Selingkuh Tumbuh dari Sistem Rapuh

Selingkuh Tumbuh dari Sistem Rapuh

”Selingkuh pun menjelma menjadi bumbu penyedap asmara, terasa makin gurih dalam balutan sekularisme. Hingga tercipta istilah, bahwa selingkuh adalah "selingan keluarga utuh."

Oleh. Nilma Fitri
(Kontributor NarasiPost.Com)

NarasiPost.Com-Perselingkuhan adalah pengkhianatan terbesar dan paling menyakitkan. Asyiknya sesaat hancurnya sampai ke akhirat.

Ramai di media, hasil survei dari Just Dating telah mendudukkan Indonesia pada peringkat kedua kasus perselingkuhan terbanyak di Asia. Sebanyak 40 persen laki-laki dan perempuan Indonesia mengaku pernah berselingkuh (indonesia.suara.com, 22/02/2023).

Perselingkuhan ini sangat beragam. Menantu yang selingkuh dengan mertua, perselingkuhan sesama teman kerja, saudara, artis, dan tidak kalah ramai, perselingkuhan yang dilakukan pegawai instansi pemerintah. Jawatan keamanan negara misalnya, dari anggota kepolisian sampai TNI pun tak luput dari perselingkuhan.

Ternyata, ramainya perselingkuhan tidak hanya di kehidupan nyata, dalam serial, film, dan juga novel, tajuk ini digemari banyak orang. Sebut saja serial Layangan Putus dan Wedding Agreement The Series, laris manis ditonton masyarakat di Tanah Air. Hasil survei dari Jakpat dan Cabaca, platform penerbitan digital dari Yogyakarta, ada sekitar 60,29 persen dari 209 responden atau orang Indonesia tertarik dengan cerita film atau drama perselingkuhan, karena dekat dengan keseharian yang dialami sendiri atau orang terdekat mereka (cnnindonesia.com, 25/02/2022).

Begitulah fenomena perselingkuhan di Indonesia. Topiknya banyak digemari karena akrab dengan kehidupan sehari-hari. Walaupun mayoritas penduduknya beragama Islam, tetapi perselingkuhan tak bisa dihindari. Dampaknya, hubungan suami istri hancur dan bangunan keluarga pun akhirnya runtuh.

Banyak alasan orang memilih selingkuh. Ketertarikan fisik dan mencari kebahagiaan adalah alasan yang paling dominan terjadi. Awalnya terpikat secara fisik, berlanjut dengan menjalin hubungan hingga keduanya saling ketergantungan. Reaksi ini kemudian menimbulkan rasa saling membutuhkan. Tak ayal lagi, perselingkuhan pun akhirnya terjadi.

Kapitalisme-Sekuler Biang Perselingkuhan

Situasi ini tentu saja bukan karena kebetulan. Kapitalisme yang saat ini diadopsi negara Indonesia, telah membiarkan selingkuh tumbuh dan merusak pasangan utuh. Asas manfaatnya yakni demi kesenangan jasmani, adalah pandangan hidup yang telah memupuk bencana perselingkuhan semakin berkembang.

Kehidupan sekulernya telah berhasil mencampakkan aturan agama dari kehidupan. Menciptakan pergaulan laki-laki dan wanita bebas tanpa batasan. Hasrat seksual dalam diri manusia dipandang sebagai kebutuhan yang wajib dipenuhi. Karena dapat menimbulkan penyakit, baik fisik, psikis, ataupun kerusakan akal yang menurut mereka akan membahayakan kehidupan manusia.

Sehingga, sistem kapitalisme akan berusaha menciptakan segala sesuatunya untuk memuaskan hasrat seksual ini. Media yang menyajikan konten negatif berbau pornografi dibiarkan beredar bebas, dan mudah diakses oleh masyarakat. Jejaring sosial seperti Facebook atau Twitter telah memberikan peluang orang melakukan untuk "flirting" (menggoda) antara laki-laki dan wanita.

Kondisi ini memicu liarnya gairah seksualitas manusia. Menciptakan fantasi-fantasi yang membuat hambar asmara pasangan suami istri. Selingkuh pun menjelma menjadi bumbu penyedap asmara, terasa makin gurih dalam balutan sekularisme. Hingga tercipta istilah, bahwa selingkuh adalah "selingan keluarga utuh."

