Rusia dan Khilafah Larang Ganti Jenis Kelamin, Bedanya?

Rusia dan Khilafah larang ganti jenis kelamin

Jika Rusia melarang ganti jenis kelamin semata-mata atas dasar kepentingan negaranya. Sedangkan Khilafah, melarang dengan berdasarkan perintah hukum syariat Allah Swt., yang sesuai dengan Al-Qur’an dan sunah.

Oleh. Mariyam Sundari
(Kontributor NarasiPost.Com)

NarasiPost.Com-Dilansir dari CNN Indonesia (15/7/2023) bahwa Rusia bakal resmi melarang prosedur operasi penggantian kelamin. Duma negara atau Majelis Rendah Parlemen Rusia menyetujui Rancangan Undang-Undang (RUU) tersebut. Dalam artian, aturan ini hanya tinggal menunggu pembacaan oleh Dewan Federasi Rusia untuk kemudian disahkan dan ditandatangani oleh Presiden Vladimir Putin.

Lantas, dengan alasan apakah Rusia melarang prosedur penggantian kelamin ini? Disebutkan, secara garis besar beleid melarang intervensi medis yang ditujukan untuk mengubah jenis kelamin seseorang. Juga, melarang pencatatan sipil untuk perubahan jenis kelamin tanpa operasi.

Selain itu, Ketua Duma Negara Vyacheslav Volodin yang menggambarkan penggantian kelamin sebagai jalan menuju degenerasi bangsa. Hal tersebut tidak dapat diterima Rusia. Kemudian para aktivis hak asasi manusia (HAM) yang juga mengingatkan bahwa pelarangan penggantian kelamin akan memicu masalah lainnya bermunculan.

Termasuk para pejabat Rusia yang sering menganggap nilai-nilai liberal Barat, khususnya soal gender dan seksualitas, sebagai ideologi asing yang mengancam nilai-nilai tradisional dan spiritual. Sehingga, pada tahun 2022 yang lalu, Rusia memberlakukan undang-undang yang melarang kampanye hubungan sesama jenis dan gaya hidup eljebete.

Rusia Diapresiasi Negara Lain

Dengan adanya pelarangan untuk mengganti jenis kelamin ini, Rusia patut diapresiasi dan seharusnya dapat menjadi contoh bagi negara lain. Karena sebagian besar negara memberikan izin untuk mengganti jenis kelamin.Berikut  negara yang banyak transgender di wilayahnya, seperti AS, Kanada, Belanda, Argentina, dan masih banyak lagi negara lainnya.

Untuk itu, langkah yang diambil Rusia tersebut sangat tepat karena mampu menjadikan diri seseorang tetap berada pada kodratnya, laki-laki dan perempuan. Serta mampu mencegah dari jenis kelamin yang tidak diinginkan (transgender). Juga setidaknya bisa mengurangi dari perilaku dan perbuatan yang menyimpang seperti eljebete dan sejenisnya.

Khilafah Pelindung dari L687

Islam mengharamkan perilaku eljebete. Empat imam mazhab (Hanafi, Maliki, Syafi’i dan Hambali) juga sepakat tanpa ada perbedaan pendapat bahwa eljebete merupakan suatu dosa besar. Termasuk juga diharamkan hukumnya berpegang pada konsep HAM yang akan mengantarkan kepada pembiaran juga secara masif dapat disebarkan. Hal ini, jelas secara nyata akan tampak bahaya besar dari perilaku eljebete.

Allah Swt., juga sudah menjelaskan dan melarang perilaku menyimpang tersebut. Seperti firman-Nya dalam Al-Qur’an yang artinya: “Mengapa kamu mendatangi jenis lelaki di antara manusia dan kamu tinggalkan istri-istri yang dijadikan oleh Tuhanmu untukmu, bahkan kamu adalah orang-orang yang melampaui batas” (QS. Asyu’ara: 165-166)

Segala sesuatu yang dilarang dalam Islam jika dilakukan tentu akan membawa dampak pencemaran dan merusak. Jika dilihat dari segi besarnya hubungan antara eljebete dan peningkatan kasus infeksi HIV/AIDS terhitung berkali-kali lipat. Termasuk terputusnya pelestarian pada generasi. Jika mau meninjau dari segi akal sehat, sudah pasti akan menolak dari perilaku menyimpang tersebut.

Ketika Islam menetapkan sesuatu sebagai satu keharaman, sudah pasti Khilafah (institusi negara yang menerapkan syariat Islam) akan memiliki langkah untuk mengatasi masalah yang akan berdampak besar keburukannya tersebut. Serta mampu mencegah perilaku menyimpang itu sampai ke akar-akarnya sehingga tidak akan bermunculan kembali. Tidak lain, hanya dengan keimanan dan ketaatan secara totalitas kepada Allah Swt., dan yakin apa yang sudah dilarang syariat itu pasti akan membawa kebaikan bagi diri dan umat.

Pengobatan dan Sanksi dalam Khilafah

Lantas, bagaimana cara mengobati seseorang yang sudah terpapar eljebete? Dalam hal ini, Islam memberikan tuntunan dasar seperti menjauhkan diri dari sebab-sebab yang memudahkan seseorang berbuat maksiat tersebut, misal memandang dan berduaan dengan sesama wanita atau lelaki. Selain itu, terus menyibukkan diri dengan hal-hal yang bermanfaat dalam perkara agama atau dunia.

