Sang Mujahid Dakwah

"Jangan merasa heran dengan kerasnya hantaman dalam perjalanan dakwah. Sesungguhnya sebilah pedang yang tajam dibuat semata-mata dengan hantaman yang keras dari palu seorang pandai besi."


Judul: 25 Kisah Cemerlang Taqiyuddin An-Nabhani, Sang Mujahid Dakwah
Penulis: Abu Al-Khairat
Penerbit: Ashhabul Yamin Global Media
Tahun terbit: Mei 2023
Tebal buku: 80 halaman
Peresensi: Choirin Fitri
(Kontributor NarasiPost.Com)

NarasiPost.Com-Taqiyuddin An-Nabhani adalah seorang ulama besar yang luar biasa kiprahnya dalam dakwah. Kitab-kitab hasil karya pemikirannya sungguh luar biasa. Bersyukur rasanya diri ini bisa mengkaji bersama guru-guru tercinta.

Jika biasanya hanya berinteraksi dengan buah karya pemikiran sang Syekh, beberapa waktu lalu suami memberi hadiah buku bersampul abu-abu ini. Buku yang memuat 25 kisah kecemerlangan sang mujahid dakwah. Sungguh, menikmati setiap kata yang disajikan penulis dalam buku berjudul "25 Kisah Cemerlang Taqiyuddin An-Nabhani" ini membawa inspirasi yang luar biasa.

Pada kisah pertama langsung dibuka dengan sebuah kalimat inspiratif, "Ilmu tidak dapat digapai dengan merehatkan pikiran dan badan".

Masyaallah, luar biasa memang Syekh Taqiyuddin An-Nabhani ini. Beliau memperlakukan waktu-waktu belajarnya seperti memperlakukan salat Jumat. Muslim yang iman dan takwanya normal tentu tidak akan lancang sengaja meninggalkan salat Jumat sambil berniat menggantinya di waktu lain. Bahkan, beliau punya prinsip bahwa kemalasan adalah musuh dari kesungguhan.

Syekh Taqiyuddin dikenal sebagai sosok yang khutbah dan ceramahnya dinamis, mengikuti perkembangan isu di tengah masyarakat, sehingga tidak menjemukan. Beliau selalu melakukan muroja'ah dan muthola'ah literatur-literatur Islam dan di luar Islam. Beliau juga konsisten memantau berbagai persoalan masyarakat melalui surat-surat kabar yang sering beliau kliping. Rekam jejak beliau ini cukup populer di kalangan pemuda pengemban dakwah.

Di halaman 14 bagian akhir dinyatakan, "Bobot ilmu yang direguk Syekh An-Nabhani sebesar bobot persoalan yang menimpa masyarakat. Inilah bobot ilmu yang hanya dimiliki ulama sekaliber politisi." Masyaallah. Keren bukan?

Dalam buku ini juga diterangkan terkait keikhlasan pengemban dakwah. Syekh Taqiyuddin An-Nabhani menyatakan bahwa ikhlas adalah kunci pembuka 700 pintu kebaikan untuk dakwah. Ikhlaslah yang membuat amal dakwah memiliki bobot yang akan diterima Allah di yaumil hisab. Tanpa ikhlas, semua bentuk ketaatan dalam dakwah itu bagai bukit debu yang tak seorang pun menginginkannya.

Syekh Taqiyuddin An-Nabhani berkata, "Tidak ada satu pun langkah dalam dakwah yang sia-sia jika dibersamai dengan ikhlas, walau hanya sekadar tidur hingga pikiran dan badan siap kembali untuk halqoh." (Halaman 25)

Ada satu nasihat panjang yang nabok diri ini sebagai orang tua. Tepatnya ada di halaman 28. Syekh menasihati seorang ayah yang marah pada anaknya karena telah merobekkan jubah syekh yang baru selesai dijahit. Beliau mengatakan, "Pakaian yang robek ini bisa utuh kembali dengan beberapa jahitan saja. Tapi hati anak yang robek karena lisan orang tuanya tidak akan pernah kembali utuh untuk selamanya walau dengan seribu jahitan. Sekali hati seorang anak terluka karena satu kata tajam dari orang tuanya, sedikit atau banyak dampak luka itu akan terasa pada pola pikirnya, terdengar dari lisannya, dan terlihat pada tindak-tanduknya sepanjang hidupnya."

