Bagi saya, mengikuti challenge NP bukan sekadar mengikuti perlombaan. Selalu ada pembelajaran dalam setiap challenge yang dapat meningkatkan kemampuan saya dalam menulis.
Oleh. Firda Umayah
(Tim Penulis Inti NarasiPost.Com)
NarasiPost.Com-"Semula dikira biasa. Selintas saja. Ternyata salah duga. Sesuatu tentangnya, menarik atensi dan menggugah rasa ..."
Itulah sebagian quote dari Kak Deena Noor, salah satu tim penulis inti NarasiPost.Com (NP) pada kategori about NP dalam challenge akhir tahun yang diadakan oleh NP bulan Desember ini.
Ya, saya mengutip sebagian quote pemilik julukan "KBBI Jalan Tol" yang disematkan Mom Andrea kepada beliau. Bukan tanpa alasan. Quote yang Kak Deena tulis memang benar adanya. Saya pun merasakan hal yang sama. Seperti saat saya mengikuti berbagai challenge yang diadakan oleh NP.
Keunikan Challenge NP
NP adalah salah satu media dakwah yang digawangi oleh Mom Andrea selaku pemilik tunggal dan pemimpin redaksinya. Mom Andrea merupakan ruh alias jiwa dari media NP. Beliau berperan besar dalam segala kebijakan dan lajunya media dakwah ini. Tak hanya itu, beliau adalah operator, perancang gambar, penulis, dan kreator dalam publikasi naskah-naskah penulis di website NP. Mom Andrea layaknya sang maestro seperti kisah yang saya tentang beliau beberapa bulan yang lalu.
(baca : https://narasipost.com/story/11/2023/dering-sang-maestro-2/
Keunikan media NP bukan hanya dari pemimpin redaksinya saja. Namun juga pada setiap challenge yang dihadirkan. Lagi-lagi, sebagian besar ide challenge berasal dari Mom Andrea. Maka tak heran saat beliau rapat dengan tim NP, ada saja ungkapan takjub akan kreativitas yang beliau berikan. Beruntung dan bersyukur sekali karena saya bisa menjadi bagian dari keluarga besar NP. Meskipun pada tahun pertama saya belum aktif dan rutin dalam menulis, setidaknya saya mulai mencoba mengikuti challenge yang diadakan NP menjelang milad NP yang kedua.
Sayangnya, cerpen yang saya tulis untuk challenge tidak lolos karena memiliki banyak kekurangan. Saya pun tak menyerah hingga mencoba mengikuti challenge selanjutnya yaitu challenge true story dengan tema "NarasiPost.Com dan Jejak Literasiku" yang kembali gagal menjadi pemenang 15 naskah terbaik. Namun, ada kejutan yang saya dapatkan saat itu. Rupanya, Mom Andrea sangat menghargai upaya saya dalam mengirimkan beberapa naskah true story dan menjadi pemenang naskah terbanyak. Inilah kemenangan pertama saya dalam challenge NP. Alhamdulillah, kemenangan itu berlanjut pada challenge milad NP yang ketiga dan menjadi 10 terbaik pada rubrik opini dan motivasi.
Saya makin semangat untuk belajar menulis dan mengasah kemampuan. Berusaha mengikuti challenge NP yang lain meski pada akhirnya tak dapat mengikuti challenge “Rakastan Sinua” karena kondisi kesehatan dan perangkat elektronik yang tak mendukung. Saya merasakan selalu ada yang beda dalam setiap challenge yang dihadirkan. Mulai dari keunikan tema hingga jenis challenge yang diberikan. Keunikan challenge NP itulah yang menarik diri saya dan para peserta challenge untuk dapat menaklukkannya. Tentu saja di samping hadiah yang sangat menggiurkan bagi sebagian orang.
