Memaknai Tahun Baru

Karut-marut persoalan negeri ini tak juga tuntas di penghujung tahun dan menjelang tahun baru. Hal ini disebabkan aturan dan hukum yang diterapkan di negeri ini sudah menyimpang dari koridor Illahi.

Oleh : Ummu Arsyila

NarasiPost.Com-Tak terasa kita sudah di penghujung tahun 2020. Hanya beberapa hari lagi tahun baru pun menghampiri. Sebagian masyarakat biasanya bersuka cita dalam merayakannya. Pesta kembang api, tiup terompet, atau sekadar kumpul-kumpul menjadi pemandangan setiap pergantian tahun baru. Bahkan ada yang rela tidak tidur demi menantikan detik-detik pergantian tahun. Namun tampaknya tahun ini kebiasaan-kebiasaan tersebut harus diredam. Bukan semata karena pandemi, tapi lebih dari itu, yakni tuntutan akidah bagi seorang Muslim.

Tahun baru hendaknya dimaknai sebagai perubahan menuju lebih baik. Belajar dari kesalahan atau kekurangan tahun lalu, untuk perubahan masa depan yang lebih baik. Yah, seharusnya pergantian tahun ini dapat membuat perubahan. Dari tahun yang penuh cobaan, tahun yang memaksa diri harus menjalani hidup new normal, padahal penuh ketidaknormalan, menuju tahun harapan dan perbaikan total.

Jika kita mencermati, maka kita akan menyadari bahwa memang benarlah adanya firman Allah Swt bahwa tidak akan berubah nasib suatu kaum sebelum kaum tersebut mengubah apa yang ada pada diri mereka sendiri. Artinya kita tidak akan berubah kalau kita tidak ‘memaksa’ diri kita berubah.

Adapun berbagai cobaan atau musibah yang kita hadapi sebenarnya untuk menempa kita menjadi lebih baik dan kita pasti mampu menghadapinya. Karena Allah Sang Maha Pengasih tidak akan memberikan cobaan di luar batas kemampuan hamba-Nya. Dia lebih mengetahui mana yang baik dan mana yang buruk. Kita harus menyadari juga bahwa semua musibah yang terjadi karena ulah manusia itu sendiri. Allah Swt. berfirman :

Dan apa saja musibah yang menimpa kamu maka adalah disebabkan oleh perbuatan tanganmu sendiri, dan Allah memaafkan sebagian besar (dari kesalahan-kesalahanmu).”
(QS. Asy Syura: 30).

Karut-marut persoalan negeri ini tak juga tuntas di penghujung tahun dan menjelang tahun baru. Hal ini disebabkan aturan dan hukum yang diterapkan di negeri ini sudah menyimpang dari koridor Illahi. Sang pemangku kekuasaan sekehendaknya membuat aturan, mengubah aturan dan menafsirkan sendiri aturan. Maka ketidakadilan dan kerusakan terjadi dimana-mana. Harusnya kita menyadari bahwa penguasa bumi dan langit menegur kita untuk kembali kepada-Nya. Hanya aturan dari Sang Pencipta yang terbukti mampu membawa kemakmuran bagi seluruh umat manusia. Lalu bagaimana mungkin kita mengambil aturan dari selain-Nya?

Semoga tahun yang baru akan membawa perubahan menuju lebih baik. Perubahan ini akan terwujud secara sempurna dengan diterapkannya Islam secara kaafah (menyeluruh). Allah Swt berfirman:

"Allah telah menjanjikan kepada orang-orang di antara kamu yang beriman dan yang mengerjakan kebajikan, bahwa Dia sungguh, akan menjadikan mereka berkuasa di bumi, sebagaimana Dia telah menjadikan orang-orang sebelum mereka berkuasa, dan sungguh, Dia akan meneguhkan bagi mereka dengan agama yang telah Dia ridai. Dan Dia benar-benar mengubah (keadaan) mereka, setelah berada dalam ketakutan menjadi aman sentosa. Mereka (tetap) menyembah-Ku dengan tidak mempersekutukan-Ku dengan sesuatu apa pun. Tetapi barangsiapa (tetap) kafir setelah (janji) itu, maka mereka itulah orang-orang yang fasik."
(QS. An-Nur:55)[]

Disclaimer

Www.NarasiPost.Com adalah media independent tanpa teraliansi dari siapapun dan sebagai wadah bagi para penulis untuk berkumpul dan berbagi karya.  NarasiPost.Com melakukan seleksi dan berhak menayangkan berbagai kiriman Anda. Tulisan yang dikirim tidak boleh sesuatu yang hoaks, berita kebohongan, hujatan, ujaran kebencian, pornografi dan pornoaksi, SARA, dan menghina kepercayaan/agama/etnisitas pihak lain. Pertanggungjawaban semua konten yang dikirim sepenuhnya ada pada pengirim tulisan/penulis, bukan Www.NarasiPost.Com. Silakan mengirimkan tulisan anda ke email [email protected]

Kontributor NarasiPost.Com Dan Pegiat Pena Banua
Ummu Arsyila Kontributor NarasiPost.Com
Previous
Harga Sebuah Istiqomah
Next
Satu Desa di Konawe Selatan Golput, Teguran Telak Sistem Berjalan?
0 0 votes
Article Rating
Subscribe
Notify of
guest

0 Comments
Newest
Oldest Most Voted
Inline Feedbacks
View all comments
bubblemenu-circle

You cannot copy content of this page

linkedin facebook pinterest youtube rss twitter instagram facebook-blank rss-blank linkedin-blank pinterest youtube twitter instagram