"Tak perlu menjelaskan tentang dirimu kepada siapa pun, karena yang menyukaimu tidak butuh itu, dan yang membencimu tidak akan percaya itu."
(Ali bin Abi Thalib )
Oleh. Yana Sofia
(Tim Inti NarasiPost.Com)
NarasIpost.Com-"Tak ada gading yang tak retak," begitu pun manusia tidak ada yang sempurna. Namun, dalam ketidaksempurnaan itu Allah Swt. telah memberikan potensi terbaik pada masing-masing manusia, di mana dengan potensi itu kita bisa saling melengkapi, tolong-menolong demi kesuksesan dakwah.
Setidaknya, hal inilah yang penulis pelajari dari sosok Mom Andrea Aussie, Founder sekaligus Pemimpin Redaksi NP. Mom Andrea, senantiasa mendorong kami tim penulis inti untuk senantiasa menggali potensi dalam dunia literasi, mempersembahkan karya terbaik dalam rangka menyukseskan dakwah Islam kaffah. Di mana Mom Andrea sering berpesan, "Kalian itu orang pilihan maka tolong menulislah dengan lebih baik. Saya tidak bisa menulis seperti kalian, karena itu tolong berkarya lebih baik untuk umat."
Sebenarnya, penulis memiliki kekurangan dalam menulis true story. Mungkin ini adalah tulisan pertama penulis tentang true story terhadap tokoh hidup. Jadi, jujur penulis bingung apakah tulisan ini termasuk true story? Penulis serahkan pada penilaian editor dan Pemred NP, Hehe!
Sedikit penulis berkisah tentang sosok Pemred NP, beliau ini terkenal dengan sifatnya yang perfeksionis, khususnya dalam memperlakukan tim inti. Jadi, satu kesalahan pun yang penulis lakukan akan tetap dikoreksi, dan kena tegur.
Pernah dalam sebuah tulisan yang berjudul "Ada Perundungan di Kalangan Dokter, kok Bisa?" yang penulis kirim pada hari Selasa, tanggal 27 Juli kemarin, terdapat satu kesalahan yakni penulisan "lemah lembut" yang penulis tulis dengan tanda penghubung "lemah-lembut", di mana menurut KBBI V tidak perlu ada tanda penghubung. Akibat kesalahan ini, penulis mendapatkan surat cinta dari Mbak Mila, editor yang super jeli. Isi surat cintanya sebagai berikut,
Dear Yana Sofia, Naskah Anda berjudul "Ada Perundungan di Kalangan Dokter, kok Bisa?" ditemukan satu kesalahan. Lemah-lembut 👉🏻 lemah lembut.
Tidak perlu pakai tanda penghubung. Pelajari kembali aturan EYD. Insyaallah akan kami Publish. Ke depannya lebih baik lagi, ya. Terima kasih.
Nah, surat cinta dari editor ini dikirim lewat Mom Andrea, dong, ya. Karena penulis melihat hanya ada satu kesalahan, jadi penulis bersyukur, satu kesalahan itu adalah perkembangan luar biasa bagi penulis. Namun, hal ini berbeda bagi Mom, dengan tegas Mom mengirim pesan dan mengatakan, "Sini, saya jitak!"
Apakah beliau marah? Ya, tentu saja marah. Mom Andrea berharap banyak terhadap seluruh tim inti, termasuk penulis. Namun, penulis tidak pernah menganggap tanggapan beliau sebagai bentuk amarah, melainkan tanda peduli beliau yang diekspresikan secara normal. Bukankah ibu kita juga akan memarahi anak-anaknya jika berbuat kesalahan? Terlebih, Mom Andrea sangat berharap penulis inti bisa menjadi representasi NP, sekaligus rujukan bagi penulis pemula yang ada di Konapost. Sangat wajar, jika ada teguran atas kesalahan tim inti agar berhati-hati dalam menulis.https://narasipost.com/challenge-true-story/08/2023/merajut-mimpi-bersama-sang-meraki-dan-narasipost-com/
Setidaknya, inilah pandangan penulis terhadap Pemred NP. Sebagai sosok ibu yang menggembleng seluruh tim, beliau adalah orang biasa yang menginginkan anak-anak didiknya bisa berkarya lebih baik. Untuk merealisasikan tujuan ini, Mom Andrea mendanai berbagai program terkait kepenulisan untuk menunjang pengetahuan literasi para kontributornya, dengan mengundang pemateri yang andal di bidangnya.
