"Sombong itu hanya milik Allah, pakaiannya Allah. Kita sebagai manusia tak layak dan tak ada celah bersikap sombong di hadapan manusia lainnya."
Oleh. Sherly Agustina, M.Ag.
(Kontributor NarasiPost.Com)
NarasiPost.Com-"Manusia janganlah sombong karena sesungguhnya manusia diciptakan dari air mani yang hina dan dari tempat yang sama dengan tempat keluarnya kotoran." (Imam Al-Ghazali)
Benar adanya ungkapan mutiara hikmah yang disampaikan oleh seorang ulama yang hebat dan tawaduk yaitu imam Al-Ghazali. Bahwa sebagai manusia kita tidak boleh sombong. Apa yang hendak kita sombongkan, jika kita tercipta dari sesuatu yang hina? Allah Swt. berfirman di dalam surah Al-Mursalat ayat 20,
"Bukankah Kami menciptakan kamu dari air yang hina?"
Apa yang kita miliki saat ini, semuanya adalah amanah dan titipan Allah. Jika suatu saat Sang Pemiliknya hendak mengambil, maka sangat mudah bagi-Nya. Kun fayakun. Harta berlimpah yang kita miliki adalah amanah dan titipan, agar dengan harta tersebut bisa menambah ketaatan kepada Allah dan terus berbuat kebaikan di dunia. Suami saleh yang kita miliki, juga titipan dari Allah agar di sampingnya kita selalu mengingat Allah, bersyukur tiada tara dan terus mendekat kepada Allah dalam ketaatan.
Istri cantik nan salihah yang laki-laki miliki juga titipan dari Allah, agar hati menjadi tenang dan terus bersemangat mendekat taat pada Allah. Anak yang saleh dan salihah juga titipan dari Allah, agar kita banyak mengingat Allah, pandai bersyukur, dan bisa mendidik anak dengan baik sehingga bisa bermanfaat yang banyak untuk umat. Kepandaian apa pun yang kita miliki juga titipan dari Allah, agar dengan kepandaian itu, kita bisa terus berbuat kebaikan dalam ketaatan.
Pandai menulis misalnya, amanah dari Allah agar dengan tulisan kita, bisa mencerahkan orang lain, mengajak pada kebaikan dan ketaatan, serta memberi manfaat yang banyak bagi orang. Dengan tulisan kita, bisa jadi jalan hidayah seseorang pada Allah. Dengan tulisan kita, bisa melecut semangat bagi orang lain. Janganlah kepandaian kita malah membuat kita sombong di hadapan manusia, lupa bahwa kepandaian itu hanya titipan dari Allah.
Kecantikan dan ketampanan yang dimiliki juga titipan Allah, sifatnya sementara. Karena jika sudah tua, semua tak terlihat lagi cantik dan tampan. Usaha yang terus berkembang hingga omzet yang meroket setiap harinya juga titipan Allah, agar kita menjadi hamba-Nya yang pandai bersyukur, mudah berbagi pada yang membutuhkan dan untuk memudahkan jalan dakwah.
Segala kemudahan yang Allah berikan bisa jadi cobaan, atau Allah ingin menunjukkan kekuasaan-Nya. Jangan merasa semua kemudahan itu hanya karena kehebatan dan kepandaian kita, tidak. Sesungguhnya, walaupun kita pandai, jika Allah tidak berkehendak, maka tidak akan pernah terjadi. Sungguh, sangat tak layak bagi kita untuk sombong dan merasa hebat.
Dalam proses menimba ilmu, kita pun jangan menjadi orang yang sombong karena merasa lebih tahu dari yang lain. Hendaknya sebagai penuntut ilmu, mengetahui tahapan-tahapannya agar kita tidak jemawa di hadapan manusia. Di antara tahapan tersebut menurut Sayyidina Umar bin Khattab yaitu:
Pertama, tahap kesombongan. Tahapan ini terjadi pada diri seseorang biasanya ketika baru saja memperoleh ilmu baru yang orang lain belum mengetahuinya, sehingga sombong karena merasa lebih tahu dibandingkan orang lain.
Kedua, tahap tawaduk. Seseorang yang sudah memahami ilmu merasa tawaduk, karena tahu bahwa begitu luasnya samudra ilmu yang dipelajari. Sehingga membuka mata, hati, dan pikirannya untuk terus menimba ilmu di mana pun dan pada siapa pun.
Ketiga, tahap tidak tahu apa-apa. Tahapan ini adalah tahapan tertinggi, karena seseorang setelah menyelami luasnya samudra ilmu, baru menyadari bahwa ilmu yang selama ini dipelajari belum ada apa-apanya. Lalu, orang tersebut merasa pada fase tidak tahu apa-apa saking melebihi dari rasa tawaduk. Orang tersebut sadar bahwa ilmu yang diberikan oleh Allah Swt. tidak ada habisnya.
Mari kita renungkan, sedang berada di tahapan mana? Jika ada seseorang merasa sombong, bisa jadi baru ada di tahapan pertama dalam menimba ilmu. Padahal, masih ada tahapan-tahapan selanjutnya yang harus dilewati jika ingin mencapai derajat tinggi di hadapan Allah. Ingat, bahwa sombong itu hanya milik Allah, pakaiannya Allah. Kita sebagai manusia tak layak dan tak ada celah untuk sombong.
Bukankah nyawa saja Allah pinjamkan untuk kita, kita tak mampu menghidupkan dan mematikan seseorang? Bukankah ketika manusia menghadapi masalah rumit tak bisa menyelesaikan hingga ada yang bunuh diri? Siapa yang memampukan dari setetes air yang hina, disimpan di rahim wanita berbulan-bulan lalu lahir menjadi manusia di dunia? Sering kita lihat seseorang hari ini terlihat kaya, esok atau lusa bangkrut tak ada harta?
Ini hanya sebagian kecil yang membuktikan bahwa manusia itu lemah dan terbatas, tidak boleh sombong. Rasulullah saw. bersabda,
"Tidak akan masuk surga seseorang yang di dalam hatinya terdapat kesombongan sebesar biji sawi. Ada seseorang yang bertanya, 'Bagaimana dengan seorang yang suka memakai baju dan sandal yang bagus?' Beliau saw. menjawab, 'Sesungguhnya Allah itu indah dan menyukai keindahan. Sombong adalah menolak kebenaran dan meremehkan orang lain'." (HR. Muslim)
Kadang orang sombong tidak sadar kalau dirinya sombong. Karena minim ilmu dan adab. Semoga Allah menjauhkan diri kita dari sifat sombong. Aamiin
Aamiin
Masya Allah. Tulisannya rasa muhasabah untuk diri ini. Agar selalu bersikap tawaduk atas apapun yang Allah titipkan.
Self reminder buat saya pribadi ..
Masyaaallah tabarakallah mb Sherly sy suka dg naskah ini.
Naskah ini bener2 jadi pengingat diriku. Sungguh tak pantas menjadi manusia berlaku sombong, ujub, merasa lebik baik dari orang lain dan berbagai penyakit hati lainnya. Astagfirullahhalazim
Semoga Allah mengampuni dan terus memelihara kita semua dari sifat2 buruk di atas. Aamiin
Aamiin, Aamiin. Tulisan ini utamanya pengingat diri saya pribadi ..
Ya Rabb aku berlindung dari sifat sombong
Aamiin ya, Rabb..