Ketika Khamr Menjadi Obat Batuk 

"Mengingat dampak buruk luar biasa yang bisa ditimbulkan oleh alkohol, sehingga Islam mengharamkan penggunaan alkohol dalam makanan, minuman, atau obat-obatan, sekalipun sedikit penggunaannya."

Oleh. Bunga Padi
(Tim Redaksi NarasiPost.Com)

NarasiPost.Com-Batuk merupakan salah satu penyakit yang cukup sering dialami oleh banyak orang, apalagi jika pergantian musim. Mulai dari orang dewasa hingga anak-anak. Sehingga batuk sendiri diindentifikasi sebagai reaksi fisiologis yang normal. Batuk yang terjadi adalah bentuk respons alami tubuh untuk mengeluarkan benda-benda asing yang berada di saluran pernapasan seperti virus, debu, atau produksi lendir yang berlebih. 

Meski penyakit batuk ini tergolong ringan, jika dibiarkan terus-menerus akan berbahaya bagi kesehatan dan nyawa penderitanya. Terlebih jika batuk tersebut disertai gejala lain, seperti demam, sesak napas, hidung tersumbat, dahak berwarna kuning kehijauan, hingga bercampur darah. Maka kondisi ini perlu diwaspadai dan butuh penanganan serius oleh tenaga medis.

Mengenali Jenis Batuk

Batuk yang terjadi hanya sesekali dan cepat mereda masih tergolong normal. Di mana tenggorokan dan paru-paru hanya memproduksi sedikit dahak. Dahak atau lendir ini nantinya akan dikeluarkan melalui bersin atau batuk. Batuk di sini berfungsi untuk menjaga saluran bernapasan tetap lembap. Batuk seperti ini tak perlu khawatir, karena sifatnya sesaat. Terpenting kenali jenis batuk dan gejala yang menyertai batuk.

Di antaranya jenis batuk ada yang berdahak, biasanya disertai hidung tersumbat atau pilek hingga kelelahan. Penderita akan merasakan ada sesuatu yang tidak nyaman di sekitar tenggorokan. Sedangkan batuk kering tidak berlendir, penderita akan mengalami batuk terus-menerus, leher terasa gatal, suara serak bahkan menghilang, demam, dan akan memburuk pada malam hari. 

Batuk yang terjadi kurang dari 3 minggu maka kondisi ini tergolong akut, penyebab di antaranya, paparan asap rokok, flu hingga polusi udara. Sedangkan batuk yang berlangsung lebih dari 3 minggu termasuk kronis, penyebabnya adalah alergi, GERD, sesak napas/asma, bronkitis, laringitis, sinusitis, dst.

Menderita batuk tentu membuat penderitanya terganggu dalam menjalankan berbagai aktivitas sehari-hari. Bahkan pengidapnya bisa mengalami susah tidur, hingga kualitas hidup menurun. Namun, tak perlu cemas, atasi segera batuk dan gejala penyakit yang menyertainya. Penderita dianjurkan untuk memperhatikan asupan gizi yang dimakan, dengan mengonsumsi makanan sehat yang mengandung vitamin C, E, A, D, zinc, zat besi, dan asam folat. Sehingga akan mempercepat pemulihan kesehatan serta mengoptimalkan imun tubuh. Supaya batuk cepat sembuh hindari makanan seperti gorengan, pedas, kafein, manis, dan hal-hal yang jadi pemicu. Mengupayakan istirahat yang cukup, memperbanyak minum air putih, menggunakan baju hangat, minum obat batuk yang tepat, aman dan halal. 

Alkohol dalam Obat Batuk

Kini obat batuk yang beredar di pasaran beraneka ragam. Ada yang berbahan kimia atau herbal. Jenisnya pun ada yang berbentuk kapsul, sirup, serbuk, dan tablet. Yang mana di dalam setiap obat tersebut terdapat persamaan yang mengandung bahan aktif yang berfungsi sebagai pereda batuk. Tetapi akan dijumpai pula perbedaan pada bahan campuran,  salah satunya adalah ditemukannya kandungan etanol/alkohol/khamr dalam obat batuk sirup.