Sejauh ini, boleh dikatakan NP adalah media satu-satunya yang menampung karya dan sekaligus mendidik penulisnya secara langsung. Siapa pun yang bertahan dalam didikan NP, pasti akan merasakan perubahan yang nyata tersebut. Oleh sebab itu, tak salah jika kita menyebut NP adalah sahabat bagi penulis ideologis, karena peran media ini dalam mencerdaskan generasi, sekaligus berkontribusi dalam menyukseskan dakwah Islam kaffah, baik dalam negeri maupun mancanegara secara umum.
Lalu, bagaimana pendapat penulis terhadap segelintir orang yang mengatakan sosok Pemred NP itu killer, pemarah, dan tidak menerima kesalahan sedikit pun?
Ada sebuah pepatah yang berbunyi, "Tak kenal maka tak sayang" yang bermakna apabila kita tidak mengenal seseorang maka kita tidak memiliki perhatian kepada orang tersebut. Oleh karena itu, penulis akan mengajak pembaca budiman untuk berkenalan dengan media NP terlebih dahulu, sebelum mengenal figur utama dibaliknya, yakni Pemrednya, sekaligus pemilik resmi web NP.
Sebagai media yang berkonsentrasi pada dakwah Islam kaffah, NP memiliki ciri atau karakteristik tersendiri. Karakteristik ini akan memudahkan siapa pun untuk mengenal NP, memahami informasi apa saja yang dibutuhkan NP, dan tahu kriteria tulisan seperti apa yang bisa lolos dan ditayangkan di media ini. Hal ini, tercermin dalam berbagai aturan dan kebijakan NP, baik yang berhubungan dengan konten, pengelolaan web, hingga teknik penyajian informasi.
Untuk konten sendiri, NP menampung berbagai artikel ilmiah dan tulisan fiksi Islami yang wajib memenuhi beberapa syarat, yakni minim tipo, sesuai EYD dan KBBI V, dan jumlah plagiarisme hanya boleh 15% untuk dalil. So, jika ada tulisan yang tidak memenuhi kriteria ini akan ditolak, atau diminta penulisnya untuk memperbaiki kembali setelah ditunjukkan kesalahannya oleh tim redaksi.
https://narasipost.com/challenge-true-story/03/2023/kisahku-dan-narasipost-com/
Selanjutnya, dalam hal mengolah informasi NP mengedepankan infomasi satu arah untuk mengontrol konten tetap dalam koridor Islam politis. Kita bisa melihat kebijakan ini tertuang dalam TOR Mingguan yang disediakan NP, garis besarnya dibentuk secara komprehensif, membawa visi misi dakwah ideologis. Tugas penulis adalah mengarahkan pandangan umat pada solusi Islam kaffah, merangkai fakta-fakta untuk dianalisis dan diarahkan kepada solusi hakiki yakni penerapan syariat Islam dalam institusi negara.
Berikutnya, dalam proses penyebaran informasi, Pemred NP sebagai pemilik resmi media, mengelola web dengan dukungan berbagai aplikasi berbayar, seperti Yoast SEO, Secure Socket Layer (SSL), juga Jetpack untuk memfilter spam dan memonitor web pada waktu sistem sedang down dan beberapa plugin-plugin berbayar lainnya. Oleh karena itu, web yang dikelola NP memakai hosting dan domain kelas premium yang harganya di atas Rp.21 juta lebih pertahun. Hal ini dilakukan untuk memudahkan pengelolaan web, hosting berbayar juga memungkinkan NP memiliki kecepatan dalam menyebarkan informasi secara luas dan simultan, di mana informasi yang disampaikan bisa diterima oleh banyak orang, tanpa mengenal usia, jenis kelamin, suku, bahkan bangsa.
