Ratapan Pilu Perempuan Peru

"Perempuan dalam sistem kapitalisme tak lebih dari sekadar komoditas yang bisa dieksploitasi fisiknya, dari ujung rambut hingga ujung kuku. Apalagi di Peru yang terang benderang menganut nilai-nilai kebebasan. Perempuan akan teralihkan kodratnya secara sempurna. Fitrah seorang perempuan ternodai. Kemuliaannya tak lagi dijaga dengan penuh hati-hati."

NarasiPost.Com-Syahdan, sudah masyhur istilah perempuan adalah tiang negeri. Namun, posisi dan eksistensi perempuan tengah bergeser. Mereka lebih banyak dieksploitasi bak komoditas yang tersaji dan siap dikonsumsi. Tragisnya, kemuliaan dan eksistensi perempuan tengah diintai kriminalitas di beberapa negeri tanpa ada antisipasi pencegahan dan keseriusan solusi.

Lenyapnya Perempuan di Peru

Duhai, permasalahan demi permasalahan membelenggu perempuan. Mulai masalah ide hingga menjadikan perempuan sebagai sasaran empuk berbagai kejahatan. Sudah lazim diketahui, permasalahan tak berkesudahan, terutama kejahatan yang menimpa perempuan, datang tanpa ada kepedulian dari pemangku kebijakan.

Sebagaimana kondisi perempuan di Peru yang sangat memprihatinkan. Banyak dari mereka yang lenyap, tetapi hal itu dianggap lumrah oleh pemangku kebijakan. Dikabarkan bahwa lebih dari 3.400 perempuan dilaporkan hilang di Peru antara Januari dan April tahun ini. Hal tersebut dijabarkan dalam laporan Ombudsman setempat.

Dilansir AFP pada Minggu (11/6/2023) dalam laporan kantor Ombudsman berjudul Apa yang Terjadi pada Mereka? Empat bulan pertama tahun 2023 terdapat 3.406 pengaduan tentang perempuan hilang yang diajukan. Hanya 1.902 yang ditemukan, dan 1.504 masih hilang, kata laporan itu (detik.com, 11/6/2023).

Tak ada asap jika tak ada api. Menghilangnya perempuan di Peru tentu ada sebab yang terjadi. Apalagi kasus perempuan hilang di Peru bukanlah yang pertama kali. Wakil Ombudsman, Isabel Ortiz menyatakan bahwa kondisi Peru tentang penghilangan akan diklasifikasikan sebagai situasi bahaya yang akan segera terjadi (detik.com, 11/6/2023).

Nahasnya, peristiwa perempuan hilang di Peru tidak dianggap sebagai permasalahan prioritas, sehingga tak ada langkah antisipasi atau pencegahan. Hilang di angka ribuan setiap tahunnya hanya mendapatkan reaksi yang biasa saja dari pemerintah setempat. Seakan sosok perempuan ini tidaklah berharga.

Ratapan Pilu Perempuan Peru

Jamak diketahui, Peru merupakan salah satu negara di wilayah Amerika Selatan. Hampir seluruh dunia, termasuk wilayah di Benua Amerika, menerapkan aturan kapitalisme. Sistem kapitalisme memandang dunia dan seisinya sebagai perusahaan besar untuk meraih materi. Keberadaan perempuan juga tak lepas dari paradigma sistem kapitalisme.

Perempuan dalam sistem kapitalisme tak lebih dari sekadar komoditas yang bisa dieksploitasi fisiknya, dari ujung rambut hingga ujung kuku. Apalagi di Peru yang terang benderang menganut nilai-nilai kebebasan. Perempuan akan teralihkan kodratnya secara sempurna. Fitrah seorang perempuan ternodai. Kemuliaannya tak lagi dijaga dengan penuh hati-hati.

Ratapan pilu perempuan Peru menggema. Namun, sedikit saja yang memperhatikan keadaan mereka yang hilang tak tahu rimbanya. Alarm bahaya nyata di tengah keberingasan sistem kapitalisme. Penculikan dan berbagai kejahatan lain menjadi indikasi lenyapnya peredaran perempuan Peru.

Sayang berjuta sayang, perempuan Peru tak memiliki benteng kokoh berupa negara. Alih-alih menjadi benteng yang akan menguatkan dan menjaga mereka, justru perhatian saja tak ada. Malang nian nasib perempuan Peru. Kehormatan, kemuliaan, jiwa, darah, dan hartanya tak dijaga sama sekali.

