Deforestasi Mengancam Indonesia

Deforestasi mengancam Indonesia

Maraknya deforestasi disebabkan kesalahan tata kelola hutan yang dilakukan negara ini. Akibatnya hutan kehilangan fungsinya dan terjadi bencana.

Oleh: Wiwit Irma Dewi, S.Sos.I.
(Kontributor NarasiPost.Com)

NarasiPost.Com-Indonesia adalah negara yang memiliki luasan hutan primer tropis terbesar ketiga di dunia, setelah Brazil dan Kongo. Hutan primer tropis adalah ekosistem dengan potensi kekayaan alam yang luar biasa. Di dalamnya terdapat aneka ragam flora dan fauna. Hutan primer tropis juga disebut paru-paru dunia karena menjadi penghasil oksigen terbesar dan penyerap emisi karbon terbanyak. Berdasarkan data Food and Agriculture Organization (FAO), luas hutan Indonesia mencapai 92 juta ha pada 2020. Namun sayangnya, deforestasi masif terjadi.

Deforestasi adalah perubahan hutan menjadi nonhutan secara permanen, biasanya hutan dijadikan permukiman atau perkebunan. Berdasarkan Databox http://katadata.co.id (19/01/2024), Indonesia adalah salah satu negara yang paling banyak kehilangan hutan primer tropis (humid tropical primary forest) dalam dua dekade terakhir, posisi Indonesia terbanyak kedua setelah Brazil. Hal ini tercatat dalam laporan Global Forest Review dari World Resources Institute (WRI). WRI mendefinisikan hutan primer tropis sebagai hutan berusia tua yang memiliki cadangan karbon besar dan kaya akan keragaman hayati.

Deforestasi Masif Terjadi

Hutan Indonesia berkurang 1,3 juta hektare dalam lima tahun. Sepanjang 2018-2022, hutan yang hilang paling banyak berada di Pulau Kalimantan. Dalam periode tersebut, pengurangan luas hutan (deforestasi) di Kalimantan mencapai 526,81 ribu ha. (http://katadata.co.id, 29/12/2023)

Dilansir dari http://cnnindonesia.com (12/01/2024), Catatan Akhir Tahun Wahana Lingkungan Hidup Indonesia (Walhi) region Sumatra menunjukkan Riau mengalami deforestasi hutan hingga 20.698 hektare sepanjang 2023. Direktur Eksekutif Walhi Riau Boy Jerry Even Sembiring menyebut angka deforestasi itu lebih luas dari rata-rata per tahun dalam lima tahun terakhir. Boy mengungkapkan, kurang lebih 57 persen daratan Riau telah dikuasai investor.

Tak bisa dimungkiri, UU No. 6 Tahun 2023 tentang Cipta Kerja menjadi salah satu yang melegalkan adanya para investor, salah satunya perusahaan kebun sawit di dalam kawasan hutan. Dengan demikian, wajar jika para pemilik korporasi bertindak makin berani untuk melakukan alih fungsi lahan hutan. Akibatnya, bencana kian mengancam manusia dan alam sekitar.

Kapitalisme Liberal Penyebab Deforestasi

Alih fungsi hutan terus terjadi, hal ini mengakibatkan kerusakan dan kesulitan hidup masyarakat. Maraknya deforestasi disebabkan kesalahan tata kelola hutan yang dilakukan negara ini. Akibatnya hutan kehilangan fungsinya dan bencana bisa menjadi ancaman untuk manusia dan makhluk hidup lainnya.

Sistem kapitalisme liberal menjadi akar masalah deforestasi, sistem ini berdiri di atas asas sekularisme atau pemisahan antara kehidupan dengan agama. Akibat jauhnya pemahaman agama, negara dengan sistem kapitalisme liberal hanya berorientasi pada keuntungan materi semata dan cenderung abai terhadap kesejahteraan umat dan kelestarian lingkungan. Paradigma kapitalisme liberal membolehkan oligarki dan korporasi memiliki SDA seperti hutan, mata air, laut, dll. Kerusakan alam saat ini menjadi salah satu penyebab perubahan iklim yang terjadi.

Atas nama pembangunan, pemerintah menggandeng para investor, baik swasta lokal maupun asing. Hal ini dilegalkan dalam kebijakan pemerintah, salah satunya adalah dengan Undang-Undang Cipta Kerja yang berdampak buruk pada kelestarian lingkungan. Negara telah tunduk di bawah oligarki pemilik modal. Hal ini menjadi bukti bahwa negara ini telah kehilangan kedaulatan.

Adapun pembangunan demi kepentingan rakyat hanyalah lip service belaka, yang ada itu semua jelas memihak pada kepentingan korporasi dan oligarki. Selama negara ini masih menerapkan sistem kapitalisme liberal, maka kerusakan alam akan terus terjadi dan akan mengancam kehidupan seluruh makhluk hidup.

Solusi Islam terhadap Deforestasi

Untuk menjaga manusia, lingkungan, dan makhluk hidup lainnya, maka diperlukan aturan yang mampu mencegah terjadinya bencana dan kerusakan alam, termasuk deforestasi. Aturan tersebut harus berasal dari sistem Islam, karena hanya Islamlah satu-satunya yang memiliki aturan sesuai fitrah manusia dan mampu menjaga keseimbangan alam.

