Challenge NP: Sebuah Miniatur Bagaimana Islam Menghargai Karya

Itulah mengapa, beberapa waktu lalu saya berpikir, challenge NP itu adalah sebuah miniatur bagaimana dahulu para khalifah sangat menghargai dan mengapresiasi lebih para ilmuwan

 Oleh. Rosmiati
(Kontributor NarasiPost.Com)

NarasiPost.Com-Alhamdulillah, setelah sekian lama menimbang ide akhirnya bisa memberanikan diri untuk menulis kisah sederhana ini. Proses berpikirnya cukup panjang sebab bingung mau mulai dari mana, karena NP sudah banyak kali mengadakan challenge. Mulai dari challenge mingguan (naskah terbanyak) hingga lain sebagainya. 

Dan jujur, saya pribadi sebenarnya suka tidak percaya diri tatkala mengirim tulisan ke Narasipost (NP). Bukan apa, di NP itu seleksi untuk menayangkan naskah cukup ketat. Mulai dari KBBI-nya, pilihan katanya tepat atau tidak, dan yang paling penting,  tulisannya hasil karya sendiri atau jiplak punya orang lain?! Ini yang serem! Tingkat plagiasinya!

Itulah mengapa, terkadang diri suka dag-dig-dug duluan. Tetapi, Alhamdulillah bisa keterima juga tulisannya. Walau tak jarang harus menerima surat dari editornya terlebih dulu. Tapi, It's oke semua itu demi kebaikan naskah ke depannya. 

Terima kasih kepada Mom Andrea dan juga seluruh punggawa di media kece ini yang sudah menayangkan beberapa goresan pena saya selama ini. 

***

Nah, ngomong-ngomong soal Challenge Dawai Literasi ini, awalnya ketika Mom mengumumkan bakal ada Challenge akhir tahun, jujur saya sangat antusias. Apalagi ada rubrik True Story (TS) di sana.  

Entahlah, walau suka tak percaya diri, tetapi selalu saja antusias menantikan NP mengadakan challenge. Apalagi kalau ada rubrik True Story. 

Bagi saya, ini adalah salah satu cara untuk bisa mengabadikan kembali momen-momen berkesan yang pernah dialami. Karena sebagaimana yang sudah agama nasihatkan bahwa setiap peristiwa dalam hidup anak adam itu tidak ada yang kebetulan semua sudah tertulis di lauhulmahfuz dan itu punya ibrahnya masing-masing. 

Maka melalui rubrik TS ini semua itu bisa dikembangkan kembali. Sehingga kisah tersebut tak berlalu begitu saja. 

Itulah mengapa, ketika Mom mengumumkan salah satu cabang lombanya True Story, saya dengan optimis. 'ah, bisa ni!’ (langsung kebayang mau nulis apa).

Eh, pas scroll ke bawah. Temanya ternyata khusus. Sudah ditentukan oleh NP itu sendiri, yakni tentang 'Challenge NP di Mataku'. Gubrak! Asli aura wajah semringahku sejurus berubah. Hehehe

Tapi, karena sudah terlanjur daftar. Maka, mau tidak mau harus diselesaikan. Jadilah saya kembali membuka internet dan memasukan kata kunci  'challenge-challenge yang sudah pernah NP adakan'. Dari sejak pertama media ini berdiri. Sebagai bahan untuk menulis bagaimana sih challenge-challenge NP itu?! Biar bisa tergambar lagi.

Namun, ada satu yang muncul dalam benak, tapi lupa itu challenge NP yang ke berapa. Naskah Mbak Vidya yang menang lomba di NP, ternyata menjadi yang terbaik juga ketika bersaing di tingkat nasional. Masyaallah!

Tentu ini menjadi tolok ukur bahwa memang tulisan yang menjadi jawara di NP itu kualitasnya tak sembarangan. 

***

Baik, kita langsung saja ke inti utamanya. Bagaimana Challenge NP di Mataku. Di sini saya akan coba membahasnya dari dua sisi. Sisi yang pertama dari segi tema. Dan sisi kedua dari segi apresiasi bagi penulis dalam hal ini rewardyang diberikan.

