Mindful Eating Versus Emotional Eating 

Mindful Eating

Mindful eating memberi dampak positif terhadap kesehatan manusia. Sedangkan emotional eating memberi dampak negatif.

Oleh. Mariyah Zawawi
(Tim Penulis Inti NarasiPost.Com dan Penulis Riak Literasi)

NarasiPost.Com-Ada yang sudah pernah mendengar istilah mindful eating dan emotional eating? Atau mungkin sudah ada yang memahami perilaku makan ini? Atau ada yang baru mendengarnya? Nah, kalau baru mendengar, ayo kita belajar bersama-sama. Tentunya, baca dahulu naskah ini. Setelah itu beri tanggapan di kolom komentar. 

Mindful Eating 

Dalam laman halodoc.com dijelaskan pengertian mindful eating, yakni suatu teknik yang digunakan untuk meningkatkan kebiasaan pola makan yang baik. Seseorang dikatakan menerapkan konsep mindful eating jika ia melibatkan organ tubuh lainnya saat makan. Ia tidak hanya melibatkan mulut dan indra perasa, tetapi juga otak serta organ pencernaan lainnya.

Saat makan, ia melakukannya dengan penuh kesadaran. Ia akan mengunyah makanan dengan baik, yakni tidak terlalu cepat maupun terlalu lambat. Ia memahami bahwa mengunyah makanan terlalu cepat akan membuatnya mengonsumsi lebih banyak makanan. Sedangkan mengunyah terlalu lama, berdampak buruk bagi kesehatan gigi. Itulah sebabnya, konsep ini disebut dengan mindful eating.

Saat menjalankan mindful eating, seseorang tidak akan melakukan kegiatan lainnya. Ia hanya makan sehingga ia benar-benar fokus dengan aktivitas makannya. Ia benar-benar menikmati proses makan yang dilakukannya. Oleh karena itu, ia akan menyadari apakah ia masih lapar atau sudah kenyang sehingga tidak akan menambah atau mengurangi makanan hanya dari dorongan perasaan. 

Emotional Eating

Emotional eating adalah kecenderungan seseorang untuk mengonsumsi lebih banyak makanan dalam mengatasi stres, padahal sebenarnya ia tidak lapar. Ia hanya mengalihkan rasa stresnya pada makanan. Ia akan merasa tenang setelah banyak makan. Dengan demikian, emotional eating lebih banyak melibatkan perasaan daripada pikiran.

Biasanya yang dikonsumsi adalah makanan kesukaan. Celakanya, makanan yang biasanya dikonsumsi adalah makanan yang tinggi kalori. Misalnya burger, es krim, mi instan, atau makanan berat lainnya. 

Manfaat Mindful Eating 

Mindful eating dan emotional eating memiliki efek yang berbeda terhadap kesehatan manusia. Mindful eating memberi dampak positif. Ada banyak manfaat mindful eating bagi tubuh. 

Pertama, memperbaiki suasana hati. Hal itu muncul karena saat makan, seseorang benar-benar menikmati tekstur dan rasa makanan.

Kedua, bijak dalam memilih makanan sehingga membantu menjaga kesehatan organ pencernaan.

Ketiga, menurunkan gangguan kecemasan setelah mengunyah makanan dengan tenang.

Keempat, makan dengan porsi yang tepat sehingga dapat membantu menurunkan berat badan.

Kelima, lebih peduli pada makanan, termasuk dari mana makanan itu berasal hingga pengolahannya.

Agar memiliki kebiasaan ini, seseorang harus melakukannya secara bertahap. Ia dapat memulainya dengan mengonsumsi makanan dalam porsi yang tepat sehingga tidak menyisakan makanan. Kemudian, ia harus mengunyahnya dengan baik. Di samping itu, ia tidak menunda jadwal makan. 

Dampak Negatif Emotional Eating

Jika mindful eating mempunyai banyak manfaat, tidak demikian dengan emotional eating. Kebiasaan makan yang satu ini justru menimbulkan dampak negatif.

