Meneropong Hubungan Erat Turki-Rusia

”Pasang surutnya hubungan Turki-Rusia merupakan bukti bahwa dalam sistem demokrasi yang dianut kedua negara tersebut sarat akan ikatan kemaslahatan.”

Oleh. Firda Umayah
(Tim Penulis Inti NarasiPost.Com)

NarasiPost.Com-Menjelang Pemilihan Presiden Turki pada 28 Mei 2023, Erdogan menyebutkan bahwa Turki tidak akan mengikuti langkah Barat untuk memberikan sanksi kepada Rusia atas invasi yang dilancarkan Rusia kepada Ukraina tahun lalu. Erdogan juga menyatakan bahwa Turki memiliki hubungan positif terhadap Rusia (cnnindonesia.com, 20/05/2023).

Sebelumnya, Rusia dituding oleh Kemal Kilicdaroglu sebagai pihak yang mengintervensi Pemilu Turki dan mendukung Erdogan menjadi pertahana Presiden Turki. Diketahui bahwa saat ini, Kilicdaroglu adalah rival Erdogan sebagai calon presiden Turki. Tudingan ini langsung dibantah oleh Juru Bicara Kepresidenan Rusia, Dmitry Peskov, yang menyatakan bahwa hal itu adalah kabar bohong semata (cnbcindonesia.com, 13/05/2023).

Hubungan erat Turki-Rusia Rusia lantas menyisakan pertanyaan, ada apa di balik hubungan ini? Akankah hubungan ini membawa Turki menjadi lebih baik?

Ikatan Kemaslahatan dalam Hubungan Turki-Rusia

Hubungan positif Turki-Rusia yang dinyatakan Erdogan, dijelaskan karena keduanya saling membutuhkan hampir di segala bidang. Selama bertahun-tahun kerja sama keduanya telah terjalin di bidang kemitraan militer, energi, perdagangan, pariwisata, pertanian, transportasi, dan keselarasan regional (tempo.co, 16/05/2023).

Hubungan mutualisme Turki-Rusia ini terjalin sejak 1994 dengan kerja sama di bidang hankam dan ekonomi pada saat itu. Lalu bertambah kepada bidang lainnya. Hasil kerja sama Turki-Rusia, Turki mendapatkan pasokan energi terbesar dari Rusia. Aliran gas Rusia mengalir ke Eropa melalui jalur Turki. Tak hanya itu, banyak perusahaan Turki yang beroperasi di Rusia. Turki juga menjadi destinasi wisata utama untuk para wisatawan Rusia yang semakin menambah devisa negara.

Di sisi lain, Rusia juga mendapatkan keuntungan dari kerja samanya dengan Turki. Perekonomian Rusia membaik karena perdagangan energi yang dilakukan dengan Turki. Pengaruh geopolitik Rusia semakin meningkat di Turki. Rusia juga mampu memperkuat kedudukannya di dunia internasional, karena Turki merupakan negara kuat yang diperhitungkan oleh Barat. Terlebih lagi, Turki-Rusia memiliki letak geografis yang strategis.

Namun, hubungan Turki-Rusia sempat memanas saat terjadi insiden penembakan pesawat Su-24 Rusia oleh pesawat tempur F-16 di wilayah perbatasan Turki-Suriah pada 24 November 2015 (wikipedia.org). Rusia juga sempat melayangkan embargo ekonomi kepada Turki. Hubungan ini lalu membaik yang ditandai dengan upaya perdamaian konflik di Suriah pada 2017.

Pasang surutnya hubungan Turki-Rusia merupakan bukti bahwa dalam sistem demokrasi yang dianut kedua negara tersebut sarat akan ikatan kemaslahatan. Di mana ikatan ini hanya muncul karena adanya kepentingan yang sama. Jika suatu saat kepentingan itu hilang, maka hubungan yang terjalin juga akan renggang bahkan tenggelam.

Tarik menarik ikatan kemaslahatan dalam hubungan Turki-Rusia juga akan terlihat jika Kilicdaroglu terpilih sebagai Presiden pada putaran kedua 28 Mei mendatang. Meskipun Kilicdaroglu berjanji akan mengikuti arahan Barat untuk mewujudkan keinginan Amerika Serikat, namun, Rusia tetap akan berusaha menjalin kerja sama dengan Turki siapa pun presidennya. Sebab, bagaimana pun juga, Turki merupakan negara strategis bagi Rusia.

Islam untuk Kebaikan Semua

Sekilas, hubungan Turki-Rusia dilihat membawa kebaikan untuk keduanya. Akan tetapi, jika diamati lebih dalam, hubungan keduanya tidak lain hanyalah untuk melampiaskan ambisi untuk menguasai dunia dengan sistem ekonomi kapitalisme yang pada dasarnya menyengsarakan rakyat. Turki, yang sebelumnya merupakan pusat pemerintahan Islam telah berubah menjadi negara sekuler yang hanya mementingkan eksistensi para kapitalis dan oligarki yang ada di dalamnya.

