Temanmu Cerminmu

Temanmu cerminmu

Sungguh teman dekat bisa menjadi cerminan terhadap baik dan buruknya agama kita. Karena untuk melihat baik dan buruknya agama seseorang, terkadang bisa dilakukan dengan cara melihat siapa teman-temannya.

Oleh. Aya Ummu Najwa
(Kontributor NarasiPost.Com)

NarasiPost.Com-Sebagaimana yang sudah kita pahami, manusia adalah makhluk sosial yang alaminya memerlukan orang lain dalam kehidupannya. Selama hidup, manusia tidak akan bisa hidup sendirian, ia memerlukan interaksi dengan manusia lain di sekitarnya. Bahkan ketika manusia meninggal pun kita tetap membutuhkan orang lain untuk mengurus urusan kita. 

Sebagai makhluk, manusia pun mempunyai keterbatasan, sehingga ia akan terus merasa butuh. Selain kepada penciptanya, ia pun butuh terhadap makhluk lain, baik keluarga, saudara, juga tetangga, termasuk teman atau sahabat yang bisa saling bantu serta diharapkan dapat membawanya menuju keadaan yang lebih baik. 

Untuk itulah, di dalam Islam memilih teman merupakan perkara yang sangat penting. Karena begitu besarnya pengaruh teman terhadap kehidupan manusia. Tidak hanya urusan dunia, namun juga memengaruhi kehidupan akhirat seseorang. Kita bisa selamat di dunia dan di akhirat sedikit banyak pun karena faktor pertemanan kita, begitu juga sebaliknya. Betapa banyak orang-orang baik terjerumus ke dalam murka Allah karena terbawa arus teman yang salah. Akan tetapi, tak sedikit pula orang-orang yang yang tak mengenal agama kemudian hijrah dan menempuh jalan Ilahi lantaran kasih sayang seorang teman saleh yang terus mengajaknya kembali kepada ketaatan.

Oleh karena itu, sangatlah penting mencari teman yang dapat menunjuki kita kepada jalan ketaatan. Karena teman laksana cermin bagi kita. Ia akan membentuk dan memantulkan rupa sejati kita. Karakter manusia seperti apa kita, bisa dilihat dari lingkaran pertemanan yang kita buat. Contohnya, jika kita suka duduk bersama orang-orang saleh, yang senang datang ke kajian ilmu, tentu sedikit banyak akan membuat kita ikut mencintai ilmu dan ketaatan, yang karena hal itu diharapkan dengan hidayah dari Allah akan memperbaiki keimanan kita. Lain halnya jika teman kita adalah orang-orang yang gemar bermaksiat, munafik, zalim, suka membuat kerusakan dan kemungkaran, maka bukan tak mungkin kita bisa ikut-ikutan bermaksiat dan jauh dari rahmat Allah, atau minimal terkena imbas nama buruknya, yang pastinya akan merugikan diri kita sendiri.https://narasipost.com/motivasi/12/2022/saat-iman-dipengaruhi-teman/

Sungguh, teman dekat bisa menjadi cerminan terhadap baik dan buruknya agama kita. Karena untuk melihat baik dan buruknya agama seseorang, terkadang bisa dilakukan dengan cara melihat siapa teman-temannya. Sebagaimana dalam sebuah hadis Rasulullah saw. riwayat Abu Daud dan Tirmidzi bahwa, 

“Agama seorang hamba itu selaras dengan agama sahabat karibnya. Maka hendaklah kalian melihat siapa teman duduknya.”

Islam sendiri sebagai agama yang sempurna dan menyeluruh, juga mengatur urusan pertemanan ini. Dan karena kedudukan teman adalah hal penting yang akan selalu ada dalam kehidupan manusia, pastinya setiap kita tidak ingin salah dalam memilih teman. Allah bahkan telah menentukan jenis teman yang harus dimiliki oleh orang yang beriman. Dalam surah At-Taubah ayat 119 Allah berfirman, 

“Hai orang-orang yang beriman bertakwalah kepada Allah, dan hendaklah kamu bersama orang-orang yang benar.”

