggeret ya begitu2 aja. Sama siklusnya seperti serangga kebanyakan. Ternyata setelah mengenal tonggeret periodik ini, masyaallah... Laa hawla walaa quwwata illa Billah...

bubblemenu-circle
linkedin facebook pinterest youtube rss twitter instagram facebook-blank rss-blank linkedin-blank pinterest youtube twitter instagram