MUHASABAH

Telah tampak kerusakan di darat dan di laut disebabkan karena perbuatan tangan manusia; Allah menghendaki agar mereka merasakan sebagian dari (akibat) perbuatan mereka, agar mereka kembali (ke jalan yang benar). (QS. Ar-Rum:41)

Oleh: Bedoon Essem

NarasiPost.com - Hari demi hari penderitaan tak terperi. Tak terasa tahun 2020 di penghujung hari. Namun kondisi umat masih sama bahkan kian terpuruk dan terhina. Kemerosotan yang luar biasa terjadi di seluruh aspek kehidupan, terasa semakin sempit dan menyesakkan dada.

Umat Muslim di berbagai belahan dunia masih juga teraniaya, mereka dibantai, dianiaya tanpa pembela. Harta mereka dijarah, tanah mereka dirampas, keluarga mereka dibunuh, jiwa mereka diambil dengan paksa. PHK dan pengangguran di mana-mana, kelaparan dan kemiskinan merajalela, kebijakan yang tak pro-rakyat, kriminalitas meningkat, hingga merebaknya penyakit akibat perilaku menyimpang yang dilindungi.

Berkuasanya pemimpin zalim dan aparat tiran, yang memerintah dengan bengis tanpa belas kasihan. Ajaran Islam dipertentangkan, ulamanya dikriminalkan, pengemban dakwahnya banyak yang dipidanakan. Umat Islam di berbagai negeri masih terus diinjak-injak harga dirinya, dijauhkan sedikit demi sedikit dari agamanya, generasinya diliberalkan, diajarkan tak mengenal identitasnya, dicekoki dengan racun pemikiran mematikan yang membuat mereka menjadi generasi malas nan culas.

Seakan alam masih belum berpihak, bahkan mulai bosan dan marah, ikut menambah penderitaan umat. Bencana banjir, gunung meletus, longsor, hingga gempa terjadi di mana-mana. Kebakaran hutan, gagal panen hingga kekeringan merajalela, bahkan pandemi yang kian meluas belum juga mau berakhir, semakin menambah sempitnya kehidupan manusia.

ظَهَرَ ٱلۡفَسَادُ فِي ٱلۡبَرِّ وَٱلۡبَحۡرِ بِمَا كَسَبَتۡ أَيۡدِي ٱلنَّاسِ لِيُذِيقَهُم بَعۡضَ ٱلَّذِي عَمِلُواْ لَعَلَّهُمۡ يَرۡجِعُونَ

"Telah tampak kerusakan di darat dan di laut disebabkan karena perbuatan tangan manusia; Allah menghendaki agar mereka merasakan sebagian dari (akibat) perbuatan mereka, agar mereka kembali (ke jalan yang benar)." (QS. Ar-Rum:41)

Belumkah manusia mau sedikit menundukkan kepalanya, memikirkan, merenungi, mengkaji dan mendalami, mengapakah ini semua terjadi? Bukankah ujian itu seharusnya segera berakhir? Cobaankah ataukah hukuman? Ataukah manusia masih saja merasa pongah, merasa paling hebat dengan membuat aturan tandingan yang Maha Kuasa? Merasa akan hidup selamanya, mengumpulkan harta dengan berbagai cara, berambisi berkuasa bahkan dengan membunuhi jiwa, bahkan menyiapkan generasi pengganti untuk melanggengkan tirani.

Sungguh penderitaan ini sangat menyesakkan dada, masihkah umat enggan untuk bermuhasabah, mengapa seakan Tuhan belum mau mendengar segala seruan doa. Bukankah Islam agama pilihan, mengapa seakan semua penderitaan hanya ditujukan untuk Islam? Jika saja umat mau berpikir sedikit lebih cemerlang, tentu keterpurukan ini bisa dihentikan. Bahwa semua kehinaan dan kerusakan ini tidak lain tidak bukan adalah buah dari abainya umat Islam sendiri dengan semua peringatan yang telah Allah turunkan.

وَمَنۡ أَعۡرَضَ عَن ذِكۡرِي فَإِنَّ لَهُۥ مَعِيشَةٗ ضَنكٗا وَنَحۡشُرُهُۥ يَوۡمَ ٱلۡقِيَٰمَةِ أَعۡمَىٰ

"Dan barang siapa berpaling dari peringatan-Ku, maka sungguh, dia akan menjalani kehidupan yang sempit, dan Kami akan mengumpulkannya pada hari Kiamat dalam keadaan buta.” (QS. Thaha:124)

Sungguh, berakhirnya tahun ini harusnya menjadi momentum muhasabah dalam diri kaum Muslimin. Bahwa ini harus menjadi titik balik umat untuk kembali kepada ajaran Tuhannya, kembali kepada identitasnya sebagai umat pilihan Allah. Dengan meninggalkan aturan jahiliyah buatan manusia, mencampakkan demokrasi ke dalam kehinaan dengan kembali kepada syariat Islam, menegakkan kembali negara khilafah sebagai pengayom umat, pelindung harta, kehormatan dan jiwa, dan penjaga akidah umat.

Wallahu a'lam

Disclaimer

Www.NarasiPost.Com adalah media independent tanpa teraliansi dari siapapun dan sebagai wadah bagi para penulis untuk berkumpul dan berbagi karya.  NarasiPost.Com melakukan seleksi dan berhak menayangkan berbagai kiriman Anda. Tulisan yang dikirim tidak boleh sesuatu yang hoaks, berita kebohongan, hujatan, ujaran kebencian, pornografi dan pornoaksi, SARA, dan menghina kepercayaan/agama/etnisitas pihak lain. Pertanggungjawaban semua konten yang dikirim sepenuhnya ada pada pengirim tulisan/penulis, bukan Www.NarasiPost.Com. Silakan mengirimkan tulisan anda ke email [email protected]

Kontributor NarasiPost.Com Dan Pegiat Pena Banua
Bedoon Essem Kontributor NarasiPost.Com
Previous
Politik Dinasti, Potret Buram Sistem Demokrasi
Next
Don’t Judge A Book by It’s Cover
0 0 votes
Article Rating
Subscribe
Notify of
guest

0 Comments
Newest
Oldest Most Voted
Inline Feedbacks
View all comments
bubblemenu-circle
linkedin facebook pinterest youtube rss twitter instagram facebook-blank rss-blank linkedin-blank pinterest youtube twitter instagram