Ceria dan Cerita Unik di Balik Sahabat Kancil

"Acara ini juga melakukan tukar kado. Wow, seru deh semua mengembangkan senyum manis dan kebahagiaannya. Terlihat semua antusias membuka kadonya. Surprise memberikan tanda sayang dan cintanya kepada sesama sahabat masa kecil."

Oleh. Dewi Kusuma
(Kontributor NarasiPost.Com dan Pemerhati Umat)

NarasiPost.Com-30 April di hari Ahad, kami telah sepakat untuk mengadakan silah ukhuwah dengan sahabat-sahabat masa kecil (kancil).
Ini adalah kedua kalinya rencana kami susun setelah yang pertama gagal terlaksana. Alhamdulillah, semua memberikan waktu spesial demi menjalin silah ukhuwah dengan kawan-kawan sejalan Dipokusumo di tengah kota kecil yang terletak di Purbalingga, Jawa Tengah. Sebuah kota kecil yang nyaman dan aman tempat daku dilahirkan.

Pertemuan setelah puluhan tahun kami tak berjumpa. Di mana kami bersama meniti masa sekolah, bermain, dan bersuka ria di kampung halaman. Suasa akrab dan penuh kasih sayang, saling menghormati terjalin. Suatu karunia indah yang Allah berikan untuk kami sahabat kancil setelah puluhan tahun tak berjumpa.

Sebuah pertemuan yang sangat dinantikan, alhamdulilah, terlaksana dengan akrab, manis, dan berkesan. Kebetulan, ajang pertemuan kali ini di kediaman saudara sepupuku. Aku dengan Mbak Etti sebagai tuan rumah adalah dua bersaudara. Alhamdulillah hubungan kami masih terjalin ceria penuh kasih sayang. Kebetulan beliau mendapatkan suami yakni Mas Hartono yang masih satu jalan di Dipokusumo Purbalingga, menambah rasa kekeluargaan semakin kental.

Alhamdulillah, sambutan dari ketua panitia Mas Mulyadi Suwardi maupun sambutan dari tuan rumah Mas Ton Suwandi berharap acara ini terus berlanjut di tahun mendatang. Masyaallah, semoga Allah limpahkan karunia, rahmat, dan rida-Nya untuk kita semua.

Masyaallah, luar biasa semua bercerita tentang masa-masa membina rumah tangga dan mendidik anak-anak serta berbagi cerita tentang sakit yang dideritanya dan dijalani dengan penuh kesabaran, ketekunan, dan keikhlasan. Meski kami rata-rata sudah berusia di atas 60 tahun, namun wajah-wajah semuanya terlihat ceria, happy, dan bahagia terpancar dari raut muka semua yang hadir.

Dari cerita-cerita tersebut, ada yang harus cuci darah dan alhamdulilah kembali sehat. Istri dari Mas Jodi Siswoyo mengalaminya. Ia harus cuci darah hingga 12 kali, alhamdulilah sehat kembali. Keluarga beliau pun telah selesai menuntaskan pendidikan anak-anaknya hingga sarjana.
Kisah menarik dari keluarga Mas Dodo Sumarko beliau bercerita bahwa dirinya terkena penyempitan jantung, namun tak mau di operasi dengan pasang ring, beliau tetap menjalani pengobatan, alhamdulilah, beliau pun terlihat sehat, wajahnya pun tetap terlihat happy. Aku mudah mengenalinya walau puluhan tahun tak berjumpa. Wajah dan penampilannya tak berubah, alhamdulilah.

Cerita menarik dari Mas Dodo Sumarko membuat saya mengacungi jempol. Beliau mendidik anak-anaknya tanpa pacaran. Jika anaknya berkeinginan menikah langsung dinikahkan. Alhamdulillah mereka aman, nyaman, dan baik-baik saja membina rumah tangganya. Luar biasa beliau telah menerapkan salah satu aturan Allah dengan menikahkan anak-anaknya tanpa pacaran.

“Hai manusia, bertakwalah kepada Tuhanmu yang menciptakan kamu dari satu jiwa dan darinya Dia menciptakan jodohnya, dan mengembang-biakan dari keduanya banyak laki-laki dan perempuan; dan bertakwalah kepada Allah Swt. yang dengan nama-Nya kamu saling bertanya, terutama mengenai hubungan tali kekerabatan. Sesungguhnya Allah Swt. adalah pengawas atas kamu.” (QS An-Nisa: 1)

Ya, memang itulah yang benar dan sesuai syariat, ketika si anak sudah siap, langsung dinikahkan. Pacaran nanti setelah sah menjadi suami istri. Masyaallah selamat ya Mas Dodo atas prestasi mendidik dan menghantarkan anak-anak hingga ke gerbang rumah tangga. Semoga menjadi keluarga yang sakinah mawadah warahmah

Suami Mbak Tuty Siswoyo dan Mbak Tirut pun bercerita tentang penyakitnya, salah satunya adalah jantung bocor, alhamdulilah tetap sehat dan bahagia. Mbak Tuti pun bercerita tentang kehidupannya, alhamdulillah beliau-beliau semua masih semangat, ceria, dan happy meski bercerita bekerja di swasta dan bukan dari pegawai negeri yang punya pensiun setelah masa tuanya. "Alhamdulillah Mbakku sayang, aku pun bukan dari PNS yang punya pensiun di masa senja. Rezeki itu minallah, insyaallah, Allah akan mencukupi segala kebutuhan kita, tetaplah positif thinking insyaallah Sang Maha Kuasa akan melimpahkan karunia rezeki rahmat dan rida-Nya untuk kita semua," jawabku.

