Indahnya Bertetangga dalam Islam

Indahnya bertetangga

"Siapa saja yang beriman kepada Allah dan hari akhir, hendaknya ia memuliakan tetangganya."
(HR.Imam Bukhari dan Muslim )

Oleh. Mariyah Zawawi
(Tim Penulis Inti NarasiPost.Com)

NarasiPost.Com-Beberapa waktu yang lalu, masyarakat dihebohkan dengan ditemukannya kerangka ibu dan anaknya di kamar mandi. Keduanya diperkirakan telah meninggal dunia sekitar satu bulan sebelumnya. Itulah sebabnya, kedua mayat tersebut telah rusak hingga tinggal kerangkanya saja.

Peristiwa ini tentu sangat mengherankan. Pasalnya, masyarakat sekitar baru mengetahui kematian mereka setelah satu bulan lamanya. Meskipun mereka menutup diri sejak sang kepala keluarga meninggal dunia pada tahun 2011, tetapi tentu ada hal-hal yang patut dicurigai. Misalnya, kondisi rumah yang kotor dan tidak terurus, atau kondisi lain yang mencurigakan.

Kapitalisme Mengikis Kepedulian

Apa yang terjadi menunjukkan telah hilangnya kepedulian terhadap kondisi tetangga. Sikap tak peduli ini muncul dari penerapan sistem kapitalisme saat ini. Sistem ini telah membentuk sosok-sosok yang individualis. Sosok-sosok yang tak peduli dengan lingkungan di sekitarnya.

Pada saat yang sama, sistem ini juga membentuk sosok-sosok yang antikritik. Mereka tidak mau dinasihati atau diingatkan jika melakukan kesalahan. Kalau istilah orang Betawi, "Lu, lu, gue, gue". Urusanmu ya urusanmu, urusanku ya urusanku sendiri. Maknanya, jangan ikut campur.

Padahal, dalam Islam, saling menasihati dalam kebaikan termasuk salah satu hal yang diperintahkan. Jika hal itu tidak dijalankan, manusia akan merugi. Allah Swt. telah menjelaskan hal ini dalam surah Al-Ashr [103]: 1–4.

وَالْعَصْرِ (١) إنَّ الإِنْسَانَ لَفِي خُسْرٍ (٢) إِلَّا الَّذِيْنَ آمَنُوْا وَعَمِلُوا الصّٰلِحٰتِ وَتَوَا بِالْحَقِّ وَتَواصَوْا بِالسَّبْرِ (٣)

Artinya: "Demi waktu! Sesungguhnya manusia itu pasti dalam kerugian. Kecuali orang-orang yang beriman dan beramal saleh serta saling menasihati dengan kebaikan."

Saling menasihati juga bentuk perhatian dan kasih sayang kepada saudaranya. Nasihat itu diberikan agar orang yang dinasihati tidak terjerumus ke dalam kemaksiatan. Nasihat itu diberikan agar orang itu dapat terhindar dari siksa neraka.

Hak-Hak Tetangga

Tetangga merupakan orang terdekat kita dalam kehidupan bermasyarakat. Mereka adalah orang yang dapat kita mintai pertolongan saat kita membutuhkan. Oleh karena itu, hubungan dengan tetangga harus senantiasa dijaga agar tetap rukun dan harmonis.

Ada banyak hadis yang menunjukkan betapa pentingnya menjaga hubungan dengan tetangga. Salah satunya bahkan dikaitkan dengan keimanan kepada Allah Swt. dan hari akhir. Imam Bukhari dan Muslim telah meriwayatkan penjelasan Rasulullah saw. tentang hal ini.

مَنْ كَانَ يُؤْمِنُ بِاللًٰهِ وَالْيَوْمِ الْأخِرِ فَلْيُكْرِمْ جَارَهُ

Artinya: "Siapa saja yang beriman kepada Allah dan hari akhir, hendaknya ia memuliakan tetangganya."

Dalam hadis ini, sikap memuliakan tetangga dikaitkan dengan keimanan kepada Allah Swt. dan hari akhir. Hal ini menunjukkan bahwa memuliakan tetangga merupakan satu hal yang sangat penting dilakukan. Oleh karena itu, Al-Qadli Iyadl bin Musa mengatakan bahwa seseorang yang beriman kepada Allah Swt. akan senantiasa terikat dengan syariat-Nya. Salah satu bentuk keterikatan terhadap syariat itu adalah memuliakan tetangga serta berbuat baik kepadanya. Hal ini telah diperintahkan oleh Allah Swt. dan Rasulullah saw.

Nah, siapa saja yang termasuk tetangga? Aisyah r.a., istri Rasulullah saw. menjelaskan bahwa yang termasuk tetangga adalah 40 rumah di depan, belakang, kanan, dan kiri rumah kita. Mereka bukan hanya tetangga muslim, tetapi juga nonmuslim.

