Lentera Sajak dalam Alunan Pena Peradaban

“Pada akhirnya, buku ini dihadirkan sebagai bentuk pengabdian dalam dakwah literasi. Tak lain hanya untuk menggapai rida-Nya melalui bait-bait menggugah yang meneguhkan kemuliaan-Nya semata. Mengingatkan setiap diri bahwa tiada yang lebih agung daripada-Nya. Menafikan semua yang mencoba merebut kemuliaan-Nya.”


Judul Buku: Lentera Sajak dalam Alunan Pena Peradaban
Penulis: Kontributor NarasiPost.Com (NarasiPost Media)
Penerbit: NarasiPost Media Publisher
Tahun Terbit: Cetakan I, Juli 2022
SBN: 5711308220018
Tebal: 291 Halaman
Dimensi: 14 x 20 cm
Peresensi: Deena Noor
(Tim Redaksi NarasiPost.Com)

NarasiPost.Com-Buku “Lentera Sajak dalam Alunan Pena Peradaban” merupakan buku antologi Sastra perdana karya para kontributor NarasiPost.Com (NP). Buku ini diterbitkan bersamaan dengan 4 buku antologi NP lainnya seperti Family, Motivasi, Teenager, dan Story. Kenapa kelima buku antologi NP diterbitkan bersamaan? Ini karena NP ingin memberikan apresiasi terbaik untuk karya-karya para kontributor yang luar biasa. Selain itu, NP juga ingin mengapresiasi para penulis ideologis yang telah menjadikan NP sebagai media untuk menuangkan ide dan pikirannya. Tentu saja, dengan tetap memberikan napas Islam di dalam setiap naskahnya.

Buku antologi Sastra perdana tahun 2022 ini berisi kumpulan naskah puisi terbaik para penulis ideologis, baik dari Tim Redaksi, Tim Kontributor Tetap, sahabat Kontributor NP, dan tak ketinggalan juga naskah dari Pemred NP. Ada 60 penulis yang karyanya tertoreh dalam buku antologi Sastra ini. Merekalah yang dengan setia merangkai kata dalam balutan rasa penuh makna dalam rubrik Sastra NP.

Seperti kita ketahui bersama, sastra merupakan ungkapan pribadi manusia berupa pengalaman, pemikiran, perasaan, ide, semangat, keyakinan dalam suatu bentuk gambaran konkret yang membangkitkan pesona dengan alat bahasa. Sastra mampu merekam pengalaman yang empiris natural dan nonempiris supernatural. Sastra juga bisa menjadi saksi bisu dan komentator kehidupan manusia. Sastra mengungkapkan fakta artistik dan imajinatif sebagai manifestasi kehidupan manusia dan masyarakat pada umumnya, melalui bahasa sebagai medium dan memiliki efek positif terhadap kehidupan manusia. Latar belakang karya sastra dapat mencerminkan bagaimana kehidupan masyarakat di suatu wilayah secara umum.

Kita juga memahami bahwa bahasa sastra (puisi) memang unik dan tidak semua orang mampu mencernanya. Namun, ia tidak menutup pintu bagi siapa saja yang ingin menikmatinya. Semua orang boleh membaca puisi-puisi yang tersaji dalam buku ini. Bahkan, tak sekadar menikmatinya, tetapi diharapkan para pembaca mampu menangkap pesan dan mengambil hikmah dari setiap tulisannya.

Buku antologi ini mengabadikan beragam rasa yang mengalir dari bait-bait yang dituliskan oleh para penulisnya. Banyak hal yang tertuang dalam buku ini. Bait-bait tentang kehilangan, penderitaan, pengkhianatan, kegelisahan, harapan, nasihat, semangat, cinta, kerinduan, persahabatan, kepasrahan, keyakinan, keteguhan, kekuatan, perjuangan, pengorbanan, ketundukan, kebenaran, dan keagungan mengalun syahdu mencoba mengetuk setiap hati.

Puisi-puisi yang mengisi buku ini mewakili banyak perasaan dan pemikiran. Ada puisi tentang pejabat di halaman pertama, tentang ukhuwah di halaman 9 dan 15, tentang bencana peradaban di halaman 11, tentang mispersepsi cinta di halaman 25, tentang cinta yang membawa petaka di halaman 39, tentang hijrah di halaman 43, tentang Ramadan di halaman 59 dan 73, tentang fobia terhadap Islam di halaman 91, tentang perjuangan di halaman 101, tentang ajal di halaman 115, tentang kekuatan di halaman 125, tentang keikhlasan di halaman 137, tentang rintihan rakyat kecil di halaman145, tentang Palestina di halaman 151, tentang pemuda di halaman 167, tentang demokrasi di halaman 175, tentang pertobatan di halaman 183, tentang kerinduan di halaman 197, tentang peradaban Islam di halaman 207, tentang para penulis ideologis di halaman 223, tentang ibu di halaman 227, dan masih banyak lagi lainnya.

