Siapa sangka, rupanya KBS pernah menjadi kebun binatang terlengkap se-Asia Tenggara. Di dalamnya terdapat lebih dari 4.000 ekor satwa dengan lebih dari 230 spesies satwa yang berbeda.
Oleh. Firda Umayah
(Kontributor NarasiPost.Com)
NarasiPost.Com-Sobat, mengenal dunia satwa, lazimnya telah diajarkan sejak dini oleh para orang tua. Pengenalan ini merupakan bagian penting dari pendidikan mengenal alam sekitar. Mengenalkan dunia satwa pada anak, dapat menumbuhkan rasa peduli dan sayang anak pada hewan, meningkatkan keberanian, pengetahuan, dan kecerdasan bagi tumbuh kembang anak. Seiring berjalannya waktu, terdapat banyak destinasi wisata satwa yang bisa dikunjungi masyarakat. Mulai dari wisata yang menampilkan satu habitat satwa saja, hingga wisata yang menyuguhkan berbagai habitat aneka satwa.
KBS atau Kebun Binatang Surabaya adalah salah satu wisata satwa yang menyediakan berbagai macam satwa dari habitat yang berbeda-beda, lo. Ada yang habitatnya di darat, udara, air laut, dan air tawar. Bisa dibilang, KBS adalah wisata satwa serba ada dengan harga yang sangat terjangkau.
Pesona KBS
Siapa sangka, rupanya KBS pernah menjadi kebun binatang terlengkap se-Asia Tenggara. Di dalamnya terdapat lebih dari 4.000 ekor satwa dengan lebih dari 230 spesies satwa yang berbeda. KBS telah berdiri sejak tahun 1916 dan terus menambah koleksi satwa serta wahana edukasi hingga saat ini. Wow, luar biasa, bukan?
Area yang luas, ragamnya satwa, harga yang terjangkau, pilihan wahana edukasi yang beragam, dan fasilitas yang cukup memadai, membuat KBS selalu ramai dikunjungi oleh para wisatawan. Selama liburan hari Lebaran 2023, pengunjung KBS menembus 15 ribu orang. Belum lagi dengan jumlah harian yang mencapai lebih dari seribu orang. Dengan tiket masuk Rp15.000, pengunjung bisa mengelilingi 15 hektare luas KBS untuk mengenal aneka satwa. KBS kini semakin berkembang, dengan berbagai wahana edukasi yang ada di dalamnya. Ada wahana sepeda air dan perahu, tunggang unta dan gajah, feeding rusa dan jerapah, animal edutainment, animal story, the adventure aquanoctudio, dan lain-lain. Dijamin, pengunjung akan puas melakukan kunjungan wisata meski hanya satu tempat tujuan.
Tak kalah menarik, KBS kini membuka wahana malam yaitu Surabaya Night Zoo (SNZ). Meskipun biaya masuknya jauh lebih mahal dari tiket KBS pada pagi hari, berbagai edukasi tetap bisa didapatkan oleh para pengunjung. Dengan biaya Rp100.000 per orang, pengunjung bisa melihat atraksi fire on dance, menikmati tampilan di mapping lighting yang berkaitan dengan sejarah satwa, mengenal satwa nokturnal, dan lain-lain. Untuk jumlah kunjungan SNZ tentu saja tidak sebanyak pada pengunjung KBS. Jumlahnya dibatasi mengingat satwa malam yang ditampilkan juga membutuhkan suasana tenang dan hening demi kenyamanannya. So, jangan lewatkan kesempatan mengenal aneka satwa di KBS dan SNZ, ya.
Surabaya Kota Strategis
Sebagai ibu kota Provinsi Jawa Timur, Surabaya adalah kota strategis yang penting untuk Indonesia. Letaknya berbatasan dengan Selat Madura di utara dan timur, Kabupaten Gresik di barat, dan Kabupaten Sidoarjo di selatan. Kota dengan luas 334,4 km² ini dihuni lebih dari 2.900.000 jiwa pada tahun 2022 lalu. Terdapat beberapa keunggulan yang menjadikan kota ini kerap menjadi serbuan masyarakat khususnya yang berasal dari desa. Keunggulan tersebut antara lain sebagai berikut:
- Terdapat banyak industri sehingga peluang kerja tinggi dan perekonomian berkembang pesat.
- Banyak lembaga pendidikan ternama dan berkualitas yang melahirkan generasi dengan intelektualitas tinggi.
- Pelabuhan Tanjung Perak yang menjadi akses bagi perdagangan untuk kawasan Indonesia bagian timur.
- Aksesibilitas mudah yang didukung sarana dan prasarana yang ada.
- Banyak tempat wisata, mulai dari wisata alam, wisata sejarah, dan wisata buatan manusia.
Meskipun Surabaya memiliki keunggulan, tak dapat dimungkiri, kota ini juga memiliki beberapa kelemahan sebagai berikut.
- Jumlah penduduk yang padat dan tidak diimbangi dengan pekerjaan yang memadai menyebabkan tingkat kriminalitas, pengangguran, dan kemiskinan meningkat. Terlebih lagi, diiringi pula dengan meningkatnya biaya hidup.
- Ada peningkatan polusi udara, air, tanah, dan suara karena menjadi pusat industri.
- Cuaca di Surabaya lebih panas dari kota industri lainnya karena efek rumah kaca.
- Banjir, kerap menghampiri sebagian wilayah karena kurangnya daya serap air dalam tanah.
- Individualisme, budaya hedonis, dan liberal yang cukup tinggi menyebabkan degradasi moral juga terjadi.
