”Sedini mungkin, mulailah upaya untuk memahami peta perpolitikan global, walaupun kita tidak serta-merta mampu menuangkan dalam bentuk tulisan. Sempurnakanlah sambil berjalan.”
Oleh. Tsuwaibah Al-Aslamiyah
(Tim Redaksi NarasiPost.Com)
NarasiPost.Com-Alhamdulillah wa syukru ‘ala ni'matillah telah terselenggara acara Bincang Mesra bersama Tim Redaksi NarasiPost.Com (NP) pada Senin, 20 Maret 2023 pukul 19.00-21.00 WIB. Event kali ini bertajuk Sharing Ilmu Kepenulisan World News dan Teenager.
Acara ini dipandu sang moderator kece dari Tanah Pasundan yakni Renita. Acara yang berlangsung kurang lebih 120 menit ini dihadiri puluhan peserta yang antusias memenuhi ruang Zoom dan YouTube. Sebagaimana biasa, setiap event NP memang selalu disiarkan secara live di channel YouTube NarasiPost Media.
Ini merupakan acara istimewa menjelang Ramadhan Kareem, sebab NP sengaja menghadirkan dua narasumber yang merupakan personel tim redaksi yang terkenal “ketat bin killer” serta garang dalam mengecek naskah-naskah milik Sobat Konapost yang masuk ke meja redaksi. Mereka berdua pun sukses menjadi “pawang” dari rubrik yang sulit ditaklukkan oleh para penulis, yakni rubrik world news dan teenager. Siapa ya mereka berdua? Tema apa yang akan mereka bahas?
Narasumber pertama yakni Nurjamilah, yang mengangkat tema Taklukkan World News, Siapa Takut? Beliau menjelaskan terkait kriteria tulisan world news. Pertama, naskah tulisan harus memenuhi jumlah kata minimal 700 words. Kedua, tingkat plagiat maksimal 15%. Ketiga, isi tulisan sistematis, tajam, matang, komprehensif, dan mengupas isu global. Keempat, naskah harus mencantumkan minimal 1 dalil, baik yang diambil dari Al-Qur'an; hadis; ijmak sahabat; dan qiyas. Kelima, ketepatan diksi dan kesesuaiannya dengan KBBI dan EYD. Keenam, menghindari penggunaan kata atau kalimat yang rawan terjerat UU ITE.
Selanjutnya beliau pun menguraikan panjang lebar terkait langkah-langkah dalam pembuatan tulisan world news plus merekonstruksi struktur tulisannya. Tak dimungkiri tulisan world news ini memiliki sejumlah tantangan yang mesti dijinakkan penulis, yakni bahasa; wawasan politik global; dan teknik meracik tulisan. Adapun naskah berjudul Etiopia, Negeri Habasyah Modern yang Tenggelam dalam Kemiskinan dan Perang Saudara merupakan naskah world news terfavorit yang pernah narasumber buat. Sebab, perlu effort lebih dalam riset dan peracikan tulisan. Terakhir, narasumber pertama berpesan kepada para peserta: ”Sedini mungkin, mulailah upaya untuk memahami peta perpolitikan global, walaupun kita tidak serta-merta mampu menuangkan dalam bentuk tulisan. Sempurnakanlah sambil berjalan.”
Berlanjut pada narasumber kedua, yakni Miladiah al-Qibthiyah yang mengangkat tema Ngopini Berat? Teenager-in aja! Beliau memaparkan terkait ciri khas rubrik teenager ala NP. Pertama, diksi (pilihan kata) teenager berbeda dengan opini, jika diksi opini formal maka teenager lebih santai, ringan, dan ada sedikit sentuhan candaan misalnya hehe…, duh,… dll. Bisa juga menyelipkan Bahasa Inggris dalam kalimatnya, contohnya for your information, make your mind lost, atau why did I say like that? Kedua, tetap konsisten pada aturan baku (KBBI/EYD) dan gaya selingkung NP (ragam kata yang dibakukan oleh media NP dan menjadi ciri khasnya). Ketiga, tema bahasan tak melulu seputar remaja. Rubrik teenager khas NP bahasannya luas mencakup tanah politik; agama; dunia Islam; dan dunia internasional, tentu saja mengangkat tema paling update yang disesuaikan dengan TOR pekanan NP.
