Sebagai rasa terima kasihku dan semoga Allah Swt. mengizinkan, insyaallah saya akan selalu memaksimalkan laptop ini untuk berkontribusi demi kemajuan dan keberlangsungan NP dalam menyebar risalah Islam kaffah.
Oleh. Muthiah Al Fath
(Tim Penulis Inti NarasiPost.Com & Penulis Meraki Literasi)
NarasiPost.Com-Alhamdulillah. Laa haula walaa quwwata illa billah. Qadarullah, tulisan saya yang berjudul “Bersatu Membebaskan Palestina” terpilih menjadi naskah worldnews terbaik dan berhasil meraih juara umum dalam Challenge NP ke-7, periode 15 Juli–17 Agustus 2023.
Sejak awal saya memang antusias dan berencana untuk menaklukkan challenge. Wajarlah, naluri baqa saya bergejolak tatkala melihat reward-nya adalah laptop dan rilis buku solo. Selain itu, challenge NP terkenal sangat menantang karena penilaiannya yang objektif dan juri-jurinya sangat killer alias sangat jeli. Tingkat plagiat, kesalahan KBBI, penggunaan titik koma, dan pemilihan diksi, semua tidak luput dari pengawasan para juri. Itulah mengapa naskah-naskah para pemenang bisa bersaing, bahkan sampai tingkat nasional. Misalnya, naskah challenge milik Vidya Spaey Putri Ayuningtyas, S.T., MaHS, IAI yang mendapat peringkat ke-3 di NP, juga bisa meraih juara pertama untuk tingkat nasional.
Itulah mengapa saya merasa rugi jika melewatkan challenge di NP. Percaya atau tidak, challenge memiliki daya tekan agar kita berusaha mempersembahkan karya terbaik. Yang tadinya saya hanya terbiasa menulis satu naskah dalam sepekan, namun dengan adanya challenge, saya bisa menulis lebih dari itu. Kemenangan hakiki bagiku ketika saya berhasil menaklukkan rasa malas dan mampu menyelesaikan tulisan hingga akhir.
Selain naskah worldnews, saya juga mengirimkan beberapa naskah di rubrik berbeda. Di rubrik motivasi saya menulis naskah dengan judul “Zero to Hero”, rubrik family berjudul “Poligami, Bukti Keadilan Islam”, dan challenge tim inti yang berjudul “Sang Panglima Literasi”. Semua naskah-naskah itu gagal meraih juara, hanya naskah family saya yang mendapat peringkat ke-8. Yup, kita tidak pernah tahu naskah mana yang akan terpilih jadi juara, jadi tidak ada salahnya untuk menulis lebih. Hehe..., mumpung masih ada waktu ‘kan.
Jika bingung mau mulai dari mana, maka cobalah untuk menulis sesuatu yang sudah biasa kita lakukan. Karena worldnews dan opini merupakan rubrik yang sudah menjadi makanan pokok saya sebagai Tim Penulis Inti NP (bukan sombong ya.. hanya memilih zona nyaman saja), sehingga saya memutuskan untuk fokus menaklukkan rubrik ini terlebih dahulu. Meskipun begitu, bukan berarti semuanya mudah seperti membalikkan telapak tangan. Saya sempat mengalami kesulitan saat memilih tema. Banyak sekali tema yang ditawarkan dan semuanya menarik. Namun, karena sudah beberapa kali menulis tema tentang “Palestina”, kenapa tidak untuk saya kembangkan lagi di challenge kali ini.
Memulai dengan mencari referensi, membaca, dan menganalisis satu persatu sumber berita (fakta) yang valid di beberapa media yang terpercaya. Setelah membaca banyak referensi, eh, saya malah kebingungan mau ambil angle yang mana. Persoalan Palestina begitu kompleks dan panjang, mulai dari sejarah, penjajahan, diskriminatif, aneka solusi pragmatis, dll. Meskipun banyak kendala saat proses penyusunan naskah ini, namun Alhamdulillah dalam 15 hari saya berhasil menyelesaikannya. Lama juga yaa...! Kemudian naskahnya saya kumpulkan pada 8 Agustus.
