Buku ini bisa dibilang istimewa. Pasalnya, Dear Foodies menjadi buku pertama dalam rubrik food yang diterbitkan oleh NarasiPost Media Publisher.
Peresensi: Sartinah
(Tim Penulis Inti NarasiPost.Com & Penulis Rempaka Literasiku/Bianglala Aksara)
NarasiPost.Com-memang media dakwah yang istimewa. Apresiasi Pemred NP terhadap para kontributornya bisa dibilang paling baik. Media ini tak ingin tulisan-tulisan para kontributornya hanya terpampang di website dan mengendap lalu dilupakan.
Namun, NarasiPost.Com terus berusaha menyebarkan tulisan-tulisan ideologis tersebut hingga menembus jarak dan waktu. Tujuannya pun sangat mulia, yakni agar pemikiran Islam yang tertuang dalam setiap goresan pena para penulis tersebar ke berbagai penjuru dunia.
Tak sampai di sana saja, media dakwah ini juga mengapresiasi karya para penulis dengan membukukannya. Puluhan buku sudah berhasil diterbitkan sebagai komitmen media dakwah NarasiPost.Com untuk menghargai karya para penulis. Salah satu buku yang telah diterbitkan oleh NarasiPost Media Publisher berjudul Dear Foodies.
Buku ini bisa dibilang istimewa. Pasalnya, Dear Foodies menjadi buku pertama dalam rubrik Food yang diterbitkan oleh NarasiPost Media Publisher. Buku ini berisi kumpulan naskah food pilihan dari para kontributor NP. Buku bersampul hijau ini terasa menyejukkan, apalagi dibumbui dengan berbagai gambar makanan dan minuman segar pada sampulnya. Tak hanya itu, formasi penulisnya pun bisa dibilang lengkap, dari Pemred NP, Tim Redaksi NP, Tim Penulis Inti NP, dan para Kontributor NP, semuanya ada di sini.
Buku ini berisi 34 naskah pilihan yang mengulas makanan khas dari berbagai daerah di Indonesia, bahkan ada juga makanan khas dari negara tetangga. Meski mengulas rubrik Food, tetapi naskah-naskah di buku ini tetap memiliki nilai dakwah.
Sederhananya, para pembaca tidak hanya disuguhi tentang jenis makanan ataupun menu santapan yang lezat, tetapi diberikan penjelasan mendalam tentang manfaat, efek samping, cara mengolah, dan pandangan Islam terhadap makanan. Sangat menarik, bukan?
Salah satu naskah yang ada di buku ini berjudul Uniknya Ikan Tilapia. Naskah ini merupakan karya Pemred NP, Mom Andrea Aussie. Naskahnya terbilang sempurna karena mengulas manfaat ikan tilapia dari dua sudut. Pertama, ikan ini bermanfaat sebagai salah satu lauk-pauk sehari-hari yang lezat. Kandungan nutrisi yang ada pada daging ikan tilapia pun sangat bermanfaat bagi kesehatan. Kedua, dalam dunia medis, kulit ikan tilapia ternyata sangat bermanfaat untuk mengobati luka bakar.
Ada juga naskah yang mengulas tentang makanan khas Korea Selatan yakni kimci. Tak bisa dimungkiri, ya, kimci memang sudah terkenal di banyak negara. Dukungan pemerintah Korea Selatan terhadap penyebaran budaya (termasuk makanannya) memang besar. Di antaranya dengan mempromosikan kimci melalui berbagai drama Korea yang telah membuat makanan ini mendunia. Hebatnya lagi, kimci telah masuk daftar warisan dunia tak benda dan menjadi salah satu makanan tersehat di dunia.
Peresensi juga ikut menyempilkan karyanya di buku ini. Dua naskah peresensi berjudul Matzos, Roti Tak Beragi Khas Ritual Bangsa Ibrani dan Sinonggi, si Kenyal dari Bumi Anoa. Ya, salah satu naskah peresensi memang mengulas makanan khas suku Tolaki di Sulawesi Tenggara. Bagi sebagian suku Tolaki, sinonggi bisa dianggap sebagai menu setengah wajib yang harus tersedia setiap saat.
Masih banyak lagi naskah food di buku ini yang semuanya keren. Misalnya saja naskah yang mengulas tentang fish maw, gami bawis, kemangi, safron (kuma-kuma), bread fruit (buah sukun), sego buwuhan, barley, bulu babi, iwel-iwel, tengkleng, jenang katul, dan lainnya yang tidak bisa peresensi sebutkan seluruhnya. Pada intinya, semua naskah di buku ini diulas dengan bahasa yang ringan, tetapi tetap apik. Membaca lembar demi lembarnya pun terasa menyenangkan.
Buku ini akan membuka cakrawala kita tentang dunia makanan dan minuman. Yang lebih mengagumkan, semua makanan dan minuman yang kita konsumsi ternyata erat kaitannya dengan Islam. Islam memiliki tuntunan paripurna terhadap semua aspek, termasuk cara memilih dan mengonsumsi makanan.
Islam pun telah mengajarkan kepada setiap muslim bahwa ketika makan dan minum tidak boleh sekadar kenyang, tetapi harus memperhatikan dari segi kesehatan, kebaikan, serta halal dan haramnya. Allah Swt. pun telah berfirman dalam surah Al-Baqarah ayat 168,
"Wahai manusia, makanlah dari (makanan) yang halal dan baik yang terdapat di bumi ...." (TQS. Al-Baqarah: 168)
Wallahu a'lam bishawab. []
bukunya dijualbelikan di mana kak
Baru lihat cover buku dear food ini aza udah seger duluan mata sy, dan bikin penasaran baca. Eh pas menilisik lebih dalam. Bener aja buku dear food ini kaya ilmu pengetahuan, budaya, kuliner, dan dikupas dr sudut pandang Islam. Jazakunallah khair NP selalu menyajikan terobosan baru, dan mb Sartinah atas peresensi kerennya. Barakallah.
Itu baru baca ya, mbak. Kalau makan lebih segar lagi, hehe ...
Aamiin, wa fiik barakallah mbak Mimi
Masyaa Allah
Barakallah Mbak Sartin
Barakallah NP
♥️
Wa fiik barakallah mbak Indrarini
Kalau sudah mengulas makanan, automupeng. Masyaallah, NP memang totalitas dalam menghargai buah pikir para penulisnya. Barokallahu lakum jamian
Betul mbak Afi, apresiasi yang luar biasa dari NP. Wa fiik barakallah