Islam tidak memerlukan ide pluralisme ini. Hanya Aqidah dan syariah Islam yang menjadi keyakinan hidup umat Muslim yang akan menghantarkan kepada kebahagiaan dunia dan akhirat
Oleh : Hani Handayani
NarasiPost.Com-Wacana pluralisme kembali ramai di perbincangkan. Bila menilik kembali ide ini sungguh berbahaya, karena mengajarkan bahwa semua agama adalah sama. MUI pun dengan tegas mengharamkan pluralisme melalui Fatwa MUI nomor 7/Munas VII/MUI/2005, yang bertentangan dengan ajaran Islam.
Muncul paham pluralisme ini berasal dari setting sosio historis kaum Kristen di Eropa dan As. Jelas bahwa ini bukan ajaran dari Islam. Terlebih ide pluralisme ini bertentang dengan akidah Islam yang menyatakan hanya Islam agama yang benar sebagaimana Firman Allah SWT:
“ Selain Islam adalah tidak benar dan tidak diterima oleh Allah SWT
( QS; Ali-Imran [3]:85).
Derasnya arus opini intoleransi, seakan-akan negara ini darurat intoleransi. Umat Islam yang selalu terpojok atas tudingan ini. Sementara itu, agama Islam sangat menghormati toleransi. Ini dapat dibuktikan bagaimana sejak Masa Rasulullah Muhammad Saw sampai kepemimpinan Islam setelahnya.
Buku Will Durant salah satunya, dengan judul The Story’ of Civilization menggambarkan keharmonisan antara pemeluk Islam, Yahudi, dan Kristen di Spanyol di masa Khilafah Bani Umayyah hingga abad ke -12, mereka hidup damai dan bahagia bersama orang Islam di sana.
Oleh karena itu, umat Islam tidak memerlukan ide pluralisme ini. Hanya Aqidah dan syariah Islam yang menjadi keyakinan hidup umat Muslim yang akan menghantarkan kepada kebahagiaan dunia dan akhirat. Hal ini telah terbukti dalam catatan sejarah Islam. Kaum muslimin menjadi umat yang terbaik selama lebih kurang 13 abad lamanya
WalLahu’alam.[]