Jadi, inilah tujuan dari penambahan lead pada tulisan kita. Yakni, agar tulisan kita lebih mudah menarik pembaca. Dengan demikian, tulisan kita akan tersebar semakin luas.
Oleh. Mariyah Zawawi
(Tim Penulis Inti NarasiPost.Com)
NarasiPost.Com-“Mbak Mariyah, kenapa naskahmu nggak ada lead-nya?” tanya Mom Andrea di grup, hari itu. “Nilai lead-nya zero.”
Pesan ini terus terngiang-ngiang di telinga. Saya merasa sangat malu. Betapa tidak? Saya sudah sering menulis, tetapi masih juga melakukan kesalahan. Salah satunya adalah tidak menambahkan lead. Di samping itu, tentu ada kekurangan dalam analisis serta solusi sehingga tulisan saya kurang menggigit.
Akibatnya, nilai naskah World News yang saya kirimkan dalam Challenge NarasiPost.Com Ke-7 tersebut sangat rendah. Hal itu membuat naskah saya tidak masuk dalam 16 besar, kalah dengan naskah-naskah dari teman-teman Konapost.
Meskipun tidak berhasil memenangkan challenge, ada pelajaran berharga yang saya peroleh. Salah satunya saya ceritakan di bawah ini. Yuk, dibaca!
Lead atau Beranda Tulisan
Dalam Challenge NarasiPost.Com Ke-7 itu, saya mengirimkan tiga naskah. Satu naskah yang memang khusus untuk Tim Redaksi dan Penulis Inti, satu naskah World News, dan satu naskah Family. Sayangnya, tidak ada satu pun yang menang. Bahkan, naskah family saya tidak memenuhi kriteria. Sepertinya lebih condong ke naskah Syiar.
Namun, yang membuat sedih adalah saat Mom Andrea mengingatkan kekurangan naskah world news saya. Beliau mengatakan bahwa dalam tulisan saya itu tidak ada lead tulisan. Beliau mengingatkan hal itu berkali-kali.
Saya pun membaca kembali naskah yang telah saya kirimkan. Saya juga membaca kembali materi-materi tentang cara menulis naskah opini. Saya baca materi yang ada di grup WhatsApp, materi dari mengikuti pelatihan melalui Zoom, dan dari buku yang pernah saya beli.
Di samping itu, saya juga bertanya ke beberapa teman tentang pengertian lead tulisan. Semuanya sama seperti yang ada di materi pelatihan dan buku. Intinya, lead adalah beranda atau teras tulisan yang membuat orang tertarik untuk membaca dan diletakkan di awal paragraf pertama.
Lead dapat berupa puisi, lagu, ucapan tokoh, kesimpulan penulis, kutipan berita, atau quote. Pada naskah world news yang saya kirimkan untuk challenge ini, saya menggunakan ungkapan Alfred Sauvy, seorang ahli demografi dari Prancis yang mengatakan, Three worlds, one planet.” Karena itu, saya masih belum mengerti mengapa tulisan saya disebut tidak ada lead-nya.
Namun, kebingungan saya akhirnya terjawab saat Mom Andrea kembali mengingatkan tentang pentingnya lead pada tulisan di grup Konapost. Saat itu, beliau meminta kepada kami untuk membaca naskah-naskah yang sudah dipublikasikan di NP. Beliau mengatakan begini, “Coba lihat, di bawah judul itu ada lead, lalu namamu dan baru naskahmu. Nah, usahakan tuliskan lead naskahmu biar nilai challenge-mu tinggi, jangan zero ya.”
Saat itulah saya baru paham apa yang beliau maksudkan dengan lead itu. Kalau ini, memang tidak ada di naskah saya. Setiap hendak mengirimkan tulisan, saya memang tidak pernah memberikan lead seperti yang beliau maksud.
Sebenarnya, saya pernah diajari salah seorang Tim Redaksi NP, Mbak Dia Dwi Arista tentang ini. Namun, Mbak Dia tidak menyebutkan namanya apa. Saat itu, saya baru bergabung sebagai Kontributor Tetap.
Menurut Mbak Dia, setelah naskah selesai, saya harus memilih bagian dari tulisan yang ingin saya tonjolkan. Bagian ini diambilkan dari tulisan saya sendiri. Saya harus menyalin satu bagian paling penting yang ingin saya sampaikan kepada pembaca, kemudian saya tempelkan di bawah judul tulisan.
Sayangnya, saya tidak membiasakan diri untuk menambahkan bagian ini di naskah yang saya kirim tiap minggunya. Karena sudah terbiasa seperti itu, saat mengikuti challenge pun saya tidak melakukannya. Padahal, keberadaan bagian ini juga memengaruhi nilai naskah.
Saat Mom Andrea menjelaskan tentang lead di Grup Konapost, ada seseorang yang bertanya apakah lead juga harus ditambahkan ketika mengirim naskah bukan challenge. Mom Andrea mengatakan bahwa untuk naskah yang bukan challenge memang tidak harus diberi lead. Namun, untuk naskah yang diikutkan challenge harus ada lead-nya.
Sejak saat itu, saya pun membiasakan diri untuk menambahkan bagian yang disebut lead ini di awal tulisan. Saya cari bagian dari tulisan yang paling penting dan ingin saya tonjolkan. Setelah itu saya salin dan tempel di bawah judul.
