Dalam tahajud terdapat sejuta peluru dan kekuatan, baik kekuatan ruhiyah spiritual maupun kekuatan jasadiyah yang bersumber langsung dari Allah Swt.
Oleh. Nurfitrianti Vivi
(Kontributor NarasiPost.Com)
NarasiPost.Com-Jadilah manusia sepertiga malam, yang kesunyian malam-malamnya diramaikan dengan tahajud. Sajadahnya mengalirkan sungai-sungai air mata, sujudnya penuh dengan cerita, nikmat maupun ujian. Semua ditumpahkan dalam doa menembus Arasy. Berharap cinta dan kasih sayang-Nya menguatkan jiwa yang lemah.
Manusia sepertiga malam ialah mereka yang memiliki cita-cita besar yang tinggi nan mulia. Bukan hanya soal urusan dunia, tetapi juga akhirat, dan puncak serta inti dari cita-cita besar yang tinggi nan mulia itu ketika diterapkannya hukum Islam yang terwujud dalam sistem pemerintahan Khilafah. Sebab, bagaimana mungkin seseorang bercita-cita besar, tinggi, dan mulia tetapi tidak pernah menyalakan lentera-lentera tahajudnya? Padahal dalam tahajud terdapat sejuta peluru dan kekuatan, baik kekuatan ruhiyah spiritual maupun kekuatan jasadiyah yang bersumber langsung dari Allah Swt.
Sebagaimana para pejuang Islam kaffah di masa Rasulullah shallallaahu'alaihi wasallam yang senantiasa merapatkan saf-saf tahajudnya. Tak ada satu malam pun yang terlewat dari mereka kecuali berbaris rapi mendirikan tahajud.Bagaimana tidak, strategi perang disusun di waktu-waktu tahajud. Di saat orang-orang sedang terlelap. Bagi pejuang, di situlah kesempatan untuk menyusun strategi dalam menghadapi musuh di hari esok.
Begitu pula dengan kita wahai para pejuang Islam kaffah akhir zaman. Kalian adalah pelanjut estafet perjuangan Nabi shallallaahu'alaihi wasallam, yang saat ini tengah menghadapi musuh dalam perang pemikiran. Maka susunlah strategi dakwahmu di waktu-waktu malam tahajud untuk dieksekusi di hari esok pula.
Rasulullah shallallaahu'alaihi wasallam bersabda,
"Barang siapa yang bangun di pagi hari tanpa memikirkan umatku, maka bukan dari golonganku." (HR. Muslim, Ahmad, dan Baihaqi)
Maka dari hadis ini, bisa dikatakan bahwa sebelum pagi hari menyapa, pejuang Islam mestinya sudah memikirkan umat, yakni di sepertiga malam tahajud. Bahkan sekadar memikirkan umat saja, Nabi saw. sudah menganggap kita satucircle-nya. Ini baru memikirkan, belum bertindak. Apatah lagi kalau memilih bertindak menjadi pelanjut perjuangannya, yakni melanjutkan kehidupan Islam. Masyaallah.
Kita mungkin pernah mendengar cerita-cerita dari orang-orang terdahulu bahwa mereka beraktivitas mulai pukul 4 pagi, ketika matahari belum terbit hanya untuk mencari nafkah yang notabene untuk memenuhi kebutuhan dunianya. Mereka melakukannya setiap hari secara terus-menerus. Apatah lagi kita yang bergelar sebagai pejuang Islam kaffah juga sebagai pengemban dakwah. Memulai aktivitas di sepertiga malam bukan sekadar pemenuhan urusan dunia, tetapi juga pemenuhan kebutuhan akhirat. Ini harus menjadi kebiasaan bagi siapa saja yang dalam dirinya sudah men-tajassadideologi Islam.
Memang awal melaksanakannya tidaklah mudah, terasa berat, bahkan tertatih melawan kantuk, juga dinginnya air wudu di waktu tersebut. Hal ini pun diakui oleh Imam Hasan Al-Basri. Beliau mengatakan bahwa, "Saya belum menemukan dalam ibadah, sesuatu yang lebih sulit daripada salat di tengah malam."
Namun, seiring berjalannya waktu, ketika mengazamkan diri dan punya tekad untuk melaksanakannya, maka Allah akan mudahkan segalanya. Awal yang berat jadi ringan, tertatih jadi terlatih, hingga Allah mampukan rasa kantuk kita bisa terkalahkan dan menerobos dinginnya air wudu.
Sebuah ungkapan pernah mengatakan bahwa, bagaimana mungkin bisa mengalahkan musuh, melawan kantuk saja tidak bisa? Ya, sebagaimana makna tahajud secara bahasa adalah melawan. Yakni melawan rasa kantuk. Maka, di sinilah kita buktikan. Sebab terkadang kekuatan manusia terukur ketika sudah tidak lagi diperbudak oleh syahwat kantuk di sepertiga malam.
Mungkin kita kadang merasa lelah, kecapaian sebab aktivitas sepanjang hari. Apalagi yang sering lembur kerja. Sehingga waktu istirahat hanya pada sisa-sisa waktu malam dan akhirnya tidak menyempatkan diri untuk salat tahajud. Sebab jatah tidur yang berkurang. Namun, ketahuilah bahwa ternyata orang-orang bertakwa sebelum kita itu adalah mereka yang ketika di dunia sedikit sekali tidurnya di waktu malam.