Pesan kisah ke-10 halaman 37 dikisahkan bahwa Syekh Taqiyuddin An-Nabhani dijebloskan ke penjara tahun 1950-an di masa Raja Abdullah karena sikap kritisnya terhadap sang raja. Raja murka dan menjebloskan beliau ke penjara. Beliau mendapat perlakuan buruk, seperti dalam hal makanan berkurang secara kualitas dan kuantitas dari tahanan lainnya. Luar biasanya, apa pun perlakuan yang beliau terima di penjara tidak membuat karisma beliau berubah. Beliau pun berkata, "Berkurang atau bertambahnya kenikmatan adalah sama saja untuk pengemban ideologi."

Syekh mengajarkan tentang hamba-hamba Allah yang berhati zuhud. Pergerakan hati yang zuhud tidak terpengaruh oleh bertambah maupun berkurangnya kenikmatan dunia. Sebab hati yang zuhud tidak menaruh kepercayaan sedikit pun terhadap kenikmatan dunia sebagai sebab datangnya kebahagiaan.

Hati yang zuhud hanya percaya pada keridaan Allah sebagai mata air kebahagiaan hakiki yang terus mengalir tanpa henti.

Syekh Taqiyuddin An-Nabhani tidak mendoakan keburukan bagi siapa pun yang menzaliminya. Salah satu doa beliau yang sangat indah tergambar di halaman 44.

"Ya Allah, siapa pun yang menuduhku dengan tuduhan tidak benar, mendustakan nasihatku, memenjarakanku padahal aku lahir sebagai orang yang bebas, dan memisahkanku dari sahabat-sahabatku, maka sehatkan badannya dan panjangkan usianya hingga mereka berkesempatan mendapat petunjuk-Mu."

Fase tersulit yang mau tidak mau mesti dilalui Syekh Taqiyuddin An-Nabhani di jalan dakwah adalah tatkala banyak pengemban dakwah enggan membagi pikiran, tenaga, waktu, dan harta terbaiknya untuk dakwah. Lebih dari itu, bahkan sebagiannya lari menjauhi jalan dakwah. Syekh memberi nasihat, "Kikirnya kalian atas waktu, tenaga, dan harta kalian untuk dakwah berpangkal dari sirnanya zuhud dalam dada kalian."

Syekh tidak membiarkan para pengemban dakwah berputus asa dalam dakwah dan menyambut kemenangan. Beliau mengajarkan agar kita senantiasa berdoa disertai keyakinan bahwa kemenangan itu jaminan Allah di waktu yang dikehendaki-Nya. Masyaallah, bukan?

Dalam kisah ke-15, Syekh juga mengajarkan tentang siapa orang yang harusnya kita jadikan teman dalam perjuangan. Bukan orang yang lalai tetapi kita harus selektif. Kriteria teman yang baik dilihat dari ketaatan pada kitabullah dan sunah Rasulullah sebagai prioritas. Bahkan, beliau menyatakan bahwa majelis orang-orang yang taat pada kitabullah dan sunah Rasulullah termasuk obat hati.

Di akhir paragraf halaman 57 dinyatakan, "Menimba ilmu tidak akan berpengaruh apa-apa hingga ke titik nol kecuali setelah terlebih dahulu mensucikan hati dari akhlak tercela dan sifat-sifat 'najis' seperti sombong, gemar merendahkan dan mencaci, mencintai popularitas, pendendam, dan semacamnya."

"Kemenangan dakwah menjadi keniscayaan jika para pengemban dakwah berusaha sekuat tenaga berjalan di atas jejak-jejak yang ditinggalkan para sahabat Nabi saw. baik keyakinan, sifat, dan tindak-tanduk mereka." (Halaman 68)

"Malas bisa berasal dari godaan dunia, manusia, setan, dan hawa nafsu." (Halaman 71)

Satu pesan di kisah ke-24 yang menampar kesadaran kita, "Jangan merasa heran dengan kerasnya hantaman dalam perjalanan dakwah. Sesungguhnya sebilah pedang yang tajam dibuat semata-mata dengan hantaman yang keras dari palu seorang pandai besi."

Di kisah terakhir beliau mengajarkan tentang misi di dunia hanya mencari bekal untuk perjalanan menuju akhirat. Misinya jauh dari keinginan untuk memperkaya diri dengan perhiasan dunia.

Bagaimana? Luar biasa bukan Syekh Taqiyuddin An-Nabhani?