Dari segi tampilan, bisa kita katakan bahwa web NP sangat mendukung aktivitas dakwah literasi. Terlebih, Pemrednya telah menghilangkan iklan dari web, sehingga memudahkan siapa pun mengakses media tanpa ada gangguan iklan. Tinggal para penulis mengoptimalkan konten web dengan mengirimkan karya berkualitas yang sesuai kriteria NP. Setelah lulus cek dari editor, tentunya. Barulah tulisan layak ditayangkan di media keren ini.
Nah, setelah berkenalan dengan NP, dan apa yang telah dikorbankan Mom Andrea demi terlaksananya kegiatan amar makruf nahi mungkar lewat media digital, setidaknya kita paham, kenapa Mom Andrea menuntut kedisiplinan, dan keseriusan para kontributornya dalam menghasilkan karya terbaik.
Lantas kenapa masih ada yang mengatakan beliau killer? Mungkin mereka tidak mengenal sosok Mom Andrea secara langsung, juga visi dan misi dakwah apa yang dibawa oleh NP, dan apa yang telah dikorbankan orang-orang di dalamnya.
Hanya saja, bagi penulis tidak ada ukurannya bahwa tulisan itu baik hanya karena tayang di NP, sementara di luarnya buruk. Jadi, siapa pun bebas menentukan ke media mana tulisannya akan dikirim, sebab masing-masing media memiliki keunikannya masing-masing. Namun, jika alasannya karena tidak tahan dengan syarat-syarat yang ditetapkan Pemrednya, penulis pikir orang tersebut rugi besar!
Pertama, penulis yang bersangkutan telah melewatkan kesempatan langka yakni kesempatan tulisannya dikoreksi oleh editor secara langsung. Sebab, di media lain belum tentu tulisannya yang keliru akan dikoreksi. Tulisan mungkin akan ditayangkan setelah proses edit, tetapi tidak menjamin bagian yang diedit itu dipahami dengan baik oleh si penulis, 'kan? Kedua, seperti yang sudah penulis jelaskan sebelumnya, NP adalah media yang sangat rajin dalam mengedukasi penulis pemula, dengan berbagai sharing kepenulisan yang tak pernah sepi. Karenanya, akan rugi sekali jika penulis ideologis enggan bersahabat dengan NP. Ketiga, NP senantiasa menampung bakat literasi para kontributornya, sehingga siapa pun bisa mendemonstrasikan bakatnya dan NP akan mewadahinya. Selama bakat seseorang itu bisa bermanfaat untuk dunia literasi, maka NP hadir untuk menjembatani karyanya sampai di tengah umat.
Inilah beberapa keistimewaan yang penulis dapatkan selama berada di NP. NP telah mendorong banyak pegiat literasi ideologis untuk berkarya sesuai dengan kemampuan diri. Seperti namanya NarasiPost.Com, fungsi utama NP adalah menarasikan dakwah Islam kaffah dalam bentuk tulisan, audio, video, bahkan desain. Yang bisa menulis maka akan ditarik menjadi penulis inti. Yang mampu publik speaking akan diarahkan ke tim voice over menarasikan tulisan dalam bentuk audio, di mana suara direkam dan disebarkan lewat platform YouTube, dan khususnya Spotify. Begitu juga yang menyukai desain, NP tak segan-segan mengundang para ahli untuk melatih warga Konapost untuk menguasai bidang ini. Bahkan, bagi yang ingin menerbitkan karya dalam bentuk buku, NP akan memfasilitasinya.
Namun, jika masih ada yang menuduh sosok Pemred NP killer, pemarah, tidak menerima kesalahan, dan berbagai tuduhan lainnya. Maka, penulis hanya bisa mengatakan, "Tidak ada gading yang tak retak," Pemred NP adalah manusia biasa yang menginginkan hal terbaik bagi media yang ia bangun sendiri dengan keringatnya. Pemred NP telah membangun media NarasiPost.Com dari nol dan membesarkannya dengan penuh sukacita. Bahkan, beliau ikut serta dalam tugas-tugas pokok di dalamnya, seperti mengurus domain NP, design theme, melakukan pembayaran berkala untuk hosting dan aplikasi berbayar lainnya, hingga tugas-tugas besar lainnya seperti menghadang para peretas yang mencoba membungkam media dakwah ini, Pemred NP sendiri yang turun tangan. Bahkan untuk publish naskah dan design image-image naskah yang akan publish ditanganinya sendiri. Termasuk flyer-flyer event atau sharing ilmu bahkan koloberasi design cover buku yang diterbitkan oleh NarasiPost Media Publisher.
