"Kepekaan orang tua dan orang sekitar sangat diperlukan. Sebab, kasus kematian anak yang disebabkan oleh pneumonia kebanyakan adalah kasus yang sebenarnya masih bisa ditangani dan dicegah."
Oleh. Nurjanah Triani
(Kontributor NarasiPost.Com)
NarasiPost.Com-Pneumonia merupakan salah satu penyakit pada paru-paru dengan indikasi peradangan akibat infeksi virus atau bakteri. Peradangan ini membuat paru-paru dipenuhi oleh cairan ataupun pus (dahak purulen). Oleh karena itu, penyakit ini juga disebut sebagai penyakit paru-paru basah.
Pneumonia sangat rentan menimpa bayi dan balita yang sistem kekebalan tubuhnya belum sempurna. Virus dan bakteri dari dunia luar bisa dengan mudah menginfeksi tubuh balita. Karena, bayi dan balita belum memiliki proteksi diri yang sempurna dalam melawan senyawa asing yang menyerang.
Pneumonia disebut-sebut sebagai pembunuh nomor satu pada anak dan balita. Badan kesehatan dunia atau World Health Organization (WHO) menyatakan setiap 39 detik ada anak yang meninggal karena pneumonia. Kematian akibat pneumonia di Indonesia juga masih tinggi, bisa mencapai 100 ribu dalam setahun. Penyakit ini berbahaya karena menyerang organ vital dan bisa mengganggu metabolisme pada anak.
Pada umumnya, pneumonia disebabkan oleh Streptococcus, Haemophilus influenza atau juga Adenovirus. Jika rumah sakit telah menegakkan pneumonia akibat bakteri, maka pihak rumah sakit wajib memberikan antibiotik. Sebab, 60 sampai 70% penyakit ini disebabkan oleh bakteri.
Tanda-Tanda Pneumonia Anak
Bakteri penyebab pneumonia dapat mengakibatkan gangguan pertukaran oksigen dengan karbon dioksida. Sehingga berpengaruh pada metabolisme dan mengancam nyawa, terlebih pada bayi di bawah satu tahun. Tentu dampak yang terjadi sangat fatal, apalagi orang tua tidak peka terhadap tanda-tanda yang muncul pada anak.
Berikut tanda-tanda pneumonia pada anak
1. Batuk berlendir
Pneumonia pada anak biasanya menyebabkan batuk pada anak. Biasanya batuk dapat bertahan hingga berhari-hari. Jika semakin memburuk, batuk biasanya disertai dengan lendir.
2. Bayi tidak mau menyusui
Kondisi batuk pada bayi biasanya mengakibatkan bayi kesulitan untuk sekadar menyusui dan bernapas. Hal ini membuatnya tidak nyaman dan gelisah sehingga sering menangis. Pada kondisi ini, bayi biasanya enggan untuk menyusui, sehingga bayi terlihat kurang sehat dan lemas.
3. Napas cepat
Napas yang cepat merupakan salah satu tanda bayi terserang pneumonia. Setiap bayi memiliki perbedaan kecepatan dalam bernapas sesuai dengan usianya. Semisal bayi umur 2 bulan dikatakan napasnya cepat jika kecepatannya lebih dari 50 kali dalam satu menit. Sedangkan pada balita umur 1 sampai 5 tahun, napas dikatakan cepat jika lebih dari 40 kali dalam satu menit.
4. Demam parah
Demam menjadi salah satu indikasi terjadinya infeksi. Dalam kasus pneumonia, infeksi yang terjadi dalam paru-paru juga mengakibatkan demam. Demam pada bayi harus segera ditangani, sebab dapat mengakibatkan kejang.
5. Bayi tidak buang air kecil seperti biasa
Pneumonia dapat mengakibatkan bayi kekurangan cairan. Jika diperparah dengan bayi yang tidak mau menyusui, maka bayi tidak akan buang air kecil seperti biasanya. Kondisi ini perlu diwaspadai, sebab bayi dapat mengalami dehidrasi.
6. Napas yang berbunyi
Saat paru-paru terinfeksi, maka jalan pernapasan akan tersumbat. Hal ini mengakibatkan munculnya suara saat bernapas. Pernapasan yang tersumbat juga mengakibatkan suara napas bayi terdengar tidak biasa.
7. Bibir dan kuku menjadi biru
Bibir dan kuku membiru terjadi apabila kondisi bayi sudah kekurangan oksigen. Hal ini disebabkan oleh gangguan jalan napas dan infeksi yang terjadi pada paru-paru. Sehingga tubuh bayi sulit untuk memenuhi kebutuhan oksigen yang cukup.
