Orang dengan ciri ini selalu berusaha menampakkan kebahagiaan di depan orang lain, karena ia akan menghadapi kesusahannya dengan sabar dan ikhlas serta terus diimbangi usaha untuk keluar dari keterpurukannya. Berharap hanya pada Allah Swt dalam doa dan zikirnya.
Oleh: Nur Rahmawati, S.H.
(Penulis dan Praktisi Pendidikan)
NarasiPost.com - "Hai orang-orang yang beriman, jadikanlah sabar dan salat sebagai penolongmu, sesungguhnya Allah beserta orang-orang yang sabar." (QS Al Baqoroh:153).
Surah tersebut, memberikan kabar gembira bagi kaum Muslim untuk menjadikan sabar sebagai bagian dari penolong. Begitu berwibawanya sifat ini sehingga Allah Swt akan membersamai orang-orang yang sabar.
Bayangkan, semua permasalahan hidup memerlukan peranan sabar di dalamnya. Lulus dari ujian Allah Swt merupakan salah satu sifat sabar tersebut yang wajib dimiliki. Apa yang akan terjadi jika sifat ini tidak ada dalam diri manusia? Maka, kerusakan yang akan ditimbulkan, merugikan dirinya juga orang lain.
Adapun, manisnya buah dari kesabaran adalah surga yang dicita-citakan umat manusia di manapun berada. Bahkan, Allah Swt menyatakan bahwa akan bersama dengan orang yang sabar. Sehingga tidaklah berlebihan jika orang yang sabar dapat dikategorikan orang yang hebat. Sebagaimana Imam Syafi'i dalam kitab Manaqib Asy-Syafi'i Lil Baihaqi mengkategorikan orang hebat menjadi 3 yaitu:
Pertama, kemampuan seseorang menyembunyikan kemiskinannya, karena ia tidak pernah meminta sehingga orang menyangkanya berkecukupan.
Himpitan ekonomi dan kemelaratan hingga berada di titik nadir, akan membuat seseorang lebih banyak berkeluh kesah, bahkan mengabaikan kehormatannya guna mencari rezeki. Seperti, lebih senang meminta-minta dan tidak berusaha lebih keras untuk mengubah nasib keluar dari kemiskinannya.
Namun, jika seseorang mampu keluar dari situasi ini dengan tetap menjaga marwah (kehormatan) dan martabatnya maka dikategorikan orang hebat sebagaimana ciri orang hebat versi Imam Syafi'i.
Kedua, kemampuan seseorang menyembunyikan amarah, sehingga orang mengiranya merasa rida. Kemampuan mengendalikan rasa marah hanya dimiliki oleh orang-orang yang sabar dan hal ini membutuhkan ilmu yang ditanamkan oleh Allah Swt, sehingga tidak semua orang memilikinya.
Kemampuan tersebut jika dimiliki oleh seseorang, maka ia terkategorikan ciri orang hebat berikutnya, yang membawanya pada kemuliaan. karena kemampuannya dalam menghindar dari jebakan setan, yang menjerumuskan manusia dari keterpurukan melalui rasa marah. Sebagaimana kemuliaan tersebut terdapat dalam QS. Ali Imran ayat 134, Allah menyebut kelompok ini sebagai orang-orang yang berbuat ihsan (kebajikan):
الَّذِينَ يُنْفِقُونَ فِي السَّرَّاءِ وَالضَّرَّاءِ وَالْكَاظِمِينَ الْغَيْظَ وَالْعَافِينَ عَنِ النَّاسِ وَاللَّهُ يُحِبُّ الْمُحْسِنِينَ
“(Yaitu) orang-orang yang menafkahkan (hartanya), baik di waktu lapang maupun sempit, dan orang-orang yang menahan amarahnya dan memaafkan (kesalahan) orang. Allah menyukai orang-orang yang berbuat kebajikan.” (QS. Ali Imran: 134)
Ketiga, kemampuan menyembunyikan kemelaratan atau kesusahan, sehingga orang lain mengiranya selalu senang. Kemampuan ini tidak sembarang orang memiliki, hanya orang-orang dengan keimanan yang kuat, ketenangan dan kesabaran yang mampu menyembunyikan kesusahannya.
Orang dengan ciri ini selalu berusaha menampakkan kebahagiaan di depan orang lain, karena ia akan menghadapi kesusahannya dengan sabar dan ikhlas serta terus diimbangi usaha untuk keluar dari keterpurukannya. Berharap hanya pada Allah Swt dalam doa dan zikirnya.
Sehingga, ciri orang hebat terletak pada sabar yang dimilikinya dengan terus memperbaiki diri setiap waktunya. Keyakinan bahwa Allah bersama dengan orang-orang yang sabar membawanya pada derajat kehormatan di mata orang lain serta kemuliaan di mata Allah Swt.
WalLâhu a’lam bi ash-shawâb.
Picture Source by Google
Disclaimer: Www.NarasiPost.Com adalah wadah bagi para penulis untuk berkumpul dan berbagi karya. NarasiPost.Com melakukan seleksi dan berhak menayangkan berbagai kiriman Anda. Tulisan yang dikirim tidak boleh sesuatu yang hoaks, berita kebohongan, hujatan, ujaran kebencian, pornografi dan pornoaksi, SARA, dan menghina kepercayaan/agama/etnisitas pihak lain. Pertanggungjawaban semua konten yang dikirim sepenuhnya ada pada pengirim tulisan/penulis, bukan Www.NarasiPost.Com. Silakan mengirimkan tulisan anda ke email [email protected]