Belajar subjek kalimat kesannya sederhana tetapi ketika subjek tidak ada, kalimat menjadi kurang enak dibaca dan membuat pembaca bingung kalimat ini menjelaskan tentang apa dan menerangkan siapa.
Oleh. Miladiah al-Qibthiyah
(Tim Redaksi NarasiPost.Com)
NarasiPost.Com-Sintaksis (Subjek, Predikat, Objek, Pelengkap, Keterangan) disingkat S+P+O+Pel+K
Teman-teman pasti sudah familier dengan pola S+P+O+Pel+K, apalagi ini pernah diajarkan ketika kita duduk di bangku sekolah. Ketika menulis pun harusnya menerapkan pola ini dalam naskah, minimal SPO ada.
Namun, masih ada beberapa penulis yang menyajikan naskahnya secara tidak lengkap sesuai aturan pola sintaksis. Bahkan kebanyakan yang saya dapati saat mengecek naskah teman-teman minus subjek, sehingga membacanya menjadi tidak enak.
Ibarat anggota tubuh, badannya ada, tapi kepalanya hilang.
Berikut penjelasan ringkas sintaksis:
- Subjek : Bagian yang menandai apa yang dikatakan, bagian pokok, atau bagian yang diterangkan.
- Predikat : Bagian yang menandai apa yang dikatakan tentang subjek atau bagian yang menerangkan subjek.
- Objek : Bagian yang melengkapi predikat.
- Pelengkap : Bagian yang melengkapi predikat atau objek predikat
- Keterangan : Bagian yang tidak merupakan inti kalimat dan dapat diubah letaknya.
Kita fokus ke subjek, karena rata-rata naskah teman sudah oke dalam Predikat, Objek, Pelengkap, dan Keterangan, tetapi subjeknya hilang.
Belajar subjek kalimat kesannya sederhana atau kadang disepelekan, tetapi ketika tidak ada subjek, kalimat menjadi kurang enak dibaca, karena kita bingung kalimat ini menjelaskan tentang apa, menerangkan tentang siapa? Akhirnya maknanya pun hilang atau pembaca tidak memahami atau menangkap maksud yang disampaikan oleh penulis.
Agar pembaca mampu memahami apa yang kita sampaikan dalam naskah kita, baik kata demi kata, kalimat demi kalimat, paragraf demi paragraf, maka harus dipahami dulu tata bahasa Indonesia yang baik dan benar, termasuk sintaksis, kata penghubung, kata berpasangan, tanda titik, tanda koma, dll.
https://narasipost.com/sharing-ilmu-kepenulisan/06/2022/ada-apa-dengan-tanda-baca/
Sama saja sebenarnya ketika kita ngomong langsung dengan orang atau sedang mengisi forum. Kita tentu sudah tahu materi apa yang hendak kita sampaikan. Karena kita sudah tahu, bahkan menguasai materi tersebut, maka kita akan terhindar dari penjelasan yang bertele-tele muter-muter, atau ngalor-ngidul.
Begitu juga ketika kita ingin menuangkan gagasan-gagasan kita dalam bentuk tulisan, maka sebagai penulis harus terus-menerus mempelajari ilmu kepenulisan, agar pembaca mudah memahami dan menangkap maksud dari penulis tersebut.
Maka, penting untuk mempelajari sintaksis dalam hal ini subjek kalimat.
Unsur Wajib
Subjek dan predikat adalah unsur wajib dalam sebuah kalimat. Subjek menandai apa yang dikatakan, sedangkan predikat menandai apa yang dikatakan tentang subjek.
Nama lain subjek adalah “pokok”, sedangkan predikat adalah “sebutan”.
Subjek lazimnya terletak di sebelah kiri atau sebelum predikat dan mewakili tentang apa atau siapa kalimat itu.
Subjek itu isinya tidak mesti orang, bisa berupa tempat, atau benda yang melakukan tindakan kalimat.
Secara umum, fungsi subjek dalam kalimat adalah memperjelas makna, menjadi pokok pikiran, dan menegaskan makna.
Berikut ini beberapa bagian naskah teman-teman yang minus subjek.
1. Berinteraksi dengan masyarakat merupakan kebutuhan dasar. Untuk memenuhi kebutuhan jasmaninya dan juga naluri-naluri yang dimilki. Juga dalam pemuasan akal yang menjadi potensi kehidupan.
2. Menuntut adanya pemenuhan. Membutuhkan solusi hingga ke akar.
3. Melihat dunia dari sudut pandang akidah Islam. Mengajarkan tauhid juga kepribadian.
4. Memurnikan pendidikan hanya berasal dari Islam tidak bercampur dengan opini dari luar. Yang justru bertentangan dengan pola pengasuhan dalam Islam.
5. Butuh jeli melihat tumbuh kembang ananda.
Perbaikan:
- Manusia (subjek) perlu berinteraksi dengan masyarakat untuk memenuhi kebutuhan dasar jasmaninya dan juga naluri-naluri yang dimiliki, serta dalam pemuasan akal yang menjadi potensi kehidupan.
- Pemenuhan kebutuhan (subjek) menuntut adanya solusi hingga ke akarnya.
- Setiap muslim idealnya melihat dunia dari sudut pandang Islam. Mereka harusnya mampu mengajarkan tauhid juga kepribadian Islam.
- Pendidikan yang murni hanya berasal dari Islam dengan tidak tercampur opini dari luar. Pola pengasuhan dari luar justru bertentangan dengan pola pengasuhan dalam Islam.
- Para orang tua harus jeli melihat tumbuh kembang ananda
Sampai ketemu di-sharing ilmu berikutnya.[]
MasyaaAllah.. Jazakillah khoir ilmu Mba Mila
Sami² Mbak
Memang Mbak Mila dalam mengaplikasikan subjek ke sebuah tulisan agak sulit. Kalau bikin kalimat biasa gampang, tapi kalau masuk dalam kalimat kadang suka mbelebet.
Makasih Sharingnya Mbak Mila
Sami² Mbak
Masyaallah, sepertinya mudah tapi bikin bingung juga ya kalau belajar subjek.
Syukran mbak Mila atas sharingnya
Afwan, Mbak.
Terlihat sepele, padahal penting selalu menyertakan subjek dalam sebuah kalimat. Jazakillah Khoiron katsiron kepada mbak Mila, tim redaksi NP
Ya, Mbak. Ketika membuat kalimat memang harus memperhatikan pola sintaksis
Masyaa Allah
Jazakillahu khayran atas ilmuny Mbak
Barakallah Mbk Mila..
Waiyyaki khairan, Mbak
Semangat untuk terus belajar buat kita semua!
Semangat
MasyaAllah ini ilmu penting, kebiasaan penulis pemula terlewat menulis subjeknya termasuk aku.
Jangan pernah berhenti belajar Mbak. Termasuk aku, masih sangat minim ilmu tentang Bahasa Indonesia
Jazakillah khoyron katsiron, membacanya pelan-pelan untuk diterapkan dalam setiap serangkaian tulisan.
Barokallahu fiik, Mbak
Wafiki barakallahu Mbak