Dengan iman, setiap muslim telah melibatkan Allah sejak awal. Tidak ada pesimis. Tidak ada keraguan. Cukuplah Allah Swt. sebagai penolong dan pelindung terbaik
Oleh. Haifa Eimaan
(Tim Penulis Inti NarasiPost.Com)
NarasiPost.Com-Pada 12 Desember lalu, Hamas melakukan serangkaian penyergapan pada tentara Israel di Shujaiya, Gaza. Penyergapan itu sukses menewaskan 9 anggota pasukan termasuk komandannya, Letnan Kolonel Tomer Grinberg. Pasukan elite Israel, Brigade Golani pun keok dibantai Brigade Izzudin al-Qassam, sayap militer Hamas. (cnnindonesia.com, 30/12/2023)
Peristiwa ini sontak menjadi sorotan dunia sebab Brigade Golani merupakan salah satu pasukan elite IDF (Israel Defense Forces), angkatan bersenjata Israel. Dibentuk pada tahun 1948, brigade ini telah melewati banyak pertempuran. Untuk diketahui, keelitan sebuah pasukan kerap dinilai dari tingkat keberhasilan dalam operasi tempur, level pelatihan, kemampuan beradaptasi dalam berbagai kondisi, dan peran strategisnya dalam pertahanan nasional.
Dikutip dari situs web draftidf.co.il, selain Brigade Golani, IDF juga memiliki beberapa pasukan elite lainnya, seperti Matkal, Maglan, Shayatet 13, Shaldag, Yahalom, 669, Egoz, Gadsar Nahal, Gadsar Tzanchanim, Gadsar Givati, Rimon, dan Palsar 77. Masing-masing pasukan ini memiliki spesialisasi. Sebagai contoh, Matkal memiliki tugas dan keahlian serupa Delta Force AS, yaitu unit intelijen dalam operasi penyelamatan dan pengintaian strategis; Palsar 77 dengan spesialisasi pengintaian dan unit antiteror untuk korps tank lapis baja; dan Yahalom mengkhususkan diri dalam misi komando kontraterorisme, bertanggung jawab atas penghancuran, dan penanganan bahan peledak, termasuk kemampuan bertempur di terowongan.
Meskipun IDF termasuk angkatan bersenjata terkuat ke-4 di dunia, memiliki beberapa unit pasukan elite dengan keahlian khusus dan persenjataan serba canggih, tetapi tidak berdaya melawan Hamas. Dikutip dari timesofisrael.com(28/12/2023), sebanyak 501 tentara IDF tewas mengenaskan sejak pecah konflik pada tanggal 7 Oktober lalu. Korban luka-luka tidak terhitung jumlahnya. Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu akhirnya menarik mundur pasukannya per 1 Januari 2024. (cnbcindonesia.com, 2/1/2024)
Tentu ini menimbulkan tanda tanya besar. Mengapa tentara elite IDF bisa kalah melawan Hamas?
Tentara Israel dan Titik-titik Kelemahannya
Kerasnya pelatihan, disiplin tinggi, dan canggihnya peralatan tempur bukan jaminan kemenangan sebuah pasukan. Kekalahan pasukan elite Israel ini bisa disebabkan oleh faktor-faktor internal berikut.
Pertama, lemahnya motivasi yang dimiliki para tentaranya. Tentara-tentara IDF berperang sebatas memenuhi kontrak kerja. Kompensasi berupa gaji, beberapa fasilitas yang diberikan negara, dan kenyamanan dalam hidup menjadi tujuannya. Oleh karena itu, kesulitan selama bertempur menjadi satu hal yang dihindari, apalagi menghadapi kematian. Tentara IDF sering kali ditemui memakai skincare yang disimpan di kantong-kantong rompinya, bahkan menggunakan diaper saat bertempur. Penggunaan diaper ini dibenarkan oleh Abu Ubaidah, juru bicara Hamas. Diaper ditemukan bersama mayat-mayat tentara IDF. Bila kesulitan selama perang saja.