Selanjutnya ada 3 hal yang wajib diperhatikan ketika menulis naskah teenager. Pertama, komunikatif yakni intens menyapa pembaca, misalnya: Hai Guys, bagaimana tanggapan kalian terhadap tren boneka arwah ini? Kedua, persuasif yakni mengajak pembaca untuk masuk mengalir dalam naskah kita, misalnya: Yuk, tinggalkan tren halu bin menyesatkan ini, Guys! Ketiga, Closing yakni membangun kepercayaan pembaca agar setuju dengan apa yang kita ulas dalam naskah kita, misalnya: Siap lejitkan potensimu untuk berkontribusi dalam dakwah ini?
Sama halnya dengan world news, tulisan teenager pun memiliki tantangan tersendiri, apalagi jika TOR NP yang harus dieksekusi, penulis harus berpikir cerdas dalam mengemas bahasan berat menjadi ringan untuk dibaca dan dipahami. Tulisan teenager yang paling disukai narasumber kedua ini adalah Rekontekstualisasi Fikih, Maksudnya? dan Spirit Doll: Kegagalan Kapitalisme Membangun Manusia dan Peradaban. Kedua tulisan ini jelas memerlukan upaya lebih untuk mengemas dan melenturkan diksi agar bisa dipahami oleh kawula muda.
Keseruan memuncak pada sesi diskusi yang dibuka moderator. Banyak sekali pertanyaan yang membanjiri ruang chat Zoom dan YouTube, antusiasme peserta tumpah ruah tak terbendung. Sayang sekali, tak semua pertanyaan dijawab, sebab waktu sangat terbatas.
Masyaallah bahasan berbobot ini terasa ringan diperbincangkan dan dipahami oleh peserta, sebab acara dikemas dalam bentuk talkshow. Keluwesan moderator berpadu dengan kepiawaian narasumber semakin menyiratkan betapa solid dan profesionalnya Tim Redaksi NP ini. Pantas saja media ini mampu melesat jauh ke depan dalam kurun waktu singkat. Tentu saja ini berkat gemblengan Founder, Owner, sekaligus Pemred NarasiPost.Com yakni Mom Andrea Aussie.
Menjelang akhir acara, sang pemred pun “turun gunung” untuk memberikan sejumlah pertanyaan kepada para peserta. Tentu saja beliau hadir dengan membawa berbagai rewards menarik dan sarat manfaat. Beruntung sekali Ibu Putri Ira dan Ibu Dewi Kusuma terpilih dan berhasil mendapatkan reward berupa beras seberat 10 kg dan 5 kg. Masyaallah. Bukan hanya itu rewards berupa kurma Sukari, 1 kg daging sapi, uang tunai, dan cookies menanti para pemenang dengan berbagai kategori. Pada akhir acara ditutup dengan doa oleh moderator dan pengumuman terkait ajakan untuk memosting testimoni event oleh para peserta di media sosialnya masing-masing dengan men- tag akun Pemred dan Tim Redaksi NP. Bagi peserta dengan testimoni terbaik akan mendapatkan reward menarik.
Berkah menjelang Ramadan, ”Ilmu dapat, reward pun berhasil disikat.” Terbukti, NP bukan hanya peduli pada kemajuan para penulis, namun tak kaleng-kaleng dalam mengapresiasi para penulis.
NarasiPost.Com: Cerdas dalam Literasi Media, Bijak Menangkap Peristiwa Kunci.[]
Photo : Pribadi
wah keren mbak jamilah dan mbak miladiah... alhamdulillah..