Meta Description
Menurut Mom Andrea, lead akan membantu meningkatkan SEO. Beliau menjelaskan hal itu dalam salah satu pesannya di grup Konapost, “Lead itu sangat penting, Guys, biar mesin SEO bisa menyebarkan lebih luas lagi naskahmu.” Penjelasan beliau membuat saya kepo (knowing every particular object) dengan SEO ini dan berusaha untuk mencari informasi tentangnya.
Ternyata, SEO adalah singkatan dari Search Engine Optimization (optimisasi mesin pencari atau pengoptimalan mesin telusur). SEO merupakan serangkaian proses yang bertujuan untuk meningkatkan trafik kunjungan ke suatu web. Dengan kata lain, SEO adalah cara mengoptimalkan web agar berada di posisi teratas hasil pencarian.
Nah, salah satu hal penting yang harus diperhatikan dalam teknik SEO adalah meta description atau meta tag. Dalam laman bigevo.com dijelaskan bahwa meta description merupakan deskripsi singkat tentang isi atau konten. Melalui deskripsi ini, pengguna internet akan mengetahui apakah halaman itu sesuai kebutuhannya atau tidak sehingga dia membukanya.
Meta description memang tidak memberi pengaruh secara langsung pada peringkat web. Namun, keberadaannya akan meningkatkan click-through-rate (CTR), yaitu mendorong pengguna untuk mengeklik halaman tersebut. Jadi, meta description berfungsi untuk menarik pengunjung melalui konten dasar dari artikel yang ditulis. Ternyata, inilah yang disebut lead oleh Mom Andrea.
Untuk menyusun meta description, kita harus mengetahui jumlah karakter maksimum yang diperbolehkan. Jumlah karakter untuk meta description berkisar antara 150–160 karakter. Jika jumlahnya melebihi 160, akan terpotong secara otomatis.
Jadi, inilah tujuan dari penambahan lead pada tulisan kita. Yakni, agar tulisan kita lebih mudah menarik pembaca. Dengan demikian, tulisan kita akan tersebar semakin luas.
Inilah ilmu baru yang saya peroleh karena mengikuti Challenge Milad Ke-7 NP. Untuk itu, saya ucapkan terima kasih kepada Mom Andrea yang telah membuka cakrawala ilmu bagi saya. Semoga hal ini menjadi jariah ilmu yang akan terus mengalirkan pahala bagi Mom Andrea.
Kalah bukan Berarti Menyerah
Meskipun saya kalah dalam Challenge Milad Ke-7 NP, saya tetap dapat mengambil hikmahnya. Salah satunya adalah tentang SEO ini. Saya memang sedih karena kekalahan itu. Namun, seiring dengan berlalunya waktu, saya pun dapat melupakan kesedihan tersebut. Saya pun berusaha untuk kembali bangkit, membangun kembali semangat menulis yang sempat hilang.
Memang, hal itu tidak mudah. Namun, kecintaan terhadap dunia literasi membuat saya berhasil mengatasi kesedihan saya. Saya tidak boleh menyerah hanya karena kalah dalam challenge tersebut. Sebab, sebagai seorang muslim saya tidak boleh berputus asa. Allah Swt. telah melarang hal ini melalui surah Az-Zumar [39]: 53.
لَا تَقْنَطُوْا مِنْ رَحْمَةِ اللّٰهِ
Artinya: “Janganlah kalian berputus asa dari rahmat Allah.”
Saya juga akan terus menulis. Bagaimanapun, tujuan saya menulis tidak semata-mata untuk mendapatkan hadiah. Namun, agar semakin banyak yang tercerahkan dengan ide-ide Islam.
Oleh karena itu, jika suatu saat saya berhasil memenangkan challenge yang diadakan oleh NP, itu adalah bonus rezeki yang telah ditetapkan oleh Allah Swt. untuk saya. Bukan karena kepintaran saya dalam menulis.
Wallaahu a’lam bi ash-shawaab. []
Betul bu, intinya itu ada pelajaran yang bisa diambil meski kita kalah dalam challenge.
Kalau saya sih malah lead duluan yang saya pikir sebelum menulis. Barakallah bu
Oo, begitu ya, Mbak?
Emang yaa dari Judul, lead, fakta, analisis, solusi, hingga khatimah harus perfect.. Barakallah Mba
Inggih Mbak, betul
Barakallahu fiik mbak Mariyah. Tulisannya mengingatkan pentingnya menambahkan lead
Aamiin. Inggih, Mbak. Semoga bermanfaat
Barakallah mbak Mariyah..
Keren ini..
Aamiin yaa Rabbal 'aalamiin
MasyaAllah tulisan Mbak Mariyah memberi tambahan pengetahuan baru. Selalu keren rulisannya dari semua rubrik. Barakallah.
Semoga bermanfaat, Mbak
Syukron atas wawasan penulis hebatnya NP pokoknya keren
'Afwan Bu Dewi sayang
Masyaallah. Jadi tambah pengetahuan tentang Lead dan SEO dengan membaca naskah ini.
Barakallah mba @Mariyah
Alhamdulillah. Semoga bermanfaat, Mbak
MasyaAllah, saya banyak belajar dari tulisan teman-teman. Terimakasih sudah kasih pelajaran buat kami.
Kita belajar bersama-sama ya Mbak
Tetap semangat ka
Insyaallah, Mbak
Masyaallah, pelajaran berharga banget nggih Mbak. Barokallahu fiik. Saya pun banyak belajar dan akan terus belajar bersama.
Inggih Cikgu Afiyah tercinta
Iya mb, saya juga sering lupa ngasih lead.. ternyata sepenting itu ya makna sebuah lead untuk tulisan kita
Ada temannya ternyata saya. He ... he ...