Lemahnya motivasi untuk memenangkan pertempuran diperparah oleh keberadaan lone soldier. Jamak diketahui, IDF membuka lowongan tentara “tunggal” (lone soldier) bagi para imigran, sukarelawan Yahudi dari luar negeri, remaja yatim piatu, atau remaja korban perceraian orang tuanya. Tercatat lebih dari 7.000 tentara (lone soldier) di tubuh IDF. Lone soldier terbanyak berasal dari Amerika Serikat, Prancis, Ukraina, dan Rusia. (draftidf.co.il)
Kedua, beratnya tekanan psikologis tentara IDF yang berdampak pada kesehatan mental mereka. Situasi konflik yang intens, ancaman bom, serangan julid fi sabilillah netizen Indonesia-Malaysia, dan tekanan untuk bertindak tepat dalam kondisi “kritis” telah menjadi siksaan mental tersendiri. Surat kabar Israel, Haaretz memberitakan, saat ini ada 500 tentara Israel yang mengalami tekanan psikologis dan gangguan mental pascatrauma. Tidak itu saja, dari ratusan tentara IDF yang tewas, 29 orang di antaranya mati ditembak oleh rekannya. (republika.id, 2/2/2024)
Ketiga, kalah strategi dan taktik perang. Selama ini, bisa jadi pasukan Israel merasa jemawa dengan kemampuan dan kekuatan seluruh unit angkatan bersenjatanya; berbangga diri dengan teknologi iron dome yang belum mampu disamai negara lain; juga klaim sepihak kecanggihan tank-tank Merkava. Oleh sebab itu, serangan Hamas pada 7 Oktober direspons membabi buta dengan menyerang pemukiman dan bangunan-bangunan vital Gaza. Dunia akhirnya tahu, Israel kalah strategi melawan Hamas.
Gaza, Perangkap Maut bagi Tentara Israel
اِنَّ اللّٰهَ اشْتَرٰى مِنَ الْمُؤْمِنِيْنَ اَنْفُسَهُمْ وَاَمْوَالَهُمْ بِاَنَّ لَهُمُ الْجَنَّةَۗ يُقَاتِلُوْنَ فِيْ سَبِيْلِ اللّٰهِ فَيَقْتُلُوْنَ وَيُقْتَلُوْنَ وَعْدًا عَلَيْهِ حَقًّا فِى التَّوْرٰىةِ وَالْاِنْجِيْلِ وَالْقُرْاٰنِۗ وَمَنْ اَوْفٰى بِعَهْدِهٖ مِنَ اللّٰهِ فَاسْتَبْشِرُوْا بِبَيْعِكُمُ الَّذِيْ بَايَعْتُمْ بِهٖۗ وَذٰلِكَ هُوَ الْفَوْزُ الْعَظِيْمُ
Artinya, “Sesungguhnya Allah Swt. sudah membeli dari orang-orang mukmin, baik diri maupun harta mereka dengan jaminan surga. Mereka berperang di jalan Allah sehingga (mereka) membunuh atau terbunuh. Sesungguhnya janji Allah adalah benar sebagaimana di dalam Taurat, Injil, dan Al-Qur'an, maka siapakah yang lebih menepati janjinya selain Allah? Oleh sebab itu, bergembiralah dengan jual beli yang telah kamu lakukan dan demikianlah kemenangan yang agung itu.”
Firman Allah Swt. di dalam surah At-Taubah ayat ke-111 ini merupakan himmah aliyah bagi setiap muslim, khususnya pasukan Hamas. Di ayat ini, Allah menjelaskan keutamaan berjihad dan pahalanya. Tatkala mereka berhasil membunuh musuh di medan perang dengan mengerahkan segala kemampuannya, Allah Swt. memberi ganjaran surga. Demikian pula bila mereka yang terbunuh, Allah pun memberi balasan surga. Sungguh, tidak ada kabar yang lebih menggembirakan lagi bagi para pejuang-pejuang Islam bila Allah telah berjanji.