Penilaian Challenge NP
Sebenarnya, sebelum memulai challenge, NP sudah memberikan kisi-kisi penilaian pada setiap rubrik yang dilombakan. Mulai dari jumlah kata, toleransi plagiarisme, batas waktu pelaksanaan, hingga kriteria naskah yang baik dalam challenge. Jika kita mau mengikuti semua kisi-kisi tersebut, maka peluang untuk menang makin besar. Tak hanya itu, penilaian NP juga sangat adil. Setiap juri harus memberikan rincian lengkap atas penilaiannya. Para juri harus menyetorkan kesalahan penulisan, besarnya persentase plagiarisme, komentar atas naskah, dan nilai akhir pada setiap naskah.
Bocoran kriteria naskah yang akan menang juga sering diingatkan oleh Mom Andrea atau tim redaksi NP. Mereka selalu meminta para penulis untuk melihat naskah motivasi yang sudah tayang di website NP. Khususnya memerhatikan naskah para penulis yang jago pada rubrik tertentu dan naskah para pemenang challenge sebelumnya. Tak heran, bagi mereka yang mampu menulis naskah sesuai dengan karakter rubriknya, sudah pasti naskahnya masuk dalam sepuluh besar.
Mom Andrea juga tak segan mengingatkan dan mengumumkan perkembangan naskah challenge yang sudah masuk. Ketika ada naskah challenge yang baik, maka naskah itu pasti memiliki nilai yang baik pula. Jika akhir challenge naskah yang dikirim penulis tidak tayang, pasti memiliki nilai yang kurang baik. Meskipun demikian, NP akan tetap berusaha mempublikasikannya sebagai naskah harian sesuai dengan karakter naskah tersebut. Sungguh, NP sangat menghargai setiap karya para penulis atau kontributornya. Masyaallah.
So, bagi kalian yang ingin lolos dalam challenge NP, inilah jalan ninja untuk menaklukkan challengetersebut.
Pertama, mempelajari setiap karakter rubrik yang ditulis.
Kedua, membaca naskah yang sudah tayang bahkan menang dalam challenge sebelumnya.
Ketiga, perhatikan setiap arahan yang diberikan oleh tim redaksi NP dan Mom Andrea.
Keempat, perhatikan juga tip dari para pemenang challenge saat mereka sharing ilmu baik dalam forum offline, online atau melalui tulisan pengalaman mereka.
Kelima, menulislah sepenuh hati dan ikhlas karena Allah Swt. untuk menebar kebaikan dan ibrah kepada pembaca.
Ingatlah, bahwa yang terpenting dalam mengikuti challenge adalah keberhasilan kita untuk menaklukkan kekurangan diri dan rasa malas dalam menulis. Kalaupun kita berkesempatan meraih juara, itu adalah hadiah dari Allah Swt. melalui sarana challenge NP.
Tak Tergantikan
Bagi saya, mengikuti challenge NP bukan sekadar mengikuti perlombaan. Selalu ada pembelajaran dalam setiap challenge yang dapat meningkatkan kemampuan saya dalam menulis. Pada challenge milad kedua, naskah story saya tak lolos karena memang tak memenuhi kriteria. Ini saya ketahui setelah saya membaca naskah para pemenang challenge dan sharing ilmu bersama para pemenang. Setelah mengikuti sharing dan sempat bertanya kepada pemenang challenge rubrik story, Kak Haifa Eiman, saya mengetahui letak kesalahan naskah story yang saya buat. Mulai dari cerita yang kurang menarik, tidak memiliki alur yang baik, banyak kesalahan dalam penulisan, dan lain-lain.
Dalam kesempatan yang lain, naskah true story yang saya kirim juga memiliki kekurangan di mata NP. Mom Andrea menyampaikan bahwa naskah saya masih banyak kesalahan menulis dan kurang menyentuh hati. Pada challenge milad NP yang ketiga, naskah yang saya kirim juga masih memiliki beberapa kekurangan. Yaitu masih ada kesalahan penulisan dalam KBBI (Kamus Besar Bahasa Indonesia), naskah yang kurang sesuai dengan karakter rubrik, dan kurang tajam dalam analisis. Ini saya ketahui dari Mom Andrea dan membandingkan naskah para pemenang. Seperti rubrik family milik Kak Afiyah Rasyad dan rubrik world news milik Kak Muthiah Al Fath.