Jika mau mereguk tiap untaian hikmah yang beliau hadirkan, silakan baca bukunya langsung ya![]


Photo : Koleksi pribadi
Disclaimer: Www.NarasiPost.Com adalah media independent tanpa teraliansi dari siapapun dan sebagai wadah bagi para penulis untuk berkumpul dan berbagi karya.  NarasiPost.Com melakukan seleksi dan berhak menayangkan berbagai kiriman Anda. Tulisan yang dikirim tidak boleh sesuatu yang hoaks, berita kebohongan, hujatan, ujaran kebencian, pornografi dan pornoaksi, SARA, dan menghina kepercayaan/agama/etnisitas pihak lain. Pertanggungjawaban semua konten yang dikirim sepenuhnya ada pada pengirim tulisan/penulis, bukan Www.NarasiPost.Com. Silakan mengirimkan tulisan anda ke email [email protected]

Disclaimer

Www.NarasiPost.Com adalah media independent tanpa teraliansi dari siapapun dan sebagai wadah bagi para penulis untuk berkumpul dan berbagi karya.  NarasiPost.Com melakukan seleksi dan berhak menayangkan berbagai kiriman Anda. Tulisan yang dikirim tidak boleh sesuatu yang hoaks, berita kebohongan, hujatan, ujaran kebencian, pornografi dan pornoaksi, SARA, dan menghina kepercayaan/agama/etnisitas pihak lain. Pertanggungjawaban semua konten yang dikirim sepenuhnya ada pada pengirim tulisan/penulis, bukan Www.NarasiPost.Com. Silakan mengirimkan tulisan anda ke email [email protected]

Previous
The Untold Islamic History (2)
Next
Kritik terhadap Pemikiran Barat Kapitalis
5 1 vote
Article Rating
Subscribe
Notify of
guest

10 Comments
Newest
Oldest Most Voted
Inline Feedbacks
View all comments
Wd Mila
Wd Mila
1 year ago

Alhamdulillah sudah baca bukunya.. setiap kisahnya benar-benar mengandung hikmah.

Firda Umayah
Firda Umayah
1 year ago

Alhamdulillah sudah punya bukunya juga. Luar biasa isinya. MasyaAllah

Triana
Triana
1 year ago

Alhamdulillah bukunya baru saya dapat. Setelah baca resensinya jadi ga sabar baca keseluruhan halamannya

Isty Da'iyah
Isty Da'iyah
1 year ago

Alhamdulillah, saya juga sudah punya. Namun, belum sempat membaca. Membaca tulisan ini makin ingin segera menuntaskan baca bukunya.

Sartinah
Sartinah
1 year ago

Masyaallah, sungguh beliau adalah sang inpirator sejati yang kisahnya benar-benar layak jadi teladan.

Nining Sarimanah
Nining Sarimanah
1 year ago

Maksudnya tak hanya

Mimy Muthamainnah
Mimy Muthamainnah
1 year ago

Masyaallah tabarakallah satu anugerah terindah dalam kehidupanku ketika Allah memberikan kesempatan untuk terus mengaji kitab2 yg telah beliau torehkan. Sehingga mengubah pandanganku tentang tujuan hidup dan bagaimana menyikapi keadaan.

Reva Lina
Reva Lina
1 year ago

Yups setiap Kebaikan atau Apapun yang kita sampaikan tak selalu berjalan sesuai keinginan, So Pastinya selalu ada rintangan dan sedikit goyangan yang membuat diri berpaling. Itulah mengapa pentingnya yang membimbing dan mengajak pada kebaikan dengan melihat berbagai peluang untuk terus menebar kebaikan yang bermanfaat seperti halnya Syekh Taqiyuddin An-Nabhani yang mengatakan misi di dunia hanya mencari bekal untuk perjalanan menuju akhirat. Bukan keinginan untuk memperkaya diri dengan perhiasan dunia. MasyaAllah Naskah yang keren Mbak Choirin InsyaAllah mencerahkan Barakallah ✨

R. Bilhaq
R. Bilhaq
1 year ago

sosok yang inspiratif..

Dunia ini hanya jembatan, dan akhirat adalah tempat tinggal yang sesungguhnya..

bubblemenu-circle
linkedin facebook pinterest youtube rss twitter instagram facebook-blank rss-blank linkedin-blank pinterest youtube twitter instagram