Meskipun mengutarakan beragam rasa dan cerita, tetapi ada satu benang merah yang mengikat semua itu. Yakni, sebuah kesadaran akan posisi sebagai hamba Sang Pencipta. Bahwa kita adalah makhluk yang diciptakan untuk beribadah hanya kepada-Nya, termasuk dalam menciptakan puisi. Dalam rangka memuliakan nama-Nya sajalah setiap puisi hendaknya dibuat. Seindah apa pun kata yang disajikan, sebanyak apa pun baris yang dituliskan, sedalam apa pun rasa yang dialirkan, semuanya berupaya tetap dalam koridor syarak.

Pada akhirnya, buku ini dihadirkan sebagai bentuk pengabdian dalam dakwah literasi. Tak lain hanya untuk menggapai rida-Nya melalui bait-bait menggugah yang meneguhkan kemuliaan-Nya semata. Mengingatkan setiap diri bahwa tiada yang lebih agung daripada-Nya. Menafikan semua yang mencoba merebut kemuliaan-Nya.

Buku ini sangat layak untuk dibaca oleh siapa saja. Para penikmat sastra, khususnya puisi ideologis sangat cocok memiliki buku ini. Mereka yang ingin belajar dan menyelami puisi yang bernapaskan Islam pun patut menjadikan buku ini sebagai referensi.

Semoga setiap kata yang tersurat dalam buku ini menjadi amal jariah bagi penulisnya. Kebaikan yang kita doakan selalu mengiringi setiap detiknya. Untaian kata penuh makna yang mengembuskan semangat untuk tak pernah lelah menghiasi diri dengan amalan terbaik untuk-Nya. Sekecil apa pun itu, tidak ada yang sia-sia di hadapan-Nya. Meskipun ‘hanya’ coretan remeh yang mungkin dipandang sebelah mata, tetapi dengan meniatkannya selalu untuk-Nya, maka insyaallah ia mampu menjadi bagian dari pena peradaban yang menggaungkan kemuliaan Islam. Semoga buku “Lentera Sajak dalam Alunan Pena Peradaban” ini mampu membawa penerang pada siapa pun yang merindukan kebenaran hakiki.

Jadi, milikilah buku ini dan petiklah inspirasi dari setiap karya yang ada, serta ciptakanlah puisimu sendiri. Gemakan dakwah lewat puisi. Bersama-sama kita alunkan sajak meninggikan kalimat-Nya.[]


Photo : Koleksi Pribadi
Disclaimer: Www.NarasiPost.Com adalah media independent tanpa teraliansi dari siapapun dan sebagai wadah bagi para penulis untuk berkumpul dan berbagi karya.  NarasiPost.Com melakukan seleksi dan berhak menayagkan berbagai kiriman Anda. Tulisan yang dikirim tidak boleh sesuatu yang hoaks, berita kebohongan, hujatan, ujaran kebencian, pornografi dan pornoaksi, SARA, dan menghina kepercayaan/agama/etnisitas pihak lain. Pertanggungjawaban semua konten yang dikirim sepenuhnya ada pada pengirim tulisan/penulis, bukan Www.NarasiPost.Com. Silakan mengirimkan tulisan anda ke email [email protected]

Disclaimer

Www.NarasiPost.Com adalah media independent tanpa teraliansi dari siapapun dan sebagai wadah bagi para penulis untuk berkumpul dan berbagi karya.  NarasiPost.Com melakukan seleksi dan berhak menayangkan berbagai kiriman Anda. Tulisan yang dikirim tidak boleh sesuatu yang hoaks, berita kebohongan, hujatan, ujaran kebencian, pornografi dan pornoaksi, SARA, dan menghina kepercayaan/agama/etnisitas pihak lain. Pertanggungjawaban semua konten yang dikirim sepenuhnya ada pada pengirim tulisan/penulis, bukan Www.NarasiPost.Com. Silakan mengirimkan tulisan anda ke email [email protected]

Previous
Mengukir Asa untuk Perubahan
Next
Keunikan Strategi Maritim Khilafah Abbasiyah di Laut Mediterania
0 0 votes
Article Rating
Subscribe
Notify of
guest

0 Comments
Newest
Oldest Most Voted
Inline Feedbacks
View all comments
bubblemenu-circle

You cannot copy content of this page

linkedin facebook pinterest youtube rss twitter instagram facebook-blank rss-blank linkedin-blank pinterest youtube twitter instagram