Diketahui, etanol biasa juga disebut etil alkohol, alkohol absolut, alkohol murni, etil hidrat, atau alkohol. Dengan rumus kimia C2H5OH, nama IUPAC, titik didih 78,29, massa molar 46,07 g/mol, titik lebur -114,1°C, kelarutan dalam air akan bercampur penuh, tekanan uap 58 kPa, keasaman 15,9, titik nyala 13 °C, dan seterusnya.

Etanol merupakan cairan yang mudah menguap, gampang terbakar, tanpa warna, dan sering dimanfaatkan oleh manusia atau produsen dalam kehidupan sehari-hari. Seperti pada pewarna dan perasa makanan, parfum, obat-obatan kimia, atau minuman beralkohol. Karena sifatnya sebagai pelarut, etanol juga digunakan sebagai persediaan umpan untuk sintesis senyawa kimia lainnya. Maka tak heran jika sejarah mengungkap etanol menjadi bahan bakar atau bahan peledak. 

Menurut Pakar Farmasi, Drs. Chilwan Pandji, Apt Msc, etanol selain berfungsi sebagai pelarut atau mencampur zat-zat aktif, juga sebagai bahan pengawet agar obat bisa bertahan lama. Beliau juga mengemukakan hasil penelitiannya, sebenarnya alkohol dan obat batuk tidak memiliki efektivitas terhadap penyembuhan batuk. Artinya, tidak berpengaruh signifikan terhadap penurunan frekuensi batuk itu sendiri. Risikonya jika diberikan secara terus-menerus justru akan menimbulkan ketergantungan dan efek samping.

Secara medis penggunaan etanol yang melebihi dosis sangat berisiko bagi konsumen. Seperti yang ada pada obat batuk sirup dengan nilai konsentrasi alkohol yang tinggi dalam darah bisa menyebabkan gangguan penglihatan, gangguan koordinasi, emosi menjadi labil, merasa kelelahan, hilang kesadaran, kejang, tukak lambung, kerusakan pada hati, gangguan saraf, infeksi paru-paru, gangguan jantung, ginjal, bahkan bisa berujung kematian. 

Sebagai muslim tentu kita harus berhati-hati dalam memilih obat batuk. Meski mengharapkan batuk segera menghilang tetapi kehalalan dalam obat batuk tetap jadi perhatian. Apakah obat telah diracik dengan bahan-bahan yang baik dan halal? Sebab temuan di lapangan diketahui sebagian besar obat batuk sirup mengandung alkohol. Bahkan ada obat batuk yang menggunakan kandungan etanol lebih dari 1% dalam setiap volume kemasannya, seperti pada obat batuk sirup OB* Combi. tentu akan membahayakan tubuh penderita. Apalagi bila digunakan dalam jangka panjang. 

Memilih Obat Batuk yang Aman

Sebelum membeli obat terlebih dahulu memastikan untuk membeli obat batuk yang sesuai dengan gejala yang dialami. Sebab dengan mengetahui berbagai bahan aktif dan gejala yang diobati akan memudahkan pengobatan yang tepat. Ada beberapa tip memilih obat batuk aman yang dijual bebas, di antaranya: 

Pertama, sebelum membeli obat batuk sirup, periksalah kemasannya terlebih dahulu, membaca label dengan teliti untuk mengetahui ada atau tidaknya kandungan alkohol pada obat tersebut. Jangan segan untuk bertanya kepada apoteker apakah obat yang dibeli ada alkoholnya, berapa banyak obat yang harus dikonsumsi dan aturan minumnya berapa kali sehari. Kedua, perhatikan peringatan. Apakah obat tersebut dapat menyebabkan kantuk? Sehingga tidak boleh meminumnya saat mengemudi kendaraan. Ketiga, dosis obat sesuai umur penderita dan gunakan sesuai gejala yang terjadi. _Keempat, segera hubungi dokter bila setelah 3 hari tidak kunjung sembuh. 