Walaupun beliau selalu mengatakan tidak bisa menulis(padahal banyak sekali tulisan naskah-naskahnya bahkan pernah menjadi kontributor Liputan6 SCTV beberapa tahun silam) dan mengaku tidak paham dunia literasi, nyatanya beliau telah memberikan kontribusi besar untuk dakwah ini. Beliau tak segan-segan menggontorkan harta, mengorbankan tenaga, bahkan memberikan jiwanya demi kesuksesan dakwah literasi ideologis.
Oleh sebab itu, penulis tak akan menjelaskan panjang lebar siapa sosok Pemred NP, dan bagaimana sikapnya kepada penulis secara pribadi. Hal ini, biarlah masing-masing diri menilainya. Karena tak ada yang berhak menilai pribadi seseorang, baik atau buruk. Tak layak pula seseorang mencela pribadi orang lain, pun menyanjungnya. Yang jelas, di mata penulis, Pemred NP telah melakukan yang terbaik untuk umat dan agama, menyukseskan dakwah Islam kaffah, dan memastikan karya penulis sampai ke para pembaca. Beliau telah berusaha semaksimal mungkin mengarahkan seluruh tim untuk bekerja secara disiplin dan lebih baik.
Sampai di sini, penulis menyimpulkan tak ada yang berhak menilai sosok hamba-Nya kecuali Allah Swt. Oleh karena itu, penulis lebih menyukai petuah manusia bertakwa Ali bin Abi Thalib untuk menjelaskan sosok Pemred NP yakni, "Tak perlu menjelaskan tentang dirimu kepada siapa pun, karena yang menyukaimu tidak butuh itu, dan yang membencimu tidak akan percaya itu."
Hanya saja, penulis melihat bahwa Pemred NP sering lelah dengan pekerjaannya di NP. Beliau benar-benar telah memberikan seluruh hatinya untuk NP. Oleh sebab itu, penulis sangat berharap, tugas-tugas kecil bisa dialihkan kepada orang lain. Khususnya, tugas menerima naskah tulisan para kontributor NP via WhatsApp, Mom Andrea seharusnya bisa mengalihkan tugas ini ke tim lain. Bukan kenapa-kenapa, penulis berpikir Mom juga butuh istirahat, demi kesehatan jangka panjang. Karena tugas-tugas yang besar sudah dipegang oleh beliau.
Harapan penulis selanjutnya adalah terkait TOR. Penulis sangat senang menulis tema opini, tetapi segmen yang penulis pilih adalah motivasi dan teenager. Namun, adakalanya penulis ingin berkarya lebih banyak dalam lingkup tema remaja. Mengingat generasi muda memiliki dunia dan masalahnya sendiri. Untuk masuk ke wilayah mereka, kita memerlukan berbagai pendekatan yang berbeda dengan orang dewasa. Orang dewasa memiliki kekhawatiran pada ekonomi dan kebijakan publik, sedangkan remaja yang lahir di zaman digital terkungkung oleh budaya liberalisme yang menyebabkan moralnya terkikis. Problem degradasi moral ini, ada banyak di sekeliling kita. Selain itu, dunia remaja adalah dunia yang berkaitan dengan idola, Fandom, dan kebiasan mereka hidup berkelompok atas nama geng remaja, entah itu klub belajar atau klub berdasarkan hobi. Jadi, setiap hari dunia mereka dipenuhi oleh aktivitas idola, berikutnya untuk pacar, baru kemudian teman-teman anggota klubnya. Inilah dunia remaja era digital.
Oleh karena itu, penulis ingin sekali mengeksekusi TOR sesuai dengan dunia remaja, di mana karya itu menjadi wasilah remaja mengenal Islam. Oleh sebab itu, jika memungkinkan penulis ingin para admin bisa memberikan TOR yang sesuai lingkup remaja kepada penulis, atau boleh juga jika sekali-kali penulis dibebaskan untuk memilih TOR sendiri sesuai isu kekinian.