Butuh Solusi Cemerlang

Sejatinya, perempuan Peru adalah warga negara yang patut dilindungi oleh wilayah setempat. Keberadaan sistem kapitalisme menjadikan negara berlepas tangan atas tanggung jawabnya. Keamanan menjadi barang langka dan mahal di negara mana pun yang menerapkan sistem busuk ini.

Padahal, mudah saja bagi negara menggalakkan program yang menjamin keberadaan dan peran perempuan. Kepedulian yang hilang memang efek dari penerapan sekularisme. Maka, kejadian nahas yang menjadikan harapan berubah ratapan seharusnya diantisipasi. Oleh karena itu, dibutuhkan solusi cemerlang oleh para pemangku kebijakan.

Keberanian para penguasa untuk menanggalkan sistem kapitalisme amatlah dibutuhkan. Solusi cemerlang yang berasal dari Tuhan bisa dijadikan sebuah pilihan cerdas dalam kehidupan bernegara. Para penguasa yang menerapkan kapitalisme harusnya membuka mata atas tinta emas sejarah peradaban mulia.

Para penguasa di dunia, khususnya di Peru seharusnya banyak belajar pada peradaban Islam. Betapa perempuan itu dimuliakan dalam Islam. Sebelum Islam datang, bayi perempuan yang lahir dikubur hidup-hidup. Di Peru, ratapan sunyi perempuan yang hilang tak didengarkan. Maka, patutlah penguasa Peru memperlakukan perempuan sebagaimana sabda Nabi saw. yang diriwayatkan Abu Hurairah:

“Berbuat baiklah pada para wanita. Karena wanita diciptakan dari tulang rusuk. Yang namanya tulang rusuk, bagian atasnya itu bengkok. Jika engkau mencoba untuk meluruskannya (dengan kasar), engkau akan mematahkannya. Jika engkau membiarkannya, tetap saja tulang tersebut bengkok. Berbuat baiklah pada para wanita.” (HR. Bukhari, no. 3331 dan Muslim, no. 1468)

Negara bisa melakukan dua langkah dalam menjaga kemuliaan perempuan, preventif dan kuratif. Langkah preventif bisa dengan penyuluhan ataupun pembinaan kepada para perempuan khususnya, dan seluruh warga negara agar bisa melindungi diri dan tidak melakukan kriminalitas. Negara wajib menunjukkan kepedulian kepada mereka. Negara juga patut membersamai keamanan mereka, terutama perempuan yang memang lebih lemah fisiknya.

Tak cukup preventif, negara wajib hadir mengawasi, berpatroli, dan memberi sanksi kepada pelaku kejahatan sebagai tindakan kuratif. Penegakan hukum ini harus adil, tegas, dan tidak tebang pilih. Jika negara menjalankan perannya secara nyata, mulai skala preventif hingga pemberian sanksi tegas, maka perempuan akan mendapatkan perlindungan dan tak akan terjadi kehilangan perempuan berulang.

Wallahu a'lam bishawab[]

Disclaimer

Www.NarasiPost.Com adalah media independent tanpa teraliansi dari siapapun dan sebagai wadah bagi para penulis untuk berkumpul dan berbagi karya.  NarasiPost.Com melakukan seleksi dan berhak menayangkan berbagai kiriman Anda. Tulisan yang dikirim tidak boleh sesuatu yang hoaks, berita kebohongan, hujatan, ujaran kebencian, pornografi dan pornoaksi, SARA, dan menghina kepercayaan/agama/etnisitas pihak lain. Pertanggungjawaban semua konten yang dikirim sepenuhnya ada pada pengirim tulisan/penulis, bukan Www.NarasiPost.Com. Silakan mengirimkan tulisan anda ke email [email protected]

Penulis Inti NarasiPost.Com
Afiyah Rasyad Penulis Inti NarasiPost.Com dan penulis buku Solitude
Previous
Rahasia Sehat Otak Suku Amazon! Bagaimana dengan Muslim?
Next
Dedolarisasi, Antara Realitas dan Spekulasi
0 0 votes
Article Rating
Subscribe
Notify of
guest

15 Comments
Newest
Oldest Most Voted
Inline Feedbacks
View all comments
R. Bilhaq
R. Bilhaq
1 year ago

di negeri kita pun, perempuan banyak yang diperkosa, ditemukan meninggal dengan kondisi memprihatinkan, anak anak perempuan menjadi korban predator sex.. semoga Allah SWT memberi ketabahan bagi yang diuji demikian..