Bagi mereka yang tidak mau menggunakan obat kimia, penyembuhan batuk bisa dilakukan dengan cara alami yakni meracik sendiri dari tanaman segar. Banyak tumbuhan bermanfaat yang bisa atasi batuk. Di antaranya bawang merah. Selain sebagai bumbu dapur, juga dikenal ampuh meredakan batuk. Cara membuatnya cukup mudah yaitu menggunakan bahan-bahan sebagai berikut: 4 gram bawang merah, 4 gram daun poko, 3 gram daun sembung, 4 gram daun pegagan, 2 gram adas, dan air 125 ml. Mengolahnya pun gampang, semua bahan dicuci bersih, lalu rebus dengan air 12 ml hingga mendidih dan air rebusan tersisa 100 ml. Minum air rebusan cukup sekali setiap pagi. 

Alkohol dalam Kacamata Islam

Dalam pandangan fikih, jika keadaan darurat obat yang mengandung barang haram atau najis bisa dipergunakan. Begitu juga bila nyawa seseorang itu telah terancam serta tidak ada lagi alternatif lain yang bisa menyelamatkan nyawanya, maka menggunakan alkohol diperbolehkan. Tetapi, jika masih ada obat yang halal kondisi ini tidak berlaku.

Alhamdulillah, sekarang telah banyak beredar obat batuk herbal yang aman, baik, dan halal. Sehingga aspek darurat sudah tidak digunakan lagi. Sebagaimana firman Allah Swt. dalam surah Al-Baqarah ayat 168-169 yang bermakna, supaya manusia hanya memakan yang halal dan sehat yang ada di muka bumi. Serta untuk tidak  mengikuti langkah-langkah setan. Sebab setan itu adalah musuh manusia yang bertugas mengajak pada kesesatan.

Mengingat dampak buruk luar biasa yang bisa ditimbulkan oleh alkohol, sehingga Islam mengharamkan penggunaan alkohol dalam makanan, minuman, atau obat-obatan, sekalipun sedikit penggunaannya. Ketika Allah telah menetapkan suatu hukum, maka mengonsumsi alkohol tetap haram, apa pun alasannya. Dari riwayat Abu Ad-Darda dia berkata, bahwa Rasulullah saw. bersabda, "Sesungguhnya Allah telah menurunkan penyakit dan obat, dan menjadikan bagi setiap penyakit terdapat obatnya, maka berobatlah dan jangan berobat dengan sesuatu yang haram." (HR. Abu Dawud)

Wallahu a'lam bishawwab[]

Disclaimer

Www.NarasiPost.Com adalah media independent tanpa teraliansi dari siapapun dan sebagai wadah bagi para penulis untuk berkumpul dan berbagi karya.  NarasiPost.Com melakukan seleksi dan berhak menayangkan berbagai kiriman Anda. Tulisan yang dikirim tidak boleh sesuatu yang hoaks, berita kebohongan, hujatan, ujaran kebencian, pornografi dan pornoaksi, SARA, dan menghina kepercayaan/agama/etnisitas pihak lain. Pertanggungjawaban semua konten yang dikirim sepenuhnya ada pada pengirim tulisan/penulis, bukan Www.NarasiPost.Com. Silakan mengirimkan tulisan anda ke email narasipostmedia@gmail.com

Kontributor NarasiPost.Com
Bunga Padi Kontributor NarasiPost.Com
Previous
Menjadi Pemimpin Cukupkah Kapabel Saja?
Next
Setulus Cinta Para Sahabat
1 1 vote
Article Rating
Subscribe
Notify of
guest

2 Comments
Newest
Oldest Most Voted
Inline Feedbacks
View all comments
R. Bilhaq
R. Bilhaq
1 year ago

Herbal menjadi pilihan utama.. mudah didapat dan harganya pun sangat murah..

Mimy Muthamainnah
Mimy Muthamainnah
Reply to  R. Bilhaq
1 year ago

Benar sekali mbak. Jika untuk pencegahan bagusnya memulainya dari yg alami. Tapi jika memang sudah parah mau tak mau harus menggunakan obat kimia tetapi tetap perhatikan kehalalanya. Dan keduanya bisa dipergunakan dg jeda waktu. Semoga Allah terus memberikan kita semua kesehatan. Amin

bubblemenu-circle
linkedin facebook pinterest youtube rss twitter instagram facebook-blank rss-blank linkedin-blank pinterest youtube twitter instagram