Dalam ayat tersebut memerintahkan kita untuk bertakwa kepada Allah. Yaitu senantiasa berhati-hati dengan perbuatan kita, sehingga tidak melanggar aturan Allah dan menapaki jalan keimanan dengan berusaha menaati setiap perintah-Nya dan menjauhi segala apa yang dilarang-Nya. Allah juga memerintahkan kita untuk bersama dengan orang-orang yang benar, maknanya adalah memiliki teman (teman duduk yang senantiasa bersama kita) yang berlaku jujur dalam keimanan.

Begitu pentingnya kedudukan teman dalam hidup kita, maka kita pun harus mengetahui dan mulai mengevaluasi lingkaran pertemanan kita selama ini. Apakah sudah sesuai dengan yang Allah perintahkan ataukah belum. Untuk itu mari kita kenali ciri-ciri teman itu sendiri menurut penjelasan Ibnul Qoyyim rahimahullah dalam kitab Bada’iul Fawaid, hal. 340-341 yang membagi jenis teman ke dalam 4 jenis, yaitu:

Pertama, teman duduk yang sangat penting layaknya makanan yang tidak dapat kita tinggalkan meskipun satu hari, yang harus kita genggam erat jangan pernah kita lepaskan. Mereka adalah para ulama dan orang-orang saleh. Mereka adalah jenis teman yang menguntungkan bagi kita, karena mereka akan membawa keberuntungan yang luar biasa untuk kita, baik di dunia maupun di akhirat kelak. Karena mereka tak hanya akan mengajarkan hal-hal yang bermanfaat untuk kehidupan kita, namun juga senantiasa menebar kasih sayang mereka yang besar terhadap kita dengan amar makruf nahi mungkar mereka. Mereka juga akan selalu memotivasi kita agar senantiasa lurus di jalan Allah, mencintai kebaikan dan ketaatan, serta menjauhi segala kemungkaran, menebarkan aura positif serta membuang hal-hal negatif perusak hati dan iman. Dan satu hal yang penting dari mereka untuk kita adalah doa-doa mereka untuk kebaikan kita.

Kedua, teman duduk layaknya obat yang kita butuhkan saat sakit. Adalah mereka yang kita selalu berinteraksi dan kita butuhkan dalam melaksanakan kegiatan sehari-hari, seperti kerabat, tetangga, teman sekolah, teman kampus, teman kerja, dan lain-lain. Contohnya, dalam kehidupan bermasyarakat tentu sesama tetangga kita pasti saling membutuhkan dalam hal tolong-menolong dan kerja sama, agar tercipta kerukunan, menegakkan amar makruf nahi mungkar, dan membangun masyarakat yang bertakwa secara komunal.

Ketiga, teman duduk layaknya penyakit dengan berbagai levelnya. Berteman dengan jenis ini sama sekali tidak akan membawa kebaikan kepada kita, malah hanya akan membawa kerugian di dunia terlebih lagi di akhirat. Mereka akan merayu kita dengan segala hal kebatilan dan kemaksiatan, sehingga kita sedikit demi sedikit akan menyerupai dan meniru perilaku mereka. Contohnya suka mengajak kita datang ke tempat maksiat mereka, menggambarkan keindahan tempat-tempat hiburan agar kita tertarik, mengajak gibah, mengadu domba dan lainnya. Mereka terus melakukan itu. Namun parahnya, kita masih mempertahankan mereka sebagai teman, tanpa amar makruf nahi mungkar kita sampaikan, sehingga lambat laun kita memaklumi aktivitas mereka bahkan ikut terjerumus.

Keempat, teman duduk laksana racun mematikan. Tak ada kebaikan sama sekali kecuali  kebinasaan yang ia bawa. Merekalah ahli maksiat, mereka membiarkan diri mereka sendiri terjerumus dalam kemurkaan Allah dan mengajak serta kita bersamanya. Mereka menyeru kita kepada kebatilan secara terang benderang. Mereka menapaki jalan kekufuran tanpa rasa takut kepada Allah. 