Firda Umayah
Firda Umayah
1 year ago

Heran sekali, jumlah perempuan yang hilang begitu banyak tapi tidak terlacak. Negara jelas mengabaikan hal ini.
Dalam Islam, perempuan punya peran penting dalam membangun bangsa. Negara wajib menjaganya.

Mahyra senja
Mahyra senja
1 year ago

Miris memang dengan sistem kapitalisme seakan perempuan tidak ada artinya dianggap tidak bisa memberikan peran

Neni Nurlaelasari
Neni Nurlaelasari
1 year ago

Sistem kapitalis terbukti tak mampu menjaga kehormatan kaum hawa. Bahkan wanita Peru tidak diperhatikan keberadaannya. Hingga menghilang tak tau dimana. Maka sudah saatnya menjadikan aturan Allah sebagai pijakan. Hanya dalam sistem Islam wanita di muliakan.

Sherly
Sherly
1 year ago

Hanya dengan Islam perempuan dimuliakan dan dijaga kehormatannya.

Saatnya Islam memimpin dunia, agar perempuan bisa dijaga dengan baik.

Wd Mila
Wd Mila
1 year ago

Sungguh aneh,, kehilangan perempuan peru tidakjuga terlacak.. sedih sekali

Wd Mila
Wd Mila
1 year ago

Namun anehnya, masih ada juga kaum perempuan yg bangga dieksploitasi hanya demi materi dan pujian...

Angesti widadi
Angesti widadi
1 year ago

Yaa Allah perempuan di Peru Amerika Selatan di apain aja ya sama orang-orang jahattt di sistem yang jahat?? Yaa Allah jadi pengen nangis baca ini

Mimy Muthamainnah
Mimy Muthamainnah
1 year ago

Perempuan sangat tdk berharga dlm pandangan sistem kapitalisme kecuali sebatas komoditas yg menguntungkan. Dari ujung rambut, tubuh, hingga ujung kakinya di eksploitasi utk hasilkan cuan. Sungguh tak punya hati nurani memang.
Sementara dalam Islam. Perempuan di tempatkan terhormat dan dimuliakan.

Asma Faoriyah
Asma Faoriyah
1 year ago

Astaghfirullah, miris sekali nasib mereka. Bagaimana bisa, tidak ada kepedulian pada ribuan perempuan yang hilang?

Nining Sarimanah
Nining Sarimanah
1 year ago

Sungguh malang sekali perempuan2 yg ada di Peru..
Kondisi ini tak jauh berbeda dengan negara lainnya cuman beda persoalan. Hanya Islam yg mampu menjaga eksistensi perempuan dan memuliakannya.

Triana
Triana
1 year ago

Benar benar ya sistem kapitalisme ini tega banget sama perempuan. Gak menghargai apalagi memuliakan perempuan. Beda sama sistem Islam dimana perempuan dijaga, dilindungi, dimuliakan.

Diyan Aqorib
Diyan Aqorib
1 year ago

Maasya Allah memang benar hanya Islamlah yang mampu memberikan perlindungan dan kedudukan yang baik untuk para perempuan di manapun. Seharusnya Peru dan negara-negara lain di dunia belajar dari sejarah Islam. Bagaimana peradaban Islam telah berhasil memberikan penjagaan dan menjaga kehormatan para warga negaranya, khususnya kaum perempuan. Seandainya saja tegak sistem Islam di wilayah itu, maka insya Allah permasalahan ini segera diatasi dengan sepenuh hati.

Sartinah
Sartinah
1 year ago

Miris ya, perempuan-perempuan yang hidup di bawah asuhan kapitalisme. Tak hanya negeri ini, bahkan nyaris di seluruh dunia, perempuan menjadi korban kezaliman sistem. Perempuan hanya akan diperlakukan mulia jika dunia menjadikan Islam sebagai pedoman hidup.

Reva Lina
Reva Lina
Reply to  Sartinah
1 year ago

Miris sekali sistem kapitalisme menganggap perempuan tak berarti, padahal Islam sangat memuliakan perempuan. Itulah mengapa pentingnya penerapan Islam secara kaffah agar masyarakat terjamin bahagia khususnya wanita seluruh dunia.

bubblemenu-circle

You cannot copy content of this page

linkedin facebook pinterest youtube rss twitter instagram facebook-blank rss-blank linkedin-blank pinterest youtube twitter instagram