Ditambah lagi sistem kapitalisme yang berkiblat pada dunia Barat, dengan liberalismenya membolehkan kehidupan seks bebas dilakukan tanpa ikatan pernikahan. Kehidupan inilah yang lambat laun mewarnai masyarakat Indonesia.

Belum lagi sistem pendidikan yang semakin menjauhkan agama, tidak mampu menanamkan nilai-nilai keimanan. Berimbas pada selingkuh yang menjadi pilihan, kala pijaran asmara suami dan istri mulai meredup.

Konseling pemahaman agama pun tak luput ikut dijadikan jalan solusi. Nasihat pernikahan diharapkan mampu mempertahankan hubungan. Tapi nyatanya, tak kunjung jua dapat membendung arus perselingkuhan. Sebab permasalahan utama bukan pada aktivitas selingkuhnya, tetapi pada sistem negara yang masih percaya pada kapitalisme sekuler.

Memadamkan Perselingkuhan dengan Islam

Islam mempunyai pembahasan dan solusi lengkap untuk perselingkuhan dalam pernikahan. Solusi Islam sangat ampuh mengobati pernikahan yang sakit sehingga boroknya perselingkuhan tidak akan berjangkit.

Dimulai dari pandangan Islam tentang pergaulan pria dan wanita, sebagai gerbang pertama virus cinta tak halal berkembang menjadi endemi dalam pernikahan. Berlanjut pada penjagaan pertalian suci pernikahan dalam Islam, hingga perselingkuhan yang pasti akan jarang bahkan tidak mungkin terjadi dalam negara Islam.

  1. Pergaulan Pria dan Wanita
    Dalam hal hubungan antara pria dan wanita, Islam memandang keduanya adalah manusia yang memiliki naluri (hasrat), perasaan, kecenderungan, dan juga akal. Sehingga, hubungan keduanya dilakukan untuk memperoleh keturunan serta melestarikan jenis manusia.

Oleh karena itu, pemikiran-pemikiran yang membangkitkan naluri (hasrat) seksual adalah berbahaya. Karena penyaluran naluri seksual yang tidak benar akan membawa manusia pada perbuatan dosa.

Demi menjaga pemikiran yang benar, Islam telah mewajibkan manusia untuk memiliki sifat "iffah" (menjaga kehormatan dan kemuliaan). Terkait hal ini, Allah Swt. telah berfirman dalam QS. An-Nur: 30-31, dengan memerintahkan manusia agar menjaga pandangan terhadap lawan jenis dan memelihara kemaluan mereka.

Islam juga memerintahkan kepada kaum wanita menutup aurat mereka (QS. An-Nur: 31 dan Al-Ahzab: 59), melarang khalwat (berdua-duaan) antara pria wanita yang bukan mahram, dan melarang wanita bersolek serta berhias di depan laki-laki asing (bukan mahramnya).

Selain itu, Islam pun membatasi hubungan pria dan wanita dalam kerja sama hanya pada kehidupan yang bersifat umum saja, seperti urusan-urusan muamalah. Sedangkan pemenuhan naluri (hasrat seksual) manusia hanya dapat dilakukan dengan jalan pernikahan.

  1. Pernikahan
    Islam memandang pernikahan adalah ikatan suci sebagai sebuah ibadah. Mewujudkan ketenteraman, menjalin kasih sayang dan menggapai rahmat Allah adalah tujuan dari pernikahan (QS. Ar-Rum: 21).

Ikatan pernikahan dalam Islam (QS. An-Nisa: 21) adalah perjanjian yang berat (mitsãqan Ghalīdzhã). Bukan hanya sekadar hubungan pria dan wanita, tetapi mengandung makna pertanggungjawaban dan konsekuensi timbal balik antara hak dan kewajiban suami serta istri. Sehingga, apa pun permasalahan yang dihadapi dalam rumah tangga, dapat mereka atasi berdua dengan mengharap rida Allah Swt. Hal itu sebagai bagian dari amal saleh untuk meraih pahala sebanyak-banyaknya, bagi suami juga istri.