Penulis hanya berharap media NP menjadi wasilah dakwah bagi remaja ke depannya. Mengingat pengguna internet hari ini didominasi oleh generasi muda. Karena, semakin muda usia seseorang maka semakin tinggi kebutuhannya terhadap internet dan informasi digital lainnya. Di samping itu, generasi Z adalah calon pemimpin masa depan yang akan meneruskan dakwah melanjutkan kehidupan Islam. Oleh sebab itu, sangat tepat jika NP hadir memdidik remaja dalam literasi Islami, sehingga mereka pun menjadikan NP sumber riset dan informasi, dalam rangka menggapai cita-cita tegaknya din Islam di muka bumi. Inilah beberapa harapan penulis, mohon maaf jika harapan penulis berlebihan. Hehe!
Akhir kata, penulis merasa telah menulis terlalu banyak, jadi harus segera penulis tutup. Hehe! Barakallahufikum untuk Pemred, tim redaksi, tim penulis inti, juga seluruh warga Konapost, dan tim lainnya yang telah bekerja menyukseskan agenda NP. Semoga Allah Swt. melimpahkan berkah yang tak henti, sampai tinta dakwah yang kita toreh kering oleh kematian. Pesan penulis untuk semua sahabat Konapost, khususnya untuk diri sendiri, semoga perjuangan ini tetap lillah sampai akhir menutup mata, digolongkan Allah sebagai penolong agama-Nya yakni kelompok yang mendapatkan selawat dari para Malaikat, juga seluruh penduduk langit dan bumi, sebagaimana sabda Rasulullah yang diriwayatkan oleh Imam Tirmidzi, "Sesungguhnya para Malaikat, serta semua penduduk langit dan bumi, sampai semut-semut di sarangnya, mereka semua berselawat (mendoakan dan memintakan ampun) untuk orang yang mengajarkan kebaikan kepada manusia (dakwah).” Wallahua'lam bishawab.
jika TOR ditulis dengan gaya bahasa remaja InsyaAllah akan lebih mudah dipahami oleh para remaja.. barakallah Mbak Yana..
Betul hanya Allahlah yang berhak menilai sosok Mom Andrea. Namun, beliau sosok pejuang sejati. Entah berapa banyak uang yang dikeluarkan untuk dakwah juga tenaganya, masyaallah. Allahlah sebaik-baiknya pemberi balasan.
Membentuk mental pejuang tangguh, memang tidak mudah. Akan ada seleksi alami, siapa yang bisa bertahan, ialah yang akan mampu menjadikan hambatan sebagai tantangan. Semoga istikamah semua tim NP.
Semangat, berjuang sampai tetes darah penghabisan. Karena Allah, semata.
Barakallah mba Yana, memang media NP sangat mendidik penulis menjadi lebih baik, walaupun ada surat cinta. Tapi itu semua bentuk kecintaan pemred dan tim NP kepada para penulisnya agar terus berkembang.
Ya benar banget Mba Yans Sofia media paling keren ini karena tim nya super teliti dalam mengoreksi tulisan siapapun itu. Namun dengan cubitan cinta ini menjadi daku semakin kangen untuk terus menayangkan naskah disini. Walaupun aku sadar tidak sehebat para penulis beken NP. Paling tidak ruh menulis mereka akan menular ke daku. Pokoknya happy lah berada disini, karena banyak sapa mesra dan colekan cinta dari penguasa NP
Betul mbak, memang NP keren melejit dengan menarik banyak challege, semacam hadiah fee buat para pembacanya.
Setiap orang memang keahliannya beda-beda y, Mba Sofia memang sudah sangat lihai melihat akar masalah anak muda.. keren naskahnya
Mbak Sofia memang keren banget kalau nulis teenager. Tapi nulis selain itu juga tetap keren kok. Seperti naskah ini. Barakallahu fiik.
Masyaallah, tambah lagi pendapat tentang Mom dan NP dari penulis inti. Saran-sarannya juga bagus, mbak Ana. Barakallah ...