Cerita dari Adinda Titi, adik dari Mbak Titut wayahnya Mbah Maryo putri-putri dari Ibu Mintarsih masyaallah super luar biasa, beliau bercerita sudah menjadi mualaf, alhamdulilah, tetap semangat adikku untuk terus belajar mengkaji Islam. Allah telah menyempurnakan Islam sebagai agama terakhir. Semoga rida Allah kita raih bersama.

Allah Swt. berfirman dalam QS. Ali Imran ayat 312, "Sesungguhnya agama di sisi Allah ialah Islam. Tidaklah berselisih orang-orang yang telah diberi kitab kecuali setelah mereka memperoleh ilmu, karena kedengkian di antara mereka. Barang siapa ingkar terhadap ayat-ayat Allah, maka sungguh, Allah sangat cepat perhitungan-Nya."

Alhamdulillah Mas Mulyadi datang dengan istri dan dua putrinya yang cantik-cantik. Beliau pun membawa istri yang multitalenta. Semoga berbahagia selalu dan alhamdulilah susah dikaruniai seorang cucu.

Adinda Teguh ini yang masih sepupuan dengan Mamung pun hadir bersama istri cantiknya dan anak-anak yang lucu dan imut-imut. Beliau ini adalah termasuk yang hadir di sahabat Andip (Anak Dipokusumo) dengan usia yang masih muda. Paling muda di antara kami yang sudah pada senja.

Keputusan bersama dari acara insyaallah tahun berikutnya akan diadakan di kediaman beliau. Kalau acara silah ukhuwah kali ini di kediaman rumah sohib Andip yang tertua. Jadi tahun selanjutnya di rumah yang paling muda.

Adapun wacana dari Mbak Etty dan Mas Ton ingin mengadakan temu kangen di kampung halaman. Beliau menggagas nantinya diadakan di jalan Dipokusumo no. 28 Purbalingga, Jawa Tengah. Rasa pengin nangis ingat alamat rumahku ini. Rumah tempat aku dilahirkan dan dibesarkan oleh belaian kasih sayang kedua orang tuaku. Tentu segudang kenangan manis berada di sana. Namun kini bukan lagi menjadi milik kami. Di sana saat ini yang ada hanya kenangan manis yang tersimpan indah. Semoga rencana ini bisa terlaksana dengan baik atas izin Allah Swt.

Alhamdulillah di ajang silah ukhuwah tersebut bertemu dengan ibunda kami Ibu Sri. Beliau adalah adik kandung dari Budeku ibu Mbak Etti. Masyaallah beliau ingat semua saudara-saudara kandungku. Beliau sebutkan satu persatu dengan tepat. Saat ini beliau berusia 80 tahunan. Masyaallah semangat dan sehat selalu ya, Bunda Sri. Bicara masih lancar dan ingatannya pun masih jos, alhamdulilah. Semoga kelak kita dipertemukan kembali dengan suasana yang bahagia.

Acara ini juga melakukan tukar kado. Wow, seru deh semua mengembangkan senyum manis dan kebahagiaannya. Terlihat semua antusias membuka kadonya. Surprise memberikan tanda sayang dan cintanya kepada sesama sahabat masa kecil.

Dari Abu Hurairah, dari Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda “Saling memberi hadiahlah, niscaya kalian akan saling mencintai”. (HR. Bukhari dalam al-adab al-mufrad nomor 269 dan dinilai hasan oleh Syekh Al-Albani).

Semoga Allah limpahkan keberkahan, rahmat, dan rida-Nya untuk kita semua. Barakallah sahabat masa kecilku sukses untuk kalian semua dan bahagia selalu. Sampai jumpa di pertemuan selanjutnya. Semoga Allah memudahkannya.

Wallahualam bishawwab[]

Disclaimer

Www.NarasiPost.Com adalah media independent tanpa teraliansi dari siapapun dan sebagai wadah bagi para penulis untuk berkumpul dan berbagi karya.  NarasiPost.Com melakukan seleksi dan berhak menayangkan berbagai kiriman Anda. Tulisan yang dikirim tidak boleh sesuatu yang hoaks, berita kebohongan, hujatan, ujaran kebencian, pornografi dan pornoaksi, SARA, dan menghina kepercayaan/agama/etnisitas pihak lain. Pertanggungjawaban semua konten yang dikirim sepenuhnya ada pada pengirim tulisan/penulis, bukan Www.NarasiPost.Com. Silakan mengirimkan tulisan anda ke email [email protected]

Kontributor NarasiPost.Com
Dewi Kusuma Kontributor NarasiPost.Com & Pemerhati Umat
Previous
Sekolah di Masa Kolonial
Next
Sekte Sesat Mengguncang Kenya, di Mana Peran Negara?
0 0 votes
Article Rating
Subscribe
Notify of
guest

0 Comments
Newest
Oldest Most Voted
Inline Feedbacks
View all comments
bubblemenu-circle
linkedin facebook pinterest youtube rss twitter instagram facebook-blank rss-blank linkedin-blank pinterest youtube twitter instagram