Sisi Tema

Bagi saya pribadi, tema-tema challenge di NP itu cukup menguras energi untuk berpikir. Betapa tidak, dalam setiap temanya, ketajaman dan kedalaman berpikir serta analisis penulis dipertaruhkan. 

Maka mau tidak mau juga, kita harus punya pengetahuan dan pemahaman Islam yang kaffah apalagi semua tulisan harus ditimbang dari sudut pandang Islam. 

Tulisan kita pun juga harus mampu disandingkan dengan ayat Qur’an maupun hadis Nabi saw.  Maka belajar mengkaji Islam sebelum menulis itu perlu dilakukan. 

Dan inilah sebenarnya esensi dari belajar itu sendiri. Di mana selepas dari belajar, ilmu yang sudah dipelajari harus mampu kita ikat dalam sebuah tulisan agar tidak mudah dilupakan. Maka selaraslah dengan sebuah petuah mulia. 

Sebagaimana yang diucapkan oleh Rasulullah saw. dari 'Abdullah bin 'Amr dan Anas bin Malik r.a. ''Ikatlah ilmu dengan menulisnya." 

Dan NP lagi-lagi telah mewadahi semuanya. Sehingga tidak salah, untuk mengatakan kalau challenge NP itu adalah salah satu wadah penulis untuk melabuhkan karya. Buah dari hasil belajarnya selama ini. 

Dan di samping itupula bagi saya pribadi, challenge NP ini adalah contoh atau miniatur kecil bagaimana Islam sangat menghargai para penghasil karya. Kenapa? Ini yang kita bahas pada sisi kedua, yakni sisi reward (hadiah).

Sisi Reward

Challenge NP memang dapat dikatakan cukup sulit untuk bisa ditaklukkan. Namun, ini semua berbanding lurus dengan reward yang diberikan. 

Saya masih ingat betul ketika Mom Andrea pertama kali mengadakan event dan hadiahnya itu masih ratusan ribu. Lalu, Mom, mengatakan jika event-event NP berhasil. Di mana banyak para kontributornya yang ikut berpartisipasi, maka Mom bersedia menambah reward-nya. 

Dan ini terbukti pada Challenge atau Event ke-7 lalu. Mom, sampai rela merogoh kocek hingga puluhan juta rupiah. See, dari ratusan ribu berubah menjadi puluhan juta rupiah. Masyaallah Tabarakallah. Semoga Allah Swt. selalu melimpahkan kebaikan dan rezeki yang tiada putus-putusnya kepada Mom di mana pun berada. Aamiin

Bagi saya ini sungguh Masyaallah. Dalam usia NP yang masih sangat muda. Namun, sudah mampu memberi hadiah sebesar itu. Ini belum lagi ketika kita berbicara dengan hadiah-hadiah lain diluar Challenge ke-7 kemarin.

Mom, sungguh tak tanggung-tanggung memberi hadiah. Sebut saja emas, kompor gas, dan lain sebagainya. Sungguh, tak terhitung lagi berapa jumlah rupiah yang sudah Mom bagi. Media lain yang sekalipun sudah melalang buana dan berdiri cukup lama, belum tentu sedermawan media NP ini. 

Itulah mengapa, beberapa waktu lalu saya berpikir, challenge NP itu adalah sebuah miniatur kecil bagaimana dahulu ketika Islam diterapkan dalam bingkai sebuah negara di mana para khalifah sangat menghargai dan mengapresiasi lebih para ilmuwan dan mereka yang berkarya sampai menghasilkan buku.

Kita tentu pernah mendengar bagaimana Khalifah Al-Makmun memberikan reward emas kepada seorang penulis dan penerjemah bernama Hunain bin Ishaq seberat buku yang ia hasilkan.

Tentu ini sesuatu yang langkah kita temui selain dari sistem Islam itu sendiri. 

Dan hari ini, di tengah maraknya aktivitas kapitalisasi media, NP mampu mengikuti jejak tersebut. Mencoba memberi apresiasi lebih kepada mereka yang sudah berhasil berkarya sesuai dengan syarat dan ketentuan yang telah ditentukan oleh sang media melalui berbagai challenge yang dibuatnya. Walaupun, belum sebesar nominal para khalifah. Tetapi, kita dalam hal ini penulis sudah cukup senang. Alhamdulillah!