Ketika orang tersebut mengingat-ingat akan sensasi kelezatan dari perbuatan nista ini. Ingatlah akibat serta azab yang akan ditimpakan Allah di dunia, pun siksaan yang pasti akan didapatkan di akhirat kelak. Tak lupa berdoa, meminta pertolongan kepada Allah Swt. supaya dihilangkan segala keburukan dari dalam diri, juga kekuatan untuk bertahan dari godaan pihak luar.

Terkait sanksi untuk para pelaku eljebete dalam Islam, banyak ulama yang berbeda pendapat. Namun, pendapat yang kuat adalah bagi pelaku lesbi itu takzir, sedangkan homoseksual (liwath) berlaku hukuman mati. Dalam Fatwa MUI Nomor 57 Tahun 2014 juga sudah menetapkan tentang lesbian, gay, sodomi, dan pencabulan, dengan tegas memfatwakan bahwa pelaku sodomi (liwath) baik lesbian maupun gay hukumnya adalah haram dan merupakan bentuk kejahatan, dikenakan hukuman takzir yang tingkat hukumannya bisa maksimal yaitu sampai pada hukuman mati.

Hal ini juga sesuai dengan hadis Rasulullah saw., yang bersabda: “Siapa di antara kalian yang menemukan orang yang melakukan perbuatan kaum Nabi Luth maka bunuhlah pelaku dan pasangannya.” (HR. At Tirmidzi). Perlu dicatat bahwa sanksi yang berlaku dalam Islam (Khilafah) bukanlah kejam, melainkan berefek jera menjadikan diri bertobat atau tidak mengulang perbuatan buruk tersebut juga untuk pembersihan dari dosa dan kesalahan-kesalahan.

Khatimah

Itulah perbedaan antara Rusia dan Khilafah, keduanya sama-sama melarang apa pun perlakuan eljebete. Namun, hakikatnya dari kedua negara tersebut jelas berbeda. Jika Rusia melarangnya semata-mata atas dasar kepentingan negaranya. Sedangkan Khilafah, melarangnya dengan berdasarkan perintah hukum syariat Allah Swt, yang sesuai dengan Al-Qur’an dan sunah.

Jadi, pentingnya penerapan Islam (Khilafah) dalam kehidupan saat ini, yang akan mampu menghilangkan kemaksiatan eljebete yang merebak. Apalagi sedang marak kekuatan global di balik masifnya keberlangsungan kampanye eljebete yang dilakukan secara terus-menerus. Tentu harus kita hadapi dengan kekuatan besar dari umat Islam, tidak lain adalah  ditegakkannya Khilafah.

Wallahu a’lam bishawab []

Disclaimer

Www.NarasiPost.Com adalah media independent tanpa teraliansi dari siapapun dan sebagai wadah bagi para penulis untuk berkumpul dan berbagi karya.  NarasiPost.Com melakukan seleksi dan berhak menayangkan berbagai kiriman Anda. Tulisan yang dikirim tidak boleh sesuatu yang hoaks, berita kebohongan, hujatan, ujaran kebencian, pornografi dan pornoaksi, SARA, dan menghina kepercayaan/agama/etnisitas pihak lain. Pertanggungjawaban semua konten yang dikirim sepenuhnya ada pada pengirim tulisan/penulis, bukan Www.NarasiPost.Com. Silakan mengirimkan tulisan anda ke email [email protected]

Kontributor NarasiPost.Com Dan Pegiat Pena Banua
Mariyam Sundari Kontributor NarasiPost.Com
Previous
Hatiku Bukan Kayu
Next
Penyiksaan Terjadi, Suriah Butuh Pelindung Sejati
5 1 vote
Article Rating
Subscribe
Notify of
guest

5 Comments
Newest
Oldest Most Voted
Inline Feedbacks
View all comments
Isty Da'iyah
Isty Da'iyah
1 year ago

LGBT di mana pun, kapan pun harusnya di larang agar tidak menularkan benyak penyakit dan kesengsaraan

Mimy Muthamainnah
Mimy Muthamainnah
1 year ago

Sama2 melarang beda niat dan tujuan.
Elgebete tak boleh ada di muka bumi . Karena perbuatan yg dilaknat Allah dan dosa besar. Dan dari sisi medis pun sangat berisiko dan memunculkan penyakit yg sangat mengerikan, penderitaan seumur hidup dan bisa berujung kematian.

Sartinah
Sartinah
1 year ago

Hanya Islam satu-satunya sistem yang terbaik dalam menjaga fitrah manusia. LGBT jelas haram dan merusak eksistensi manusia, karena itu harus dibasmi sampai ke akarnya.

Dia dwi arista
Dia dwi arista
1 year ago

LBGT memang harus dilarang, kerusakan fitrah jika dibiarkan akan meluas, bahkan bisa menghancurkan bangsa

Wd Mila
Wd Mila
1 year ago

Sungguh Sistem ISLAM selalu relevan diterapkan sampai kapanpun. Dari dulu hingga sekarang watak dasar manusia tdk pernah berubah. Lihatlah, penyimpangan kaum sodom beribu2 tahun lalu, ditemukan pada zaman sekrang, di era modern.

bubblemenu-circle
linkedin facebook pinterest youtube rss twitter instagram facebook-blank rss-blank linkedin-blank pinterest youtube twitter instagram