Berpetualang Mencari Hikmah Dalam Kehidupan

Seni Tinggal Di Bumi, telah mengajarkan banyak hal, mulai dari manusia diharuskan untuk mengejar tujuan akhirat. Lalu, bagaimana seharusnya manusia memperjuangkan apa yang akan menjadi kunci utama saat di akhirat, dan bagaimana Allah ciptakan hati kepada manusia dengan kapasitas sabar yang tak terbatas.


Oleh: Aqila Ghania Syaakirah

Judul: Seni Tinggal Di Bumi
Penulis: Farah Qoonita
Jenis buku: Nonfiksi
Tahun terbit: 2018
Penerbit: Kanan Publishing
Jumlah halaman: 184

NarasiPost.com - “Belajar menggoreskan kuas kehidupan dari para manusia langit yang berhasil mewarnai bumi.”

Menuliskan pesan dengan cara yang elegan dan mudah diterima khususnya oleh para kalangan muda, dari pelintiran cerita dan kisah hebat telah tersampaikan dengan metode yang halus tapi tepat sasaran, saya sendiri merasa tertampar saat membaca setiap bab dan kisah yang disajikan.

Mulai dari kemasannya, buku ini datang ke tangan saya dengan amplop cantik dan kartu coklat yang berisikan salam dari si penulis buku. Buku ini adalah salah satu buku favorit saya karena kemasannya, buku ini jelas beda dengan buku nonfiksi lainnya.

Sedangkan untuk covernya sendiri benar-benar mewakilkan isi dari seluruh buku ini. Perpaduan warna yang harmonis, ilustrasi yang sangat indah, kesatuan antara objek abstrak yang menghiasi, seakan-akan menjadi satu keseimbangan yang ideal dan penuh makna.

Di buku ini, awalnya kita diajarkan bagaimana caranya membuat kehidupan menjadi lebih berwarna dengan syariat Islam yang menjadi penuntunnya. Contohnya pada bagian yang berjudul “Gombalisasi Passion”. Kita diingatkan untuk tidak asal mengambil dan menjadikan anggapan-anggapan yang marak di kalangan masyarakat menjadi pegangan hidup dalam beraktivitas. Dan bagaimana kita seharusnya melaksanakan segala hal yang Allah suka, bukan yang kita senangi atau cintai.

Selanjutnya, kita diceritakan bagaimana cara menjaga hati, menjaganya dari goresan noda percintaan terlarang. Bagaimana selama kita hidup pasti akan selalu ada kejadian-kejadian yang membuat naluri Nau’ terangsang, dan tentang bagaimana selama kita hidup diperintahkan untuk menjaga hati agar tetap bersih, bersih tidak ternodai sampai yang dinanti-nanti pun datang, sampai pada waktu yang ditentukan oleh Allah.

Lalu, kita diarahkan bagaimana spesialnya perempuan dalam Islam. Bahwa perempuan bukanlah figur yang lemah dan cengeng. Tetapi sesungguhnya perempuan itu berperan besar dalam perluasan agama Islam. Mereka kuat, cerdas, tinggi dan agung. Kita diceritakan bagaimana perempuan itu pada kenyataanya tidak lemah, mereka memiliki prinsip yang kuat, mereka mempunyai pikiran yang cerdas dalam menjalani hidup, apalagi urusan percintaan.

Kemudian, kita dapat mengenali kisah-kisah luar biasa dari para manusia langit yang telah dijabarkan di setiap bab-nya. Kita juga bisa merasakan bagaimana pedihnya perjuangan umat Muslim yang ada di belahan dunia sana. Ini adalah bagian favorit saya, karena dengan pemilihan kata yang tepat dari si penulis membuat saya sebagai pembaca, ikut turut merasakan apa yang sedang terjadi.

Pada bagian terakhir, yaitu “Menapaki Keabadian”. Tentang bagaimana kita seharusnya bersikap pada kehidupan yang abadi setelah kematian. Kita diminta berulang kali untuk mengingat bahwa segala gemilang yang ada pada diri seseorang sama saja dengan angka nol ketika dia tidak memanfaatkannya untuk membuat orang lain kembali kepada-Nya. Membuat seseorang semakin banyak yang taat dan tunduk kepada-Nya.

Seni Tinggal Di Bumi, telah mengajarkan banyak hal, mulai dari manusia diharuskan untuk mengejar tujuan akhirat. Lalu, bagaimana seharusnya manusia memperjuangkan apa yang akan menjadi kunci utama saat di akhirat, dan bagaimana Allah ciptakan hati kepada manusia dengan kapasitas sabar yang tak terbatas.

Saya suka dengan setiap topik yang menjadi pembahasan di buku ini, topik-topik tersebut kebanyakan sedang trend dan tidak asing bagi kaum remaja, sehingga setiap topik yang dibahas dapat dibaca dengan santai dan masuk ke hati remaja tanpa ada kesan menggurui sedikit pun. Namun, ada banyak kesalahan penulisan, pengetikan atau typo di dalam buku ini.

Tetapi secara keseluruhan, buku Seni Tinggal Di Bumi, Recommended.

Picture Source by Google


Disclaimer: Www.NarasiPost.Com adalah wadah bagi para penulis untuk berkumpul dan berbagi karya. NarasiPost.Com melakukan seleksi dan berhak menayangkan berbagai kiriman Anda. Tulisan yang dikirim tidak boleh sesuatu yang hoaks, berita kebohongan, hujatan, ujaran kebencian, pornografi dan pornoaksi, SARA, dan menghina kepercayaan/agama/etnisitas pihak lain. Pertanggungjawaban semua konten yang dikirim sepenuhnya ada pada pengirim tulisan/penulis, bukan Www.NarasiPost.Com. Silakan mengirimkan tulisan anda ke email narasipostmedia@gmail.com

Disclaimer

Www.NarasiPost.Com adalah media independent tanpa teraliansi dari siapapun dan sebagai wadah bagi para penulis untuk berkumpul dan berbagi karya.  NarasiPost.Com melakukan seleksi dan berhak menayangkan berbagai kiriman Anda. Tulisan yang dikirim tidak boleh sesuatu yang hoaks, berita kebohongan, hujatan, ujaran kebencian, pornografi dan pornoaksi, SARA, dan menghina kepercayaan/agama/etnisitas pihak lain. Pertanggungjawaban semua konten yang dikirim sepenuhnya ada pada pengirim tulisan/penulis, bukan Www.NarasiPost.Com. Silakan mengirimkan tulisan anda ke email narasipostmedia@gmail.com

Previous
Keindahan Komunikasi Suami Istri
Next
Melewati Musibah dan Derita
0 0 votes
Article Rating
Subscribe
Notify of
guest

0 Comments
Newest
Oldest Most Voted
Inline Feedbacks
View all comments
bubblemenu-circle
linkedin facebook pinterest youtube rss twitter instagram facebook-blank rss-blank linkedin-blank pinterest youtube twitter instagram