***

Inilah pandangan saya terkait Challenge Narasipost itu sendiri. Semoga Mom Andrea dan seluruh Tim NP lainnya selalu diberi kesehatan dan limpahan kebaikan agar senantiasa membuat challenge-challenge NP lebih bersinar lagi dari masa ke masa. 

Dan semoga segala kedermawanan Mom, menjadikan media NP ini makin langgeng dalam menyuarakan kebenaran. Dan selalu mendapat perlindungan dari Allah Swt. Sebagaimana hadis Nabi saw. yang mengatakan bahwa sedekah itu dapat menghindarkan dari segala bentuk keburukan. 

Semoga goresan pena ini bisa diterima. Syukran Narasipost media. []

Disclaimer

Www.NarasiPost.Com adalah media independent tanpa teraliansi dari siapapun dan sebagai wadah bagi para penulis untuk berkumpul dan berbagi karya.  NarasiPost.Com melakukan seleksi dan berhak menayangkan berbagai kiriman Anda. Tulisan yang dikirim tidak boleh sesuatu yang hoaks, berita kebohongan, hujatan, ujaran kebencian, pornografi dan pornoaksi, SARA, dan menghina kepercayaan/agama/etnisitas pihak lain. Pertanggungjawaban semua konten yang dikirim sepenuhnya ada pada pengirim tulisan/penulis, bukan Www.NarasiPost.Com. Silakan mengirimkan tulisan anda ke email [email protected]

Rosmiati,S.Si Kontributor NarasiPost.Com
Previous
Pejuang Challenge
Next
Asia Memanas, di Mana Posisi Umat Islam?
5 1 vote
Article Rating
Subscribe
Notify of
guest

11 Comments
Newest
Oldest Most Voted
Inline Feedbacks
View all comments
Deena
Deena
10 months ago

Betul. Reward tak sekadar nominal, tetapi apresiasi atas sebuah upaya dan karya...

Nirwana Sadili
10 months ago

Walau saya hanya selalu mengintip Challenge di NP saya sangat setuju bahwa NP sangat royal memberikan hadiah bagi penulis di NP. Walaupun saya yakin bukan karena hadiahnya. Tetapi hadiah dari NP bentuk penghargaan mom Andrea kepada penulis yang telah berkontribusi dalam dakwah tulisan

Afiyah Rasyad
Afiyah Rasyad
11 months ago

Masyaallah, masak negara kalah sama NP sih. Mewakili perasaan banget tulisan ini. Barokallah, Mbak

Dia dwi arista
Dia dwi arista
11 months ago

Saya suka yg bagian, Gubrakk. Wkwkwk.

Dyah Rini
Dyah Rini
11 months ago

Barakallah. Setuju Mbak. NP memang media yang luar biasa dalam mengapresiasi karya para penulis ideologis. Semoga NP terus eksis dan berjaya dalam literasi media. Pemrednya Mom Andrea selalu dalam lindungan Allah Swt, dan limpahan rezeki yang barokah. Aamiin.

Dia dwi arista
Dia dwi arista
Reply to  Dyah Rini
11 months ago

Aamiin Yaa Robb

Wiwik Hayaali
Wiwik Hayaali
11 months ago

MasyaAllah NP memang keren.
Baraakallah Mbak ❤️

Wd Mila
Wd Mila
11 months ago

MasyaaAllah.. Barakallah Mba

Sartinah
Sartinah
11 months ago

Masyaallah, barakallah mbak Rosmiati. NP memang luar biasa ya.

Isty Da'iyah
Isty Da'iyah
11 months ago

MasyaAllah, challenge NP memang keren

Bedoon Essem
Bedoon Essem
11 months ago

MasyaAllah barakallah mb Ros..bener NP the best

bubblemenu-circle

You cannot copy content of this page

linkedin facebook pinterest youtube rss twitter instagram facebook-blank rss-blank linkedin-blank pinterest youtube twitter instagram