Hipokrisi PBB Menyoal Kemiskinan Dunia

”Di satu sisi PBB mengeluhkan kemiskinan dunia akibat kelakuan negara-negara kapitalis tersebut, namun di sisi lain PBB menjadi jalan bagi negara-negara kaya tadi untuk menjebak negara-negara miskin dalam lingkaran utang yang berbasis ribawi. Benar-benar hipokrit!”

Oleh. Diyani Aqorib
(Kontributor NarasiPost.Com dan Aktivis Muslimah Bekasi)

NarasiPost.Com-Kemiskinan merupakan permasalahan di banyak negara di dunia. Terutama di negara-negara dunia ke tiga. Banyak faktor yang menyebabkan terjadinya kemiskinan, di antaranya peperangan, minimnya sumber daya alam (SDA), perampasan SDA oleh negara lain, sampai jebakan utang. Baik utang dari negara-negara kaya mau pun lembaga keuangan dunia seperti IMF.

Hal inilah yang disampaikan pemimpin PBB, Antonio Guterres dalam Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) 46 Negara Kurang Berkembang (LDC/ Least Developed Countries). Menurutnya negara-negara kaya telah mencekik negara-negara miskin melalui perusahaan-perusahaan raksasanya dengan cara memangsa suku bunga mereka dan melumpuhkan harga bahan bakar. Sehingga, negara-negara miskin kesulitan untuk membangun perekonomian. (cnnindonesia.com, 5/3/2023)

Kegusaran Pemimpin PBB, Antonio Guterres tampaknya bertolak belakang dengan kebijakan-kebijakan PBB itu sendiri. Seperti diketahui bahwa PBB merupakan kepanjangan tangan dari negara-negara kapitalis dalam memuluskan kepentingan mereka. Di satu sisi PBB mengeluhkan kemiskinan dunia akibat kelakuan negara-negara kapitalis tersebut, namun di sisi lain PBB menjadi jalan bagi negara-negara kaya tadi untuk menjebak negara-negara miskin dalam lingkaran utang yang berbasis ribawi. Benar-benar hipokrit!

Tidak cukup sampai di situ. Adanya penjajahan yang melibatkan negara-negara besar di belakangnya, terutama Amerika Serikat terus terjadi. Namun, tak ada tindakan tegas dari PBB. Apalagi negara-negara besar dan kaya tersebut memiliki hak veto di Dewan Keamanan PBB. Artinya negara-negara kaya itu bisa mengatur negara-negara lain sesuai kepentingan mereka. Padahal, jelas bahwa perang akan menyebabkan penduduknya jatuh dalam kemiskinan.

Kapitalisme Memelihara Kemiskinan

Sistem kapitalisme melahirkan paham liberalisme, yaitu sebuah paham kebebasan dalam menjalani kehidupan. Salah satu sistem yang berdiri di atas paham ini adalah sistem ekonominya. Sistem ekonomi kapitalis memandang bahwa kebutuhan manusia akan materi tidak terbatas. Dengan begitu kebutuhan tersebut harus dipenuhi. Jika tidak dapat dipenuhi, maka akan muncul masalah ekonomi.

Sehingga untuk memenuhi kebutuhan hidupnya, manusia bebas memiliki apa pun. Termasuk sumber daya alam negara lain yang didapatkan dengan cara-cara yang brutal melalui peperangan dan penjajahan gaya baru.

Jadi selama sistem kapitalisme bercokol di dunia ini, selama itu pula penjajahan akan terus terjadi. Dalam bentuk apa pun. Dengan begitu kemiskinan akan terus ada. Karena sejatinya sistem kapitalisme dengan sistem ekonominya yang ribawi dan tidak adil akan menumbuhkan sifat rakus. Lebih berbahaya lagi ketika sistem ini diemban oleh sebuah negara yang didukung oleh kaki tangannya, yaitu PBB. Seperti yang sekarang terjadi.

Bisa dikatakan bahwa kapitalisme akan menghasilkan kemiskinan struktural yang memang sengaja dipelihara demi meraih tujuan negara-negara kaya. Negara-negara miskin akan terus dieksploitasi dan dihabisi, tak bisa berkembang, serta akan dibuat terus bergantung pada negara-negara kaya. Inilah hakikat sebenarnya yang diinginkan negara-negara kapitalis tersebut.