Keterbatasan alat tempur dan amunisi, bukan halangan bagi Hamas untuk mengusir Israel dari bumi Palestina. Sebagaimana Israel memiliki sebab kekalahan, Hamas pun mempunyai alasan untuk memenangkannya.
Pertama, Hamas berazam menjadikan Gaza sebagai kuburan para tentara Zionis Israel. Dengan azam ini, Hamas mengerahkan seluruh kemampuan terbaiknya mulai dari perencanaan hingga tahap eksekusi. Penyergapan Hamas pada tanggal 12/12 diakui oleh Institute for the Study of War (ISW) sebagai serangan yang sangat terencana dan terorganisasi. Mula-mula Hamas melumpuhkan patroli Israel di Shujaiya, lalu Israel mengirimkan pasukan reaksi cepatnya. Plot twist bagi Israel, Shujaiya justru menjadi kuburan bagi para tentaranya. (cnn.com, 30/12/2023)
Kekalahan Israel di Shujaiya bukan kali ini saja. Pada tahun 2014, serangan Israel berakhir sangat buruk, bahkan dikenang sebagai hari paling berdarah dalam sejarah penyerangan Israel atas Gaza. Kala itu, 7 tentara dari Brigade Golani tewas oleh serangan darat Hamas.
Kedua, taktik perang asimetris Hamas. Perang asimetris biasanya dilakukan bila “kekuatan” kedua belah pihak tidak berimbang dari sisi jumlah tentara maupun amunisi. Dalam setiap pertempuran, Hamas memadukan berbagai teknik dan strategi perang, seperti bergerilya, terowongan bawah tanah, dan penyergapan yang penuh kejutan hingga membuat Israel kalang kabut. Taktik perang asimetris ini kerap membingungkan pihak Israel karena pergerakan Hamas sulit diprediksi. Kerugian materi yang ditimbulkan oleh taktik ini juga besar.
Ketiga, keteguhan iman para pejuangnya. Inilah alasan terbesar dan rahasia kekuatan Hamas. Dengan kacamata iman, pasukan Hamas mampu dengan gagah berani menghadapi tentara elite Israel. Hamas meneladani keberanian Rasulullah saw. ketika menghadapi tokoh-tokoh Quraisy yang bermaksud membunuhnya. Sebagaimana juga Hamas mengambil ibrah dari Nabi Musa yang terus mengobarkan perlawanan kepada Firaun. Perjalanan Nabi Ibrahim yang tidak takut menghadapi Namrut pun tak luput menjadi suri teladan.
Allah melindungi dengan mengerahkan bala tentara-Nya dari langit dan bumi. Allah mengirim laba-laba untuk membuat sarang di mulut Gua Tsur supaya Nabi Muhammad saw. selamat. Allah tundukkan lautan agar Nabi Musa dan para pengikutnya selamat dari kejaran Firaun. Allah mencabut khasiat api demi melindungi tubuh mulia Nabi Ibrahim. Dalam Perang Gaza hari ini, Allah turunkan tentara-tentara bukan dari golongan manusia untuk membantu Hamas. (disway.id, 14/11/2023)
Dengan iman, setiap muslim telah melibatkan Allah sejak awal. Tidak ada pesimis. Tidak ada keraguan. Cukuplah Allah Swt. sebagai penolong dan pelindung terbaik sebagaimana termaktub di dalam surah Ali Imran ayat ke-173.
وَّقَالُوْا حَسْبُنَا اللّٰهُ وَنِعْمَ الْوَكِيْلُ
Artinya, “Dan mereka menjawab, "Cukuplah Allah menjadi penolong kami dan sebaik-baik pelindung."
Khatimah
Apabila Allah Swt. telah memberi jaminan, apalagi yang perlu dikhawatirkan? Selama menapaktilasi perjalanan Rasulullah saw., niscaya kemenangan akan teraih. Tugas kita hanyalah memastikan untuk tetap berjuang di jalan ini, demi izzul Islam wal muslimin.