Pada 24 Agustus, tiba-tiba Mom chat yang berisi kekecewaannya kepada kami semua (Tim Penulis Inti). Kurang lebih begini isi chatnya:
“Hilang sudah harapan saya pada penulis inti. Pemenang kategori motivasi/family dari Konapost, cerpen/story dari Konapost, opini/worldnews dari Konapost juga, dan challenge tim inti yang menang dari Tim Redaksi.”
Mom juga chat kalau naskah motivasi saya hancur lebur, terutama bagian KBBI dan persentase plagiatnya sangat besar. Kemudian naskah family saya gagal karena rasa opini. Tetapi naskah worldnews saya bagus, nilainya bersaing ketat dengan Witta Saptarini, S.E. Awalnya, saya merasa senang karena biasanya Mom ‘kan suka prank. Berarti ini kebalikannya. Berarti naskah motivasi saya paling bagus. Sedangkan naskah worldnews saya tidak bagus. Begitu kira-kira dipikiran saya pada saat itu.
Sempat saya berpikir bahwa kami (Tim Penulis Inti) akan dianakemaskan saat challenge. Namun, semua itu terbantahkan setelah melihat pengumuman challenge saat Meet and Greet kemarin (13/9). Ternyata chat Mom kemarin bukan prank. Memang pemenang semua rubrik, kecuali worldnews, semuanya dari Konapost. Berjejer nama-nama penulis hebat dari Konapost, ada Sherly Agustina, Ghumaiza Gaza, Witta Saptarini, Ustaz Maman El Hakim, Isti Daiyah, dan masih banyak lagi. Barakallahfiikum untuk para pemenang, ya..! Ini membuktikan bahwa penulis dari Konapost memang hebat-hebat dan merupakan lawan yang tangguh. Aku mencintai kalian semua karena Allah!
Ternyata chat Mom kemarin bukan prank. Naskah motivasi saya “Zero to Hero” memang mendapat nilai rendah, tidak masuk dalam 16 besar. Naskah family saya mendapat peringkat ke-8. Mbak Sartinah sang penakluk challenge saja meraih peringkat ke-5 untuk kategori rubrik motivasi. Namun, andai dia mengikuti challenge opini, mungkin saya akan tersingkirkan dari juara umum. Haha…! Para pemenang challenge kali ini benar-benar tidak bisa diprediksi. Jujur, tim juri dari NP itu sangat objektif dalam penilaian.
Saat pemberian reward cetak buku solo, saya tidak pernah berpikir bahwa itu hadiah sebagai pemenang umum. Karena, semua kami (Tim Penulis Inti) memang diberi reward cetak buku solo. Tanggal 31 Agustus sudah mulai desain cover oleh Mbak Nay Beiskara yang berkolaborasi dengan Mom Andrea. Hasil desainnya sangat indah dan judul bukunya sangat bagus “Meraki Literasi”. Judulnya dipilihkan langsung oleh Mom sebagai bentuk apresiasi.
Saya sangat terharu melihat jasa Mom dan Tim Redaksi NP yang sudah mengapresiasi kami para pemenang. Sudah pasti tenaga dan waktu mereka terkuras, mulai dari repotnya mengurus proses pencetakan buku seperti mendesain, mengedit naskah, berurusan dengan penerbit, layout, proses pengiriman/distribusi, dll. Belum lagi, memilih dan membeli laptop yang terbaik dan memastikannya selamat sampai kepada saya. Semuanya dilakukan dengan cepat dan hati-hati. Sebagai juara umum, saya mendapat laptop Lenovo 256 Gigabyte seharga 5 juta, plakat, sertifikat, dan buku solo. Kalau ditotal semua sekitar 7 jutaan, belum lagi ongkirnya yang sangat mahal. Laptop dan plakatnya sendiri sampai kepada saya pada 19 September. Pun buku solo saya selesai dicetak pada 19 September.
Saya tidak bisa mendeskripsikan rasa kebahagiaan ini, saat berhasil meraih juara umum dan mampu menulis naskah terbaik berdasarkan kriteria NP yang terkenal sangat ketat dalam menyeleksi naskah. Alhamdulillah, sekali lagi, terima kasih sebesar-besarnya kepada Mom Andrea selaku Pemred NP atas apresiasi, pengorbanan, dan hadiah istimewanya. Demikian pula bagi seluruh jajaran Tim Redaksi, Tim Juri, serta Mbak Nay Beiskara dan Mbak Miladiah al-Qibthiyah yang sudah membantu penyusunan buku solo saya. Tak lupa pula saya ucapkan terima kasih untuk teman-tema yang sudah menyempatkan diri mengamankan laptop saya selama di Kendari dan sudah mengantarkannya sampai ke Morowali. Challenge kali ini sangat berkesan dan senantiasa menjadi kenangan terindah saya.
