Ramadan, Memupuk Ketakwaan dan Semangat Perjuangan Islam

"Semangat untuk berpuasa di bulan Ramadan tentu harus dibarengi pula dengan ketaatan di dalam aturan-aturan Islam yang lain. Percuma kita berpuasa sebulan penuh tapi tidak memberi efek apa pun dalam kehidupan. Misalnya, kita sudah menjalankan puasa tetapi belum mau menutup aurat secara sempurna, padahal hal itu merupakan perintah dari Allah Swt."

Oleh. Atien
(Kontributor NarasiPost.Com)

NarasiPost.Com-"Siapa saja yang berpuasa Ramadan dengan penuh keimanan dan hanya mengharap pahala-Nya, maka dosa-dosanya yang telah lalu akan diampuni." (HR. Muttafaq 'alaih)

Hai, Sob, Apa kabarnya nih? Semoga masih semangat dalam menjalani ibadah puasa yang sudah mendekati detik-detik terakhir. Semangat tersebut tentu harus terus dipupuk agar tidak kendur apalagi luntur. Jangan sampai semangat yang membara di awal puasa padam karena tidak dijaga dengan sebaik-baiknya.

Semangat dalam Taat

Semangat untuk berpuasa di bulan Ramadan tentu harus dibarengi pula dengan ketaatan di dalam aturan-aturan Islam yang lain. Percuma dong, kita berpuasa sebulan penuh tapi tidak memberi efek apa pun dalam kehidupan. Misalnya nih, Sob, kita sudah menjalankan puasa tetapi belum mau menutup aurat secara sempurna padahal hal itu merupakan perintah dari Allah Swt. Satu lagi dan ini menjadi candu yang sulit dilepaskan dari dunia kalian sebagai remaja. Apa coba kalian tebak ,Sob? Yoi, candu tersebut adalah pacaran. Kalau sudah begitu sia-sia bin percuma deh, puasa yang kita harapkan nilai pahalanya. Kita enggak akan dapat apa-apa kecuali hanya rasa haus dan lapar belaka. Soalnya kita mencampuradukkan antara aturan dan larangan dari Allah Swt. Intinya ibadahnya jalan, maksiatnya pun tetap dilakukan. Astagfirullah.

Padahal ya, Sob, Islam itu sangat jelas aturannya antara yang hak dan batil. Keduanya bagaikan langit dan bumi. Jadi enggak akan bisa bersatu selamanya. Ehm-ehm, jangan bucin ya, Sob. Makanya tetap luruskan niat agar diri selalu terjaga dari hal-hal yang mengarah kepada kebatilan. Sebab hal itu bisa merusak pahala puasa bahkan mengantarkan kepada perbuatan dosa. Bisa-bisa kita tidak bisa memperoleh keberkahan dan keistimewaan Bulan Ramadan.

Membentuk Insan Bertakwa

Keistimewaan Bulan Ramadan memang tidak ada duanya ya, Sob. Keberkahan dan kasih sayang dari Allah Swt. begitu melimpah ruah. Di samping itu, Allah Swt. juga akan memberikan banyak bonus pahala bagi hamba yang berpuasa dengan penuh keikhlasan dan hanya mengharap keridaan-Nya. Bahkan tidurnya orang yang berpuasa pun dinilai sebagai ibadah dan berpahala. Hal itu enggak berlaku di bulan-bulan yang lain. Masyaallah, bulan Ramadan benar-benar luar biasa karena bertaburan pahala dari Allah Swt..

Berpuasa di bulan Ramadan tidak sekadar menggugurkan kewajiban ya, Sob, namun ada tujuan yang harus dicapai oleh umat muslim saat menjalankannya yaitu menjadi hamba-hamba yang bertakwa. Hal itu sebagaimana firman Allah Swt. yang artinya:

"Hai orang-orang yang beriman, diwajibkan atas kalian berpuasa, sebagaimana puasa itu telah diwajibkan atas orang-orang sebelum kalian, agar kalian bertakwa." (TQS. Al -Baqarah[2]: 183)

Berbicara masalah ketakwaan, tentunya kita akan tertuju kepada aturan-aturan Allah Swt. yang bukan hanya berisi perintah untuk taat dalam masalah ibadah saja ya, Sob. Namun ada juga aturan yang harus diterapkan di kehidupan umum. Namun sayangnya kesadaran untuk menerapkan Islam di ranah tersebut belum dipahami dengan benar. Aturan-aturan Islam yang ada di luar ranah pribadi dianggap mengebiri hak asasi dan membelenggu kebebasan individu. Intinya mereka hanya mau mengambil aturan yang dianggap mudah alias enggak bikin susah. Aturan Islam dipilih dan dipilah sesuka hati tanpa menyadari kalau hal itu menyalahi aturan Ilahi.

