Membasuh Luka Pengasuhan

"Kalau jiwa ini milik Allah, bukankah solusi terbaik dan paling benar bagi persoalan jiwa ini pasti datang dari Allah? Jadi, enggak mungkin enggak ada panduan langkah demi langkah untuk memandu jiwa ini yang langsung dari Allah. Pasti ada, dan itu pasti terbaik."


Judul buku: Membasuh Luka Pengasuhan
Penulis: Ulum A Saif dan Febrianti Almeera
Penerbit: Sekolah Rumah Tangga
Tahun terbit: November 2019
Tebal buku: 208 halaman
Peresensi: Choirin Fitri

NarasiPost.com - Luka pengasuhan? Macam mana itu luka? Apakah aku termasuk orang tua yang menorehkan luka itu pada anak-anak? Atau termasuk salah satu korban luka pengasuhan orang tuaku?

Pertanyaan-pertanyaan itulah yang bergelayutan dalam benak ketika ada teman-teman dalam komunitas baca yang membaca buku ini. Asli penasaran. Mungkinkah terjawab jika buku ini ada di tangan.

Alhamdulillah, Allah hadirkan buku ini di depan mata. Bisa membacanya sambil puasa dan menikmati peran sebagai IRT adalah satu karunia. Dan, akhirnya semua pertanyaan yang bergelayut manja mulai menemukan titik terang. Luka pengasuhan itu memang ada. Kita pernah jadi korban dan ketika menjadi orang tua kita pun menjadi pelakunya. Astaghfirullah.

Buku ini dibuka dengan sebuah kalimat hikmah yang sangat mencolok mata dengan latar merah menyala. "Tidak ada satu pun takdir Allah yang buruk. Yang ada hanyalah takdir yang belum kita pahami, apa maksud baik di baliknya". Asli kalimat ini membuat benak auto berpikir berbagai takdir yang menyapa sejak nyawa dikandung badan hingga detik ini. Begitu banyak lika-liku takdir yang Allah hadirkan dan belum mampu terkuak apa kebaikan di baliknya. Maka, tugas kita adalah terus mencari hingga menemukannya.

Dalam kata pengantar buku ini Febrianti Almeera sebagai penulis memberikan satu kalimat yang cetar dan mengajak kita kembali merenung berpikir. "Kalau jiwa ini milik Allah, bukankah solusi terbaik dan paling benar bagi persoalan jiwa ini pasti datang dari Allah? Jadi, enggak mungkin enggak ada panduan langkah demi langkah untuk memandu jiwa ini yang langsung dari Allah. Pasti ada, dan itu pasti terbaik."

Benarlah apa yang dikatakan penulis bahwa semua masalah atau ujian yang datang dari Allah tentu kembali lagi solusi ada pada syariat-Nya. Tinggal kita mau atau tidak mengambil solusi dari-Nya. Bukan dari yang lain.

Maka, dalam buku ini kita akan diajak menyelami kehidupan kita sejak kecil. Bagaimana pola asuh orang tua yang nyatanya menimbulkan luka pengasuhan yang akan semakin memburuk jika kita tidak memaafkan mereka. Akan semakin memburuk pula saat kita tidak segera menyelesaikannya. Bahkan, luka itu akan membuat kita mengalami respon eror dan menerapkan hasil luka itu untuk melukai buah hati kita.

Sungguh, saya dibuat terus berpikir dan mengenang pola asuh dari orang tua dulu. Lalu, bagaimana pola asuh saya terhadap anak. Kemudian, merenung ternyata banyak mengalami luka dan melukai. Akhirnya, lisan ini berulang kali beristighfar memohon ampunan Allah untuk orang tua dan diri sendiri yang merasa belum mampu menjadi orang tua terbaik bagi anak.

Dalam buku ini pun kita diajak untuk membasuh luka pengasuhan dengan terapi DEPTH dan tazkiyatun nafs. Untuk terapi DEPTH memang butuh dipelajari secara khusus karena dalam buku ini masih berupa gambaran umum. Untuk tazkiyatun nafs inilah yang lebih mampu segera kita tunaikan sebagai seorang muslim. Sehingga, luka pengasuhan yang masih membekas bisa segera pulih dan kita tidak kembali menorehkan luka pada anak-anak kita.

Bagi Anda yang ingin mengetahui bagaimana luka pengasuhan, cara menyembuhkannya, dan cara agar kita mampu mendidik putra-putri kita tanpa luka bisa baca buku ini. Pembahasannya luwes dan banyak kisah yang bisa kita ambil hikmah. So, segera baca agar kita tak tersesat dan menyesatkan!

Picture Source by Google


Disclaimer: Www.NarasiPost.Com adalah media independent tanpa teraliansi dari siapapun dan sebagai wadah bagi para penulis untuk berkumpul dan berbagi karya. NarasiPost.Com melakukan seleksi dan berhak menayangkan berbagai kiriman Anda. Tulisan yang dikirim tidak boleh sesuatu yang hoaks, berita kebohongan, hujatan, ujaran kebencian, pornografi dan pornoaksi, SARA, dan menghina kepercayaan/agama/etnisitas pihak lain. Pertanggungjawaban semua konten yang dikirim sepenuhnya ada pada pengirim tulisan/penulis, bukan Www.NarasiPost.Com. Silakan mengirimkan tulisan anda ke email [email protected]

Disclaimer

Www.NarasiPost.Com adalah media independent tanpa teraliansi dari siapapun dan sebagai wadah bagi para penulis untuk berkumpul dan berbagi karya.  NarasiPost.Com melakukan seleksi dan berhak menayangkan berbagai kiriman Anda. Tulisan yang dikirim tidak boleh sesuatu yang hoaks, berita kebohongan, hujatan, ujaran kebencian, pornografi dan pornoaksi, SARA, dan menghina kepercayaan/agama/etnisitas pihak lain. Pertanggungjawaban semua konten yang dikirim sepenuhnya ada pada pengirim tulisan/penulis, bukan Www.NarasiPost.Com. Silakan mengirimkan tulisan anda ke email [email protected]

Previous
Bersamamu, di Jalan Dakwah Berliku
Next
Ilusi Negara Demokrasi
0 0 votes
Article Rating
Subscribe
Notify of
guest

0 Comments
Newest
Oldest Most Voted
Inline Feedbacks
View all comments
bubblemenu-circle

You cannot copy content of this page

linkedin facebook pinterest youtube rss twitter instagram facebook-blank rss-blank linkedin-blank pinterest youtube twitter instagram