Teruntuk Mom Andrea, semoga Allah Swt. senantiasa memberkahi dan melipatgandakan rezeki, melingkupinya dengan kesehatan paripurna, selalu dalam lindungan-Nya, serta terhindar dari kesempitan hidup di dunia dan di akhirat kelak. Doa yang sama saya panjatkan untuk seluruh Tim Redaksi, Tim Penulis Inti, Tim Voice Over, sahabat Konapost, dan seluruh pejuang Islam kaffah.
Baca juga : https://narasipost.com/challenge-np/08/2023/bersatu-membebaskan-palestina
https://narasipost.com/family/09/2023/poligami-bukti-keadilan-islam
/https://narasipost.com/challenge-np/09/2023/zero-to-hero/
Sebagai rasa terima kasihku dan semoga Allah Swt. mengizinkan, insyaallah saya akan selalu memaksimalkan laptop ini untuk berkontribusi demi kemajuan dan keberlangsungan NP dalam menyebar risalah Islam kaffah. Amin. Wallahu a’lam bishawab. []
Morowali, 5 Desember 2023
Masya Allah. Barakallah Mba . Sangat menginspirasi saya
Alhamdulillah, wafiik barakallah Mbaku.. Kuy taklukan challenge NP kali ini
Barakallah fiik, semangatnya keren. Semoga selalu dimudahkan dalam berdakwah melalui tulisan.
Jzakillah khoir Mbaku.. wafiik barakallah..
Masya Allah, baarakallaah mbak Mila. ❤️❤️
Jazakillah khoir Mbaku, wafiik barakallah...
Barakallah.. Sang Juara..
Terus bersinar menerangi lewat aksara..
Wafiik barakallah Mbaku,, yang juga juara kemarin.. hehe
Orang yang selalu bersyukur akan selalu bahagia loh
Heheh, iya Ustaz
.. aamiin ya Rabbal 'alamiin..
Masya Allah, jadi terharu membaca ceritamu mbak.. barakallahu fiik..semoga kami bisa mengikuti jejakmu untuk terus menorehkan naskah terbaik
Jazakillah khoir Mbaku,, amin Allahumma aamiin..
Masyaallah, barakallahufiikum mbak...
Ikut senang dengan pengalamannya.
Benar-benar challenge NP itu bisa melatih kita untuk berusaha menghasilkan karya yang lebih baik dari hari ke hari...
Wafiik barakallah Mbaku...
Challenge NP memang ketat dalam menyeleksi naskah,,Ssst.. juri-jurinya pada killer semua. hehe
Masyaallah, barokallahu fiik Mbak Muthiah
Semua itu layak untuk proses yang dituangkan. Alhamdulillah Allah pertemuan kita dengan NP yang memberikan bonus ekstra kepada para penulis.
jazakillah khoir Mba Afi. wafiik barakallah.
Alhamdulillah kita dipertemukan dengan NP dan Mom. Semoga NP makin jaya dan berkah, serta langgeng sebagai media dakwah yang mampu menggempur dunia dengan syiar2 Islam..
MasyaAllah, hadiah yang sangat bermanfaat bagi para penulis.
Pun pada challenge akhir tahun ini. Semoga diriku bisa menaklukan juga. Aamin
Alhamdulillah, yassarallah Mbaku..
Masyaallah, hadiah untuk sang juara memang luar biasa ya. Itulah kenapa aku pun sangat suka dan terlope-lope pada challenge NP, hehe ...
Kayaknya saya punya banyak kisah untuk diceritakan juga, tapi belum kesampaian.
Barakallah mbak Mila.
Alhamdulillah Mba. mBA Sartinah juga hebat, banyak meyabet juara. Saya tunggu kisah-kisahnya bersama NP, yaa
Barakallah Mbak Wd Milla Ikut bahagia ... Semoga makin semangaat membumikan Islam lewat aksara ❤
Jazakillah khoir Mba Rere..Wafiik barakallah Mbaku