Kalang Kabut

Kalang kabut

Triliunan doa berjejal ke langit
Berharap perang saudara di Israel berlangsung sengit
Sampai kekuasaannya terus menelan rasa pahit

Oleh. Afiyah Rasyad
(Tim Penulis Inti NarasiPost.Com)

NarasiPost.Com-Arena balap kekuasaan tengah tergelar
Aroma kebengisan dan sekelumit tuntutan terus menguar
Kerepresifan terbahak-bahak mempertegas sifat kasar
Biduk pemerintahan goyah dalam gerbang keadilan yang terbongkar
Kericuhan meletus tak mungkin terhindar

Reformasi peradilan tengah dalam kemelut
Sebagian besar warga terus menuntut
Apalah arti hidup dalam sistem plintat-plintut
Segala variasi kepercayaan serta-merta tercerabut
Tanah hasil jarahan berselimut kabut
Membuat jiwa para penjajah kalang kabut

Serangan bertubi-tubi dibalas tunai di dunia
Perang saudara menjadi jawaban sifat angkara murka
Kebencian pada Islam dan kaum muslim perkara nyata
Kebesaran jiwa mereka kerdil pada tampuk kuasa
Reformasi peradilan melayani kepentingan segelintir orang saja

Ombak permusuhan mulai beriak makin deras
Banyak akal yang mulai tidak waras
Kalang kabut dibiarkan menyelinap bebas
Sesuka hati menegakkan perubahan tanpa batas
Seluruh sikap peduli dan welas asih berhasil diretas

Kerakusan, kesombongan, kebengisan berjejal dalam pikiran
Memangkas habis seluruh sisi kemanusiaan
Kebencian pada Islam terpelihara dengan mapan
Tanah suci dirampas menjadi wilayah jajahan
Bahkan rakyat sendiri pun tak lupa diabaikan

Bayangan kekuasaan tampak sangat abadi
Bertakhta di seluruh relung hati
Perang saudara dianggap sudah biasa terjadi
Kesenangan dan kebahagiaan bersandar pada banyaknya tumpukan materi
Segala sesuatu dan kehormatan dianggap bisa dibeli

Ambisi pertumpahan darah telah bergelora
Terbagi dua dalam kekuatan suara
Reformasi peradilan melahirkan pro dan kontra
Tak cukup unjuk rasa menjadi muara
Belas kasihan kalang kabut tatkala berpapasan dengan wacana perang saudara

Biarkan saja perang saudara pecah
Kemudian kalang kabut menguasai seluruh wilayah
Rasa benci menguasai seluruh peredaran darah
Memberi peluang kaum muslim mengusir penjajah
Dari tanah Palestina yang telah lama dijarah

Triliunan doa berjejal ke langit
Berharap perang saudara di Israel berlangsung sengit
Sampai kekuasaannya terus menelan rasa pahit
Segala pemikiran kalang kabut dan menjadi amat rumit
Sesama penjajah terus melakukan perang saudara yang sulit

Disclaimer

Www.NarasiPost.Com adalah media independent tanpa teraliansi dari siapapun dan sebagai wadah bagi para penulis untuk berkumpul dan berbagi karya.  NarasiPost.Com melakukan seleksi dan berhak menayangkan berbagai kiriman Anda. Tulisan yang dikirim tidak boleh sesuatu yang hoaks, berita kebohongan, hujatan, ujaran kebencian, pornografi dan pornoaksi, SARA, dan menghina kepercayaan/agama/etnisitas pihak lain. Pertanggungjawaban semua konten yang dikirim sepenuhnya ada pada pengirim tulisan/penulis, bukan Www.NarasiPost.Com. Silakan mengirimkan tulisan anda ke email [email protected]

Penulis Inti NarasiPost.Com
Afiyah Rasyad Penulis Inti NarasiPost.Com dan penulis buku Solitude
Previous
Satu Lembar Rupiah, Sejuta Kekurangan
Next
Paspor Singapura Terkuat, Paspor Indonesia Peringkat Berapa?
3.3 7 votes
Article Rating
Subscribe
Notify of
guest

11 Comments
Newest
Oldest Most Voted
Inline Feedbacks
View all comments
Ragil
Ragil
1 year ago

Persekutuan orang-orang kafir itu sejatinya amat lemah, seperti sarang laba-laba. Oleh karenanya, umat Islam harus bersatu untuk membebaskan Palestina.

Firda Umayah
Firda Umayah
1 year ago

MasyaAllah, tulisan penulis yang satu ini selalu keren. Barakallahu fiik

Firda Umayah
Firda Umayah
1 year ago

Salut sekali dengan maestro sastra di NP. Tulisan

Nining Sarimanah
Nining Sarimanah
1 year ago

Masya Allah keren sastranya Cikgu..

R. Bilhaq
R. Bilhaq
1 year ago

alhamdulillah, barokallah mbak afiyah..

R. Bilhaq
R. Bilhaq
1 year ago

alhamdulillah, barokallah mbak..

Triana
Triana
1 year ago

Mantap puisinya cikgu AFI. Barakallah

Sherly
Sherly
1 year ago

Diksinya keren bangeet, cikgu. Barakallah ❤️

Mimy Muthamainnah
Mimy Muthamainnah
1 year ago

Masyaallah keren sastranya ...walau aku masih berusaha memahami tiap rangkaian diksi dan makna yg terkandung. Dan setiap selesai baca selalu ada ilmu yg bisa dipetik.

Di sini aku melihat setiap penulis sastra punya ciri khas masing2 serta warna yang berbeda. Dan setiap orang itu unik. Menurutku ini hebat. Dan khazanah yg perlu dipertahankan

Meski secara pribadi aku lebih suka yg melankolis, diksi yang indah dan bernuansa lembut.

Sartinah
Sartinah
1 year ago

Masyaallah, saya tuh kalau baca sastra mbak Afiyah sambil mikir keras, apa maksud dari naskahnya. Selalu keren, barakallah ...

Isty Da'iyah
Isty Da'iyah
1 year ago

B. Guru Alfiah, sastranya selalu keren . MasyaAllah.

bubblemenu-circle

You cannot copy content of this page

linkedin facebook pinterest youtube rss twitter instagram facebook-blank rss-blank linkedin-blank pinterest youtube twitter instagram