Wallahu a’lam bishawab.[]
MasyaALLAH.. itu baru melawan Hamas, coba bayangkan jika seluruh kaum muslim bersatu? Pasti pasukan musuh tdk ada apa2nya
Suka sekali dengan kalimat2 penutupnya.. Allahu Akbar!
Barakallah mbak Haifa..
Laa haula wa laa quwwata illa billah. Pertolongan Allah itu sangat nyata bagi orang-orang beriman. Masyaallah
Allahu Akbar. Kemenangan itu semakin dekat
Betul, motivasi adalah salah satul hal yang menentukan kesungguhan perjuangan.
Melihat perang Hamas, jadi ingat pasukan kaum muslim yang tak pernah memiliki jumlah banyak dari musuh, tapi sering memenangkan pertempuran.
Betul banget, Mbak. Karena pasukan Islam hanya bersandar pada Allah, bukan pada cuan seperti tentara Israel
Sungguh keimanan adalah senjata paling kuat yang dimiliki oleh kaum muslim, dengan keimanan kepada Allah dan kepercayaan akan ganjaran luar biasa mampu mengalahkan musih seberat apapun.
Barakallah mba Haifa
Meski pake bambu runcing pun, bila bersandar pada iman, menang juga ya, Mba 🙂
barakallahu fiik, Mba
Perjuangan Hamas banyak dukungan dari muslim negara lain, seandainya kekuatan itu bersama seluruh negeri muslim, pasti penjajah/ zionis keok tak berkutik lagi. Sebaliknya lamanya waktu perang karena empati muslim tidak kompak. Padahal kaum muslim jumlahnya mendominasi dunia. Barakallah buat penulis dan NP
Semoga Allah segera persatukan seluruh kaum muslimin di dunia. Bukan hanya hatinya, tetapi secara fisik dalam naungan Khilafah
Seorang muslim tidak akan pernah gentar terjun ke medan perang. Karena utk pasukan muslim hanya ada dua pilihan dihadapannya : hidup mulia atau mati syahid ... masyaallah, saya selalu terkesima dengan cerita2 para pejuang islam. ❤️
Betul, Mba. Semoga kita mampu mengambil ibrah dari pejuang Hamas dan generasi sebelumnya yang berjuang membela kemuliaan Islam
Yup. Perbedaan mendasar dari pasukan Israel dan Hamas adalah keimanan. Israel tak memiliki itu, cuma mengandalkan kekuatan senjata dan sokongan negara adidaya di belakang mereka. Sementara Hamas memiliki Allah yang maha segalanya
Ketika Allah menjadi satu-satunya Sandaran maka tidak ada yang perlu ditakutkan
Kekuatan utama seorang muslim adalah bergantungnya dia kepada Allah, sesulit apapun keadaan jika sudah yakin kepada Allah insyaallah akan menjadi mudah
Betul banget mbak. Walaupun praktiknya tentu tidak mudah, seperti ketika saya melihat korban anak-anak dan wanita di Palestina, sempat terpikir apa saya mampu jika ada di posisi mereka? :'(
MasyaaAllah. Setiap kemenangan bersumber dari Allah. Manusia wajib mengerahkan usaha terbaik dalam jihad fii sabilillah. Jika membaca peperangan Rasulullah, kekuatan pasukan kaum muslimin lebih sedikit dibandingkan musuh. Tetapi dengan kekuatan iman, medan laga menjadi pembuktian bahwa Allah penentu segalanya.
Allahu Akbar. Jadi makin rindu dengan tegaknya Khilafah Rosyidah
Betul, Mbak
Jika Allah sudah memberikan jaminan, lantas apa yang harus dikhawatirkan?
Apa yang dilakukan Hamas harusnya memberi suntikan ghiroh dan keyakinan dalam menapaki perjuangan mengembalikan kehidupan Islam.
Bismillah semoga keputusan kita yang bulat untuk berada di garis perjuangan diridai dan digunakan Allah.
Barokallahu fiik, Mbak.
Aamiin Ya Allah.
Semoga Allah istiqomahkan kita di jalan ini ya, Mba