Oleh karena itu, Imam Al-Ghazali mengklasifikasikan tetangga berdasarkan hak yang harus kita penuhi. Ada tiga macam tetangga. Pertama, tetangga muslim yang memiliki hubungan kekerabatan. Tetangga yang seperti ini harus dipenuhi haknya, baik sebagai muslim, kerabat, maupun sebagai tetangga. Misalnya, sebagai seorang muslim, kita wajib menjawab salamnya atau mengurus jenazahnya. Sementara itu, sebagai kerabat, kita wajib menjalin tali silaturahmi dengannya. Sedangkan sebagai tetangga, kita tidak boleh menutup jalan menuju rumahnya, membantunya, dan tidak mengganggu ketenangannya saat istirahat.

Kedua, tetangga muslim, tetapi bukan kerabat kita. Kepada mereka, kita harus memenuhi haknya sebagai sesama muslim dan sebagai tetangga.

Ketiga, tetangga nonmuslim yang hanya mempunyai satu macam hak, yaitu hak sebagai tetangga.

Dari sini kita dapat memahami betapa pentingnya menjaga hubungan baik dengan tetangga ini sehingga tidak membedakan antara muslim dan nonmuslim. Ath-Thabrani meriwayatkan hadis Rasulullah saw. yang menjelaskan tentang hak-hak tetangga.

"Apakah kalian mengetahui apa saja hak tetangga itu? Jika ia meminta tolong kepadamu, berilah pertolongan. Jika ia meminta pinjaman, berilah pinjaman. Jika ia mendapatkan kebaikan, berikan ucapan selamat kepadanya. Jika ia ditimpa musibah, hiburlah dia."

Oleh karena itu, kita harus menyapanya dengan baik, mengucapkan selamat ketika anaknya lahir, menjenguknya saat sakit, atau berbagi rezeki dengannya. Di samping itu, kita juga dapat menyampaikan belasungkawa saat ada keluarganya yang meninggal. Demikian pula, kita harus menjaga kehormatannya, menutupi aibnya, dan memaafkan kesalahannya, tidak mencari-cari kesalahannya, dan lain-lainnya.

Inilah beberapa hal yang dapat kita lakukan untuk memenuhi hak tetangga. Selain beberapa hal di atas, masih banyak yang dapat kita lakukan dalam rangka memenuhi hak tetangga. Hal-hal yang dapat membuat tetangga kita merasa nyaman dan tenang.

Mempunyai tetangga yang baik merupakan salah satu kebahagiaan. Dalam hadis riwayat Ibnu Hibban Rasulullah saw. bersabda,

أَرْبَعٌ مِنَ السَّعَادَةِ الْمَرْأَةُ الصَّالِحَةُ والْمَسْكَنُ الْوَاسِعُ وَالْجَارُ الصَّالِحُ وَالْمَرْكَبُ الْهَئىُٔ

Artinya: "Empat hal yang merupakan kebahagiaan: wanita yang salihah, rumah yang luas, tetangga yang baik, dan kendaraan yang nyaman."

Memang, memiliki tetangga yang baik akan membuat kita merasa nyaman sehingga kita betah tinggal di situ. Jika kita merasa bahagia memiliki tetangga yang baik, demikian pula tetangga kita. Ia pun akan merasa bahagia jika memiliki tetangga yang baik. Karena itulah, kita diperintahkan untuk menjaga hubungan dengan tetangga dan memenuhi hak-hak mereka.https://narasipost.com/sastra/05/2021/rumput-tetangga/

Demikianlah, indahnya Islam tecermin dalam menjaga hubungan manusia dengan sesamanya. Hal ini membuktikan bahwa Islam benar-benar agama yang sempurna. Hal itu karena agama Islam adalah yang berasal dari Sang Pencipta manusia sehingga mengetahui aturan yang terbaik bagi manusia.

Wallahu a'lam bishawab.[]

Disclaimer

Www.NarasiPost.Com adalah media independent tanpa teraliansi dari siapapun dan sebagai wadah bagi para penulis untuk berkumpul dan berbagi karya.  NarasiPost.Com melakukan seleksi dan berhak menayangkan berbagai kiriman Anda. Tulisan yang dikirim tidak boleh sesuatu yang hoaks, berita kebohongan, hujatan, ujaran kebencian, pornografi dan pornoaksi, SARA, dan menghina kepercayaan/agama/etnisitas pihak lain. Pertanggungjawaban semua konten yang dikirim sepenuhnya ada pada pengirim tulisan/penulis, bukan Www.NarasiPost.Com. Silakan mengirimkan tulisan anda ke email narasipostmedia@gmail.com

Mariyah Zawawi Tim Penulis Inti NarasiPost.Com
Previous
Al-Qur'an Diangkat di Sidang Majelis Umum PBB, Ada Apa?
Next
Prahara Pinjaman Berbunga
5 2 votes
Article Rating
Subscribe
Notify of
guest

23 Comments
Newest
Oldest Most Voted
Inline Feedbacks
View all comments
Maya Rohmah
Maya Rohmah
1 year ago

Betul sekali. Orang-orang sekarang nafsi-nafsi.

