"Ramadan telah di penghujung
Tangis kerinduan pun hampir-hampir jatuh
Tak ada jaminan Ramadan selanjutnya akan bersua
Walau harapan tak henti agar dapat bertemu kembali"
Oleh. El Sezen
(Kontributor NarasiPost.Com)
NarasiPost.Com-Di detik-detik terakhir Ramadan
Seorang hamba bersimpuh di hadapan Sang Ilah
Mengaku banyak salah dan dosa
Merayu dan mengharap belas kasih
Dari Rabbi Sang Maha Mengasihi
Lantunan kalamullah
Merdu terdengar di malam-malam yang pekat
Tahlil dan tahmid saling beradu banyak
Doa-doa tak henti terucap
Ya Rabb, akankah Ramadan ini adalah yang terakhir bagiku?
Jibril turun menghadap Rasulullah saw.
“Barang siapa yang menjumpai Ramadan lantas dosanya tidak diampuni, maka celakalah ia.”
Dengan hikmat Rasulullah saw. mengamini
Ya Rabb…
Tiadalah yang paling diharapkan selain ampunan-Mu
Tetapi diri ini kadang lalai
Ya Rabb. . .
Mata ini, lisan ini, tangan, dan kaki ini
Ampunilah dan jauhkan dari maksiat kepada-Mu
Di Bulan mulia ini
Tanamkanlah iman di hati yang kelabu ini
Tanamkan cinta di hati ini
Akan kebesaran-Mu
Agar nikmat terasa di dalam tangis-tangis setiap sujud itu
Ya Rabb. . .
Sungguh malu diri ini mengharap surga
Tapi, neraka… sungguh takut diri ini walau hanya sedetik lamanya
Lalu Engkau menuntut bukti akan Iman “La ilaha illallah”
Taat pada-Mu adalah suatu kewajiban
Dan menjadikan-Mu satu-satunya pengatur kehidupan adalah suatu keharusan
Ramadan telah di penghujung
Tangis kerinduan pun hampir-hampir jatuh
Tak ada jaminan Ramadan selanjutnya akan bersua
Walau harapan tak henti agar dapat bertemu kembali
Ya Rabb. . .
Seperti Jabal Uhud yang dijanjikan surga
Karena rindu akan Rasullullah saw.
Begitu pun pohon tamar yang menangis dalam kerinduan
Jadikanlah tangis dan kerinduan akan Ramadan
Menjadi senyuman kelak di hari perjumpaan dengan-Mu[]