Mengikuti challenge NP merupakan salah satu pengalaman hidup yang tak tergantikan. Berawal dari kesalahan, kini saya dapat memahami bagaimana cara cek plagiarisme, cek KBBI, dan belajar sedikit demi sedikit menulis berbagai rubrik. Mungkin bagi setiap orang tak butuh waktu lama untuk meningkatkan kualitas diri. Tapi bagi saya, butuh banyak waktu dan latihan untuk terus memperbaiki tulisan. Selama ini, saya selalu bersyukur atas apa yang saya capai. Sembari terus belajar agar selalu bisa menjadi yang lebih baik. Sungguh, saya ingin menjadi orang beruntung seperti yang disampaikan oleh Rasulullah saw. Beliau saw. pernah bersabda,
مَنْ كَانَ يَوْمُهُ خَيْرًا مِنْ أَمْسِهِ فَهُوَ رَابِحٌ، وَمَنْ كَانَ يَوْمُهُ مِثْلَ أَمْسِهَ فَهُوَ مَغْبُوْنَ، وَمَنْ كَانَ يَوْمُهُ شَرًّا مِنْ أَمْسِهِ فَهُوَ مَلْعُوْنَ
“Barang siapa yang hari ini lebih baik dari kemarin maka ia termasuk orang yang beruntung. Barang siapa yang hari ini sama dengan kemarin maka ia termasuk orang yang merugi. Dan barang siapa yang hari ini lebih buruk dari kemarin maka ia termasuk orang yang celaka.” (HR. Hakim)
Penutup
Terima kasih saya ucapkan kepada Mom Andrea yang telah memberikan saya kesempatan dan ruang untuk terus belajar bersama NP. Baik itu dalam event challenge atau kesempatan untuk menjadi penulis bersama keluarga besar NP. Semoga semua lelah Mom dan tim redaksi dalam membersamai dan membimbing para penulis mendapatkan buah manis baik di dunia dan di surga nanti.
Bagi kalian para penulis, setiap orang yang mengikuti challenge NP pasti memiliki kesan tersendiri. Hanya saja, mungkin tak semua orang mengambil ibrah dalam pengalaman challenge yang telah diikuti. Sebagian mungkin menjadi lebih baik dari challenge ke challenge yang diikuti. Sebagian yang lain mungkin hanya menganggap challenge yang ikuti hanya tuntutan dari hawa nafsu karena hadiah yang ditawarkan. Semoga kita terhindar dari segala niat buruk dalam mengikuti setiap kegiatan.
Wallahu a’lam bishawab. []
Masyaallah, barakallah mbak Firda. Semangat belajar dan semangat ikut challenge, hehe...
MasyaaAllah Barakallah Mba Firda
Barakallah mbak Firda..
NP memberi kita banyak ruang untuk belajar.. semoga Allah mudahkan..
Aamiin. Wa barakallahu fiik mb Deena
Challenge NP selalu keren dan setiap peserta punya cerita yang unik
Pokoknya semangat terus
Barakallahu fiik Bu Dewi
Betul banget mba. Banyak ibrah yang bisa diambil saat mengikuti challenge di NP. Intinya NP selalu di hati dan takkan terganti dalam menapaki jalan dakwah literasi.
Barakallah mba@Firda,
Wa barakallahu fiik mbak Atien
Mbak Firda, salah satu penulis yang cepat melesat. Tulisannya makin keren.
Aamiin... Tulisan mbak Isty juga selalu keren. saya suka
Masyaallah, barokallah
Bravo Mbak Firda. Jangan pernah patah arang karena memang pengalaman challange di Np tak akan pernah tergantikan.
Barokallah
Wa barakallahu fiik mbak Afiyah. Saya masih harus banyak belajar termasuk belajar ke mbak Afiyah
Jazakunnallah ahsanal jaza' kepada Mom dan semua tim redaksi NP