"Lo, elo. Gue, ya gue.
Gak peduli dengan yang lain.
Yang penting gue hepi."

Mariyah Zawawi
Mariyah Zawawi
Reply to  Maya Rohmah
1 year ago

Betul mbak

Atien
Atien
1 year ago

Sistem kapitalisme sedemikian deras mengikis rasa kepedulian di antara sesama manusia. Maka tidak heran dengan tetangga pun terkadang cuek bebek dan masa bodoh. Padahal Islam begitu apik menjaga kehidupan bertetangga. Barakallah mba @Mariyah. Z.

Mariyah Zawawi
Mariyah Zawawi
Reply to  Atien
1 year ago

Kalau peduli dianggap terlalu mengurusi hidup orang lain

Isty Da'iyah
Isty Da'iyah
1 year ago

MasyaAllah....semoga kita menjadi orang-orang yang bisa memenuhi hak-hak tetangga.

Mariyah Zawawi
Mariyah Zawawi
Reply to  Isty Da'iyah
1 year ago

Aamiin

Aya Ummu Najwa
Aya Ummu Najwa
1 year ago

Iya..hidup di sistem kapitalis membaiat umat semakin individualis..empati semakin terkikis

Aya Ummu Najwa
Aya Ummu Najwa
Reply to  Aya Ummu Najwa
1 year ago

*membuat

Mariyah Zawawi
Mariyah Zawawi
Reply to  Aya Ummu Najwa
1 year ago

Begitulah, mbak

Wd Mila
Wd Mila
1 year ago

Astagfirullah.. jd ingat tetangga sy yg meninggal karena bunuh diri. Miris memang, orang2 juga kadang sering menutup diri dan menyimpan sendiri jika ada masalah yang berat. Tahu-tahunya langsung bunuh diri...

Mariyah Zawawi
Mariyah Zawawi
Reply to  Wd Mila
1 year ago

Astaghfirullaah...

Siti Komariah
Siti Komariah
1 year ago

Miris banget fakta di atas. Tapi memang bener sih makin ke sini bertetangga ya lo,, lo,, gue,, gue. Sifat individualisme mulai menancap dalam diri masyarakat.

Padahal, tetangga adalah orang paling dekat dengan kita melebihi saudara. Kalau terjadi apa2 pasti monta tolong ke tetangga.

Mariyah Zawawi
Mariyah Zawawi
Reply to  Siti Komariah
1 year ago

Ya mbak. Apalagi kalau hidup di perantauan.

Firda Umayah
Firda Umayah
1 year ago

Sistem sekuler memang bikin orang jadi individualis. Padahal jika semua muslim paham konsep bertetangga dalam Islam, enggak akan ditemukan seperti kasus di atas. Barakallahu fiik untuk penulis. Tulisan yang bagus sekali

Mariyah Zawawi
Mariyah Zawawi
Reply to  Firda Umayah
1 year ago

Aamiin. Jazaakillaah mbak

Dia dwi arista
Dia dwi arista
1 year ago

Di kota dan di desa, sangat memcolok perbedaannya. Di kota, apalagi perumahan, induvidulisme sangat kuat.

Padahal Islam menyurih kita saling berbuat baik dengan tetangga. Tp tak kenal satu sama lain. Mau nyapa kok ya rumahnya tutupan mulu. Wkwkwkw

Mariyah Zawawi
Mariyah Zawawi
Reply to  Dia dwi arista
1 year ago

Meskipun di kota, kalau di perkampungan beda dengan di kompleks perumahan

Sartinah
Sartinah
1 year ago

Kalau di tempat saya yang memang masih pelosok, sepertinya satu kampung itu saling kenal semua. Aneh memang kalau ada kasus tetangga meninggal sampai sudah lama kok baru tahu setelah sebulan. Harusnya mereka bertanya-tanya, kenapa tetangganya gak pernah kelihatan. Tapi inilah bukti kita hidup di sistem sekuler yang sangat individualis.

Mariyah Zawawi
Mariyah Zawawi
Reply to  Sartinah
1 year ago

Ya mbak. Kalau di perkampungan, meskipun di kota, mereka masih saling peduli.

Ragil
Ragil
1 year ago

Asyik, ya, kalo punya tetangga yang baik. Jadinya seperti saudara.

Mariyah Zawawi
Mariyah Zawawi
Reply to  Ragil
1 year ago

Ya mbak. Inilah bukti kesempurnaan Islam.

bubblemenu-circle
linkedin facebook pinterest youtube rss twitter instagram facebook-blank rss-blank linkedin-blank pinterest youtube twitter instagram