Pertama, memunculkan rasa bersalah karena telah mengonsumsi terlalu banyak makanan atau minuman. Biasanya, perasaan ini akan muncul setelah rasa stres hilang. Perasaan bersalah ini kadang menyebabkan emotional eating yang lebih parah atau memunculkan rasa rendah diri.

Kedua, mual. Rasa mual ini muncul akibat terlalu banyaknya makanan yang dikonsumsi atau akibat makan dengan cepat. Gangguan ini tidak jarang masih terus ada beberapa hari setelah makan dalam jumlah besar.

Ketiga, munculnya gangguan kesehatan yang berhubungan dengan berat badan. Misalnya, kelelahan, diabetes, kolesterol tinggi, serta tekanan darah tinggi dapat muncul karena kebiasaan makan yang buruk ini.

Cara Menghindari Emotional Eating

Untuk menghindari emotional eating, ada beberapa hal yang dapat dilakukan.

Pertama, mengenali rasa lapar. Caranya dengan menanyakan kepada diri sendiri apakah saat itu benar-benar lapar.

Kedua, mendistraksi keinginan makan. Caranya adalah dengan melakukan kegiatan lain, seperti berjalan-jalan di taman atau bertemu dengan teman. Tentu saja, bertemunya tidak sambil makan-makan. 

Menjaga Kesehatan Melalui Kebiasaan Makan

Dari penjelasan di atas dapat disimpulkan bahwa kebiasaan makan dapat memengaruhi kesehatan. Orang yang memiliki kebiasaan mindful eating ternyata mempunyai status kesehatan yang lebih bagus. Ia memiliki kesehatan fisik dan mental yang seimbang. Di samping itu, ia juga dapat menurunkan risiko penyakit metabolik.

Sedangkan mereka yang mempunyai kebiasaan emotional eating memiliki potensi mengalami stres dua kali lipat. Apalagi, jika ia sedang menjalani diet. Potensi stresnya bisa naik menjadi 2,5 kali lipat. Stres ini mengakibatkan proses pencernaan kurang optimal. Akibatnya, tubuh tidak dapat menyerap makanan secara sempurna.

Hal itu terjadi karena keluarnya hormon kortisol ketika seseorang sedang mengalami stres. Hormon kortisol yang keluar saat proses pencernaan dapat menghambat keluarnya enzim-enzim pencernaan. Di samping itu, bakteri baik dalam usus besar akan keluar saat usus dalam keadaan asam. Zat yang memicu keadaan asam ini akan muncul jika seseorang memiliki kebiasaan mindful eating.

Sayangnya, masih cukup banyak orang yang mempunyai kebiasaan emotional eating. Hasil survei yang dilakukan oleh Health Collaborative Center menyebutkan bahwa 47 persen orang Indonesia masih melakukan emotional eating. Maknanya, 4–5 dari 10 orang mempunyai kebiasaan ini. Rata-rata mereka berusia kurang dari 40 tahun. (cnnindonesia.com, 25/01/2024)

Menjaga Kesehatan dalam Islam 

Mindful eating akan membuat seseorang lebih bijak dalam mengonsumsi makanan. Rasulullah saw. pun mengajarkan kepada kita dalam masalah ini. Hal ini disampaikan melalui hadis riwayat Imam Ahmad, Al-Hakim, dan Ibnu Majah.

مَا مَلَأ آدَمِيٌّ وِعَاءً شَرًّا مِنْ بَطْنِهِ حَسْبُ ابْنِ آدَمَ لُقَيْمَاتٌ يُقِمْنَ صُلْبَهُ فَإنْ لَمْ يَفْعَلْ فَثُلُثٌ لِطَعَامِهِ وَثُلُثٌ لِشَرَابِهِ وَثُلُثٌ لِنَفْسِهِ 

Artinya: “Tidak ada wadah yang lebih buruk yang diisi oleh manusia dari perutnya. Cukuplah ia makan beberapa suap sekadar menegakkan tulang punggungnya. Jika ia tidak dapat melakukannya, hendaknya ia mengisi perutnya dengan sepertiga untuk makanan, sepertiga untuk minuman, dan sepertiga untuk napasnya.”