Oleh karena itu, kondisi ini tidak bisa dibiarkan. Harus ada sistem tandingan yang akan menghentikan dan membungkam kerakusan negara-negara kapitalis beserta kaki tangannya. Tak ketinggalan menggulung ideologi kapitalisme yang batil dan menggantinya dengan ideologi Islam.

Khilafah Solusi Atasi Kemiskinan

Sistem pemerintahan Islam, yaitu Khilafah akan menerapkan politik ekonomi secara adil. Dalam sistem Khilafah, kemiskinan bukanlah masalah besar. Karena rakyat akan diurusi kebutuhannya dengan sebaik-baiknya.

Khilafah akan menerapkan konsep politik ekonomi Islam, di mana kebutuhan primer setiap individu rakyat terpenuhi. Mustahil? Tentu tidak! Karena menurut ideologi Islam kebutuhan manusia terbatas. Berbeda dengan keinginan manusia. Dengan begitu tidak muncul sifat rakus atau konsumtif.

Pun sumber daya alam sebagai salah satu pemasukan negara, tidak akan diserahkan kepada asing. Semua dikelola dengan benar. Rakyat pun dapat merasakan hasilnya. Salah satunya melalui murahnya biaya pendidikan ataupun kesehatan. Dengan begitu rakyat dengan mudah dan cukup memenuhi kebutuhan hidupnya. Tidak kekurangan, apalagi mengalami kemiskinan ekstrem.

Begitu juga Khilafah tidak akan membiarkan negara lain menguasai daulah. Hubungan internasional dilakukan atas dasar kemaslahatan rakyat Daulah Khilafah. Atas dasar itu semua, negara kapitalis apalagi PBB tidak akan bisa menyetir Khilafah demi kepentingannya. Karena yang pasti Khilafah tidak akan masuk dalam keanggotaan PBB dan menyadari bahwa PBB merupakan organisasi dunia yang sengaja dibentuk untuk membungkam tegaknya kembali Khilafah, serta mengobrak-abrik negeri-negeri muslim demi kepentingan negara-negara kapitalis.

Hal ini sesuai perintah Allah ‘Azza wa Jalla yang melarang memberikan jalan apa pun bagi orang kafir untuk menguasai orang-orang beriman dalam firman-Nya:
“Dan sekali-kali Allah tidak akan pernah memberi jalan kepada orang-orang kafir untuk menguasai orang-orang mukmin.” (TQS. An-Nisaa [4]: 141)

Ayat ini adalah dalil larangan memberikan jalan apa pun bagi orang kafir untuk menguasai orang-orang beriman selama-lamanya. Ini merupakan larangan yang tegas menjadikan kaum kafir menguasai orang-orang beriman secara mutlak, apa pun bentuknya.

Inilah solusi Islam yang hakiki. Di mana kemiskinan akan teratasi. Begitu juga lepas dari organisasi dunia seperti PBB yang hipokrit. Sehingga, Khilafah tegak sebagai negara yang mandiri tanpa bergantung pada negara lain. []

Disclaimer

Www.NarasiPost.Com adalah media independent tanpa teraliansi dari siapapun dan sebagai wadah bagi para penulis untuk berkumpul dan berbagi karya.  NarasiPost.Com melakukan seleksi dan berhak menayangkan berbagai kiriman Anda. Tulisan yang dikirim tidak boleh sesuatu yang hoaks, berita kebohongan, hujatan, ujaran kebencian, pornografi dan pornoaksi, SARA, dan menghina kepercayaan/agama/etnisitas pihak lain. Pertanggungjawaban semua konten yang dikirim sepenuhnya ada pada pengirim tulisan/penulis, bukan Www.NarasiPost.Com. Silakan mengirimkan tulisan anda ke email [email protected]

Kontributor NarasiPost.Com Dan Pegiat Pena Banua
Diyani Aqorib S.Si. Kontributor NarasiPost.Com
Previous
Tantangan Hidupku Menyempurnakan Tulisan
Next
Ketika Mak "Jelita" Menjadi Ratu Remaja
0 0 votes
Article Rating
Subscribe
Notify of
guest

0 Comments
Newest
Oldest Most Voted
Inline Feedbacks
View all comments
bubblemenu-circle
linkedin facebook pinterest youtube rss twitter instagram facebook-blank rss-blank linkedin-blank pinterest youtube twitter instagram