8. Hidung bayi tampak kembang kempis
Tingkah dan perlakuan bayi juga dapat kita perhatikan, semisal hidung yang terlihat kembang kempis tak seperti biasanya menandakan bayi sedang kesulitan dalam bernapas, sehingga berupaya keras untuk mengambil oksigen sebanyak-banyaknya dengan ditandai hidung yang kembang kempis.
Itulah tanda-tanda pneumonia pada anak. Kepekaan orang tua dan orang sekitar sangat diperlukan. Sebab, kasus kematian anak yang disebabkan oleh pneumonia kebanyakan adalah kasus yang sebenarnya masih bisa ditangani dan dicegah. Hal terpenting dari bagian upayanya adalah kepekaan tanda-tanda yang muncul pada anak.
Jika anak dapat pertolongan lebih cepat, maka hal terburuk dapat terhindar. Pneumonia yang disebabkan oleh bakteri dan virus ini juga mengakibatkan batuk dan pilek, sehingga penyakit ini mudah sekali ditularkan. Jika bayi memiliki tanda-tanda yang telah disebutkan, maka bunda harus segera membawanya ke rumah sakit untuk menjalani beberapa tes kesehatan dan juga serangkaian pengobatan. Jika pneumonia bukan disebabkan oleh bakteri, maka antibiotik tidak bisa digunakan. Jika disebabkan oleh virus, maka pengobatan perlu dilakukan dengan cara memberikan antivirus.
Dalam hal mencegah terjadinya pneumonia pada anak, caranya cukup sederhana. Bahkan, mencuci tangan sudah dapat menurunkan risiko pneumonia pada anak sebesar 50%. Karena pneumonia disebabkan oleh virus dan bakteri, maka penjagaan terhadap kebersihan menjadi salah satu faktor pendukung yang penting untuk dilakukan. Termasuk di dalamnya menjaga kebersihan, seperti yang tercantum dalam firman Allah Swt.,
اِنَّ اللّٰهَ يُحِبُّ التَّوَّابِيۡنَ وَيُحِبّ ُالۡمُتَطَهِّرِيۡنَ …
Artinya, "….Sungguh, Allah menyukai orang yang tobat dan menyukai orang yang menyucikan diri." (QS. Al-Baqarah : 222)
Dalam sebuah hadis, Rasulullah saw. bersabda,
إِنَّ اللَّهَ طَيِّبٌ يُحِبُّ الطَّيِّبَ, نَظِيفٌ يُحِبُّ النَّظَافَةَ, كَرِيمٌ يُحِبُّ الْكَرَمَ, جَوَادٌ يُحِبُّ الْجُودَ, فَنَظِّفُوا أَفْنِيَتَكُمْ
Artinya: "Dari Rasulullah shalallahu 'alaihi wa salam, 'Sesungguhnya Allah Swt. itu suci yang menyukai hal-hal yang suci, Dia Maha Bersih yang menyukai kebersihan, Dia Maha Mulia yang menyukai kemuliaan, Dia Maha Indah yang menyukai keindahan, karena itu bersihkanlah tempat-tempatmu." (HR. Tirmidzi)
Islam sudah sejak lama memberikan syariat penjagaan terhadap kebersihan. Bukan tanpa alasan, sebab seluruh aturan yang ada pada agama Islam merupakan perintah dari Sang Pencipta. Tentu, Sang Pencipta-lah yang paling mengetahui tentang ciptaan-Nya. Tak ada satu pun perintah yang tak selaras dengan kehidupan. Seluruh perintah-Nya merupakan tuntunan agar kita menjalani kehidupan dengan baik, jauh dari kesengsaraan.
Selalu ada dampak yang terjadi tatkala manusia mencoba meninggalkan perintah-Nya. Salah satunya menjaga kebersihan dan menjaga salat. Dengan menjaga salat, kita diwajibkan berwudu yang tak lain dan tak bukan adalah untuk kebersihan dengan dampak yang nyata pada kesehatan.
Bayi dan balita belum memiliki kemampuan untuk menjaga diri. Pada fitrahnya, anak masih dalam penjagaan orang tuanya. Oleh karena itu, peranan orang tua dalam kesehatan dan kebersihan anak tentu menjadi faktor yang sangat berpengaruh. Maka, pada fase ini, orang tua perlu mengerahkan seluruh perhatiannya pada tumbuh kembang anak.
Wallahua'lam bish shawwab.[]
Peringatan bagi kita selaku orang tua agar peka terhadap kondisi anak..