Beropini dengan Ciri Khas Sendiri, Why Not?

"Ada yang berbeda dari sharing kali ini karena ilmu yang sampaikan oleh pemateri belum pernah saya dapatkan di kelas kepenulisan yang lain. Saya bersyukur menjadi bagian kontributor NP."

Oleh. Nining Sarimanah
(Kontributor NarasiPost.Com)

NarasiPost.Com-NarasiPost.Com kembali menyelenggarakan sharing ilmu. Namun, ada yang berbeda dari sharing kali ini karena ilmu yang sampaikan oleh pemateri belum pernah saya dapatkan di kelas kepenulisan yang lain. Saya bersyukur menjadi bagian kontributor NP. Sebab, selain sebagai media dalam menyebarkan opini Islam di tengah umat baik dalam maupun luar negeri. NP juga rumah bagi kontributornya yang selalu ramai dengan berbagai agenda, khususnya sharing ilmu kepenulisan agar penulis makin melejit potensinya. Salah satunya dengan mengambil tema "Beropini dengan Ciri Khas Sendiri, Kenapa Tidak!"

Acara tersebut dipandu oleh mbak Dia dan pemateri yang tidak asing lagi bagi penghuni WhatsApp Grup Konapost yaitu Mbak Sartinah. Beliau adalah salah satu penulis inti NP yang memiliki kemampuan luar biasa dalam dunia literasi. Bagaimana tidak, beliau pemenang pertama dengan skor sempurna yakni 100% dalam challenge opini kategori tim redaksi/media di acara Milad NP ke-2. Peserta WAG Konapost sangat berantusias mengikuti sharing ilmu pada malam Minggu, jam 19.00 WIB sampai selesai. Hal itu, terlihat baik dari daftar peserta yang jumlahnya banyak, maupun dari sejumlah pertanyaan yang dilayangkan oleh peserta.

Materi yang disampaikan Mbak Sartinah yang difasilitasi NP menarik sekali sehingga sayang untuk dilewatkan dan wajib disimak sampai tuntas agar ilmunya dapat kita terapkan dalam menulis opini dengan gaya menulis yang unik dan menarik. Keunikan itu tampak pada tulisan penulis yang memiliki ciri khas sendiri. Terus terang hingga detik ini, aku belum tahu apakah tulisan opini yang selama ini dibuat memiliki ciri khas sendiri? Pikirku, jika syarat maupun teknis dalam menulis opini terpenuhi maka hal itu, sudah cukup bagiku untuk segera mengirimkan tulisan opini tersebut ke media. Memang enggak salah, namun bagi penulis sebaiknya mampu mengembangkan skill menulisnya agar lebih ciamik dengan menonjolkan gaya menulis sendiri sehingga memiliki nilai lebih di mata pembaca.

Bagi mereka yang sudah terbiasa menulis apalagi terlatih sejak kecil tentu membuat tulisan dengan ciri khas sendiri tidaklah sulit. Namun, bagaimana dengan penulis pemula atau mereka yang belum memiliki passion yang begitu besar dalam menulis opini? Tentu menghasilkan karya yang menarik dan unik bukanlah perkara yang mudah.

Di sharing ilmu ini, Mbak Sartinah meyakinkan kita bahwa setiap orang sejatinya mampu menulis opini dengan ciri khas sendiri jika ia mau berusaha dan belajar. Namun, beliau mengingatkan bahwa tidak ada satu hal pun di dunia ini yang sim salabim langsung menghasilkan karya yang unik dan bagus. Ada tiga poin yang harus kita lakukan agar penulis bisa menemukan gaya menulis sendiri yaitu meniru (imitasi), menguasai (mastery), dan mengembangkan atau memperbarui (inovasi).

Bagi penulis, teknik ATM (Amati, Tiru dan Modifikasi) tidaklah asing. Sebab, teknik ini biasa digunakan penulis untuk menulis opini ataupun rubrik lainnya. Namun, tiga poin yang disampaikan Mbak Sartinah dengan teknik ATM ada perbedaannya, yaitu dari sisi menguasai materi (mastery). Dalam proses ini, kita dituntut untuk terus-menerus latihan menulis agar bisa menguasai, bukan hanya meniru tulisan orang lain yang kita senangi. Setelah itu, berinovasi menciptakan tulisan opini dengan gaya kita sendiri.

Adapun langkah-langkah yang bisa kita lakukan, di antaranya:

Pertama, mencari beberapa tulisan opini yang memiliki gaya penulisan yang kita sukai.

Kedua, baca, perhatikan, dan pelajari perlahan masing-masing tulisan tersebut terutama dari sisi gaya penulisannya.

Ketiga, dari beberapa tulisan opini tersebut temukan bagian-bagian yang unik dan khas. Agar tidak lupa tandai dan tulis poin-poinnya.

Keempat, pilihlah satu tulisan favorit dari beberapa tulisan yang sudah dibaca dan pelajari. Perhatikan dan baca kembali secara perlahan bagaimana lead-nya, fakta, analisis, solusi, dan kesimpulannya.

Kelima, tiru gaya penulis yang sudah kita baca dalam tulisan opini yang kita buat dengan gaya sendiri. Terakhir, ubahlah sedikit demi sedikit sesuai dengan apa yang paling menyenangkan.

Masyaallah, sungguh sharing ilmu yang diselenggarakan NP sangat bermanfaat terlebih bagiku yang masih fakir ilmu dalam dunia kepenulisan. Terima kasih NP, semoga dengan sharing ilmu ini lahir para penulis hebat yang memiliki ciri khas sendiri.[]

Disclaimer

Www.NarasiPost.Com adalah media independent tanpa teraliansi dari siapapun dan sebagai wadah bagi para penulis untuk berkumpul dan berbagi karya.  NarasiPost.Com melakukan seleksi dan berhak menayangkan berbagai kiriman Anda. Tulisan yang dikirim tidak boleh sesuatu yang hoaks, berita kebohongan, hujatan, ujaran kebencian, pornografi dan pornoaksi, SARA, dan menghina kepercayaan/agama/etnisitas pihak lain. Pertanggungjawaban semua konten yang dikirim sepenuhnya ada pada pengirim tulisan/penulis, bukan Www.NarasiPost.Com. Silakan mengirimkan tulisan anda ke email [email protected]

Kontributor NarasiPost.Com
Nining Sarimanah Kontributor NarasiPost.Com
Previous
Sharing Ilmu with Mbak Sartinah
Next
Sekolah Lebih Pagi, Akankah Jadi Solusi?
0 0 votes
Article Rating
Subscribe
Notify of
guest

0 Comments
Newest
Oldest Most Voted
Inline Feedbacks
View all comments
bubblemenu-circle
linkedin facebook pinterest youtube rss twitter instagram facebook-blank rss-blank linkedin-blank pinterest youtube twitter instagram