Padahal Allah Swt. telah memerintahkan umat muslim untuk berislam secara kaffah alias enggak setengah-setengah. Perintah tersebut tentunya harus segera dilakukan alias jangan ditunda-tunda ya, Sob. Hal itu sebagaimana yang telah Allah Swt. perintahkan dalam firman yang artinya:

"Wahai orang-orang yang beriman! Masuklah ke dalam Islam secara keseluruhan dan janganlah kamu ikuti langkah-langkah setan. Sungguh, ia musuh yang nyata bagimu." (TQS. Al-Baqarah[2]: 208)

Nah, buat kamu-kamu yang enggak mau berislam kaffah ternyata dikategorikan sedang mengikuti perbuatannya setan. Padahal kita pasti tahu dong, kalau setan makhluk yang paling ingkar dan penghuni abadi neraka jahanam. Jadi enggak usah deh, mengikuti bisikan setan. Hal itu akan membuat kalian menyesal sepanjang hayat. Hii, ngeri amat. Lebih baik mengikuti aturan yang sudah ditetapkan oleh Allah Swt. untuk mendapatkan tiket keselamatan baik di dunia maupun akhirat.

Pengingat Diri

Jadikan kematian sebagai pengingat agar kita tidak abai dan lalai dari urusan akhirat. Soalnya tidak sedikit generasi muda yang menganggap kematian itu hanya menimpa mereka-mereka yang sudah tua. Tolong ya, Sob, buang jauh-jauh pemahaman tersebut. Sebab yang namanya ajal tidak memandang usia. Dia bisa menghampiri siapa saja, tanpa melihat tua ataupun muda. Tidak peduli juga orang itu sehat maupun sakit. Intinya kalau sudah waktunya, maka tidak seorang pun yang mampu mencegahnya.

Coba renungkan firman Allah Swt. yang artinya:
"Dan Allah tidak akan menunda (kematian) seseorang apabila waktu kematiannya telah datang. Dan Allah Maha Teliti dengan apa yang kamu kerjakan." (TQS. Al- Munafiqun[63] :11)

Oleh karena itu jangan sia-siakan masa muda kalian ya, Sob. Jangan hanya sekadar menjadi remaja yang hobinya rebahan. Hati pun menjadi galau tanpa tujuan. Jangan pula habiskan usiamu untuk mengejar ketenaran demi kebahagiaan dunia yang sementara. Namun jadikan dirimu sebagai duta Islam yang mumpuni dan gagah perkasa. Mari manfaatkan dengan sebaik-baiknya waktu yang diberikan oleh Allah Swt. Kalian bisa memulainya dengan mengkaji Islam secara istikamah. Setelah itu, ilmu tersebut harus diamalkan dalam setiap aktivitas keseharian sebagai bukti ketaatan dan ketakwaan. Nah, ada satu lagi yang juga wajib untuk kalian laksanakan yaitu menyampaikan kepada yang lain agar mereka paham aturan Islam dan bersedia untuk menerapkan di setiap aspek kehidupan. Dengan begitu Islam makin membumi dan membawa umat kepada kebangkitan yang hakiki.

Jadikan bulan Ramadan ini untuk segera memulai meneguhkan posisi bergengsi di hadapan Allah Swt. sebagai pejuang Islam sejati. Kalau tidak memulai dari sekarang kapan lagi? Yuk, Sob, semangat berjuang demi tegaknya IslamIslam! Wallahu a'lam bi ash-shawwab.[]

Disclaimer

Www.NarasiPost.Com adalah media independent tanpa teraliansi dari siapapun dan sebagai wadah bagi para penulis untuk berkumpul dan berbagi karya.  NarasiPost.Com melakukan seleksi dan berhak menayangkan berbagai kiriman Anda. Tulisan yang dikirim tidak boleh sesuatu yang hoaks, berita kebohongan, hujatan, ujaran kebencian, pornografi dan pornoaksi, SARA, dan menghina kepercayaan/agama/etnisitas pihak lain. Pertanggungjawaban semua konten yang dikirim sepenuhnya ada pada pengirim tulisan/penulis, bukan Www.NarasiPost.Com. Silakan mengirimkan tulisan anda ke email [email protected]

Kontributor NarasiPost.Com Dan Pegiat Pena Banua
Atien Kontributor NarasiPost.Com
Previous
Paradoks Kebebasan Berpendapat dalam Demokrasi
Next
Pengelolaan Aset Negara
0 0 votes
Article Rating
Subscribe
Notify of
guest

0 Comments
Newest
Oldest Most Voted
Inline Feedbacks
View all comments
bubblemenu-circle
linkedin facebook pinterest youtube rss twitter instagram facebook-blank rss-blank linkedin-blank pinterest youtube twitter instagram