Aku tahu itu tak mungkin lagi terjadi
Aku pun tahu kau takkan mungkin hadir kembali di sini
Kini kau telah pergi
Tinggalkan dunia fana ini
Kau pergi dengan membawa sejuta kenangan indah itu
By : Nuni Toid
NarasiPost.Com-Mamah, tanpa terasa
Air mata ini jatuh untuk kesekian kalinya
Bila mengingat dirimu
Mamah, ku tak bisa bicara
Lidahku terasa kelu
Bergetar, bila kusebut namamu
Mamah, entah aku harus bilang apa
Betapa aku sangat merindukanmu
Rasanya aku ingin berteriak
Melepas beban kerinduanku kepadamu
Mamah,
Baru kemarin aku bergelayut manja
Bercanda, bercengkerama mesra denganmu
Tak akan mungkin aku mampu
Melupakan masa-masa indah itu
Mamah,
Demi rasa baktiku padamu
Biarlah kenangan-kenangan indah itu
Kan kusimpan kuat, terpatri di hati
Mamah,
Rasanya aku ingin kembali
Merasakan hangatnya pelukanmu
anMerasakan sentuhan lembut jemarimu
Yang sabar membelai rambut hitamku
Mamah,
Aku tahu itu tak mungkin lagi terjadi
Aku pun tahu kau takkan mungkin hadir kembali di sini
Kini kau telah pergi
Tinggalkan dunia fana ini
Kau pergi dengan membawa sejuta kenangan indah itu
Mamah,
Begitu terasa singkat
Saat merajut hari-hari indah penuh kebahagian bersamamu
Di saat kau pergi
Aku tak berada di sisimu
Aku hanya mampu menangis pilu Meratapi kepergianmu
Mamah, kini kau telah bahagia
Bebas dari rasa sakit itu
Allah begitu sayang padamu, Mamah
Hanya untaian doa tulus selalu kubisikkan untukmu
Mamah,
Cukup kasih sayangmu
Hangatkan relung jiwaku
Kutahu, kau tersenyum manis di sana
Rabb, tolong jaga mamahku
Sayangi mamahku
Rabb, ampuni atas dosa mamahku
Dan masukkanlah kelak ke dalam surga-Mu
Mamah, percayalah
Kau akan selalu hidup dalam sanubariku
Kau yang selalu sabar menuntunku
Dalam gelapnya dunia
Mamah, tanpamu apalah arti diriku
Terima kasih mamah
Kasih sayangmu kan selalu menemani
Di setiap hari-hariku[]