Sangat jelas dalam hubungan Turki-Rusia, tidak ada keterlibatan umat Islam di dalam perpolitikan tersebut. Bahkan, negeri-negeri muslim pun tidak dapat berbuat apa-apa terhadap perpolitikan internasional yang saat ini tengah berkecamuk. Absennya keberadaan negeri-negeri muslim merupakan bukti bahwa mereka sangat tergantung pada negara-negara besar yang berada dalam konstelasi politik internasional.

Oleh karena itu, penting bagi umat Islam saat ini untuk bangkit dan kembali kepada Islam agar mereka tidak lagi terkena imbas dari perpolitikan internasional yang bertentangan dengan syariat Islam. Umat Islam harus menyadari bahwa mereka memiliki pedoman hidup yang paripurna yang akan mengembalikan mereka kepada posisi umat terbaik sebagaimana firman Allah Swt.

"Kalian (umat Islam) adalah umat terbaik yang dilahirkan untuk manusia (selama) kamu menyuruh berbuat yang makruf, mencegah dari yang mungkar, dan beriman kepada Allah." (TQS. Ali Imran: 110)

Posisi umat terbaik, nyatanya pernah disandang oleh umat Islam saat mereka menerapkan syariat Islam secara keseluruhan di bawah naungan negara Islam. Hal ini seperti yang dilakukan oleh Rasulullah saw. saat mendirikan Daulah Islam di Madinah. Kemudian dilanjutkan dengan kepemimpinan Khilafah Islamiah oleh Khulafaur Rasyidin dan para khalifah setelahnya.

Ini dapat dibuktikan secara historis, bahwa wilayah kekuasaan umat Islam pernah meliputi dua pertiga wilayah dunia dengan masa pemerintahan yang berlangsung selama lebih dari 13 abad lamanya. Tak hanya itu, keberadaan Khilafah juga mampu melebur bangsa-bangsa menjadi satu menjadi umat yang satu yaitu umat Islam. Meskipun di dalamnya tetap terdapat keberagaman agama, bahasa dan budaya.

Sebagai contoh, keberadaan Khilafah sebagai negara adidaya bahkan pernah mengirim bantuan kemanusiaan untuk Amerika di bawah kepemimpinan khalifah Abdul Hamid II pada akhir abad ke-18. Khilafah pada saat itu juga kembali mencapai masa kejayaan dengan menghadirkan berbagai teknologi yang tersebar di seluruh dunia, seperti membangun dan mengembangkan jalur kereta api Rumelia, Anatolia, Baghdad, dan Hijaz, sekaligus membangun berbagai jembatan dan kabel telegraf saat itu (wikipedia.org).

Islam, yang diterapkan secara totalitas tidak hanya membawa kebaikan bagi umat Islam saja, namun juga bagi umat manusia secara umum dan seluruh alam. Inilah pembuktian tersurat yang ada dalam Al-Qur'an surah Al-Anbiya' ayat 107.

"Dan tidaklah kami mengutus kamu (Muhammad) melainkan untuk (menjadi) rahmat bagi seluruh alam."

Penutup

Hingga kapan pun, hubungan yang terjalin dalam sistem demokrasi tidak akan membawa kebaikan kepada umat Islam dan manusia secara keseluruhan. Sebab, ia berasal dari aturan manusia yang sarat akan hawa nafsu semata. Kalaupun ada hubungan kerja sama yang menguntungkan, itu hanya berlaku bagi para kapitalis dan oligarki belaka. Oleh karena itu, sudah saatnya umat Islam memahami bahwa kebaikan hanya ada di dalam ikatan ideologi Islam. Di mana ikatan ini berlandaskan pada akidah Islam yang berasal dari Allah Swt., sehingga akan mampu membawa rahmat bagi seluruh alam. Wallahu a'lam bishawab.[]

Disclaimer

Www.NarasiPost.Com adalah media independent tanpa teraliansi dari siapapun dan sebagai wadah bagi para penulis untuk berkumpul dan berbagi karya.  NarasiPost.Com melakukan seleksi dan berhak menayangkan berbagai kiriman Anda. Tulisan yang dikirim tidak boleh sesuatu yang hoaks, berita kebohongan, hujatan, ujaran kebencian, pornografi dan pornoaksi, SARA, dan menghina kepercayaan/agama/etnisitas pihak lain. Pertanggungjawaban semua konten yang dikirim sepenuhnya ada pada pengirim tulisan/penulis, bukan Www.NarasiPost.Com. Silakan mengirimkan tulisan anda ke email [email protected]

Kontributor NarasiPost.Com
Firda Umayah Tim Penulis Inti NarasiPost.Com Salah satu Penulis Inti NarasiPost.Com. Seorang pembelajar sejati sehingga menghasilkan banyak naskah-naskahnya dari berbagai rubrik yang disediakan oleh NarasiPost.Com
Previous
Kekerasan terhadap Jurnalis Meninggi, Mampukah UU Pers Lindungi?
Next
Memelihara Duafa Bukan Solusi Akhiri Kemiskinan
0 0 votes
Article Rating
Subscribe
Notify of
guest

0 Comments
Newest
Oldest Most Voted
Inline Feedbacks
View all comments
bubblemenu-circle
linkedin facebook pinterest youtube rss twitter instagram facebook-blank rss-blank linkedin-blank pinterest youtube twitter instagram