  1. Perselingkuhan
    Perselingkuhan dalam Islam hanya pada ranah pernikahan saja, bukan pada pacaran seperti yang banyak terjadi dalam kehidupan sekuler. Karena pacaran dalam Islam adalah haram hukumnya.

Islam memandang perselingkuhan sebagai perbuatan yang banyak sekali mengandung maksiat dan termasuk dalam perbuatan dosa besar, yaitu:

1). Zina. Dalam QS. Al-Isra: 32, Allah Swt. telah menggolongkan zina ke dalam perbuatan keji dan jalan yang buruk. Hukumnya haram dan tergolong ke dalam dosa besar. Dalam Islam, pelaku zina yang sudah menikah akan mendapat hukuman rajam sampai meninggal dan wajib disaksikan oleh masyarakat. Hukuman ini akan memberikan pelajaran, tidak hanya bagi pelaku selingkuh tetapi juga orang lain untuk berselingkuh. Dan bukanlah hal mustahil jika perselingkuhan akan lenyap.

2). Khianat, curang, dan dusta. Orang yang selingkuh, berarti dia telah berkhianat kepada pasangannya. Dalam QS. Yusuf: 52, Allah Swt. tidak akan memberi hidayah bagi pelaku khianat.

Setelah berkhianat, pelaku selingkuh juga akan berusaha menyembunyikan hubungannya dan tidak mungkin berani jujur. Dalam Islam tindakan ini termasuk ke dalam al-ghisy (curang).

Demi menutupi perbuatannya, pelaku selingkuh tidak segan-segan melakukan dusta. Sekali berselingkuh, maka telah melakukan tiga dosa besar sekaligus, yaitu khianat, curang, dan dusta.

3). Melakukan khalwat (berdua-duaan) dengan bukan mahram. Tindakan ini haram hukumnya dalam Islam. Pelakunya akan mendapat ganjaran dosa.

Subhanalah, begitu banyak dosa yang harus ditanggung oleh orang yang berselingkuh. Maka sudah semestinya negara sebagai pemegang kekuasaan memberikan perhatian lebih kepada kasus selingkuh. Tugas pemerintah adalah mengurus rakyat, tidak boleh membiarkan rakyat terjerumus dalam dosa terus-menerus.

Perselingkuhan merupakan persoalan sistematis, yang hanya mampu diselesaikan secara sistematis juga. Karena tidak hanya perbaikan pada sistem pergaulan, tetapi juga sistem pendidikan, hukum, informasi, dan sistem-sistem lain yang saling berkaitan, yang telah mengakomodasi perselingkuhan tumbuh subur di masyarakat.

Tentu saja, sistem kapitalisme sekuler tak akan mampu menyelesaikannya. Hanya sistem Islam dengan penerapan Islam kaffah yang pasti mampu memadamkan perselingkuhan dan menciptakan kehidupan masyarakat yang bebas maksiat. Wallaahu a'lam bish shawab. []

Disclaimer

Www.NarasiPost.Com adalah media independent tanpa teraliansi dari siapapun dan sebagai wadah bagi para penulis untuk berkumpul dan berbagi karya.  NarasiPost.Com melakukan seleksi dan berhak menayangkan berbagai kiriman Anda. Tulisan yang dikirim tidak boleh sesuatu yang hoaks, berita kebohongan, hujatan, ujaran kebencian, pornografi dan pornoaksi, SARA, dan menghina kepercayaan/agama/etnisitas pihak lain. Pertanggungjawaban semua konten yang dikirim sepenuhnya ada pada pengirim tulisan/penulis, bukan Www.NarasiPost.Com. Silakan mengirimkan tulisan anda ke email [email protected]

Kontributor NarasiPost.Com Dan Pegiat Pena Banua
Nilma Fitri S. Si Kontributor NarasiPost.Com
Previous
Ketika Hidayah Menyapa
Next
Kesempatan Kedua
0 0 votes
Article Rating
Subscribe
Notify of
guest

1 Comment
Newest
Oldest Most Voted
Inline Feedbacks
View all comments
Ina
Ina
1 year ago

Astaghfirullah Al adzim semoga anak cucu terikat oleh syariat Islam yang kuat aamiin

bubblemenu-circle
linkedin facebook pinterest youtube rss twitter instagram facebook-blank rss-blank linkedin-blank pinterest youtube twitter instagram