“Mereka adalah orang yang berzikir kepada Allah dalam keadaan berdiri, duduk, dan berbaring. Mereka merenungkan penciptaan langit dan bumi.” (QS. Ali ‘Imran ayat 190).
Tafakur dan Semangat Beramal Menyongsong Janji-Nya
NarasiPost.com - Allah subhanahu wa ta’aala menyebut keutamaan orang yang berzikir dan bertafakur dalam situasi apapun, baik dalam duduk, berdiri, maupun berbaring,
الَّذِينَ يَذْكُرُونَ اللَّهَ قِيَامًا وَقُعُودًا وَعَلَى جُنُوبِهِمْ وَيَتَفَكَّرُونَ فِي خَلْقِ السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضِ
“Mereka adalah orang yang berzikir kepada Allah dalam keadaan berdiri, duduk, dan berbaring. Mereka merenungkan penciptaan langit dan bumi.” (QS. Ali ‘Imran ayat 190).
Seingat saya para ulama memberikan penjelasan perihal jenis tafakur yang disinggung oleh ayat tersebut. Menurut para ulama, tafakur itu terdiri atas lima jenis:
Pertama, tafakur dalam rangka merenungi ayat-ayat Allah. Dalam tafakur ini, seseorang harus bertawajuh dan meyakininya.
Kedua, tafakur dalam rangka merenungi nikmat-nikmat Allah. Tafakur ini dapat melahirkan mahabbah atau cinta pada diri seseorang kepada-Nya.
Ketiga, tafakur dalam rangka merenungi janji-janji Allah. Tafakur ini dapat menyalakan atau menambah semangat beramal saleh di hati seseorang.
Keempat, tafakur dalam rangka merenungi peringatan Allah. Tafakur ini dapat melahirkan rasa takut di hati seseorang kepada (siksa)-Nya.
Kelima, tafakur dalam rangka merenungi kelalaian diri dalam menjalankan perintah-Nya. Tafakur ini dapat menumbuhkan rasa malu di hati seseorang.
Sumber: https://www.muslimahnews.com/2020/12/18/nafsiyah-tafakur-dan-semangat-beramal-menyongsong-janji-nya/