Itulah jenis teman yang ada di sekitar manusia, kita bisa mengevaluasi lagi jenis teman mana yang menjadi teman duduk kita. Jika poin satu dan dua, maka kebaikan akan kita dapati. Sayangi mereka dan jangan pernah lepaskan. Namun jika poin tiga dan empat, haruslah segera kita tinggalkan tanpa berpikir ulang. Karena teman laksana cermin, diri kita adalah apa yang mereka pantulkan. Tingkah laku mereka mencerminkan tingkah laku kita. Marilah bercermin dengan kaca yang jernih dan bersih, sehingga pantulan yang kita dapat pun memperlihatkan keindahan. Dan buanglah segera cermin yang kusam dan berdebu, karena hanya keburukan yang akan dipantulkannya pada diri kita. Wallahu a'lam bishawab.[]

Disclaimer

Www.NarasiPost.Com adalah media independent tanpa teraliansi dari siapapun dan sebagai wadah bagi para penulis untuk berkumpul dan berbagi karya.  NarasiPost.Com melakukan seleksi dan berhak menayangkan berbagai kiriman Anda. Tulisan yang dikirim tidak boleh sesuatu yang hoaks, berita kebohongan, hujatan, ujaran kebencian, pornografi dan pornoaksi, SARA, dan menghina kepercayaan/agama/etnisitas pihak lain. Pertanggungjawaban semua konten yang dikirim sepenuhnya ada pada pengirim tulisan/penulis, bukan Www.NarasiPost.Com. Silakan mengirimkan tulisan anda ke email narasipostmedia@gmail.com

Kontributor NarasiPost.Com Dan Pegiat Pena Banua
Aya Ummu Najwa Salah satu Penulis Tim Inti NP
Previous
Kriopreservasi Embrio dalam Tinjaun Medis dan Islam
Next
Peranan Media di Tengah Kontestasi Politik
5 2 votes
Article Rating
Subscribe
Notify of
guest

9 Comments
Newest
Oldest Most Voted
Inline Feedbacks
View all comments
trackback
1 day ago

[…] Baca: Temanmu Cerminmu […]

Firda Umayah
Firda Umayah
1 year ago

Di sadari atau enggak, makin dekat sama seorang teman pasti makin terbawa kebiasaannya. Harus benar-benar milih teman dan kalau dapat teman yang salihah harus dijaga baik-baik. Barakallahu fiik untuk penulis.

Maya Rohmah
Maya Rohmah
1 year ago

MasyaAllah, sungguh benar sabda Rasulullah yang menyatakan bahwa agama seorang hamba itu selaras dengan agama sahabat karibnya. Maka hendaklah kalian melihat siapa teman duduknya.

Siti Komariah
Siti Komariah
1 year ago

Bener banget, Mba. Seorang teman sangat berpengaruh dalam kehidupan kita. Rasulullah juga sudah bersabda. "Seseorang yang duduk (berteman) dengan orang shalih dan orang yang jelek bagaikan berteman dengan pemilik minyak wangi dan pandai besi. Pemilik minyak wangi tidak akan merugikanmu; engkau bisa membeli (minyak wangi) darinya atau minimal engkau mendapat baunya. Adapun berteman dengan pandai besi, jika engkau tidak mendapati badan atau pakaianmu hangus terbakar, minimal engkau mendapat baunya yang tidak enak.” (HR. Bukhari, no. 2101).

Isty Da'iyah
Isty Da'iyah
1 year ago

Betul. Sahabat adalah cermin kita. Bersahabat dgn penjual minyak wangi kita akan wangi, sebagaimana kita bersahabat dgn para pengemban dakwah maka kita akan menjadi bagiannya.

Hanimatul Umah
Hanimatul Umah
1 year ago

Setuju, semoga kita mendapatkan teman baik sedunia dan sesurga, aamiin

Sartinah
Sartinah
1 year ago

Masyaallah, betul mbak. Apalagi di zaman yang serba bebas dan penuh fitnah saat ini, lingkaran pertemanan kita benar-benar harus diperhatikan ya. Barakallah ...

Afiyah Rasyad
Afiyah Rasyad
1 year ago

Masyaallah. Nasihat bib petuah ini mah.

Kita teman nggih Mbak.

Dewi Kusuma
Dewi Kusuma
1 year ago

Ya betul teman adalah cerminan hidup kita. Untuk itu memilih teman itu wajib, agar ia bisa membawa kepada ketaatan.

bubblemenu-circle
linkedin facebook pinterest youtube rss twitter instagram facebook-blank rss-blank linkedin-blank pinterest youtube twitter instagram