"Tak sedikit para pejuang pun tertawan
Terlena dalam tipuan
Terjerembab dalam pembenaran
Seolah meraih singgasana kaca adalah kebenaran"
Oleh. Aya Ummu Najwa
(Kontributor NarasiPost.com)
NarasiPost.Com-Ia tampak berkilau
Tak jarang membuat silau
Menyebabkan akal kacau
Hingga ambisi tak terhalau
Indah memesona
Menjadikan mata terpana
Hati pun terpenjara
Akal mati guna
Berapa juta jiwa melayang
Demi khayalan tak kepalang
Mendamba semua mata memandang
Kekuasaan yang digadang
Laksana fatamorgana
Begitulah singgasana kaca
Rentan mudah sirna
Kemilau bak permata
Namun manusia rela teperdaya
Demi kilauan palsu yang fana
Rela berebut dengan sesama
Bahkan nyawa pun tak berharga
Sayangnya tak hanya hal dunia
Yang membuat iman hilang entah ke mana
Mati nurani juga rasa
Menghalalkan segala cara
Miris pun dalam dakwah
Singgasana kaca terlihat megah
Mengempaskan yang istikamah
Apalagi baru sekadar hijrah
Tak sedikit para pejuang pun tertawan
Terlena dalam tipuan
Terjerembab dalam pembenaran
Seolah meraih singgasana kaca adalah kebenaran
Hati diliputi nafsu
Hingga hasud yang menderu
Seakan yang lain keliru
Dialah yang nomor satu
Iblis itu tak pernah bosan
Menggoda dan menyesatkan
Di kala dakwah hanya hiasan
Sungguh rentan akan godaan
Hati manusia itu sungguh rawan
Terpapar penyakit hati mematikan
Iri dengki tak dihiraukan
Semakin menumpuk susah dihilangkan
Ketika lillah hanya slogan
Tanpa melakukan pembaruan keimanan
Merasa paling berperan
Adalah musibah paling mengerikan
Dakwah bukan mencari panggung
Apalagi mencari simpatisan juga pendukung
Dalam dakwah ada aturan
Uswah Rasulullah sebagai acuan
Maka sami'na wa atho'na jadi pegangan
Juga capaian kesuksesan
Karena hati yang berontak telah tertaklukan
Itulah lillah yang sering dilupakan
Kawan, singgasana itu hanya jebakan
Akan ditanya dan dipertanggungjawabkan
Maka jangan jadi rebutan
Cukup karena Allah dakwah kita niatkan
Pengemban dakwah tak haus kekuasaan
Jadikan iman dan tawadhu sebagai pedoman
Semoga Allah berikan pertolongan
Dengan niat ikhlas Islam menuju kebangkitan[]