Di samping itu, ia juga akan lebih menghargai makanan. Ia akan mengambil makanan sesuai porsinya. Dengan demikian, ia dapat menghabiskan makanan tersebut dan tidak membuangnya dengan percuma. 

Khatimah

Inilah kebiasaan makan yang diajarkan oleh Rasulullah saw. dan bermanfaat untuk menjaga kesehatan. Dari sini, kita dapat memilih mana yang seharusnya kita terapkan dan kita tinggalkan. Dengan melakukan kebiasaan makan yang baik, tubuh akan lebih sehat. Tubuh yang sehat, akan membuat kita lebih bersemangat dalam melakukan berbagai aktivitas, termasuk dalam beribadah.

Wallahua'lam bishawab. []

Disclaimer

Www.NarasiPost.Com adalah media independent tanpa teraliansi dari siapapun dan sebagai wadah bagi para penulis untuk berkumpul dan berbagi karya.  NarasiPost.Com melakukan seleksi dan berhak menayangkan berbagai kiriman Anda. Tulisan yang dikirim tidak boleh sesuatu yang hoaks, berita kebohongan, hujatan, ujaran kebencian, pornografi dan pornoaksi, SARA, dan menghina kepercayaan/agama/etnisitas pihak lain. Pertanggungjawaban semua konten yang dikirim sepenuhnya ada pada pengirim tulisan/penulis, bukan Www.NarasiPost.Com. Silakan mengirimkan tulisan anda ke email narasipostmedia@gmail.com

Mariyah Zawawi Tim Penulis Inti NarasiPost.Com
Previous
Saat PBB Terkena Dampak Kiamat Eropa
Next
Kasus Kanker Meningkat, Pemenuhan Gizi Jadi Sorotan
5 3 votes
Article Rating
Subscribe
Notify of
guest

24 Comments
Newest
Oldest Most Voted
Inline Feedbacks
View all comments
Siti Komariah
Siti Komariah
8 months ago

Wah baru tau mbak tentang mindful eating. Ternyata makan sambil sesuatu berpengaruh juga yah pada diri, makan butuh fokus diri.
Makasih mba Mariyah Ilmu barunya.

Netty
Netty
8 months ago

jadi sebenarnya konsep diet mengatur makanan ini ya mindfull eating ini kali ya? keceduk pas frasa bertemu teman tapiga sambil makan. ha ha emak-emak kelihatannya kalo ngumpul pasti makan2. ga ketang krupuk ya dimakan, tinggi kalori ituh!

Firda Umayah
Firda Umayah
8 months ago

Kalau punya bocil, kok sulit ya bisa menikmati makan dengan baik. Yang penting malah cepat makan, cepat selesai. Hehehe

Mimy Muthmainnah
Mimy Muthmainnah
8 months ago

Wah keren ni naskah mb Mariyah, dulu usia muda sangat perhatian dg pola makan, lihat org suka makan aku malah merasa aneh. eh seiring usia jelita jadi suka emosional lihat makanan.
...huwaa, ternyata mempertahankan kebiasaan baik lebih sulit ya, sudahlah hilang kebiasaan olga pula. Hemmm

Mariyah Zawawi
Mariyah Zawawi
Reply to  Mimy Muthmainnah
8 months ago

Wah, kok saya sebaliknya ya? Sekarang kalau makan terlalu banyak, perut terasa tidak nyaman. Tapi tetap saja nggak bisa kurus seperti dulu. He ... he ...

Maman El Hakiem
Maman El Hakiem
8 months ago

Kalau makan suka nyambi buka buka hape .....jadi lupa kalau sedang makan

Mariyah Zawawi
Mariyah Zawawi
Reply to  Maman El Hakiem
8 months ago

He ... he ... he ...