Pemimpin dalam Khilafah akan menerapkan aturan Islam secara kaffah. Khalifah juga akan menyadari betul perannya sebagai pemimpin yang bertugas melakukan riayah suunil umah (mengurus seluruh urusan umat), dan sadar bahwa kekuasaan yang ia miliki adalah amanah berat yang kelak akan dimintai pertanggungjawaban. Oleh karenanya, khalifah akan melayani, melindungi, dan menyejahterakan umat tanpa mengabaikan kelestarian alam.

Terlebih ada ancaman dari Allah Swt. dalam Al-Qur'an, surah Ar-Rum ayat 41 yang artinya, "Telah tampak kerusakan di darat dan di laut disebabkan perbuatan tangan manusia; Allah menghendaki agar mereka merasakan sebagian dari perbuatan mereka, agar mereka kembali kepada jalan yang benar."

Aturan yang akan diterapkan oleh Daulah Khilafah adalah aturan yang tidak membawa kerusakan bagi manusia dan alam, juga tidak memihak kepentingan pihak tertentu saja. Khilafah akan mengelola SDA dengan bijak. Daulah juga tidak akan mengizinkan privatisasi SDA oleh korporasi atau individu..

Rasulullah sallallahu alaihi wasallam bersabda dalam hadis riwayat Abu Dawud dan Ahmad, "Kaum muslim berserikat dalam tiga perkara yaitu padang rumput, air, dan api."

Negara hanya akan menjadi pengelola SDA yang ada, bukan sebagai pemilik. Umat berhak menikmati hasilnya karena hutan termasuk harta milik umum. Negara akan mengatur hutan mana yang bisa dimanfaatkan untuk rakyat, dan mana hutan yang akan menjadi lahan konservasi alam.

Mewujudkan Rahmatan lil-alamiin

Masyarakat dalam Daulah Khilafah adalah masyarakat yang islami. Individu-individu di dalamnya juga memiliki ketakwaan yang tinggi. Dengan demikian, akan muncul self control dalam diri masyarakat dan individu untuk bersama-sama menjaga lingkungan dan alam sekitar. Dengan begitu, deforestasi akan tercegah, kelestarian alam tetap terjaga, dan konsep Islam sebagai rahmatan lil-alamiin akan terwujud. Wallahua'lam bishawab.[]

Disclaimer

Www.NarasiPost.Com adalah media independent tanpa teraliansi dari siapapun dan sebagai wadah bagi para penulis untuk berkumpul dan berbagi karya.  NarasiPost.Com melakukan seleksi dan berhak menayangkan berbagai kiriman Anda. Tulisan yang dikirim tidak boleh sesuatu yang hoaks, berita kebohongan, hujatan, ujaran kebencian, pornografi dan pornoaksi, SARA, dan menghina kepercayaan/agama/etnisitas pihak lain. Pertanggungjawaban semua konten yang dikirim sepenuhnya ada pada pengirim tulisan/penulis, bukan Www.NarasiPost.Com. Silakan mengirimkan tulisan anda ke email [email protected]

Kontributor NarasiPost.Com Dan Pegiat Pena Banua
Wiwit Irma Dewi Kontributor NarasiPost.Com
Previous
Sebait Kepastian
Next
People Pleasure, Berbahayakah bagi Anak-Anak?
5 1 vote
Article Rating
Subscribe
Notify of
guest

7 Comments
Newest
Oldest Most Voted
Inline Feedbacks
View all comments
Heni Rohmawati
Heni Rohmawati
8 months ago

Astaghfirullah. Bencana itu bermula dari ulah tangan manusia itu sendiri. Kapitalisme lah yang menjadi biang kerok berbagai kerusakan alam dan kerugian besar bagi masyarakat dunia

Novianti
Novianti
8 months ago

Dampak memgerikan akibat deforestasi sudah di depan mata. Tidak hanya pada negara yang bersangkutan tetapi juga tingkat global. Di sinilah kita makin menyadari mengapa dunia ini harus diatur oleh Islam. Barokallohu fiik.

Afiyah Rasyad
Afiyah Rasyad
8 months ago

Kapitalisme memang sejarah dan membuat siapa pun penganutnya juga sepakat. Mereka tidak sadar akan pentingnya hutan bagi keseimbangan alam.

Barokallahu fiik, Mbak

Deena
Deena
8 months ago

Prinsip kapitalisme yg hanya mengejar materi membuat kelestarian alam terancam. Alam dieksploitasi habis-habisan demi kepentingan korporasi dan oligarki.

Desi Nurjanah
Desi Nurjanah
8 months ago

Selama sistemnya masih sekuler kapitalis maka deforestasi akan semakin marak dan kerusakan alam semakin menyengsarakan umat.

Sartinah
Sartinah
8 months ago

Deforestasi di sistem kapitalisme adalah keniscayaan. Sebabnya sistem ini menganut prinsip liberalisasi dalam semua sektor termasuk SDA. Selama sistemnya masih kapitalisme, deforestasi masih akan terus terjadi.

bubblemenu-circle
linkedin facebook pinterest youtube rss twitter instagram facebook-blank rss-blank linkedin-blank pinterest youtube twitter instagram