Hal ini disebutkan Allah dalam Al-Qur'an surah Adz-Dzariyat ayat 17,
"Di dunia mereka (orang-orang yang bertakwa) itu sedikit sekali tidur di waktu malam."
Adapun tafsir Jalalayn menerangkan ayat ini bahwa orang-orang bertakwa tersebut yang tidurnya di malam hari hanya sedikit, karena kebanyakan dipakai untuk salat. Maka berbahagialah, insyaallah menjadi manusia sepertiga malam akan digolongkan bersama orang-orang yang bertakwa. Pun tak perlu risau, meski tidur kita sedikit, tetapi balasan Allah sangatlah besar.
Bagaimana tidak, balasan Allah pun bukan main. Bagi hamba-hamba-Nya yang bertahajud di malam hari, Allah akan angkat derajatnya serta memberikan kedudukan yang terpuji di akhirat kelak. Sebagaimana dalam Al-Qur'an surah Al-Isra ayat 79, Allah Swt. berfirman, "Dan pada sebagian malam hari bersembahyang tahajudlah kamu sebagai suatu ibadah tambahan bagimu; mudah-mudahan Tuhan-mu mengangkat kamu ke tempat yang terpuji."
Selain itu, dikatakan pula dalam sebuah hadis dari Rasulullah shallallaahu'alaihi wasallam bahwa Allah Swt. turun ke langit dunia setiap malam pada sepertiga malam untuk mengabulkan doa hamba-Nya.
"Rabb kita turun ke langit dunia pada sepertiga malam yang akhir pada setiap malamnya. Kemudian berfirman, 'Orang yang berdoa kepada-Ku akan Kukabulkan, orang yang meminta sesuatu kepada-Ku akan Kuberikan, orang yang meminta ampunan dari-Ku akan Kuampuni’." (HR. Bukhari dan Muslim)
Masyaallah, betapa spesialnya menjadi manusia sepertiga malam. Bahkan Allah sampai meluangkan waktunya untuk menemui hamba-hamba-Nya hanya untuk mengabulkan doa-doa mereka, permintaan mereka, serta mengampuni dosa-dosa mereka. Maka, masihkah kita mau menyia-nyiakan waktu tahajud kita? Sungguh merugilah manusia-manusia yang melewatkan sepertiga malamnya. Semoga Allah Swt. senantiasa memampukan kita agar termasuk dalam barisan manusia-manusia sepertiga malam yang senantiasa menghidupkan malam-malamnya dengan salat tahajud. Aamiin yaa Rabbal 'alamiin.
Wallahu a’lam bishawab.[]
Alhamdulillah, jazaakumullaah khairan tim NP sdh berkenan memuat tulisan sy. Smoga brmanfaat ☺️
[email protected]
MasyaAllah hanya orang-orang spesial yang bisa melakukannya.. semoga Allah mudahkan untuk melaksanakan dan istiqamah kita
Aamiin yaa ALLAH
Semoga kita termasuk yang istikamah, menjadi manusia sepertiga malam.
Allaahumma aamiin
MsyaaAllah..teringat Muhammad Al Fatih sang Penakluk Konstantinopel yang juga telah menjadikan shalat tahajjud wajib baginya.
Maa syaa ALLAH.
Masyaallah. Naskah ini jadi pengingat diri yang masih sering melalaikan keistimewaan doa di sepertiga malam. Barakallah mba @Nurfitri.
Jazakillah Khoir untuk pengingat dan mood boosternya
Wallaahu yubaarik fiik Ukhty. Wa iyyaaki
Masyaallah keren naskahnya. Motivasi bagi manusia dan bagi para pengemban dakwah khususnya untuk bisa menjadi manusia sepertiga malam. Barakallah Mbak. Semoga kita semia dimampukan untuk mewujudkan harapan itu.
Maa syaa ALLAH sungguh ALLAH yg Maha keren. Hehe. Aamiin yaa ALLAH Wallaahu yubaarik fiik
Aamiin ya mujibassailiin.. Maa sya Allah bagus banget tulisannya cikgu.
Baarakallaahu fiik Ukhty
MasyaAllah, tidak diragunan lagi Mbak Vi mah
Terimakasih, Bu Pemred, sdh diingatkan untuk memiliki identitas diri sbg manusia 1/3 malam
Barakallah♥️
Maa syaa ALLAH Bu Rini. Sekedar berbagi, hehe. Syukran Bu
Naskah yang keren, pengingat diri yang lalai ..
Barakallah
Bilkhusus pengingat utk diriku. Allaahu yubaarik fiik Ukhty
Masyaallah tabarakallah naskah yang keren sebgai pengingat diri
Terlebih pengingat utk diri penulis. Syukran Ukhty ☺️
Momen yang akan menguatkan para pengemban dakwah. Bermunajat saat prime time.
In syaa ALLAH, betul bgt Ukh.
Ya Allah, pengingat diri supaya lebih bersemangat, harus lebih stronger melawan kantuk,, barakallah jazakillah mbak
Allahu yubaarik fiik Ukhty
Masyaallah, pengingat diri banget. Betul, ibadah yang terasa berat sekalipun akan Allah mudahkan jika kita benar-benar ingin menggapainya. Barakallah mbak Vivi.
Wallaahu yubaarik fiik Ukhty
Masyaallah, pengingat diri saat sepertiga malam sering terlewati. Hiks
Barokallahu fiik, Mbak
Hikz. Wallaahu yubaarik fiik Ukhty