Kepengurusan Islam dalam Menjaga Tata Kota
Sobat, keanekaragaman satwa merupakan bagian dari tanda kekuasaan Allah Swt. Dalam Al-Qur'an surah Al-Jasiyah ayat 4, Allah Swt. berfirman,
“Dan para penciptaan dirimu dan pada makhluk bergerak yang bernyawa yang bertebaran (di bumi) terdapat tanda-tanda (kebesaran Allah) untuk kaum yang meyakini.”
Meskipun Surabaya sering menjadi rujukan destinasi wisata satwa, tata kota yang tidak terjaga lambat laun memengaruhi kehidupan satwa yang ada. Cuaca panas yang tinggi tentu menimbulkan ketidaknyamanan satwa di sana. Terlebih lagi, kabar kepengurusan yang kurang baik juga muncul di kalangan masyarakat. Kabar matinya para hewan langka bukanlah isapan jempol belaka. Beberapa hewan mati di KBS di antaranya, singa jantan yang mati dengan bekas lilitan kawat pada 2014, zebra yang mati menabrak pagar pada 2013, jaguar mati karena gangguan usus pada 2013, orang utan mati karena radang paru-paru pada 2013, dan lain-lain. (nasional.tempo.co,08/01/2014)
Tak hanya kasus kematian satwa langka, proporsi antara luas kandang dan jumlah satwa yang ada di dalamnya sering tak sesuai. Ini biasanya terjadi pada kandang satwa burung dan herbivor. Pada kandang burung pelikan, luasnya kandang tak sebanding dengan jumlah burung yang ada, sehingga membuat burung sulit bergerak bahkan tak bisa terbang bebas. Begitu juga pada kandang jenis rusa dan sejenisnya. Oleh karena itu, perlu adanya upaya tata letak yang baik termasuk penataan kota tersebut.
Dalam pandangan Islam, negara memiliki peran penting dalam mengatur tata kota termasuk penyebaran penduduk dan satwa. Jika dirasa wilayah atau tempatnya tidak cukup bahkan menyebabkan bahaya bagi para penghuninya, maka negara perlu melakukan upaya pengurangan jumlah penduduk dan satwa. Tentu saja dengan melakukan pemindahan kepada tempat yang layak huni dan baik seperti tempat huni sebelumnya. Habitat satwa perlu dijaga demi menjaga kelestarian satwa tersebut. Ini merupakan bagian dari perintah Allah Swt. untuk menjaga ekosistem alam. Allah Swt. berfirman dalam Al-Qur'an surah Al-A'raf ayat 56 agar manusia tidak membuat kerusakan di muka bumi setelah Allah memperbaikinya. Allah juga memerintahkan agar manusia berdoa dengan penuh harap dan cemas. Sebab rahmat Allah sangat dengan kepada mereka yang berbuat baik.
Satwa yang Allah ciptakan pada dasarnya adalah makhluk Allah yang senantiasa tunduk kepada perintah-Nya. Mereka bertasbih, memuji Allah dengan cara mereka masing-masing. Allah Swt. menjelaskan hal ini dalam firman-Nya,
“Tidakkah engkau (Muhammad) tahu bahwa kepada Allah-lah bertasbih apa yang di langit dan di bumi, dan juga burung yang mengembangkan sayapnya. Masing-masing sungguh telah mengetahui (cara) berdoa dan bertasbih. Allah Maha Mengetahui apa yang mereka kerjakan.” (TQS. An-Nur : 42)
Oleh karena itu, sudah sepatutnya manusia yang diberi akal yang sempurna oleh Allah memiliki tanggung jawab untuk menjaga kelestarian satwa dan alam secara keseluruhan.
Penutup
Keanekaragaman satwa yang ada hendaknya menjadi anugerah yang harus dijaga. Penjagaan ini tentu tidak lepas dari regulasi kebijakan negara yang memberikan perhatian khusus dengan alokasi dana, sarana, dan prasarana yang memadai demi menjaga kelestarian satwa. Regulasi ini tak lepas dari keberadaan sistem yang amanah dan terbaik bagi umat manusia dan organisme lainnya seperti hewan dan tumbuhan. Sistem terbaik ini tidak lain adalah sistem yang berlandaskan aturan Allah yang meniscayakan negara untuk mengurusi segala urusan masyarakat dan lingkungannya sebagai bagian dari keimanan kepada-Nya. Wallahu a'lam bishawab.
Wah, kayaknya kalau anak-anak saya di bawa ke kebun binatang bakal girang banget. Sayang, di tempatku gak ada kebun binatang.
Jadi pengen ke sana
Tahunya Ragunan Jakarta dan Kebun Raya Bogor.
Barakallah, mbak..
Menarik kebun binatang di Surabaya, harga tiket terjangkau tentu memudahkan masyarakat untuk bisa berkunjung. Di Bandung mah mahal banget, harga tiket 50 rb dengan jumlah satwa sedikit dan luasnya gak terlalu besar. Ya, kebun binatang di sini dikelola sama swasta jadi mahal. Beginilah kalau sudah urusannya dengan swasta.
Tempat yang pas untuk mengenalkan satwa pada anak-anak
Keren mb naskahnya. Jadi tahu ternyata SBY punya KBS
Selalu menyenangkan pergi ke Kebun Binatang, terakhir ke sana sekitar 5 tahun yang lalu
Sekarang sudah ada perubahan di KBS, mbak. Lebih menarik dari yang sebelumnya.