Haifa
Haifa
8 months ago

Kalo mak-mak dengan balita seperti saya seringnya emotional eating. Lihat makanan ga dihabiskan, Mak yang menghabiskan. Makan buru-buru Karena keburu mengerjakan pekerjaan lainnya.

Mariyah Zawawi
Mariyah Zawawi
Reply to  Haifa
8 months ago

Sama Mbak. Saya dulu juga begitu

Maftucha
Maftucha
8 months ago

Kebanyakan orang sekarang mengabaikan mindful eating ya mbak, apalagi banyaknya kuliner2 yang bertebaran, membuat mata jadi lapar. Jadilah emotional eating

Mariyah Zawawi
Mariyah Zawawi
Reply to  Maftucha
8 months ago

Betul, Mbak. Sekarang semakin banyak kreasi makanan, ditambah banyaknya informasi di media sosial, menambah emosi pingin makan. He ... he ....

Dewi Kusuma
Dewi Kusuma
8 months ago

Wah iya mba, bener banget kita pasti menjaga cara makan agar tidak merusak kesehatan tubuh. Sempurnanya Islam mengatur segalanya.
Keren naskahnya.
Saya sendiri termasuk yang malas makan dan kalau pas makan pun waktunya lamam, g bisa buru-buru. Mesti nyantai

Mariyah Zawawi
Mariyah Zawawi
Reply to  Dewi Kusuma
8 months ago

Betul Bu, Islam is the best

Afiyah Rasyad
Afiyah Rasyad
8 months ago

Saya seringnya kalap makan kalau tak ingat sabda Nabi makan ketika lapar dan berhenti sebelum kenyang
Nah yang sering tidak saya perhatikan kandungan gizinya. Hiks

Jazakillah khoyron katsiron atas tulisannya yang menjadi alarm bagi saya.
Barokallahu fiik, Mbak

Mariyah Zawawi
Mariyah Zawawi
Reply to  Afiyah Rasyad
8 months ago

Inggih mbak, seringkali kita hanya mau makan yang kita sukai, bukan yang kita butuhkan

Sartinah
Sartinah
8 months ago

Makan memang harusnya sesuai takaran ya, jangan berlebihan. Tapi kalau udah ketemu makanan kesukaan, bisa jadi emosional makan nih, banyak yang khilaf dan gak perlu nunggu stres dulu. Hehe ...

Mariyah Zawawi
Mariyah Zawawi
Reply to  Sartinah
8 months ago

He ... he ..., betul juga

Hanim
Hanim
8 months ago

Point penting, segala sesuatu hendaknya bercermin pada sunnah nabi.

Mariyah Zawawi
Mariyah Zawawi
Reply to  Hanim
8 months ago

Betul, Mbak. Karena teladan dari beliau pasti membawa kebaikan bagi kita

Dia dwi arista
Dia dwi arista
8 months ago

Baarakallah mbak @Mariyah
Kalau emotional eatingnya cilok gimana? Wkwkwkwk. Tinggi kalori juga kah?

Sartinah
Sartinah
Reply to  Dia dwi arista
8 months ago

Aku suka cilok. Bisa-bisa emosional makan nih. Wkwkwk

Mariyah Zawawi
Mariyah Zawawi
Reply to  Dia dwi arista
8 months ago

Kalau hanya satu butir cilok sebesar kelereng sepertinya rendah kalori, Mbak. He ... he ...

Raras
Raras
8 months ago

Masya Allah, penting seseorang memiliki kebiasaan mindful eating agar hidup lebih sehat. Hal ini sudah diajarkan Rasulullah ratusan tahun lalu.

Barokallah mbak Mariyah, tulisannya keren dan bermanfaat

Mariyah Zawawi
Mariyah Zawawi
Reply to  Raras
8 months ago

Aamiin.
Wabaarakallaah fiik, Mbak

bubblemenu-circle
linkedin facebook pinterest youtube rss twitter instagram facebook-blank rss-blank linkedin-blank pinterest youtube twitter instagram